Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ita Larasari

Kelas : XI-IIS-3
Sahabat Sejati
Pagi itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak.
Semalam aku menangis di kamar sampai ketiduran. Entah berapa lama aku
berderai air mata. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang membuat aku
begitu sakit. Seorang cowok yang tanpa sengaja masuk dalam kehidupan ku
kini malah menghancurkan semuanya.
Aku mengenal Dimas dari Santi, teman dekat ku. Kebetulan tiap malam Dimas
latihan silat di samping ponpes tempat ku mengaji kala malam hari. Awalnya
aku biasa aja dengan kehadirannya. Ga ngefek sama sekali. Tapi hari-hari
berikutnya Dimas memulai kedekatan kedekatan kami dengan sekedar menitip
salam pada ku. Ga ada yang spesial memang. Tapi hari-hari ku kini mulai terasa
indah dengan keberadaannya.
Hanya saja kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Disaat aku menyukainya, tak
ku sangka Dimas malah nembak Santi. Aku benar-benar ga tau harus berbuat
apa. Tentu saja aku tak bisa menyalahkannya karena ini memang hak mereka.
Aku mencoba ikhlas dengan hak mereka. Aku berusaha tegar dan mendukung
hubungan mereka meski rasanya hati ku begitu sakit. Itu semua aku lakukan
karena aku masih menghargai Santi sebagai sahabat ku. Aku memilih mengalah
dari pada harus kehilangan sahabat ku karena seorang cowok. Meski hati kecil
ku masih tetap mengharapkan Dimas.
Meski pacaran ama Santi, tapi nyatanya tetap aja Dimas ga pernah absent
menghubungi ku. Entah sms ataupun telpon. Aku bingung harus bersikap
gimana. Karena rasa ikhlas ku lah yang kini menuntun ku untuk tetap
berhubungan dengan Dimas. Jujur waktu itu aku benar-benar telah merelakan
Dimas.
Jadi apa salahnya jika aku menerima telpon dan smsnya. Sayangnya pikiran ku
masih terlalu cetek untuk menyikapi hal itu. Tentu saja kedekatan ku dengan
Dimas yang telah ku anggap “teman” itu membuat Santi cemburu. Ia mengira
Dimas selingkuh. Dan aku lah selingkuhannya! Kini antara aku dan Santi serasa
da pemisah yang membuat kami tak lagi bisa seakrab dulu. Ada rasa canggung
saat kami ngobrol, seperti orang yang baru kenal.

Anda mungkin juga menyukai