Anda di halaman 1dari 2

Obat merupakan salah satu unsur penting dalam pelayanan kesehatan.

Diawali dari
pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan, obat menjadi salah satu komponen pokok
yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan pada pelayanan kesehatan. Namun di sisi
lain, obat dapat merugikan kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan, bila digunakan secara
tidak tepat atau bila disalahgunakan. Salah satu golongan obat yang harus mendapatkan
perhatian khusus dalam penggunaannya adalah obat keras.

Golongan ini pada masa penjajahan Belanda disebut golongan G (gevaarlijk) yang
artinya berbahaya. Disebut obat keras karena jika pemakai tidak memperhatikan dosis, aturan
pakai dan peringatan yang diberikan, dapat menimbulkan efek bahaya. Obat ini hanya dapat
diperoleh dengan resep dokter di apotek. Adapun penandaannya diatur berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 02396/A/SK/VIII/1986 tentang tanda khusus Obat
Keras daftar G adalah “Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam
dengan hurup K yang menyentuh garis tepi”.
Obat keras yang digunakan tanpa resep kini telah menjadi masalah besar, masyarakat
menggunakan obat keras tanpa resep dari dokter untuk pengobatan diri sendiri (swamedikasi).
Ketepatan penggunaan ini menjadi aspek penting dalam penggunan obat karena
ketidaktepatan penggunaan obat dapat menyebabkan banyak kerugian, baik itu kerugian dari
sisi finansial maupun kerugian bagi kesehatan. Masalah-masalah yang timbul akibat
penggunan obat keras yang diperoleh tanpa resep dari dokter yaitu berakibat pada penggunaan
obat yang tidak rasional. Dampak lainnya yaitu meningkatnya efek samping dan interaksi obat
(Sadikin, 2011).

Upaya intervensi ng terhadap faktor perilaku biasanya dilakukan melalui pendekatan


edukasi. Pada kegiatan ini akan dilakukan edukasi melalui pengabdian masyarakat dan bakti
sosial tentang Peningkatan Kualitas Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Keras. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat
keras yang rasional.

DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 02396/A/SK/VIII/1986 tentang Tanda Khusus Obat Keras
Daftar G.

Sadikin, Z. 2011. Penggunaan Obat yang Rasional. Jakarta: Departemen Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai