Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala
limpahan rahmat, hidayat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah karya inovatif dengan judul “ Penyusunan Standard Operasional
Prosedur (SOP) Bagian Keuangan PT. Wijaya Karya Sebagai Upaya Standarisasi
Prosedur Departemen Bangunan dan Gedung “. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam pelaksanaan OJT (On job Training) di
PT Wijaya Karya pada PPCP (Program Pelatihan Calon Pegawai) Sehingga dalam
kesempatan ini penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terimakasih

kepada:

1. Allah SWT atas Rahmat, Berkah, Anugerah serta Hidayahnya yang telah
diberikan kepada penulis.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Protap (Prosedur Tetap)


yang digunakan dalam melakukan organisasi, dimana pedoman tetap tersebut
berisikan tentang instruksi sederhana yang nantinya dapat membantu untuk
menyelesaikan tugas – tugas rutin dalam rangka memenuhi standar persyaratan
operasional perusahaan PT Wijaya Karya di Departemen Bangunan dan Gedung.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Karya Inovatif

1.2 Tujuan Penulisan Karya Inovatif

1.3 Manfaat Penulisan Karya Inovatif

1.4 Batasan Makalah

1.5 Sistematika Penulisan Karya Inovatif

1.6 Skedul Kerja Makalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian SOP

2.1.1 Tujuan Penyusnan SOP

2.1.2 Manfaat SOP

2.1.3 Fungsi SOP

2.2 Tahapan Penyusunan SOP

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.4 Teknik Pengolahan Data


BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum dan Kerangka Pemikiran Makalah

4.2 Deskripsi hasil analisa dan Pembahasan

4.2.1 Struktur Organisasi Departemen Bangunan dan Gedung

4.2.2 Fungsi Bagian Administrasi dan Keuangan

4.2.2.1 Fungsi Keuangan

4.2.2.2 Fungsi Pajak

4.3 Penyusunan Standar Operasional Prosedur KSO

BAB 5 MANAJEMEN RESIKO

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Karya Inovatif

SOP (Standard Operational Procedure) adalah pedoman yang berisi prosedur-


prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan
fasilitas pemprosesan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi, telah
berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis.
1.2 Tujuan Penulisan Karya Inovatif

Dari latar belakang diatas dapat dijelaskan mengenai tujuan penulis ini adalah :

1. Penyusunan SOP dengan tujuan untuk upaya standarisasi prosedur


operasional perusahaan pada Departemen Gedung dan Bangunan
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai leader.
1.3 Manfaat Penulisan Karya Inovatif
Manfaat dari penyusunan buku panduan ini adalah :
1. Memberikan konstribusi kepada PT. Wijaya Karya, untuk memberikan
usulan standarisasi operasional prosedur keuangan dan perpajakan pada
Departemen Bangunan dan Gedung (DGB)
2. Hasil dari makalah ini bertujuan untuk dapat bermanfaat bagi manajemen
perusahaan dan dapat sebagai acuan dalam bekerja bagi karyawan
khususnya bagi keuangan dan perpajakan.
1.4 Batasan Makalah
Penulisan makalah ini terdapat batasan dalam ruang lingkup :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.5 Sistematika Penulisan Karya Inovatif

BAB 1 : Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang sebagai usulan untuk menjadikan


standarisasi SMW Departemen Bangunan dan Gedung (DBG) PT. Wijaya Karya.
Dimana terdiri dari latar belakang masalah menjadi identifikasi masalah penelitian,
kemudian dibahas mengenai tujuan, manfaat, batasan, dan sistematika penulisan
karya inovatif.

BAB 2 : Landasan Teori

Menjelaskan tentang teori yang digunakan sebagai dasar penulisan mkalah


untuk menganalisis dan membahas beberapa masalah yang akan diangkat oleh
penulis.

BAB 3 : Metode Penelitian

Menjelaskan tentang pendekatan penelitian yang digunakan, kemudian


pembahasan mengenai rancangan penelitia yang berfokus pada pembahasan. Pada
bagian selanjutnya dijelaskan sebjek dan teknik pengumpulan data dari masing –
masing subjek. Pada bagian kahir terdapat penjelasan bagaimana proses analisis data
dilakukan.

BAB 4 : Analisa dan Pembahasan

Menjelaskan mengenai hasil inti dari penyusunan makalah,, dimana dibahas


mengenai penerapan Standar Operasional Prosedur pada Departemen Bangunan
Gedung yang mengacu pada kebijakan perusahaan dan SOP PT.Wijaya Karya

BAB 5 : Manajemen Resiko

Menjelaskan tentang ringkasan mengenai kemungkinan terjadinya resiko yang


terjadi. Pembahasan yang dilakukan mencakup pengevaluasian SOP dengan fungsi
yang terkait pada bagian keuangan dan perpajakan.
BAB 6 : Kesimpulan dan Saran

Menjelaskan tentang kesimpulan dari isi makalah ini serta terdapat saran–
saran yang diberikan oleh penulis untuk makalah ini atas dasar hasil analisa yang
terdapat di makalah ini
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SOP (Standar Operasional Prosedur)

SOP adalah suatu setandar untuk menyelesaikan tugas rutin dengan cara yang
paling efektif untuk memenuhi syarat dalam operasi. Selanjutnya SOP dapat
didefinisikan sebagai serangkaian instruksi tertulis yang dapat didokumentasikan dari
aktifitas berkala yang dilakukan dalam organisasi. Pada dasarnya SOP berisikan
tentang panduan dalam bentuk uraian secara jelas tentang syarat syarat yang telah
ditetapkan agar dalam pelaksanan kegiatan dapat menghsilkan hasil yang sesuai
dengan yang ditetapkan.

2.1.1 Tujuan Penyusunan SOP

Terdapat beberapa tujuan mengapa SOP perlu untuk dibuat hal tersebut
bertujuan agar karyawan dapat tetap secara konsisten dan dapat meningkatkan
kinerjanya baik individu maupun secara kelompok dalam melakukan organisasi atau
unit kerja, SOP juga dapat meningkatkan konsistensi dan kinerja fungsi SOP bagi unit
kerja atau organisasi juga dapat bertujuan agar mengetahui dengan jelas peran dan
fungsi pada tiap – tiap posisi dalam organisasi serta dapat memperjelas alur tugas,
tanggung jawab dan wewenang dari karyawan. Selain itu tujuan penyusunan SOP
bertujuan untuk:

1. Membantu memberikan informasi yang diperlukan untuk penyusnan


standar pelaksanaan pekerjaan, sehingga sekaligus dapat memberikan
informasi dalam mengukur kinerja pelaksanaan pekerjaan.
2. Terhindar dari tumpang tindih pelaksanaan pekerjaan

3. Menyediakan pedoman bagi setiap karyawan dalam melaksanaakan tugas


Perkerjaan
4. Membantu penelusuran terhadap kesalahan – kesalahan prosedural dalam
melaksanakan pekerjaan
5. Memudahkan penelusuran terjadinya penyimpanan dan dapat dengan cepat
dilakukan perbaikan.
6. Dapat sebagai jaminan tersedianya data untuk penyempurna proses
7. Menjamin proses berlangsung sebagaimana yang telah ditentukan dan
dijadwalkan. Oleh karena itu, waktu yang telah ditetapkan untuk
penyelesaian satu aktivitas dalam rangka proses pelaksanaan pekerjaan
dapat ditepati.

2.1.2 Manfaat SOP

Terdapat beberapa manfaat dengan diterapkannya SOP (Standar Operasional


Prosuder) sebagai berikut:

1. SOP dapat sebagai alat pembantu bagi staf untuk menjadi lebih mandiri
dalam mengerjakan tugas – tugas kantor tanpa harus mengganggu atau
bertergantungan pada manajemen, sehingga menguranggi keterlibatan
seorang pimpinan dalam melaksanaakan pelaksananya.
2. SOP sebagai standar dalam menyelesaikan pekerjaan dengan maksud untuk
meminimalisir terjadinya kelalian dalam bekerja ataupun kesalahan dalam
bekerja.
3. SOP juga dapat menngkatkan akuntabilitas dengan cara
mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas.
4. SOP dapat menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan
pegawai. Cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu
mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.
5. SOP dapat memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang
harus dikuasi oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
2.1.3 Fungi Standar Operasi Prosedur

Standar Operasi Prosedur (SOP) menjelaskan secara detail proses kerja yang
berlangsung secara rutin. Pnerapan Standar Operasi Prosedur (SOP) akan membantu
perusahaan untuk mempertahankan kualitas control dan menjaga proses – proses pada
perusahaan untuk tetap stabil.

1. Membuat tugas pegawai/petugas atau unit kerja berjalan dengan lancar dan
cepat.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi hal – hal yang sifatnya menyimpang.
3. Sebagai alat untuk melacak hambatan – hambatan yang terjadi dalam
pekerjaan.
4. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan – pekerjaan yang
dilakukan dengan rutin.
5. Sebagai alat untuk mengarahkan bagi petugas atau pegawai untuk tetap
mempertahankan kedisiplinan dalam melakukan kerja.

2.2 Tahapan Penyusunan SOP

Dapat dijelaskan diatas mengenai manfaat dan tujuan SOP itu perlu untuk
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan di perusahaan yang mana dari manfaat dan
tujuan tersebut dapat memberikan hasil yang positif terhadap perusahaan dalam
meningkatkan mutu atau kualitas dalam bekerja. Terdapat beberapa tahapan dalam
penyusunan SOP, Sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Tahap ini ditujuakan untuk dapat mengetahui kebutuhan dalam penyusunan


atau pengembangan SOP dan menentukan tindakan yang diperlukan pada unit kerja.
Tahap ini terdiri dari 4 langkah dengan hasil output adalah keputusan akan tindakan
yang dilakukan, yaitu:

1. Mengidentifikasikan Kebutuhan
2. Mengevaluasi dan emnilai kebutuhan
3. Menentukan kebutuhan
4. Menentukan tindakan
2. Tahapan Pembentukan Organisasi Tim
Pada tahapan ini untuk menetapkan orang atau tim di unit kerja yang
bertanggung jawab atas tindakan yang telah disepakati dalam tahap persiapan. Pada
tahap ini terdiri dari 5 langkah untuk melakukan pembentukan organisasi dalam tim
dengan hasil output adalah pembagian tugas pekerjaan dan control pekerjaan, yaitu:
1. Menyusun pembagian tugas dalam melakukan pelaksanaan
2. Menetapkan orang atau tim dari unti kerja yang bertanggung jawab sebagai
pelaksana
3. Memilih orang yang tepat untuk jadi penanggung jawab atas pelaksanaan
tugas atau wewenang yang diberikan.
4. Menetapkan mekanisme yang pengendalian pelaksanan
5. Menetapkan pedoman yang akan diberikan pada saat pembagian tugas
pekerjaan dan control pekerjaan
3. Tahap Perencanaan
Tahap ini ditujukan untuk melakukan penyusunan dan menetapkan strategi
rencana, metodelogi dan program kerja yang akan digunakan oleh tim pelaksana.
Pada tahapan ini terdapat 3 bagian langkah dengan hasil output adalah pedoman
perencanaan dan program kerja secara terperinci:JJ
1. Melakukan penyusunan strategi dan metodelogi kerja.
2. Melakukan penyusunan pedoman dalam perencanaanaan kerja secara
terperinci dan detail.
3. Melakukan perencanaan kerja.
4. Tahap Penyusunan
Pada tahapan ini diperuntukan untuk melakukan penyusunan SOP sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Terdapat (5) lima langkah dengan hasil
output draft pedoman SOP, yaitu:
1. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan alur otorisasi kebijakan
pihakyang terlibat formulir, keterikatan dengan prosedur lainnya.
2. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan metode yang berhubungan
dengan pendekatan sistem atau risiko di kegiatan.
3. Melakukan penetapan metode dan teknik dalam penulisan Standar
operasional prosedur.
4. Melakukan penulisan Standar Operasional Prosedur.
5. Membuat draft pada pedoman Standar Operasional Prosedur.
5. Tahap Uji Coba
Pada tahapan ini ditujukan untuk mengujicoba draft pedoman Standar
Operasional Prosedur. Tahap ini terdiri dari (4) empat langkah dengan output adalah
hasil uji coba yang digunakan untuk menyempurnakan draft pedoman SOP.yaitu:
1. Melakukan rencana untuk metode uji coba.
2. Melakukan persiapan tim pelaksanaan dalam uji coba.
3. Melakukan tahap uji coba.
4. Melakukan penyusunan laporan hasil uji coba.
6. Tahap Penyempurnaan
Pada tahapan ini ditujukan untuk menyempurnakan pedoman Standar
Operasional Prosedur yang berdasarkan laproan hasil uji coba. Pada tahapan ini
terdiri dari 5 langkah dengan hasil output adalah final pedoman SOP yang dapat
digunakan sebagai pedoman standar dalam unit kerja yaitu:
1. Melakukan Pembahasan pada laporan hasil uji coba.
2. Melakukan rancangan pada langkah untuk menyempurnakan pedoman SOP
3. Melakukan penyusunan pada pembagian tugas untuk penyempurnaan.
4. Melakukan melaksanakan penyempurnaan.
5. Melakukan penyusunan final pedoman SOP.
7. Tahap Implementasi
Pada tahap ini merupakan tahap impelementasi pada pedoman SOP secara
standar di dalam organisasi. Pada tahapan ini terdiri dari (4) empat langkah yang
nantinya hasil dari tahapan ini digunakan sebagai dasar dalam tahap pemeliharaan
dan audit.
1. Menetapkan metodelogi dan materi implementasi.
2. Melakukan penetapan tim pelaksana implementasi.
3. Melaksanakan implementasi.
4. Melakukan penyusunan laporan untuk implementasi.
8. Tahap Pemeliharaan dan Audit
Tahap ini adalah tahap akhir dari seluruh tahap teknis untuk melakukan
pnyusunan SOP dan ditujukan untuk pemeliharaan dan audit setelah impelemntasi
SOP selama periode tertentu. Pada tahapan ini terdiri dari (7) tujuh langkah dengan
hasil output dari tahapan ini adalah untuk melakukan perbaikan laporan rutin dan
laproan besar untuk SOP.
1. Melakukan perencanaan kegiatan pemeliharaan dan audit atas pedoman
SOP yang telah ditetapkan.
2. Melakukan pembentukan tim pemeliharaan dan audit.
3. Melakukan pemeliharaan dan audit.
4. Melakukan penyusunan laporan pemeliharaan dan audit.
5. Melakukan penimpulan untuk perbaikan sesegerra mungkin jika perbaikan
dilakaukan kecil dan sifatnya rutin dan berjangka.
6. Melakukan perbaikan sesegera mungkin jika perbaikan dilakukan kecil dan
sifatnya rutin.
7. Melakukan tahapan dalam menyusun SOP dari awal jika terdapat perbaikan
besar dan sifatnya tidak rutin.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Alir
Pada proses metodelogi penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan diagram alir yang ditunjukkan sebagai berikut:
BAB VI
SISTEM MANAJEMEN WIKA

6.1 Sejarah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada masa kolonial Belanda yang mana
bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedif Vis
en Co atau NV Vis en.co yang mana diawal perusahaan ini bergerak dibidang instalasi
listrik dan pipa air. Pada tanggal 11 Maret 1960 nama perusahaan berganti menjadi
perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No.2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik
(PUTL) No. 5. Seiring berjalannya waktu perkembangan signifikan pertama adalah di
tahun 1972 pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karya berubah
menjadi PT Wijaya Karya. WIKA berkembang menjadi perusahan kontraktor
konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan listrik dan
proyek irigasi.

Pada tahun 1982 WIKA melakukan perluasan devisi baru yaitu Devisi Sipil
Umum, Devisi Bangunan Gedung, Devisi Sarana Papan, Devisi Produk Beton dan
Metal Devisi Konstruksi Industri Devisi Energy dan Devisi Perdagangan. Pada tahun
1970 WIKA mendirikan anak perusahaan pertama yaitu PT Wijaya Karya Beton.
Semakin pesatnya perkembangan PT WIKA pada tahun 2007 pada IPO WIKA
melepas 28,46% sahamnya ke publik sehingga pemerintah Indonesia memegang
68,42% saham. Tepat satu dekade atau di tahun 2008 PT WIKA mengembangkan
anak perusahaan lagi dengan nama PT Wjaya Karya Gedung yang memiliki sepsialis
dibidang usaha pengembangan high rise building.

Pada tahun 2010 PT Wijaya Karya memiliki harapan dengan lingkuangan


yang berubah dengan tantangan yang lebih besar dengan menerapkan VISI di tahun
2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di
Asia Tenggara, yang mana visi ini dapat diyakini untuk membrikan arah ke segenap
jajaran WIKA untuk dapat mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan
berkelanjutan.

6.2 Visi dan Misi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

PT Wijaya Karya (Persero) yang telah beridiri dari sejak tahun 1960 atau
kurang lebih lima puluh tahun yang lalu adalah suatu hasil sukses yang merefleksikan
tingginya akan komitmen dan kerja keras, Pada tahun 2010 PT Wijaya Karya
merumuskan visi baru untuk menjadi visi WIKA di tahun 2020 dengan “Menjadi
salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Constructuin
(EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.

Misi yang diterapkan WIKA untuk mewujudkan visi yang telah dirumuskan
sebagai berikut:

 Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu dan terpadu di bidang
EPC dan Investasi untuk Infrastruktur, Gedung Bertingkat, Energi, Industrial
Plant, Industri, Realty dan Property

 Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama

 Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga usaha yang baik dan
Memelihara Keberlanjutan Perusahaan.

 Ekspansi Strategis ke luar negeri

 Mengimplementasikan “Praktek-praktek” Sistem Manajamen Terintegrasi.

6.3 Nilai – nilai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


Sejalan dengan visi dan misi WIKA terus diproitaskan kliennya, berprestasi
berpikir positif dan kemampuan untuk dapat tampil dengan kinerja komersial demi
pertumbuhan yang sehat yang disaat bersamaan juga mampu untuk memenuhi
seluruh keinginan stakeholder.
Oleh sebab itu PT Wijaya karya selalu memegang teguh komitmennya yaitu
“Spirit Of Innovation” dan mengoptimalkan nilai – nilai perusahaan yang baru
berdasarkan pada prinsip – prinsip ACE yaitu :
1. Agility : Cepat, Fokus, dan Perubahan
2. Caring : Bertanggung jawab, Safety dan Akuntable
3. Excellence : Inovasi, Profesional, dan Commitmen

6.4 Kebijakan Sistem Manajemen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


Terdapat tiga bagian dokumentasi Sistem Manajamen Wika yaitu:
1. Pedoman SMW yang memuat kebijakan SMW, sasaran organisasi dan
ringkasan kelompok proses (Context Diagram).
2. Prosedur yang mengurangi kebijakan perusahaan dan ringkasan
kelompok proses yang ada dalam pedoman SMW dan menggambarkan
penanggung jawab sesuai organisasi yang berlaku.

3. Dokumen pendukung meliputi Instruksi Kerja Manual Teknik, Surat


Keputusan Direksi Komrah dan Panduan yang merupakan kelengkapan
dari prosedur.
Terdapat dua garis besar kebijakan Sistem Manajemen WIKA yang dicanangkan
Manajemen Puncak yaitu:
1. Kebijakan Sistem Manajemen Mutu, Resiko, dan Pengamanan WIKA.
Dalam hal ini Sistem Manajemen Mutu, dan Pengamanan WIKA
menginginkan untuk menjadikan perusahaan EPC (Enginerring, Construction &
Procurement) dan dapat melakukan investasi yang terintegrasi di Asia Tenggara serta
dapat meningkatkan pertumbuhan laba yang sehat dan menghasilkan produk jasa
terbaik di Mancanegara.
2. Kebiajakan SHE : WIKA.
Ditetapkannya kebijakan SHE yaitu berutujuan untuk meminimalisir
terjadinya tindakan yang dapat merugikan perusahaan berupa kecelakaan kerja baik
yang disengaja mau tidak disengaja, penyakit akibat kerja, dan dapat mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan.
Sasaran dari kebijakan SHE WIKA adalah zero accident, efisiensi penggunaan
sumber daya, dan pencegahan environment incident.
Tedapat beberapa bagian yang termasuk pada Sistem Manajemen WIKA yaitu:
a. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
1. Prosedur Mandatory sebanyak 4 buah:
a. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman (WIKA- PEM – PM-05.02)
b. Prosedur Audit Internal (WIKA-PPE-PM-04.01)
c. Prosedur catatan penyimpanan permintaan tindakan
d. Korektif dan Preventif ( WIKA – PPE-PM-01.01)
e. Prosedur Umum Pelaksanaan Tinjauan Manajemen PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk (WIKA-PPE-PM-02.01)
2. Prosedur Instruksi Kerja, Surat Keputusan Direksi dan/atau Kakomrah dan
Kebijakan Perushaan.
3. Penaggung jawab yang ditunjuk ( Tim Pengembangan Sistem Manajemen).
4. Dokumen refrensi atau standar resmi.
b. Sistem Manajemen K3 (OHSAS 18001:2007)
Sistem manajemen SHE PT WIKA didasrkan atas ketentuan yang terdapat
pada OHSAS 18001:2007,ISO 14001:2004 dan Sistem Manajamen K3 Permaker
No.5 tahun 1996. Sebagai komitmen WIKA ikut serta dalam memastikan bahwa
sistem Manajemen SHE dapat berjalan sesuai yang direncanakan.
1. Manajemen Puncak membentuk struktur organisasi SHE yang ditetapkan
melalui SK Direksi No.SK.01.01/A.DIR.0148/2008 serta diberikan nama
Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L)
2. Perusahaan menetapkan kebijakan maupun prosedur yaitu:
I. Prosedur Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi K3L, dan
Pengamanan (WIKA-PEM-PM-03.04)
II. Prosedur Inspeksi Pelaksanaan K3L (WIKA-PEM-PM-03.10)
III. Prosedur Persiapan Penangan dan Pemulihan Kendaraan Darurat
(WIKA- PEM – PM -03.09).
IV. Prosedur Penyelidik (Investivigasi) Kecelakaan Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja dan Laporan Kinerja SHE(WIKA-PEM-
PM-03.11).
V. Prosedur Permintaan Tindakan Korektif dan Preventif (WIKA-PPE-
PM-01.01).
c. Sistem Manajemen Lingkungan ( ISO 14001:2004)
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 merupakan sebuah
standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk
membantu organisasi meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional
mereka terhadap lingkungan yang mencakup udara, air dan tanah.
Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dan sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-
pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur, proses, serta sumber daya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan
yang telah digariskan oleh perusahaan.

d. Ssitem Manajemen Risiko (ISO 31000)


Sistem manajemen resiko didasarkan pada ISO 31000

Anda mungkin juga menyukai