Anda di halaman 1dari 6

Term of Reference

ASHABUL KAHFI AQL


Kajian Meet Up
“Berkah Berjamaah”
Pemateri : Ustadz Fahmi Salim Zubair, Lc., M.A.

POIN POKOK PENJELASAN


Judul Materi Berkah Berjamaah
Tema Berjamaah dalam Islam
Bentuk Kegiatan Bentuk acara dalam kegiatan ini adalah ceramah atau tausiah, yang
mana pemateri akan menyampaikan materinya terlebih dahulu lalu
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Panitia akan menyediakan
perlengkapan berupa mikrophone, laptop, sound system dan LCD
Tujuan  Menjelaskan gambaran umum berkah berjamaah dalam Islam
 Menjelaskan pentingnya berjamaah dalam menegakkan dan
menjalankan Syariat Islam
Waktu Jumat, 22 Maret 2019 pukul 20.00 – 22.00 WIB
Tempat AQL Islamic Center, Tebet
Peserta Masyarakat umum (laki – laki dan perempuan) dengan rentang usia 17
– 40 tahun
Gambaran Umum  Hukum hidup berjamaah adalah wajib menurut Allah dalam QS. Ali
– Imran (3) : 103 yang artinya “Dan berpegangteguhlah kamu semua
pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga
dengan karunia – Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika
itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan kepadamu agar
kamu mendapat petunjuk.”
 Salah satu keutamaan berjamaah adalah membuat hidup umat
menjadi berkah. Berkah adalah anugerah Allah berupa kebaikan yang
menghasilkan sesuatu di luar yang diperkirakan sebelumnya.
Artinya, Allah memberinya suatu nikmat melebihi nilai ukuran
nikmat itu sendiri yang menunjukkan di situ ada pertambahan dan
pertumbuhan sebagaimana makna berkah secara bahasa.
 Suatu pemberian disebut berkah jika tidak menjerumuskan seseorang
untuk berbuat maksiat tapi justru selalu membantunya untuk taat
kepada Allah subhanahu wata’ala. Itulah yang disebut berkah. Maka,
berjamaah akan mendapat berkah jika dalam kebaikan, berbuah
kebaikan dan selalu membimbing seseorang kepada ketaatan.1
 Syarat Jamaah :
1. Ada Imam
2. Ada Makmum
3. Memiliki tujuan yang sama
4. Ada tempat
5. Ada ketentuan/ aturan yang mengikat
 Dari Tamim Ad-Dari radhiallahu 'anhu ia berkata: "Orang-orang
berlomba-lomba mempertinggi bangunan pada zaman Umar, lalu
Umar berkata: 'Wahai masyarakat Arab ingatlah,
ingatlah, sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan
berjama'ah, dan tidak ada jama'ah kecuali dengan adanya
kepemimpinan, dan tidak ada (gunanya) kepemimpinan kecuali
dengan ketaatan. Barangsiapa yang dihormati kaumnya karena
ilmu, hal demikian membawa kebaikan untuk kehidupan dirinya dan
masyarakatnya, dan barangsiapa yang dihormati oleh kaumnya
bukan karena ilmu, maka ia hancur (begitu juga dengan) kaumnya'
".(HR. Ad-Darimi)
 Hikmah hidup berjamaah :
1. Bukti ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Berjama’ah

1
https://suaramuslim.net/mendapatkan-berkah-dengan-berjamaah/
adalah perintah Allah dan Rasul-Nya, mengabaikan atau
meninggalkan berarti melanggar perintah Allah. Hal yang perlu
diluruskan adalah menganggap berjamaah sama dengan
bergabung dengan kelompok/organisasi bahkan partai Islam
yang ada. Padahal perintah berjamaah dengan menaati ulil amri
adalah perintah yang ada dalilnya (QS. An – Nissa: 59).
2. Mindset mulia. Mulanya hidup ini berfikir dan berkiprah
sebatas negeri tercinta saja, lalu perantara jamaah, Allah angkat
kiprah (lapangan beramal) jauh lebih luas. Karena objek
dakwah bukan lagi bersifat lokal tapi global. Maka terasalah
Islam ini rahmatan lil alamin. Tujuan utamanya bukan lagi
duniawi semata tapi dunia akhirat.
3. Kesadaran beragama. Kesadaran untuk taat beragama sangat
meningkat karena terus mendapat arahan, bimbingan dan
pembinaan.
4. Ketaatan kepada imam. Menjadi bagian dari nikmat Allah
adalah hidup terpimpin oleh Allah, Rasulullah dan ulil amri.
5. Potensi maksimal. Semua potensi yang kita miliki dapat
maksimal digunakan untuk mengamalkan Islam secara kontinu,
terprogram dengan program yang menyeluruh, terkontrol,
terevaluasi, sesuai keputusan imam setelah mendengar dan
menganalisa permasalahan dengan seksama.
6. Solusi persatuan. Menjadi solusi persatuan muslimin, karena
berjamaah terhindar dari ashobiyyah sebab daerah, darah,
madzhab, kepentingan politik, dll. Dalam mengamalkan Islam
ada prinsip “innamal mukminuna ikhwatun” semua mukmin itu
saudara, juga terbebas dari kepentingan duniawi. Mengingat
mengamalkan Islam termasuk berjamaah harus muhlishina
lahudin ikhlas hanya mengharap ridho Allah. Ada ungkapan
yang menyatakan, ‘berjuang menyatukan umat Islam dengan
cara di luar Islam (bukan dengan berjamaah), bak tupai lari
dalam sangkar’, tentu saja tak akan terwujud.
7. Lintas batas. Dapat melintasi batas-batas teritorial, dalam
mengamalkan Islam termasuk berjamaah tak dibatasi batas-
batas teritorial. Batas-batasnya hanyalah iman atau tidak.
8. Pengamalan syariat. Syariat Islam akan lebih mudah
diamalkan oleh muslim tanpa menunggu datangnya kekuasaan.
Karena setiap syariat Islam yang diamalkan pasti akan
membawa rahmat.
9. Harapan surga. Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam
dalam hadistnya menyatakan “man aroda buihbuhatal jannah
falyalzamil jamaah“, siapa menghendaki tengahnya surga maka
laksanakan berjamaah.
10. Ikatan Islam. Lebih terpelihara ikatan Islam dalam diri kita.
Nabi bersabda “Man haraja ‘anittoah faqod khola’a ribqotal
islam min ‘unuqihi”, siapa yang keluar dari taat maka
terlepaslah tali ikatan Islam dari lehernya.2
 Dalam surat Al – ‘Asr, Allah memerintahkan kita untuk saling
menasehati untuk perkara yang haq dan saling menasehati utuk
kesabaran. Qotadah dan al Hasan berkata: al haq adalah kitabullah.
Al Qur’an sebagai wahyu Allah tidak akan dapat dipahami tanpa
bantuan para ahli. Dan keahlian seseorang dalam berbagai disiplin
ilmu betapapun luas dan mendalamnya menurut pandangan manusia
adalah sangat sempit dan dangkal bila dibandingkan dengan ilmu
yang diperlukan untuk memahami kitabullah. Karena itu agar
keahlian masing-masing dapat dipadukan maka sangat diperlukan
kerja sama dalam memahami dan mengamalkan kitabullah. Dan hal
ini tidak akan terlaksana kecuali dalam hidup berjamaah. Jadi, hidup
berjamaah tidak akan berarti tanpa Al Quran dan Al Quran tidak

2
https://minanews.net/memetik-hikmah-hidup-berjamaah-oleh-ahmad-zubaidi-ardani/
akan dapat dipahami dengan luas dan mendalam dan diamalkan
semua petunjuknya tanpa hidup berjamaah.3

Penutup Term of Reference ini disusun sebagai kerangka acuan dalam Kajian
Meet Up : Berkah Berjamaah.

3
https://www.eramuslim.com/peradaban/pemikiran-islam/saiful-islam-mubarak-jamaah-menurut-al-qur-an.htm
LAMPIRAN:
Rundown Acara Kajian Meet Up
19.00 – 19.30 : Registrasi
19.30 – 20.00 : Shalat Isya Berjamaah
20.00 – 22.00 : Materi 1 – Berkah Berjamaah
20.00 – 20.10: Pembukaan oleh MC dan Tilawah
20.10 – 20.15: Pemutaran video kegiatan AK
20.15 – 21.45: Materi
21.45 – 22.00: Sesi Tanya Jawab
22.00 – 22.10: Penutupan oleh MC
22.10 – 22.30 : Membaca QS. Al-Mulk Berjamaah
22.30 – 23.00 : Persiapan mabit peserta (bersih-bersih, wudhu, dll)
23.00 – 03.00 : Istirahat (tidur)
03.00 – 03.15 : Persiapan Qiyamul Lail
03.15 – 04.15 : Qiyamul Lail
04.15 – 04.40 : Tilawah
04.40 – 05.15 : Shalat Subuh Berjamaah
05.15 – 05.30 : Dzikir Pagi Berjamaah
05.30 – 07.00 : Materi 2 – Ukhuwwah ‘till Jannah
05.30 – 06.45: Materi
06.45 – 07.00: Sesi Tanya Jawab
07.00 – 07.10: Penutupan oleh MC

Anda mungkin juga menyukai