Anda di halaman 1dari 17

TRANSFUSI DARAH

Disusun Oleh :
AGUS JEFRI TARIGAN (207210086)
Pembimbing
dr. JONES DAMANIK, SpAn

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ANESTESI
RUMAH SAKIT UMUM DR DJASAMEN SARAGIH
PEMATANG SIANTAR
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan yang
berjudul “Transfusi Darah” dalam rangka melengkapi persyaratan Kepaniteraan
Klinik Senior di SMF Anestesi RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar.

Dalam kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan rasa


terimakasih kepada dr. Jones Damanik, SpAn yang telah memotivasi,
membimbing, dan mengarahkan penulis selama menjalani program Kepaniteraan
Klinik Senior di bagian Anestesi dan dalam menyusun tulisan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari


sempurna. Untuk itulah, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.

Pematangsiantar, Maret 2014


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 3
2.1. Defenisi ........................................................................................ 3
2.2. Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen darah ........ 3
2.3. Manfaat komponen darah ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknik transfusi darah ditemukan pada tanggal 3 Juni 1667, untuk pertama
kalinya dalam sejarah kedokteran dan operasi, dokter asal Perancis, Jean Baptist
Denis berhasil melakukan transfusi darah. Keberhasilan operasi transfusi darah
pertama ini merupakan lompatan besar dalam ilmu kedokteran karena
sebelumnya, banyak sekali pasien yang harus kehilangan nyawanya akibat
kekurangan darah.

Pengobatan dengan transfusi diakui serta diterima dalam dunia kedokteran,


setelah Dr. Karel Landsteiner menemukan golongan darah A, B, AB dan O pada
tahun 1940 dan patokan inilah yang dipakai sampai sekarang di dunia.

Teknik pemisahan plasma darah ditemukan 3 Juni 1904, Charles Richard


Drew, seorang dokter penemu teknik pemisahan dan pengawetan plasma darah,
terlahir ke dunia di kota Washington D.C. Ia menuntut ilmu kedokteran di McGill
University di Montreal, Kanada. Pada tahun 1938, Drew mendapat beasiswa
untuk melanjutkan pendidikan di Columbia Univesity, New York dan di sana ia
melakukan penelitian terhadap berbagai problem yang ditemukan dalam transfusi
darah. Selama penelitian itu, dia menemukan bahwa plasma darah atau cairan
darah yang tidak mengandung sel, dapat dikeringkan dan disimpan dalam waktu
lama tanpa mengalami kerusakan. Penemuan besar Charles Drew ini mendapat
sambutan dari dunia internasional dan pada tahun 1939, Drew menerima bantuan
dana dari Asosiasi Transfusi Darah dan ia membuka bank penyimpanan darah di
Columbia Presbyterian Hospital. Pada tahun 1940, Charles Drew menerima gelar
doktor dan menjadi warga AS kulit hitam pertama yang menerima gelar ini.
Charles Drew meninggal dunia tahun 1950 akibat kecelakaan mobil.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui kebutuhan darah pada kasus yang diberikan?
2. Bagaimana pengertian tentang massive transfusi serta komplikasi yang
muncul ?
3. Bagaimana komplikasi transfusi darah ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan darah pada kasus yang diberikan.
2. Untuk mengetahui pengertian tentang massive transfuse.
3. Untuk mengetahui komplikasi transfusi darah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran


darah penerima (resipien). Definisi lain adalah sutu proses pekerjaan
memindahkan darah dari orang yang sehat kepada oarang yang sakit.

Darah tersusun dari komponen-komponen eritrosit, leukosit, trombosit dan


plasma yang mengandung faktor pembekuan. Pemberian komponen darah yang
diperlukan saja dapat dibenarkan daripada pemberian whole blood yang lengkap,
prinsip ini lebih ditekankan lagi pentingnya di bidang pediatri dikarenakan bayi
maupun anak yang sedang tumbuh tidak perlu diganggu sistem imunologisnya
oleh antigen yang tidak diperlukan. Pemberian whole blood hanya dilakukan atas
indikasi anemia pasca perdarahan yang akut dan untuk transfusi tukar.

2.2. Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen darah

1. Darah lengkap (whole blood)


Tranfusi darah lengkap hanya untuk mengatasi perdarahan akut dan masif,
meningkatkan dan mempertahankan proses pembekuan. Darah lengkap diberikan
dengan golongan ABO dan Rh yang diketahui. Infuskan selama 2 sampai 3 jam,
maksimum 4 jam/unit. Dosis pada pediatrik rata-rata 20 ml/kg, diikuti dengan
volume yang diperlukan untuk stabilisasi. Bisanya tersedia dalam volume 400-500
ml dengan masa hidup 21 hari. Hindari memberikan tranfusi saat klien tidak dapat
menoleransi masalah sirkulasi. Hangatkan darah jika akan diberikan dalam jumlah
besar.
Indikasi:
1. Penggantian volume pada pasien dengan syok hemoragi, trauma atau luka
bakar
2. Klien dengan perdarahan masif dan telah kehilangan lebih dari 25 persen
dari volume darah total

3
2.Packed Red Blood cells (RBCs)

Komponen ini mengandung sel darah merah, SDP, dan trombosit karena sebagian
plasma telah dihilangkan (80 %). Tersedia volume 250 ml. Diberikan selama 2
sampai 4 jam, dengan golongan darah ABO dan Rh yang diketahui. Hindari
menggunakan komponen ini untuk anemia yang mendapat terapi nutrisi dan obat.
Masa hidup komponen ini 21 hari.
Indikasi :
1. Pasien dengan kadar Hb rendah
2. Pasien anemia karena kehilangan darah saat pembedahan
3. Pasien dengan massa sel darah merah rendah

3. White Blood Cells (WBC atau leukosit)

Komponen ini terdiri dari darah lengkap dengan isi seperti RBCs, plasma
dihilangkan 80 % , biasanya tersedia dalam volume 150 ml. Dalam pemberian
perlu diketahui golongan darah ABO dan sistem Rh. Apabila diresepkan berikan
dipenhidramin. Berikan antipiretik, karena komponen ini bisa menyebabkan
demam dan dingin. Untuk pencegahan infeksi, berikan tranfusi dan disambung
dengan antibiotik.
Indikasi :
1. Pasien sepsis yang tidak berespon dengan antibiotik (khususnya untuk
pasien dengan kultur darah positif, demam persisten /38,3° C dan
granulositopenia)

4. Leukosit –poor RBCs

Komponen ini sama dengan RBCs, tapi leukosit dihilangkan sampai 95 %,


digunakan bila kelebihan plasma dan antibody tidak dibutuhkan. Komponen ini
tersedia dalam volume 200 ml, waktu pemberian 1 ½ sampai 4 jam.
Indikasi:
1. Pasien dengan penekanan system imun (imunokompromise)

4
5. Platelet/trombosit

Komponen ini biasanya digunakan untuk mengobati kelainan perdarahan atau


jumlah trombosit yang rendah. Volume bervariasi biasanya 35-50 ml/unit, untuk
pemberian biasanya memerlukan beberapa kantong. Komponen ini diberikan
secara cepat. Hindari pemberian trombosit jika klien sedang demam.Klien dengan
riwayat reaksi tranfusi trombosit, berikan premedikasi antipiretik dan
antihistamin. Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam tergantung pada kebijakan
pusat di mana trombosit tersebut didapatkan. Periksa hitung trombosit pada 1 dan
24 jam setelah pemberian.
Indikasi:
1. Pasien dengan trombositopenia (karena penurunan trombosit, peningkatan
pemecahan trombosit
2. Pasien dengan leukemia dan marrow aplasia

6. Fresh Frozen Plasma (FFP)

Komponen ini digunakan untuk memperbaiki dan menjaga volume akibat


kehilangan darah akut. Komponen ini mengandung semua faktor pembekuan
darah (factor V, VIII, dan IX). Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian
FFP dalam jumlah besar diperlukan koreksi adanya hypokalsemia, karena asam
sitrat dalam FFP mengikat kalsium. Shelf life 12 bulan jika dibekukan dan 6 jam
jika sudah mencair. Perlu dilakukan pencocokan golongan darah ABO dan system
Rh.
Indikasi:
1. Pencegahan perdarahan postoperasi dan syok
2. Pasien dengan defisiensi faktor koagulasi yang tidak bisa ditentukan
3. Klien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor pembekuan.

7. Albumin 5 % dan albumin 25 %

Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai ekspander darah dan
pengganti protein. Komponen ini dapat diberikan melalui piggybag. Volume yang

5
diberikan bervariasi tergantung kebutuhan pasien. Hindarkan untuk mencampur
albumin dengan protein hydrolysate dan larutan alkohol.
Indikasi :
1. Pasien yang mengalami syok karena luka bakar, trauma, pembedahan atau
infeksi
2. Terapi hyponatremi

2.3. Manfaat komponen darah

Komponen darah diberikan melalui transfusi dimaksudkan agar transfusi tepat


guna, pasien memperoleh hanya komponen darah yang diperlukan, mengurangi reaksi
transfusi, mengurangi volume transfusi, meningkatkan efisiensi penggunaan darah, serta
memungkinkan penyimpanan komponen darah pada suhu simpan optimal.

Karakteristik darah dan komponen-komponen darah

Komponen Penyimpanan Komposisi Indikasi Risiko Pemberian

Whole blood Jika disimpan di lemari Mengandung Anemia Harus diperiksa Pada saat
(darah lengkap) pendingin pada suhu 1-5°C, semua jenis Penggantian volume untuk gol. darah kehilangan darah
memiliki masa simpan sampai komponen kehilangan darah (> 15 – ABO, cross akut, secepat
21 hari untuk darah sitrat darah Setiap 20%) match dan mungkin yang
(CPD/ citrate phosphate unit kantung Renjatan berat agen-agen masih dapat
dextrose), dan selama 35 hari darah Perbaikan f/ oksigenasi infeksi. Reaksi ditoleransi.
untuk darah CPDA-1(CPD & berkapasitas Transfusi tukar febris dan Pada kondisi lain,
Adenin), dan 49 hari bila 350ml darah hemolitik diberikan dalam 2
ditambahkan larutan nutritive dan 49ml Aloimunisasi – 4 jam. 10
SADM(Nacl, dextrose,adenine, pengawet terhadap ml/KgBB akan
manitol). (anti antigen meningkatkan Ht
Darah sitrat yang telah pembekuan & eritrosit, 5% dan
dikeluarkan dari lemari zat aditif) atau leukosit atau mendukung
pendingin harus digunakan 250ml darah trombosit. volume.
dalam waktu 4 jam. dengan 35ml
pengawet,
dengan Ht 36
– 40%.

Packed red cells Sama seperti whole Komponen ini Anemia simptomatik, anemia Sama Sejauh dapat
(sel darah merah blood. Penam-bahan dipisahkan karena keganasan, anemia seperti whole ditoleransi pasien
pekat) larutan rejuvenatingdapat dari donor aplastik, anemia hemolitik, blood. dalam 2 – 4 jam.

6
Komponen Penyimpanan Komposisi Indikasi Risiko Pemberian

memperlama penyimpanan tunggal anemia defisiensi berat Dosis 3 ml/Kg


hingga 42 hari. dengan dengan ancaman gagal akan
sentrifugasi jantung/ infeksi berat meningkatkan Ht
darah Trauma 3%. Jika status
lengkap. Perdarahan akut kardiovas-kuler
Mengandung Kasus yang stabil, berikan 10
eritrosit, membutuhkan supportkardiop ml/KgBB dalam 2
leukosit, ulmoner secara intensif (Ht – 4 jam. Jika
trombosit dan <> tidak stabil,
sedikit Anemia kronis (Ht <> gunakan volume
plasma. yang lebih kecil.
Setiap unit
yang siap
ditransfusikan
memiliki nilai
Ht
55% setelah
ditambahkan
larutan aditif.

Washed or filtered Pencucian dengan saline,akan Sama Px dengan alergi yang butuh Sama Sama
red cells (sel darah menghilangkan Ab pada sel seperti packed transfusi berulang seperti packed seperti packed red
merah yang darah merah, kelebihan kalium red cells Px yang mempunyai ab red cells cells
dicuci) dan sisa leukosit. terhadap protein plasma
Saat sel-sel dicuci, mempunyai Px dengan hemoglobinuria
ketahanan 24 jam, selanjutnya nocturnal proksismal
bersifat sama sepertipacked red
cells.

Frozen-thawed – Komponen sel darah Sama Px yang perlu transfusi Sama Sama
deglycerolized merah diawetkan dalam larutan seperti packed antigen-matched(karena Ab seperti packed seperti packed red
RBC (sel darah gliserol, dan dibekukan, red cells sel darah merah red cells. cells.
merah beku- kemudian dicairkan dan dicuci menetap/mencegah
dicairkan cuci) agar gliserol, plasma, terbentuknya Ab baru)
antikoagulan, leukosit dan sisa Px dengan reaksi alergi
trombosit tersingkirkan.

Fresh frozen Plasma dari whole Mengandung Defisiensi berbagai factor Perlu di cross Secepat yang
plasma(plasma blood, yangdipisahkan dan lalu > 80% dari pembekuan (penggantian match. dapat ditoleransi
segar beku) dibekukan dalam 8 jam, seluruh protein plasma prokoagulan Risikovolume pasien, tidak
disimpan dibawah –18°C protein dan antikoagulan) overload,penya boleh >4 jam.
hingga 1 tahun plasma Trauma dengan perdarahan kit infeksi, Dosis 10–15
prokoagulan hebat reaksi alergi. ml/Kg mening-
dan Renjatan(syok) katkan kadar

7
Komponen Penyimpanan Komposisi Indikasi Risiko Pemberian

antikoagulan Penyakit hati berat faktor pembekuan


Imunodefisiensi yang tidak 10–15%
tersedia preparat khusus)
Pada bayi dengan enteropati
disertai hilangnya protein
(protein losing enteropathy)

Cryoprecipitate Dibuat dengan membekukan Mengandung Terapi defisiensi faktor VIII, Sama Dapat diberikan
plasma segar hingga <-65°C, faktor VIII > Von Willebtand, dan seperti fresh sebagai infus
lalu dicairkan 18 jam pada 80 Iu/pak, fibrinogen. frozen plasma. cepat. Dosis ½
4°C, XIII, pak/Kg BB akan
disentrifugasi,cryoproteindipis fibrinogen meningkatkan
ahkan. Dapat disimpan 1 tahun 100 – kadar faktor VIII
pada –18°C 350/pak, dan 80 – 100% dan
fibronectin fibrinogen 200 –
pada 250 mg/dL.
konsentrasi >
dari plasma.

Konsentrat Dipisahkan dari plasma kaya Setiap unit Terapi trombositopenia atau Tidak Dapat diberikan
trombosit trombosit dan disimpan pada mengandung defek fungsi trombosit. diperlukancross sebagai infus
dari whole blood 22°C selama 3 – 5 hari. 10
5x10 trombo match. Risiko cepat atau yang
sit. lain sama diperlukan sesuai
denganwhole status
blood kardiovaskuler,
tidak lebih dari 4
jam. Dosis 10
ml/Kg, dapat
meningkatkan
trombosit
setidaknya
50.000/μL.

Konsentrat Sama seperti unit donor acak Kandungan Sama seperti konsentrat Sama seperti Sama seperti
trombosit dengan trombosit trombosit dari whole blood, konsentrat konsentrat
teknikapheresis sama dengan khususnya jika aloimunisasi trombosit trombosit
6 – 10 unit dapat menjadi masalah dari whole dari whole blood
konsentrat blood
donor acak.
Tergantung
pada teknik
yang
digunakan,
relatif bebas

8
Komponen Penyimpanan Komposisi Indikasi Risiko Pemberian

leukosit,
bergu-na
untuk
mencegah
aloimunisasi

Granulocytes Meskipun dapat disimpan pada Mengandung Neutropenia berat (<500/μl)> Sama seperti Diberikan sebagai
suhu 20 – 24°C yang stabil, setidaknya trombosit. infus lebih dari 2
sebaiknya ditransfusikan 1x1010granulo Reaksi – 4 jam. Dosis: 1
sesegera mungkin setelah sit, juga leukostasis unit/hari untuk
pengumpulan eritrosit dan pulmoner. neonatus dan
trombosit. Reaksi febris bayi,
berat. 1x109granulosit/K
g.

Indikasi pemberian transfusi darah


Lima indikasi umum transfusi darah:
1. Kehilangan darah akut, bila 20–30% total volume darah hilang dan
perdarahan masih terus terjadi.
2. Anemia berat
3. Syok septik (jika cairan IV tidak mampu mengatasi gangguan sirkulasi
darah dan sebagai tambahan dari pemberian antibiotik)
4. Memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan,
karena komponen darah spesifik yang lain tidak ada
5. Transfusi tukar pada neonatus dengan ikterus berat.

Syarat-syarat Mendonor Darah


 Usia 18-60 tahun
 Berat minimal 45 kg
 Suhu oral tidak boleh melebihi 37,5 ᶛC
 Nadi antara 48 - 100 per menit
 Tekanan darah – di bawah kebijaksanaan petugas medis
 Hemoglobin tidak boleh kurang dari 12,5 gr%
 Tidur malam sebelum donor darah harus cukup minimal 5 jam.
 Sudah sarapan / makan.

9
Reaksi yang timbul setelah transfusi
Jika timbul reaksi karena transfusi, pertama periksa label kemasan darah dan
identitas pasien. Jika terdapat perbedaan, hentikan transfusi segera dan hubungi
bank darah.
1. Reaksi ringan (karena hipersensitivitas ringan)
Tanda dan gejala: Ruam kulit yang gatal
Tatalaksana:
 Lambatkan transfusi
 Beri klorfenamin 0.1 mg/kgBB IM, jika tersedia
 Teruskan transfusi dengan kecepatan normal jika tidak terjadi perburukan
gejala setelah 30 menit
 Jika gejala menetap, tangani sebagai reaksi hipersensitivitas sedang (lihat
bawah).

2. Reaksi sedang-berat (karena hipersensitivitas yang sedang, reaksi non-


hemolitik, pirogen atau kontaminasi bakteri)
Tanda dan gejala:
 Urtikaria berat
 Kulit kemerahan (flushing)
 Demam > 38°C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi diberikan)
 Menggigil
 Gelisah
 Peningkatan detak jantung.
Tatalaksana:
 Stop transfusi, tetapi biarkan jalur infus dengan memberikan garam normal
 Beri hidrokortison 200 mg IV, atau klorfenamin 0.25 mg/kgBB IM, jika
tersedia
 Beri bronkodilator, jika terdapat wheezing (lihat halaman 100-102)
 Kirim ke bank darah: perlengkapan bekas transfusi darah, sampel darah dari
 tempat tusukan lain dan sampel urin yang terkumpul dalam waktu 24 jam
 Jika terjadi perbaikan, mulai kembali transfusi secara perlahan dengan
 darah baru dan amati dengan seksama

10
 Jika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 15 menit, tangani sebagai reaksi
 yang mengancam jiwa (lihat bagian bawah) dan laporkan ke dokter jaga
 dan bank darah.
Reaksi yang mengancam jiwa (karena hemolisis, kontaminasi bakteri dan syok
septik, kelebihan cairan atau anafilaksis)
Tanda dan gejala:
 demam > 380 C (demam mungkin sudah timbul sebelum transfusi
diberikan)
 menggigil
 gelisah
 peningkatan detak jantung
 napas cepat
 urin yang berwarna hitam/gelap (hemoglobinuria)
 perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
 bingung
 gangguan kesadaran.

Komplikasi transfusi
Komplikasi transfusi terbagi menjadi lokal dan umum.
Komplikasi lokal yaitu :
 Kegagalan memilih vena.
 Fiksasi vena yang tidak baik.
 Problem ditempat tusukan.
 Vena pecah selama menusuk.

Komplikasi umum yaitu :


 Reaksi-reaksi transfusi.
 Penularan atau transmisi penyakit infeksi.
 Sensitisasi imunologis
 Transfusi haemochromatosis.

11
Komplikasi yang ditimbulkan massif transfusi adalah
1. Koagulopati
a. Trombositopenia : terjadi setelah transfusi darah simpan lama lebih dari 80
ml/kgBB. Diatasi dengan pemberian trombosit bila jumlah trombosit
<50.000/mm3 atau memberi unit darah utuh segar setiap transfusi 4 unit
darah simpan.
b. Turunnya faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII. Dapat diatasi
dengan pemberian 1 unit FFP setiap transfusi 5 unit WB/PRC.
2. Keracunan Sitrat: tubuh memiliki kemampuan yang besar untuk metabolisme
sitrat, kecuali pada keadaan shock, penyakit hati, dan lanjut usia. Pada kasus
ini dapat diberikan Calcium Glukonas 10% 1 gram IV pelan-pelan setiap telah
masuk 4 unit darah.
3. Hiperkalemia : kalium dalam darah simpan 21 hari dapat naik setinggi 32
mEq/L, sedangkan batas dosis infus kalium adalah 20 mEq/jam. Hiperkalemia
menyebabkan aritmia sampai fibrilasi ventrikel/cardiac arrest. Untuk
mencegah hal ini diberikan Calsium Glukonas 5 mg/kgBB I.V pelan-pelan.
Maksud pemberian kalsium disini karena kalsium merupakan antagonis
terhadap hiperkalemia.
4. Hipotensi adalah tekanan darah yang rendah yaitu tekanan systole kurang dari
80 mmHg atau TAR (tekanan arterial rata- rata) kurang dari 60 mmHg,atau
menurun 30 % lebih. Sebab yang ditimbulkan adalah karena kurangnya
pemompaan darah dari jantung ke seluruh tubuh adanya kelainan pada jantung
volum (jumlah) darah berkurang disebabkan oleh perdarahan hebat,diare dan
ini merupakan komplikasi dari transfusi darah yang merupkan reaksi transfusi.
Kapasitas pembuluh darah pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan
menurunnya tekanan darah. Hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septic

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Transfusi darah ialah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran darah
penerima.
2. Macam-macam bentuk sediaan darah dan komponen darah yaitu darah lengkap
(whole blood), sel darah merah, suspensi granulosit/leukosit pekat, suspensi
trombosit dan plasma.
3. Manfaat komponen darah agar pasien memperoleh hanya komponen darah yang
diperlukan.
4. Komplikasi transfusi terbagi menjadi lokal dan umum.
5. Reaksi transfusi terdiri dari reaksi pyrogenik, reaksi alergi, sirkulasi yang
overload, reaksi hemolitik, reaksi darah yang terkontaminasi dan reaksi
intoksikasi citrat.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Contreras, M., Penerjemah Oswari, J., Petunjuk Penting Transfusi, Ed. 2,


Jakarta EGC 1995.
2. Hassan, R., dkk. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FKUI, Jakarta 2002 hal : 483-490.
3. Rustam, M., Almanak Transfusi Darah, Lembaga Pusat Transfusi Darah
Palang Merah Indonesia, Jakarta 1977 Hal : 65- 69.
4. Sejarah Transfusi dalam www.google.com
5. Transfusion Guidelines dalam www.google.com
6. Pelatihan Teknologi Transfusi Darah Bagi Dokter Unit Transfusi Darah,
Angkatan XX, Jakarta 2005.
7. http://jdokter.com/index.php?option=com_content&task=view&id=864&Item
id=27
8. http://merahputihevent.wordpress.com/2010/03/24/transfusi-darah/
9. http://samadaranta.blogspot.com/2011/11/makalah-transfusi-darah.html
10. http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-tekanan-darah-rendah-atau-
hipotensi/
11. http://www.scientisthomeind.com/pages/8/analisa-tes-darah.html
12. http://rhesusnegatif.com/article_detail.php?id=50#sthash.fWwKtqZO.dpuf

14

Anda mungkin juga menyukai