Anda di halaman 1dari 3

RANCANGAN PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN MASYARAKAT

1. Pengkajian Kebutuhan Belajar


Pengkajian dilakukan oleh mahasiswa praktik Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Jurusan Keperawatan terhadap masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok,
Sleman yang 80% masyarakatnya merokok. Desa Mundu, Caturtunggal, Depok,
Sleman merupakan suatu desa yang terletak tidak jauh dari pusat kota. Pengkajian
dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil pengkajian
sebagai berikut :
a. Faktor Predisposisi
1) Pengkajian riwayat kesehatan
Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman merupakan suatu desa yang
hampir 80% warganya merupakan perokok berat. Desa Mundu, Caturtunggal,
Depok, Sleman memiliki warga yang berjumlah 68 orang yang mempunyai
warga dengan umur termuda 2 tahun sampai yang tertua 70 tahun. Hasil
wawancara dengan 10 orang warga diketahui bahwa mereka sudah terbiasa
dengan pemandangan orang bahkan anak-anak di bawah umur yang merokok
dan sudah tidak lagi merasa aneh. Menurut salah seorang warga, mereka
memang awalnya merasa aneh dengan banyaknya anak-anak dan remaja yang
merokok di lingkungan desa mereka. Selain itu, masyarakat juga sudah
terbiasa dengan bau asap rokok di dalam rumah.
Menurut salah satu orang warga, saat ditanyai mengenai kebiasaan
merokok diketahui masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman
sudah memiliki kebiasaan merokok sejak dulu. Bahkan anak laki-laki usia
sekolah yang baru menginjak bangku SMP pun sudah memiliki kebiasaan
merokok dengan meniru orang-orang yang lebih tua di sekitarnya. Mereka
mengatakan awalnya mereka merokok karena diajari atau diajak mencoba
menghisap rokok saat mengikuti kegiatan gotong royong masyarakat desa atau
biasa disebut acara kenduren desa. Ada juga yang memulai saat mengikuti
kegiatan sinoman di desa tersebut. Para remaja tersebut mengatakan bahwa
mereka merasa kecanduan merokok sejak pertama kali mencoba karena
merasa lebih tenang setelah merokok.
Saat ditanyai mengenai seberapa jauh mereka mengetahui dampak buruk
yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok diketahui masyarakat hanya dapat
menjawab bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan saja, hal ini
dikarenakan masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman belum
pernah mendapatkan penyuluhan mengenai penyakit Ca Paru yang dapat
ditimbulkan akibat kebiasaan merokok.

2) Kondisi fisik
Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman berada di daerah yang
lumayan strategis karena berada tidak jauh dari jalan raya utama. Maka dari
itu daerah tersebut cocok untuk mendirikan usaha pertokoan. Dari hasil
pengkajian pada 10 orang masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok,
Sleman didapatkan bahwa kondisi fisik mereka secara umum dalam keadaan
normal tanpa ada kurang suatu apapun. Akan tetapi, bila dilihat secara
seksama, bibir mereka cenderung berwarna lebih gelap daripada bibir orang
normal.
3) Motivasi belajar
Hasil wawancara dengan 10 orang masyarakat Desa Mundu,
Caturtunggal, Depok, Sleman didapatkan bahwa mereka mempunyai motivasi
untuk lebih mengerti dan memahami penyakit Ca Paru yang dapat ditimbulkan
dari kebiasaan merokok. Hal ini dibuktikan selama wawancara, 10 orang
tersebut tampak menjawab dengan antusias dan kooperatif setiap pertanyaan
yang diberikan oleh pewawancara.
4) Kesiapan belajar
Sepuluh masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman bersedia
berkumpul untuk keperluan seperti penyuluhan kesehatan di Balai Desa
Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman pada pukul 09.00 – 10.00. Sepuluh
masyarakat tersebut selalu mengajukan pertanyaan.
5) Kemampuan membaca
Sepuluh masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman
mempunyai kemampuan membaca dan menulis yang baik karena riwayat
pendidikan terakhir mereka minimal adalah SMA sehingga dapat memahami
isi leaflet dengan baik.
b. Faktor Pemungkin
Masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman memiliki potensi untuk
dapat memperbaiki bahkan berhenti dari kebiasaan merokoknya. Dari 10
masyarakat yang diwawancarai, 6 diantaranya sudah memiliki anak bahkan 3
diantaranya masih balita. Mereka mengatakan bahwa tidak ingin terkena penyakit
Ca Paru. Mereka juga mengatakan tidak ingin anaknya terkena dampak negatif
dari asap rokok dan lebih parahnya lagi meniru kebiasaan merokok ayahnya.
Dengan adanya penyuluhan, diharapkan masyarakat Desa Mundu, Caturtunggal,
Depok, Sleman dapat mengerti dengan baik dampak negatif dari kebiasaan
merokok terutama peyakit Ca Paru dan dapat sedikit demi sedikit mulai
meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.

c. Faktor Penguat
Sepuluh orang masyarakat tersebut menunjukkan perilaku yang kooperatif dan
mendukung adanya penyuluhan mengenai penyakit Ca Paru yang dapat
ditimbulkan akibat kebiasaan merokok.

Anda mungkin juga menyukai