Assalaamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, hidayat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah karya inovatif dengan judul “ Penyusunan Standard Operasional
Prosedur (SOP) Bagian Keuangan PT. Wijaya Karya Sebagai Upaya Standarisasi
Prosedur Departemen Bangunan dan Gedung “. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam pelaksanaan OJT (On job Training) di
PT Wijaya Karya pada PPCP (Program Pelatihan Calon Pegawai) Sehingga dalam
kesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terimakasih
kepada:
1. Allah SWT atas Rahmat, Berkah, Anugerah serta Hidayahnya yang telah
diberikan kepada penulis.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Dari latar belakang diatas dapat dijelaskan mengenai tujuan penulis ini adalah :
BAB 1 : Pendahuluan
Menjelaskan tentang kesimpulan dari isi makalah ini serta terdapat saran–
saran yang diberikan oleh penulis untuk makalah ini atas dasar hasil analisa yang
terdapat di makalah ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SOP adalah suatu setandar untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang
paling efektif untuk memenuhi syarat dalam operasi. Selanjutnya SOP dapat
didefinisikan sebagai serangkaian instruksi tertulis yang dapat didokumentasikan dari
aktifitas berkala yang dilakukan dalam organisasi. Pada dasarnya SOP berisikan
tentang panduan dalam bentuk uraian secara jelas tentang syarat syarat yang telah
ditetapkan agar dalam pelaksanan kegiatan dapat menghsilkan hasil yang sesuai
dengan yang ditetapkan.
Terdapat beberapa tujuan mengapa SOP perlu untuk dibuat hal tersebut
bertujuan agar karyawan dapat tetap secara konsisten dan dapat meningkatkan
kinerjanya baik individu maupun secara kelompok dalam melakukan organisasi atau
unit kerja, SOP juga dapat meningkatkan konsistensi dan kinerja fungsi SOP bagi unit
kerja atau organisasi juga dapat bertujuan agar mengetahui dengan jelas peran dan
fungsi pada tiap – tiap posisi dalam organisasi serta dapat memperjelas alur tugas,
tanggung jawab dan wewenang dari karyawan. Selain itu tujuan penyusunan SOP
bertujuan untuk:
1. SOP dapat sebagai alat pembantu bagi staf untuk menjadi lebih mandiri
dalam mengerjakan tugas – tugas kantor tanpa harus mengganggu atau
bertergantungan pada manajemen, sehingga menguranggi keterlibatan
seorang pimpinan dalam melaksanaakan pelaksananya.
2. SOP sebagai standar dalam menyelesaikan pekerjaan dengan maksud untuk
meminimalisir terjadinya kelalian dalam bekerja ataupun kesalahan dalam
bekerja.
3. SOP juga dapat menngkatkan akuntabilitas dengan cara
mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4. SOP dapat menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan
pegawai. Cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
5. SOP dapat memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang
harus dikuasi oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
2.1.3 Fungi Standar Operasi Prosedur
Standar Operasi Prosedur (SOP) menjelaskan secara detail proses kerja yang
berlangsung secara rutin. Pnerapan Standar Operasi Prosedur (SOP) akan membantu
perusahaan untuk mempertahankan kualitas control dan menjaga proses – proses pada
perusahaan untuk tetap stabil.
1. Membuat tugas pegawai/petugas atau unit kerja berjalan dengan lancar dan
cepat.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi hal – hal yang sifatnya menyimpang.
3. Sebagai alat untuk melacak hambatan – hambatan yang terjadi dalam
pekerjaan.
4. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan – pekerjaan yang
dilakukan dengan rutin.
5. Sebagai alat untuk mengarahkan bagi petugas atau pegawai untuk tetap
mempertahankan kedisiplinan dalam melakukan kerja.
Dapat dijelaskan diatas mengenai manfaat dan tujuan SOP itu perlu untuk
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan di perusahaan yang mana dari manfaat dan
tujuan tersebut dapat memberikan hasil yang positif terhadap perusahaan dalam
meningkatkan mutu atau kualitas dalam bekerja. Terdapat beberapa tahapan dalam
penyusunan SOP, Sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
1. Mengidentifikasikan Kebutuhan
2. Mengevaluasi dan emnilai kebutuhan
3. Menentukan kebutuhan
4. Menentukan tindakan
2. Tahapan Pembentukan Organisasi Tim
Pada tahapan ini untuk menetapkan orang atau tim di unit kerja yang
bertanggung jawab atas tindakan yang telah disepakati dalam tahap persiapan. Pada
tahap ini terdiri dari 5 langkah untuk melakukan pembentukan organisasi dalam tim
dengan hasil output adalah pembagian tugas pekerjaan dan control pekerjaan, yaitu:
1. Menyusun pembagian tugas dalam melakukan pelaksanaan
2. Menetapkan orang atau tim dari unti kerja yang bertanggung jawab sebagai
pelaksana
3. Memilih orang yang tepat untuk jadi penanggung jawab atas pelaksanaan
tugas atau wewenang yang diberikan.
4. Menetapkan mekanisme yang pengendalian pelaksanan
5. Menetapkan pedoman yang akan diberikan pada saat pembagian tugas
pekerjaan dan control pekerjaan
3. Tahap Perencanaan
Tahap ini ditujukan untuk melakukan penyusunan dan menetapkan strategi
rencana, metodelogi dan program kerja yang akan digunakan oleh tim pelaksana.
Pada tahapan ini terdapat 3 bagian langkah dengan hasil output adalah pedoman
perencanaan dan program kerja secara terperinci:JJ
1. Melakukan penyusunan strategi dan metodelogi kerja.
2. Melakukan penyusunan pedoman dalam perencanaanaan kerja secara
terperinci dan detail.
3. Melakukan perencanaan kerja.
4. Tahap Penyusunan
Pada tahapan ini diperuntukan untuk melakukan penyusunan SOP sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Terdapat (5) lima langkah dengan hasil
output draft pedoman SOP, yaitu:
1. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan alur otorisasi kebijakan
pihakyang terlibat formulir, keterikatan dengan prosedur lainnya.
2. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan metode yang berhubungan
dengan pendekatan sistem atau risiko di kegiatan.
3. Melakukan penetapan metode dan teknik dalam penulisan Standar
operasional prosedur.
4. Melakukan penulisan Standar Operasional Prosedur.
5. Membuat draft pada pedoman Standar Operasional Prosedur.
5. Tahap Uji Coba
Pada tahapan ini ditujukan untuk mengujicoba draft pedoman Standar
Operasional Prosedur. Tahap ini terdiri dari (4) empat langkah dengan output adalah
hasil uji coba yang digunakan untuk menyempurnakan draft pedoman SOP.yaitu:
1. Melakukan rencana untuk metode uji coba.
2. Melakukan persiapan tim pelaksanaan dalam uji coba.
3. Melakukan tahap uji coba.
4. Melakukan penyusunan laporan hasil uji coba.
6. Tahap Penyempurnaan
Pada tahapan ini ditujukan untuk menyempurnakan pedoman Standar
Operasional Prosedur yang berdasarkan laproan hasil uji coba. Pada tahapan ini
terdiri dari 5 langkah dengan hasil output adalah final pedoman SOP yang dapat
digunakan sebagai pedoman standar dalam unit kerja yaitu:
1. Melakukan Pembahasan pada laporan hasil uji coba.
2. Melakukan rancangan pada langkah untuk menyempurnakan pedoman SOP
3. Melakukan penyusunan pada pembagian tugas untuk penyempurnaan.
4. Melakukan melaksanakan penyempurnaan.
5. Melakukan penyusunan final pedoman SOP.
7. Tahap Implementasi
Pada tahap ini merupakan tahap impelementasi pada pedoman SOP secara
standar di dalam organisasi. Pada tahapan ini terdiri dari (4) empat langkah yang
nantinya hasil dari tahapan ini digunakan sebagai dasar dalam tahap pemeliharaan
dan audit.
1. Menetapkan metodelogi dan materi implementasi.
2. Melakukan penetapan tim pelaksana implementasi.
3. Melaksanakan implementasi.
4. Melakukan penyusunan laporan untuk implementasi.
8. Tahap Pemeliharaan dan Audit
Tahap ini adalah tahap akhir dari seluruh tahap teknis untuk melakukan
pnyusunan SOP dan ditujukan untuk pemeliharaan dan audit setelah impelemntasi
SOP selama periode tertentu. Pada tahapan ini terdiri dari (7) tujuh langkah dengan
hasil output dari tahapan ini adalah untuk melakukan perbaikan laporan rutin dan
laproan besar untuk SOP.
1. Melakukan perencanaan kegiatan pemeliharaan dan audit atas pedoman
SOP yang telah ditetapkan.
2. Melakukan pembentukan tim pemeliharaan dan audit.
3. Melakukan pemeliharaan dan audit.
4. Melakukan penyusunan laporan pemeliharaan dan audit.
5. Melakukan penimpulan untuk perbaikan sesegerra mungkin jika perbaikan
dilakaukan kecil dan sifatnya rutin dan berjangka.
6. Melakukan perbaikan sesegera mungkin jika perbaikan dilakukan kecil dan
sifatnya rutin.
7. Melakukan tahapan dalam menyusun SOP dari awal jika terdapat perbaikan
besar dan sifatnya tidak rutin.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir
Pada proses metodelogi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan diagram alir yang ditunjukkan sebagai berikut:
BAB VI
SISTEM MANAJEMEN WIKA
Pada tahun 1982 WIKA melakukan perluasan devisi baru yaitu Devisi Sipil
Umum, Devisi Bangunan Gedung, Devisi Sarana Papan, Devisi Produk Beton dan
Metal Devisi Konstruksi Industri Devisi Energy dan Devisi Perdagangan. Pada tahun
1970 WIKA mendirikan anak perusahaan pertama yaitu PT Wijaya Karya Beton.
Semakin pesatnya perkembangan PT WIKA pada tahun 2007 pada IPO WIKA
melepas 28,46% sahamnya ke publik sehingga pemerintah Indonesia memegang
68,42% saham. Tepat satu dekade atau di tahun 2008 PT WIKA mengembangkan
anak perusahaan lagi dengan nama PT Wjaya Karya Gedung yang memiliki sepsialis
dibidang usaha pengembangan high rise building.
PT Wijaya Karya (Persero) yang telah beridiri dari sejak tahun 1960 atau
kurang lebih lima puluh tahun yang lalu adalah suatu hasil sukses yang merefleksikan
tingginya akan komitmen dan kerja keras, Pada tahun 2010 PT Wijaya Karya
merumuskan visi baru untuk menjadi visi WIKA di tahun 2020 dengan “Menjadi
salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Constructuin
(EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.
Misi yang diterapkan WIKA untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan
sebagai berikut:
Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu dan terpadu di bidang
EPC dan Investasi untuk Infrastruktur, Gedung Bertingkat, Energi, Industrial
Plant, Industri, Realty dan Property
Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga usaha yang baik dan
Memelihara Keberlanjutan Perusahaan.