Anda di halaman 1dari 59

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Baja


Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal
dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan
dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat
ditempa. Dimana pembuatan baja dengan menggunakan proses dapur tinggi
dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O) dan bahan-bahan
lainnya.

1.2 Baja Sebagai Bahan Struktur


Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur
adalah sebagai berikut :
1. Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.
2. Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang
cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga
pengawasan mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen
struktur baja dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk
struktur.
4. Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja
dapat bertahan cukup lama.

1.3 Bentuk Profil Baja


Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil
baja yang sering dijumpai dipasaran seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji,
sheet piles, pipa, rel, plat, dan kabel. Disamping itu ada profil yang bentuknya

Arif Rakhman (0902167)


2

serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar, sehingga disebut profil sayap
lebar (wide flange). Beberapa kelebihan dari wide flange, yaitu:

1. Kekuatan lenturnya cukup besar


2. Mudah dilakukan penyambungan
Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan
sebagai kolom dan balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka
jembatan, dan bangunan struktur lainnya. Khusus untuk wide flange dengan
perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan satu atau
disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur
pondasi tiang pancang.

1.4 Sifat Metalurgi Baja


Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsur-
unsur atau komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai
untuk struktur rangka bangunan adalah baja karbon (carbon steel) dengan
kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur dengan kuat tarik lebih dari
500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (high strength steel).

Sifat –sifat Baja

sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam


keadaan pembebanan atu muatan. Terutama tergantung dari :

 Cara peleburannya
 Jenis dan banyaknya logam campuran
 Proses yang digunakan dalam pembuatan.
Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja :

Dalil I

Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan


sebagai bahan penanggung konstruksi.

Arif Rakhman (0902167)


3

Dalil II

Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan
senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja
dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang kenyal.

Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat
konstruksi dapat berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu :

1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh


kontrak pemesanan, pembelian, atau penyerahan bahan.
2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan
dengan dilakukanya pengujian pada waktu penyerahan bahan.
3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak
bernilai tinggi itu lebih mahal atau ekonomis.
4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu
sudah dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor,
ditempa, dibengkokan , dan lain-lain.
5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan
dengan cara-cara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan .
6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya
harus di terapkan.

1.5 Bentuk-bentuk baja dalam perdagangan

1. Profil baja tunggal


 Baja siku-siku sama kaki
 Baja siku tidak sama kaki (baja T)
 Baja siku tidak sama kaki (baja L)
 Baja I
 Baja Canal
 Baja

Arif Rakhman (0902167)


4

2. Profil Gabungan

 Dua baja L sama kaki


 Dua baja L tidak sama kaki
 Dua baja I
3. Profil susun

 Dua baja I atau lebih

1.6 Macam-macam bentuk kuda-kuda Baja


a. Pratt Truss
b. Hows Truss
c. Pink Truss
d. Modified Pink Truss
e. Mansarde Truss
f. Modified Pratt Truss
g. Crescent Truss

1.7 Keuntungan dan kerugian Pengunaan Baja


Keuntungan:

1. Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan.


2. Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan
lebih mudah untuk dipindahkan.
3. Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi
sedangkan konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi.
4. Pekerjaan konstruksi baja dapat dilakukan di bengkel sehingga
pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu lama.
5. Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari
pabrik.

 Kerugian:
1. Biala konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang,
pada batas yang besar juga dapat merubah konstruksi.

Arif Rakhman (0902167)


5

2. Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan.


3. Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan
pengangkutan memerlukan biaya yang besar.
4. Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan tenaga ahli dan
berpengalaman dalam hal konstruksi baja.

1.8 Jenis-jenis alat Penyambung baja

a. Baut
b. Paku keling
c. Las lumer

1.8.1 Baut
Pemakaian baut diperlukan bila:

1. Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keling


2. Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut)
3. Dipergunakan untuk pegangan sementara
4. Konstruksi yang dapat dibongkar pasang

1.8.2 Paku keling

Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap,


berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan
disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala
paku keling:

Paku yang dipergunakan pada tiap pertemuan minimal menggunakan 2


paku dan maksimal 5 paku dalam satu baris.Penempatan paku pada plat
ialah:

Jarak dari tepi plat el

Arif Rakhman (0902167)


6

1.8.3 Las lumer

Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu:

1. Las tumpul
2. Las sudut

BAB II

RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA

Arif Rakhman (0902167)


7

G
A5 A6
F H
A4 A7
E I
A3 A8
D6
D V4 D4 V5 J
V6 D7
A2 V3 D3 A9
V7 D8
C V2 D2 K
V8 D9
D1
A1 A10
V1 V9
A D1 B
B1 L B2 M B3 N B4 O B5 P B6 Q B7 R B8 S B9 T B10

Ketentuan :

Type kontruksi Atap :A

Bahan penutup atap : Genting Beton

Jarak gading-gading kap : 2.5 m

Sudut  (Kemiringan Atap) : 37.5O

Bentang kap (L) : 13 m

Beban Angin Kiri : 50 kg/m2

Beban Angin Kanan : 35 kg/m2

Beban Plafond : 11 kg/m2

Beban Berguna (orang) : 100 kg

Sambungan :

BAB III

Arif Rakhman (0902167)


8

PERHITUNGAN RANCANGAN KUDA – KUDA

3.1 Perhitungan Panjang Batang

1. Menghitung batang bawah (B)

Dik: - Bentang kap = 13 m


- Banyak batang bawah 10 batang yang terdiri dari B1s/d
B10

 Panjang batang bawah dari B1 s/d B10


Batang Bawah = Bentang kap / Banyak batang
= 13 / 10 = 1,3
Jadi Panjang B1 s/d B10 adalah 1,3

2. Menghitung batang tepi atas (A)

A1 = A2 = A3 = A4 = A5= …….A10

A= B/cos α =1.3/cos 37.5 =1.638

Atau dengan menggunakan phytagoras :

3. Menghitung panjang batang vertical (V)

V1 = V9 = B1.tan α = 1,3 . tan 37.5 = 0,997 m

V2 = V8 = (B1+B2) . tan α = 1,995 m

V3 = V7 = (B1+B2+B3) . tan α = 2,992 m

V4 = V6 = (B1+B2+B3+B4) . tan α = 3,990 m

V5 = (B1+B2+B3+B4+B5) . tan α = 4,987 m

Arif Rakhman (0902167)


9

4. Menghitung batang diagonal (D)

D1 = D8 = m

D2 = D7 = m

D3 = D6 = m

D4 = D5 = m

Daftar panjang batang


Batang-batang
Tepi
DAFTAR NO Horizontal Vertikal atas Diagonal PANJANG
BATANG 1 1.80 m 2.057 m 0.998 m 2.058 m
2 1.80 m 2.057 m 1.996 m 2.686 m
3 1.80 m 2.057 m 2.993 m 3.493 m
4 1.80 m 2.057 m 3.991 m 4.378m
5 1.80 m 2.057 m 4.989 m 4.378 m
6 1.80 m 2.057 m 3.991 m 3.493 m
7 1.80 m 2.057 m 2.993 m 2.686 m
8 1.80 m 2.057 m 1.996 m 2.058 m
9 1.80 m 2.057 m 0.998 m -
10 1.80 m 2.057 m - -

Arif Rakhman (0902167)


10

3.2 Perhitungan Dimensi Gording


1. Gording Dipengaruhi Oleh :
 Muatan mati : berat sendiri gording ( kg / m
berat sendiri penutup atap ( kg / m 2 )
 Muatan hidup, yaitu berat orang dengan berat P = 100 Kg
 Muatan angin ( kg / m 2 )
Ketentuan :


Jarak gading-gading kap = 2.5 m

Kemiringan atap = 37.5o

Berat sediri penutup atap (sirap) = 50 kg/m2 (Peraturan
Muatan Indonesia 1970)

Jarak gording = 1.638 m

Hal-hal yang harus dihitung adalah sebagai berikut :

2. Mengetahui berat sendiri balok gording

Untuk dimensi balok gording dicoba profil baja Canal 8 dengan berat
sendiri gording (q2) = 8.64 kg/m.

3. Menghitung beban mati (q)


q1 = berat sendiri penutup atap (sirap) x A (jarak gording)

= 50 kg/m² x 1.638 m

= 81.9 kg/m

Jadi, q = q1 + q2 = 81.9 kg/m + 8.64 kg/m = 90.54 kg/m

Arif Rakhman (0902167)


11

Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban


mati q bekerja vertikal, q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y,
sehingga diperoleh :

qx = q sin  qy = q cos 

= 90.54 x sin 37.5o = 90.54 x cos 37.5o

= 55.11725978 kg/m = 71.83021143 kg/m

Karena dianggap sebagai balok menerus diatas dua tumpuan


(Continous beam) maka untuk memepermudah perhitungan dapat
diasumsikan sebagai berat bertumpuan ujung. Sehingga momen yang
timbul akibat berat sendiri atap dan gording adalah :

Mx1= 1/8.qx.(l/2)².80%

= 1/8 x 55.11725978 x (2.5/2)² x 0,8 = 8.612071841 kg.m

My1= 1/8.Py.(l)².80%

= 1/8 x 71.83021143 x (2.5)² x 0,8 = 17.95755286 kg.m

4. Menghitung beban berguna


Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di
tengah-tengah bentang gording. Beban ini diperhitungkan kalau ada
orang yang bekerja di atas gording.

Diketahui :

Beban berguna (P) = 100 kg

Kemiringan atap ( ) = 37.5o

Maka :

Arif Rakhman (0902167)


12

Px = P sin  Py = P cos 

= 100 sin 37.5o = 100 cos 37.5o

= 60.8761429 kg = 79.33533403 kg

Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap


continous beam (PBI 1971)

Mx2 = ¼.Px.(l/2)².80% My2 = ¼.Py.(l).80%

= ¼. 60.8761429.(2.5/2)².0,8 = ¼. 79.33533403.(2,5)².0,8

= 15.21903573 kg.m = 39.66766702 kg.m

5. Menghitung Beban Angin


Beban angin di anggap tegak lurus bidang atap.

Ketentuan :

Beban angin kiri (q1) = 50 kg/m2

Beban angin kanan (q2) = 35 kg/m2

Koefisien Angin tekan (wt) = (0,02  - 0.4)

= (0,02 x 37.5 – 0,4 )

= 0.71

Koefisien Angin hisap (Wh) = -0.4

 Beban angin kiri (q1) = 50 kg/m2


Wt = C. q 1 .i(jarak gording)

= 0,71 x 50 x 1.638 Angin hisap (Wh) :

= 58.149 kg/m Wh = C. q 1 . i

Arif Rakhman (0902167)


13

= -0,4 x 50 x 1.638 = -32,76 kg/m

 Beban angin kanan (q2) = 50 kg/m2


Angin tekan (Wt) : Angin hisap (Wh) :

Wt = C. q2 .i Wh = C. q2 . i

= 0,71 x 35 x 1.638 = -0,4 x 35 x 1.638

= 40.704 kg/m = -22.932 kg/m

 Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar) :


Wmax = 50.149 kg/m

Wx =0

Wy = 50.149 kg/m

 Momen Akibar Beban Angin

= 18 Wx  l  80% = 18  W y  l  80%


2 2
Mx My

=0 = 1
8
x30741.165(2,5) 2 x0.8

= 19213.22813

 Menghitung beban air hujan

Qair = 40-(0.8 a)

= 40-08

Daftar Beban dan Momen

Atap + Gording Beban Orang


P dan M Angin
Beban Mati Beban Hidup

Arif Rakhman (0902167)


14

P - 100 kg -

q, Wmax 113,45 kg/m - 18,513 kg/m

Px,qx 54,9098 kg/m 48,40 kg 0

Py,qy 99,1553 kg/m 87,40 kg 18,513 kg/m

Mx 7,473834 kg.m 13,17556 kg.m 0

My 121,4652 kg.m 214,13 kg.m 22,67843 kg/m

6. Kontrol Gording
Kontrol Gording Terhadap Tegangan

 Dari tabel profil baja ( C-10 ) dapat diketahui bahwa :


Wx = 41,2 cm3

Wy = 8,49 cm3

 Kombinasi pembebanan 1
Mx total = beban mati + beban hidup

= 7,473834 + 13,17556
= 20,64939 kg.m

= 2064,939 kg.cm

My total = beban mati + beban hidup

= 121,4652 + 214,13

= 335,5952 kg.m

= 3355,925 kg.cm

M x total M y total
 = 
Wy Wx

Arif Rakhman (0902167)


15

2064,939 3355,925
=   1057,772 kg/cm2
8,49 41,2

  = 1057,772 kg/cm2   lt = 1600 kg/cm2 ............... OK !!!

 Kombinasi pembebanan 2
Mx total = beban mati + beban hidup + beban angin

= 2064,939 + 0

= 2064,939 kg.cm

My total = (beban mati + beban hidup) + beban angin

= 3355,925 + 22,67843

= 35827,27 kg.cm

M x total M y total
 = 
Wy Wx

8941,07 44204,669
=   1112 ,816 kg/cm2
8,49 41,2

  = 1112,816 kg/cm2   lt = 1.25 x 1600 kg/cm2 ... OK !!!

7. Kontrol Terhadap Lendutan

 Ketentuan :

E = 2.1 . 10 6 kg/cm2

l = 3,5m = 350 cm

Ix = 206 cm4

Iy = 29,3 cm4

Arif Rakhman (0902167)


16

Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi


kuda-kuda terlindung adalah :

f max  1
300 l f  1
300  350  1,167 cm

 Akibat beban sendiri


qx = 54,9098 Kg / m = 54,9098. 10-2 Kg /cm = 0,549098

qy = 99,1553 Kg / m = 99,1553. 10-2 Kg /cm = 0,991553

5  q x  (l / 3) 4 5  54,9098.10 -2 .(350 / 3) 4
f x1    0,023754 cm
384  E  I y 384  2,1.10 6.29,3

5 qy l 4 5  99,1553.10 -2  (3500) 4
f y1    0,494188 cm
384  E  I x 384  2,1.10 6.206

 Akibat beban berguna


Px = 50 Kg / m = 48,40. 10-2 Kg /cm

Py = 86,60 Kg / m = 87,40 . 10-2 Kg /cm

Pox  (l / 3) 3 48,40.10 2  ( 4350 / 3) 3


f x2    0,0000325 cm
384  E  I y 384  2,1.10 6.29,3

Pox  l 3 87,40.10 2  (350) 3


f y2    0,000226 cm
384  E  I y 384  2,1.10 6.206

 Akibat beban angin


Wx = 0

Wy = 87,40. 10-2 Kg / cm

Arif Rakhman (0902167)


17

5  9Wx  (l / 2) 4 5  0.350 4
f x3    0 cm
384  E  I y 384  2,1.10 6.29,3

4
5 W y  l 4 5.87,40.10 2.(350)
f y3    0,083618 cm
384  E  I x 384.2,1.10 6.206

Jadi pelenturan adalah sebagai berikut :

f x total = ( f x1  f x 2  f x 3 )

= (0.023754 + 0.0000325 + 0)

= 0,023787 < 1,167 cm

f y total = ( f y1  f y 2  f y 3 )

= (0.494188 + 00.000226 + 0.083618)

= 0,578032 < 1,167cm

f total  ( f x2  f y2 ≤ 1,167

f total  (0,023787) 2  (0,578032) 2 ≤ 1,167

= 0, 219 ≤ 1,167 ……………… OK!!!

3.3 Mendimensi Batang Tarik (TRACKSTANG)

Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada


arah sumbu x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi
tegangan lentur pada arah sumbu x.

Arif Rakhman (0902167)


18

Batang tarik menahan gaya tarik Gx dan Px, maka :

qx = berat sendiri gording + penutup atap arah sumbu x

qx = 54,9098 kg/m

Px = beban berguna arah sumbu x

= 48,40 kg/m

Pbs = (qx . jarak kuda-kuda) + Px

= (54,9098 . 3,5) + 48,40

= 240,5843 kg

Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :

Pbs 240,5843
Pts   Pts   120,2922 kg
2 2

P 
    1600kg / cm 2
Fn

P 120,2922
Fn =    0.075183 cm2
 1600

Fbr =125 % Fn

Arif Rakhman (0902167)


19

= 1.25 . 0.075183

= 0.093978

Fbr = ¼ п d2

Fbr 0.093978
d2 =   0.119718 mm
1 / 4 1 / 4.3.14

d = 3.460022 mm

Dimana : Fn = luas netto

Fbr = luas brutto

A = diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)

3.4 Perhitungan Dimensi Ikatan Angin

Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial
tarik saja. Cara kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang
tarik, maka yang lainnya tidak menahan apa-apa. Sebaliknya kalau arah
anginya berubah, maka secara berganti-ganti batang tersebut bekerja
sebagai batang tarik.

Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau
belakang kuda-kuda. Beban angin yang diperhitungkan adalah beban
angin terbesar yang disini adalah angin sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m 2

Arif Rakhman (0902167)


20

Keterangan :

P = gaya/ tetapan angin

N = dicari dengan syarat keseimbangan

ΣH=0

Nx = P

P
Ncos . β = P N 
cos 

Rumus umum :

P
  dimana P angin = 50kg/m2
Fn

Luas kuda-kuda = (1/2 x alas x tinggi )

= (1/2 x 18 x 4,928 )

= 44,352 m

Karena batang tarik di pasang dua buah, per batang tarik :

Pangin  luas.kuda  kuda 50x3.460022


Pts   Pts   184,8 kg
n 1 11  1

P 
    1600kg / cm 2
Fn

P 184,8
Fn =    0,1155 cm2
 1600

Fbr =125 % Fn

= 1.25 x 0.0533

= 0.144375

Arif Rakhman (0902167)


21

Fbr = ¼ п d2

Fbr 0.144375
d2 =   0,183917
1 / 4 1 / 4.3.14

d = 4,288557

Berdasarkan table diprofil baja maka dipakai d = 6 mm.

3.5 Perhitungan Konstruksi Rangka Batang

G
A5 A6
F H
A4 A7
E I
A3 A8
D6
D V4 D4 V5 J
V6 D7
A2 V3 D3 A9
V7 D8
C V2 D2 K
V8 D9
D1
A1 A10
V1 V9
A D1 B
B1 L B2 M B3 N B4 O B5 P B6 Q B7 R B8 S B9 T B10

3.5.1 Perhitungan Beban

a. Akibat Berat Sendiri

Ketentuan :


Penutup atap genting beton = 40 kg/m2

Bentang kap (L) = 18 m

Jarak gording (A) = 2,057 m

Jarak gading-gading kap (l) = 3,5 m
a.1. Berat Penutup Atap

Pa = A x Berat atap x l

Arif Rakhman (0902167)


22

= 2,057 x 50 x 3,5

= 359,975 kg.m

a. 2. Berat akibat beban berguna

Po = 100 kg

a.3. Berat Sendiri Gording ( Canal – 10 )

Pg = l  berat sendiri gording


= 3,5 x 10,6

= 37,1 kg.m

a.4. Berat Sendiri Kuda-kuda

Gk = Berat tepi gading-gading kap

Gk1= ( L – 2 ) x l

= ( 18 – 2 ) x 3,5 = 56 kg

Gk2= (L + 4 ) x l

= (18 + 4 ) x 3,5 = 77 kg

Gk1  Gk 2
Gk =
2

56  77
=
2

= 66,5 kg

Berat total kuda-kuda adalah :

Dikarenakan bentangnya 18 m, dan jumlah titik simpul pada batang


tepi atas adalah 10buah, maka berat total kuda-kuda adalah

Arif Rakhman (0902167)


23

Gk  L = 66,5 x18 = 1197 kg

Sedangkan pada titik simpul adalah :

berat  total  kuda  kuda 1197


Pk = =  149,625 kg
n 1 9 1

Berat Ikatan Angin

Pia = 25% x Pk

= 25% x 149,625

= 37,40625 kg

Berat Braching

PBrancing = 20% x Berat sendiri kuda-kuda

= 20% x 66,5 Kg

= 13,3 Kg

 Total berat pada tiap titik simpul adalah :


Ptot = Pa + Po + Gk + Pk + Brancing

= 359,975+ 100 + 66,5 149,625 + 13,3

=689,4 kg

b. Berat Plafond

Ketentuan :


Jarak gading-gading kap (l) = 3,5 m

Panjang batang bawah (B) = 1,80 m

Berat plafond = 11 kg/m2

Arif Rakhman (0902167)


24

Pf = l  B  berat plafond
= 3,5 x1,8 x11

=69,3 kg

c. Beban Angin

Ketentuan :


Koefisien angin tekan (c) = (0.02   ) – 0.4
= (0.02 x 29) – 0.4

= 0.18


Koefisien angin hisap (c’) = -0.4

Angin kiri (q1) = 40 kg/m2

Angin Kanan (q2) = 50 kg/m2

Angin tekan =W

Angin hisap = W’

Jarak gading-gading kap (l) = 3,5 m

Jarak gording (A) = 2,057m
 Angin Kiri
W = c  A  l  q1

= 0,18 x 2,057 x3,5 x 40

= 51,8364 kg

W’ = c ' A  l  q1

=  0.4 x 2,057 x3,5 x 40

= -115,192 kg

Arif Rakhman (0902167)


25

 Angin Kanan
W = c  A  l  q2

= 0,18 x 2,057 x3,5 x50

= 64,7955 kg

W’ = c ' A  l  q 2

=  0.4 x 2,057 x3,5 x50

= -143,99 kg

3.6 Perhitungan Gaya Batang

1. Gaya Batang Akibat Berat Sendiri

Daftar Gaya Batang Cara Cremona Akibat Berat Sendiri ( P = 689,4 kg)

Batang BebanSendiri (kg)

No (Frame) Tarik (+) Tekan (-)

1 A1=A10 581.387

2 A2=A9 581.389

3 A3=A8 516.788

4 A4=A7 452.1898

5 A5=A6 387.265

6 B1=B10 510.705

7 B2=B9 453.96

8 B3=B8 397.215

9 B4=B7 340.47

10 B5=B6 283.725

11 D1=D8 83.85635

Arif Rakhman (0902167)


26

12 D2=D7 108.613

13 D3=D6 135.895

14 D4=D5 164.451

15 V1=V9 61.7405

16 V2=D8 92.6108

17 V3=V7 123.4809

18 V4=V6 154.3513

19 V5 -

Skala Gaya 1cm : 1 kg

Skala Panjang 1 cm : 100 cm

RA = RB = 2469.62 kg

 Perhitungan dengan Metode Keseimbangan Titik Simpul


Reaksi Perletakan

 ∑MB = 0
P1 . 12 – RAV . 12 + P2 . 16,5 + P3 . 15 + P4 . 13,5 + P5 . 12 + P6 . 10,5
+ P7 . 9 + P8 . 7,5 + P9 . 6 + P10 . 4,5 + P11 . 3 + P12 . 1,5 + P13 . 0 +
RBV . 0 = 0

RAV = 1216,16 kg

 ∑V = 0
– P1 – P2 – P3 – P4 – P5 – P6 – P7 – P8 – P9 – P10 – P11 – P12 – P13 + RAV +
RBV = 0

RBV = 1216,16 kg

Arif Rakhman (0902167)


27

Titik 1

 ∑V = 0
– ½ P1 – A1 . sin α + RAV = 0 P1
A1
– 152,02– A1 . sin 35 + 1216,16 = 0
1
A1 =
1064,14
= 1855,2711473 kg (Tekan)
B1
sin 35
RAV
 ∑H = 0
A1 . cos α – B1 = 0

A1 . cos 35 – B1 = 0

B1 = – 1519,74942 kg

Titik 2
2
A2
2
A1 D1

 ∑H = 0
A1 . cos α – A2 . cos α + D1 . cos β = 0

1855,2711473 . cos 35 – A2 . cos 35 + D1 . cos 55 = 0

1519,74942 – A2 . 0,573 + D1 . 0,819 = 0 . . . (1)

 ∑V = 0
A1 . sin α – A2 . sin α + D1 . sin β – P2 = 0

A1 . sin 35 – A2 . sin 35 + D1 . sin 55 – 304,04 = 0

1855,2711473. Sin. 0,573 – A2 . 0,573+ D1 . 0,819– 304,04= 0

Arif Rakhman (0902167)


28

1215,70942 – A2 . 0,573+ D10,819= 0... (2)

1519,74942  D1 .0,573
(1) A2 =
0,819

Substitusi

1519,74942  D1 .0,573
1215,70942–( ).0,573 + D1 . 0,819= 0
0,819

x 0,819

995,666015 – (1519,74942 – D1 . 0,819) .0,573 + D1 . 0,670761 = 0

995,666015– 870,8164177 + D1 . 0,469287 + D1 . 0,670761= 0

D1 = 253,1245 kg

 Pers (1)
1215,70942  D1 .0,819 1215,70942  253,1245 .0,819
A2 = = 0,573
0,573

A2 = 1722,4928 kg

Titik 3

 ∑V = 0
– D1 . sin 55 – D2 . sin 64,6 = 0 D1 D2
– 253,1245. Sin 55 – D2 . sin 64,6= 0 B1 3 B2
- 253,1245 sin 55
D2 = D2.sin64,6
= – 252,3591 kg (Tekan)

 ∑H = 0
– B1 + D1 . cos 55 – D2 . cos 64,6 + B2 = 0

– B2 = – 1519,74942 + 253,1245. Cos 55 – 252,3591 cos 64,6 . B2 =


0

Arif Rakhman (0902167)


29

– B2 = – 1302,6321

B2 = 1302,6321kg

 Perhitungan dengan Metode Potongan Ritter

B
1/2 P r1
A C
r2

P = 304,04 kg

P/2 = 152,02kg

P ( n  1) 304,04 (9  1)
RA = RB =  = 1216,16 kg
2 2

r1 = A1 . cos 55

= 1,831 . 0,02

= 0,04m

r2 = A1 . sin 55

= 1,831. 0,99

= 1,83m

Arif Rakhman (0902167)


 Mencari A1
∑MC = 0

 RA . B1 – ½P . B1 – A1 . D1 = 0

1216,16. 2 – 152,02. 2 – A1 . 1,28 = 0

2128,28
A1 = 1,28
= 1842,71875kg

Hasil Cremona A1=1855,2645kg

Cremona  Ritter
Kontrol =  100%  3%
Ritter

1855,2645 - 1842,71875
=  100%  0,68%  3% ... OK
1842,71875

 Mencari B1
∑MB = 0

 RA . r2 – ½P . r2 – B1 . r1 = 0

RA . r2 - 1 2 P.r 2 1915,452
 B1 = = = 1596,21kg
r1 0,04

Hasil Cremona B1 =1520,0994 kg

Cremona  Ritter
Kontrol =  100%  3%
Ritter

1520,0994 - 1596,21
=  100%  0,04%  3% ... OK
1596,21

2. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona Akibat Beban Plafon


a. Daftar Gaya Batang
Berat Plafond (Kg)
Batang
Tarik (+) Tekan (-)
A1 72.50794
A2 72.50794
A3 72.50794
A4 72.50794
A5 435.0477
A6 435.0477
A7 72.50794
A8 72.50794
A9 72.50794
A10 72.50794
B1 573.2356
B2 509.5428
B3 445.8499
B4 382.1571
B5 318.4642
B6 318.4642
B7 382.1571
B8 445.8499
B9 509.5428
B10 573.2356
D1 94.12369
D2 121.9114
D3 152.5344
D4 184.587
D5 184.587
D6 152.5344
D7 121.9114
D8 94.12369
V1
V2 3.465
V3 6.93
V4 10.395
V5 6.93
V6 10.395
V7 6.93
V8 3.465
V9
P = 69,3 Kg

Skala gaya 1 cm =10 Kg

Skala jarak 1 cm = 100 cm

Kontrol:

P ( n 1 ) 69,3 (11  1)
RA = RB =   693 Kg ………..Ok
2 2

b. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Ritter Akibat Beban Plafon


D

A2

D2

A M
L B2

1
2 P

RA
P

P = 160 Kg

1
2 P = 80 Kg

RA = 640 Kg

 Batang B2
ΣMD= 0

RA.3/2 b– ½ P. 3/2 b– P½ b – B2. Tan α 3/2 b = 0


R A .3 / 2  1 / 2 P.3 / 2  P.1 / 2
B2 
tan  .1 / 2

(640.(3 / 2)  1 / 2.160.(3 / 2)  1 / 2.160).


B2  =380,4549 kg
tan 35 0.(3 / 2)

Hasil dari cremona = 381.4761kg (tarik)

Cremona  Ritter
Kontrol X 100%  3%
Ritter

381.4761  380,4549
X 100%  0,00268%  3% …..Ok
380,4549

1. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona Akibat Beban Angin


Kanan
a. Daftar Gaya Batang.

Batang AnginKanan (kg)

No (Frame) Tarik (+) Tekan (-)

1 A1 377.775

2 A2 378.1774

3 A3 252.0342

4 A4 252.1014

5 A5 63.2067

6 A6 63.2097

7 A7 315.6822

8 A8 315.634

9 B1 327.6976

10 B2 582.2172

11 B3 363.9334

12 B4 218.4214
13 C1

14 C2

15 D1 108.8126

16 D2 146.0515

17 D3 145.512

18 D4 146.137

19 D5 218.8253

20 D6 219.8779

21 D7 219.7583

22 D8 218.3914

23 D9 87.6311

24 D10 218.4286

25 D11 290.8979

26 D12 73.2976

b. Pengontrolan Gaya-Gaya Batang Cara Ritter Akibat Angin Kanan.

ΣMC=0

Pcos α.0.5– a1.sin α .b–Rav .b = 0

129.696+a1.0.833-59.93= 0

A1= 312.8349 kg

Dari Cremona = 314.8339kg (Tarik)

Cremona  Ritter
Kontrol X 100%  3%
Ritter

48.11  48.106
X 100%  0,0083%  3% …..Ok
48.106
2. Perhitungan Gaya-Gaya Batang Cara Cremona Akibat Beban Angin Kiri
a. Daftar Gaya Batang.

Batang AnginKiri (kg)

No (Frame) Tarik (+) Tekan (-)

1 A1 78.45

2 A2 78.7393

3 A3 78.7637

4 A4 78.7087

5 A5 472.6681

6 A6 479.7536

7 A7 787.6923

8 A8 787.6495

9 B1 454.725

10 B2 363.9441

11 B3 182.0541

12 B4 182.5025

13 B5 363.6159

14 C1

15 C2

16 D1 90.4044

17 D2 90.7629

18 D3 90.945

19 D4 90.9698

20 D5 181.8935

21 D6 272.339

22 D7 544.9371
23 D8 362.1574

24 D9 180.7835

25 D10 181.8901

26 D11 363.0013

27 D12 182.515
Daftar Gaya – Gaya Batang Semua Beban

BEBAN SENDIRI GAYA BATANG


(KG) PLAFOND ANGIN KIRI ANGIN KANAN RENCANA
tarik tekan tarik tekan tarik tekan
BATANG tarik (+) tekan (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) tarik (+) tekan (-)
A1 2906,358 335,95 78,45 377,78 3698,535
A2 2698,845 335,95 78,739 378,18 3491,7141
A3 2862,382 167,98 78,764 252,03 3361,1571
A4 2655,038 167,98 78,709 252,1 3153,8257
A5 2655,038 167,98 472,67 63,207 3358,8904
A6 2862,382 167,98 479,75 63,21 3573,3225
A7 2698,845 335,95 787,69 315,68 4138,1719
A8 2906,358 335,95 787,65 315,63 4345,5935
B1 2516,98 290,94 454,73 327,7 3590,35
B2 215,4113 242,44 363,94 582,22 1404,01
B3 1797,843 96,994 182,06 363,93 2440,83
B4 215,4113 242,44 182,5 218,42 858,775
B5 2516,98 290,94 363,62 3171,54
C1 788,2735 0 788,274
C2 788,2735 0 788,274
D1 358,3096 48,488 90,404 108,81 606,0145
D2 359,6417 62,332 90,763 146,05 146,052 512,7363
D3 933,3335 96,968 90,945 145,51 145,512 1121,2463
D4 959,5686 181,89 146,14 1287,5991
D5 933,4599 96,974 272,34 218,83 1424,6242
D6 933,4599 96,974 544,94 219,88 219,878 1575,3714
D7 933,4599 96,974 521,34 219,76 219,758 1551,7735
D8 933,4599 96,974 362,16 218,39 1610,9831
D9 959,5686 180,78 87,631 1227,9832
D10 933,3335 96,968 181,89 218,43 218,429 1212,1914
D11 359,6417 62,332 363 290,9 290,898 784,9747
D12 358,3096 48,488 182,52 73,298 662,6101
3.7 Dimensionering Batang Kuda-kuda
Daftar Gaya Batang Maksimum Untuk Tiap Batang

a. Batang – batang Atas (A) : 3573,3225kg (Tekan)


b. Batang – batang Bawah (B) : 3590,3455kg (Tarik)
c. Batang (C) : 788,2735 kg (tarik)
d. Batang – batang Diagonal (D) : 1610,9831 kg (Tekan)

A. Dimensi batang atas


a. Batang terdiri dari batang A1 sampai dengan batang A8
b. Diketahui
Gaya batang maksimum = 3573,3225 kg = 3,5733225 ton
(Tekan)
Panjang batang (Lk) = 2,021 m = 202,1 cm
Tegangan ijin (τ) = 1600 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
c. perhitungan
Imin = 1,69.P.Lk2

= 1,69 . 3,573 (2,021)2

= 24,6 cm4

Batang A merupakan batang tekan

24,6
Dipakai profil rangkap profil =  12,3 cm 4
2

Dari table profil diambil ∟ 55.55.10

Iη = 11,3 cm4

Ix = Iy = 26,3 cm4
ix = iy = 1,62 cm4

F = 10.1 cm2

e = 1,72cm
Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
Lk 2021,1
λx = = 1,62  124,75 = 124  Tabel   x = 2,97
ix

 x . p 2,97.3573
    1050,67 kg/cm2
Ftot 2 x10,1

  1050,67 kg / cm 2    1600 kg/cm2

2. Terhadap sumbu bebas bahan (Y)


Dipasang 4 plat kopling

Lk 202,1
L= =  67,36 cm
(n  1) 4 1

Potongan I-I tebal pelat kopling t = 10 mm =1 cm

Etot = e + ½. t

= 1,72 + ½ .1

= 2,22 cm

Iy tot = 2 (Iy + F .etot2 )

= 2 {26,3 + 10,1.(2,22)2}

= 152,15368 cm4

Iy 152,15368
iy =   2,7 cm
Ftot 2.10,1

LK 202,1
   74,8  75  Tabel  wy  1,54
iy 2,7
Syarat pemasangan kopling:

  .P 
l  1  x  4  3 y 
2 F . 

1,54.3573
67,36  1 2 124(4  3 2.10,1.1600 ) =

67,36≤ 143,77cm . . . (OK)  memenuhi syarat

B. Dimensi batang bawah


a. Batang terdiri dari batang B1 sampai dengan batang B5
b. Diketahu :
Gaya batang maksimum = 3590,3455 kg = 3,5903455 ton
(Tarik)
Panjang batang maks = 2,333 m = 233,3 cm
Tegangan ijin (τ) = 1400 kg/cm2
Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki

c. Perhitungan
P P
 =   = 1400 kg/cm2  Fn =
Fn 

3590,3455 kg
Fn = 2
 2,564 cm 2
1400kg / cm

Fbr = Fn + F  F = 20 %

= (2,564 + 20 % x 2,564) cm2

= 3,0768 cm2

Batang B merupakan batang tarik

digunakan profil rangkap


P 3,0768
Fn =  1 Profil  Fbr = cm 2 = 1,5384 cm2
 2

Tabel Profil  ∟ 30.30.3.  F = 1,74 cm2

Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan


adalah ∟ 45.45.5

Jadi dimensi Profil yang digunakan ∟ 65.65.11

Iη = 20,7 cm4

Ix = Iy = 48,8 cm4

ix = iy = 1,91 cm4

F = 13,2 cm2

e = 2,00 cm

Kontrol:

P 3590,3
 = Ftot

2.13,2
= 135,99 kg/cm2 ≤ 1400 kg/cm2 …… OK!

C. Batang terdiri dari batang C1 dan C2


Diketahui :

Gaya batang maksimum (P) = 788,2735 kg = 0,7882735 ton

Panjang batang = 2,333 m = 233,3 cm

Tegangan ijin (τ) = 1400 kg/cm2

Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
perhitungan
P P
 =   = 1400 kg/cm2  Fn =
Fn 

788,2735 kg
Fn =  0,563cm 2
1400kg / cm 2

Fbr = Fn + F  F = 20 %
= (0,563 + 20 % x 0,563) cm2

= 0,675 cm2

Batang C merupakan batang tarik

digunakan profil rangkap

0,675
 Fbr = cm 2 = 0,3378cm2
2

Tabel Profil  ∟ 15.15.3  F = 0,82 cm2

Karena Profil minimum yang diijinkan untuk konstruksi ringan adalah


∟ 45.45.5

Jadi dimensi Profil yang didapat F table = 4,30 cm 2> Fbr = 0,52545 cm2,
jadi konstruksi yang digunakan adalah ∟ 45.45.5.

Fn = Fbr - F  F = 20 %

Fn = 4,3 – (20 % x 4,3)

Fn = 3,44 cm2

P
 =   = 1400 kg/cm2
Fn

788,2735
 = 3,44
 299,149kg / cm 2    1400kg / cm 2

  299,149kg / cm 2

   1400kg / cm 2 .......... .......... .......... .......... .......... ..Ok!!!

D. Dimensi batang diagonal ( D )


a. batang terdiri dari batang D1 sampai dengan batang D12
b. diketahui

Gaya batang maksimum = 1618,9831 kg = 1,6189831 ton

Panjang batang maks =1,116 m = 116 cm

Tegangan ijin (τ) = 1600 kg/cm2

Digunakan profil rangkap baja siku sama kaki
c. perhitungan
Imin = 1,69.P.lk2

= 1,69 . 1,89 ( 116 )2

= 36,992 cm4

Batang D merupakan batang tekan ; dipakai profil rangkap.

36,992
Dipakai profil rangkap profil =  18,496cm 4
2

Dari table profil diambil ∟ 65.65.11

Iη = 20,7 cm4 = Imin

Ix = Iy = 48,8 cm4

ix=iy = 1,91 cm4

F = 13,2 cm2

e = 2,00 cm

Kontrol :
1. Terhadap sumbu bahan (x)
116,6
λx = 1,91  61,04  61  Tabel   x = 1,35

x. p 1,35.1601
    215,19 kg/cm2
Ftot 10,1

  215,19kg / cm 2    1400 kg/cm2

2. Terhadap sumbu bebas bahan (Y)


Dipasang 4 plat kopling

116,6
L=  38,86 cm
4 1

Potongan I-I tebal pelat kopling t = 10 mm =1 cm

e0 = e + ½. t

= 2,00 + ½ .1

= 2,5 cm

Iy tot = 2 (Iy + F .e02 )

= 2 {48,8 + 10,1.(2,5)2}

= 223,85 cm4

Iy 223,85
iy =   11,08 cm
Ftot 2.10,1

lk 116,6
   10,5  Tabel    1,00
iy 11,08

Syarat pemasangan kopling: 70,72

  y .P 
l  1  x  4  3 
2
 F . 

1,00.1610
61,03  1 2 61(4  3 )  85,42 cm
2.110 .1600

= 85,42 cm ≥61,03 cm  memenuhi syarat


DAFTAR DIMENSI BATANG

NO NAMA BATANG DIMENSI BATANG KETERANGAN

1. A1- A10 ∟ 55.55.10 Tekan

2. B1- B9 ∟ 65.65.11 Tarik

3. D1-D16 ∟ 45.45.5 Tekan

4 C1=C2 ∟ 65.65.11 tarik

3.8 Perhitungan Sambungan Las

a. Perhitungan Kekuatan Las

 BJ 37  1600 kg / cm 2

  0,6.  0,6.1600  960 kg / cm 2

Lasdari 2 muka

1. Panjang las

- Batang A6

P = 3573,3225 kg

Karena dipasang dobel maka P dibagi 2

P = 3573,3225 /2 = 1786,125 kg

∟ 55.55.10 (dalam tabel profil)

b = 65 mm = 6,5 cm

d = 10 mm = 1 cm
e = 1,72 cm

d = 1cm a = 0,707 . d

= 0,707 . 1 cm = 0,707 cm
b – e = 5,5 –1,72 = 3,78 cm

Las ujung dipasang sepanjang b = l1br = 5,5 cm

L1n = l1br – 3.a

L1n = 5.5– 3.0,707 = 3,379  1    960kg / cm 2

P1 = Ftn1 .  1  l1n .a. 1

P1 = 3,379 . 0,707. 960 = 2293,394 kg

Karena gaya yang dipikul las lebih besar dari gaya yang ada
maka panjang las tersebut bisa digunakan 2293,394kg >
1324,7425 kg.......ok

- Batang B1

P = 3590,3455 kg

Karena dipasang dobel maka P dibagi 2

P = 3590,3455/2 = 1795,17275 kg

∟ 65.65.11 (dalam tabel profil)

b = 65 mm = 6,5 cm

d = 11 mm = 1,1 cm
e = 2,0 cm

d = 1,1 cm a = 0,707 . d

= 0,707 . 1,1 cm = 0,7777 cm
b – e = 6,5 – 2 = 4,5 cm

∑ MB = 0

-P1. b + P. e = 0 P1 =

P1 = = 275,872 kg

∑H = 0

P1 + P2 – P = 0

P2 = P – P1 = 1795,17 – 275,872= 1519,2998 kg

P1  1    960kg / cm 2
1 
 Fgs1
Fgs1 P1 275,872
   0,2873cm 2
 1 960
Fgs1 = ln1 . a = 0,7777 cm . ln1

0,2873 = 0,7777 . ln1

ln1 = 0,369 cm

l1br = ln 1+ 3a = 0,369 + 3.0,7777 = 1,5721 cm < lmin = 4

cm
maka l1br diambil 4 cm

P2  2    960kg / cm 2
2 
 Fgs 2
Fgs 2 P2 1519,298
   1,5721cm 2
 2 960
Fgs2 = ln2 . a = 0,7777 cm . ln2

0,550 = 0,7777 . ln2

ln2 = 2,021 cm

ln2 = 2,021< lmin = 4cm

resume :

panjang las atas I1 = 4 cm

panjang ls bawah I2 = 4 cm

- Batang C1 = C2

P = 788,2735 kg

Karena dipasang dobel maka P dibagi 2

P = 788,2735/2 = 394,1367 kg

∟ 45.45.5 (dalam tabel profil)

b = 45 mm =4,5 cm

d = 5 mm = 0,5 cm

e = 1,28 cm

d = 0,5 cm a = 0,707 . d

= 0,707 . 0,5 cm = 0,3535 cm


b – e =4, 5 – 1,28 = 3,22 cm

∑ MB = 0

-P1. b + P. e = 0 P1 =

P1 = = 112,109 kg

∑ H=0

P1 + P2 – P = 0

P2 = P – P1 = 394,1367 – 112,1099 = 282,0268 kg

P1
1   1    960kg / cm 2
Fgs1

P1 112,1099
Fgs1    0,1167 cm 2
1 960

Fgs1 = ln1 . a

0,1167 = 0,3535 . ln1

ln1 = 0,3302 cm

l1br = ln1+ 3a = 0,3301 + 3.0,3535 = 1,3906 cm < lmin = 4


cm

maka l1br diambil 4 cm

P2
2   2    960kg / cm 2
Fgs 2
P2 1519,298
Fgs 2    1,5826cm 2
2 960

Fgs2 = ln2 . a = 0,3535 cm . ln2

1,5826 = 0,3535 . ln2

ln2 =4,4769 cm

l2br = ln2+ 3a = 4,4769 + 3.0,3535 = 5,5374< lmin = 5,5 cm

maka l2br diambil 5,5 cm

Resume :

Panjang las atas l1 = 4 cm

Panjang las bawah l2 = 5,5 cm

- Batang D8

P = 1610,9831 kg

Karena dipasang dobel maka P dibagi 2

P = 1610,9831/2 = 805,49155 kg

∟ 65.65.11 (dalam tabel profil)

b = 65 mm = 6,5 cm

d =11 mm = 1,1 cm

e = 2,00 cm

d = 1,1 cm a = 0,707 . d
= 0,707 . 1,1 cm = 0,7777 cm

b – e =5 5 – 2,00 = 4,5 cm

las dipakai sepanjang b = l1br= 6,5 cm

ln1 = l1br– 3.a 6,5 – 3. 0,7777 = 4,1669

P2
2   2    960kg / cm 2
Fgs 2

Fgs 2 P1 = Fth1 .  1 = 4,1669 . 0,777.960

ln2 . a.  1 = 3110,974 kg

karena gaya yang dipakai las lebih dari gaya yang ada maka panjang las
tersebut bias digunakan 3110,974 > 1324,7425 kg
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
 Daftar Panjang Batang (m)

No Batang Panjang Batang

1 A1 = A2 = A3 = A4 = A5 2,021 m

2 B1 = B2 = B3 = B5 2,333m

3 D1 = D5 = D9 = D12 1,166 m

4 D3 = D11 = D6 = D7 = D8 2,3334 m
= D9

5 C1 = C2 2,333 m

 Daftar Beban dan Momen


Atap + Beban
Gording Orang
P dan M Angin
Beban
Beban Mati
Hidup

P 41,031 kg/m 100 kg 17,32 kg/m

20,5155
Px 50 kg 0
kg/m

35,5338
Py 86,60 kg 17,32 kg/m
kg/m

Mx 45,4107 kg.m 46 kg.m 0

366,4912
My 75,289 kg.m 36,649 kg/m
kg.m
 Daftar Dimensi Batang
NO NAMA BATANG DIMENSI BATANG KETERANGAN

1. A1- A10 ∟ 55.55.10 Tekan

2. B1- B9 ∟ 65.65.11 Tarik

3. D1-D16 ∟ 45.45.5 Tekan

4 C1=C2 ∟ 65.65.11 tarik


 Daftar Gaya-gaya Batang Semua Beban

BEBAN SENDIRI GAYA BATANG


(KG) PLAFOND ANGIN KIRI ANGIN KANAN RENCANA
tarik tekan tarik tekan tarik tekan
BATANG tarik (+) tekan (-) (+) (-) (+) (-) (+) (-) tarik (+) tekan (-)
A1 2906,358 335,95 78,45 377,78 3698,535
A2 2698,845 335,95 78,739 378,18 3491,7141
A3 2862,382 167,98 78,764 252,03 3361,1571
A4 2655,038 167,98 78,709 252,1 3153,8257
A5 2655,038 167,98 472,67 63,207 3358,8904
A6 2862,382 167,98 479,75 63,21 3573,3225
A7 2698,845 335,95 787,69 315,68 4138,1719
A8 2906,358 335,95 787,65 315,63 4345,5935
B1 2516,98 290,94 454,73 327,7 3590,35
B2 215,4113 242,44 363,94 582,22 1404,01
B3 1797,843 96,994 182,06 363,93 2440,83
B4 215,4113 242,44 182,5 218,42 858,775
B5 2516,98 290,94 363,62 3171,54
C1 788,2735 0 788,274
C2 788,2735 0 788,274
D1 358,3096 48,488 90,404 108,81 606,0145
D2 359,6417 62,332 90,763 146,05 146,052 512,7363
D3 933,3335 96,968 90,945 145,51 145,512 1121,2463
D4 959,5686 181,89 146,14 1287,5991
D5 933,4599 96,974 272,34 218,83 1424,6242
D6 933,4599 96,974 544,94 219,88 219,878 1575,3714
D7 933,4599 96,974 521,34 219,76 219,758 1551,7735
D8 933,4599 96,974 362,16 218,39 1610,9831
D9 959,5686 180,78 87,631 1227,9832
D10 933,3335 96,968 181,89 218,43 218,429 1212,1914
D11 359,6417 62,332 363 290,9 290,898 784,9747
D12 358,3096 48,488 182,52 73,298 662,6101
Berdasarkan hasil perhitungan, ada beberapa kesimpulan yang dapat
penulis ungkapkan mengenai perencanaan dan perhitungan konstruksi kuda-
kuda rangka baja. Kesimpulan itu antara lain :

 Penentuan spesifikasi dan klasifikasi konstruksi sangat


menentukan kemudahan perhitungan dan pengerjaan konstruksi.
 Pada perhitungan balok gording, besarnya dimensi balok selain
dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada penampang juga dipengaruhi
oleh jarak antar kuda-kuda pada konstruksi atap.
 Pada perhitungan pembebanan yang diakibatkan oleh angin, besar
kecilnya kemiringan suatu atap akan menentukan besar kecilnya gaya
angin yang diterima. Dengan kata lain semakin besar sudut kemiringan
atap semakin besar pula gaya yang diterima oleh atap yang disebabkan
oleh angin.
 Pada perhitungan gaya batang pada tiap batang kuda-kuda.
Perhitungan gaya batang bisa dilaksanakan dengan cara manual (grafis
dan analitis) ataupun dengan bantuan program. Kedua cara tersebut
terdapat kelemahan sehingga perlu dikontrol antara satu cara dengan
cara yang lainnya.
 Penentuan dimensi batang tekan harus diperhitungkan terhadap
panjang batang yang diperhitungkan. Sedangkan untuk batang tarik
hanya diperhitungkan terhadap gaya dan jumlah perlemahan yang
disebabkan oleh jenis dan banyaknya alat sambung.
 Penentuan jarak dan letak alat sambung pada perhitungan
sambungan tidak boleh sembarangan, karena perletakkan yang salah
akan mempengaruhi kekuatan sambungan.
4.2 Saran
Untuk perbaikan tugas perencanaan ini dimasa yang akan datang, pada
bagian ini penulis menyampaikan beberapa saran dan masukan, saran dan
masukan itu antara lain :

 Pada perhitungan dimensi gording, disarankan menghitung beberapa


percobaan dimensi, dengan tujuan agar dimensi yang dihasilkan betul-
betul sesuai dengan kebutuhan.
 Penentuan gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan
dengan bantuan program, selain itu faktor kesalahan pada perhitungan
relatif kecil.
 Perhitungan gaya batang akan lebih mudah dan cepat bila
menggunakan cara grafis.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Rudy. (1987). Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius

KH, Sunggono (1995). Buku Teknik Sipil. Bandung : Nova

Salmon, Charles G. (1990). Struktur Baja. Jakarta : Erlangga

-----, (2003). Diktat Ilmu Bahan Bangunan. Bandung

Anda mungkin juga menyukai