Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANGAROO MOTHER CARE (KMC) DI RUANG PERINATALOGI


RSUD RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Disusun Oleh :

1. Tri Purnama Sari (1811040038)


2. Lestirani Dewi (1811040089)
3. Lufi Sukowati (1811040106)
4. Viki Adhi N (1811040078)
5. Intan Gatty N (1811040041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
METODE KANGGURU PADA BBLR

Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan


Metode
Kangguru

Sub Pokok bahasan : Perawatan Metode Kangguru


Waktu dan pelaksanaan : Selasa 2 Juli 2019 Pukul 10.00 WIB sampai selesai
Tempat : RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga di Ruang
Perinatalogi
Pelaksana :
1) Tri Purnama Sari (1811040038)
2) Lestirani Dewi (1811040089)
3) Lufi Sukowati (1811040106)
4) Viki Adhi N (1811040078)
5) Intan Gatty N (1811040041)

Audience / sasaran : Keluarga yang memiliki bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah

A. Latar belakang
Metode kangguru (kangaroo care) mulai dikembangkan sejak 1978 oleh Neos
Edgar Rey dan Hector Martines, peneliti pada Instituto Materno Infantile in Santa
Fe De Bogota Colombia. Dan akhirnya diterapkan di Columbia pada tahun 1983.
metode kangguru disebut juga dengan perawatan bayi lekat, Kangaroo Mother
Care, Breastcrawl, dan skin to skin contact.
Menurut data dari WHO, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah kematian
neonatal terbesar diseluruh dunia. Angka kematian bayi di Indonesia 35 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Prevalensi BBLR di Indonesia antara 2-
17,2% (Endyarni,et al.2009).
Kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah adalah penyebab
terbesar angka kematian bayi diikuti kejadian infeksi. Hasil studi kasus
menyebutkan bahwa bayi prematur mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan
kehidupan ekstra uterin akibat ketidakmatangan system organ tubuhnya seperti
paru-paru, jantung, ginjal, hati, dan system pencernaannya.
Bayi premature/bayi berat lahir rendah secara umum belum mempunya
kematangan dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Bayi prematur yang mempunyai berat lahir rendah cenderung mengalami
hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga
sangat mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Salah satu cara perawatan pada bayi untuk meningkatkan berat badan pada bayi
dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan prematur yaitu dengan carametode
kanguru, dengan cara ini detak jantung bayi stabil dan pernapasanny lebih teratur,
sehingga penyebaran oksigen ke seluruh tubuhnya pun lebih baik.
Selain itu cara ini mencegah bayi kedinginan. Bayi lebih tenang, lebih jarang
menangis, dan kenaikan berat badannya menjadi lebih cepat (Fandizal, 2007).
Metode kanguru adalah metode perawatan dini dengan sentuhan kuli kekulit antara
ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru. Dengan metode ini mampu
memenuhi kebutuhan asasi bayi baru lahir prematur dengan menyediakan situasi
dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu. Sehingga memberi peluang untuk dapat
beradaptasi baik dengan dunia luar. Perawatan kanguru ini telah terbukti dapat
menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama serta denyut jantung
dan pernafasan yang stabil pada bayi.
Perawatan kulit ke kulit mendorong bayi untuk mencari putting dan
menghisapnya, hal ini mempererat ikatan antar ibu dan bayi serta membantu
keberhasilan pemberian ASI (Henderson,2006). Disamping efek sentuhan kulit,
metode tersebut akan membuat bayi lebih tahan sakit daripada dengan digendong
memakai jarit. Berat badannya pun akan cepat naik (Azzam,2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit keluarga dan orang
tua dapat memahami tentang metode kangguru pada BBLR.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat menyebutkan :
1) Pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
2) Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
3) Menyebutkan pengertian BBLR
4) Menyebutkan alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
5) Menyebutkan kriteria BBLR untuk metode kangguru
6) Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
7) Menyebutkan manfaat metode kangguru pada BBLR

C. Karakteristik Peserta
Keluarga yang memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah

D. Media Dan Alat


1. LCD
2. Leaflet
3. Baju ukuran besar dari badan
4. Handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk
menjaga tubuh bayi
5. Phantom bayi
6. Kantog / kain gendongan untuk Perawatan Model Kangu

E. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab

F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Metode Kangguru Pada BBLR
2. Sasaran : Orang Tua BBLR
3. Metoda : Ceramah, Demonstrasi Dan Diskusi
4. Media : LCD, leaflet, baju ukuran besar dari
badan, handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong
yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi,
phantom bayi, kantog / kain gendongan untuk perawatan
model kangu
5. Waktu Tempat : Selasa 2 Juli 2019 Pukul 10.00 WIB sampai selesai
6. Pengorganisasian
A. Moderator : Tri Purnama Sari
B. Pemateri : Lufi Sukowati
C. Fasilitator. : Lestirani Dewi
Intan Gatty Nugraha
D. Observer : Viki Adhi N
Uraian Tugas
1. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu
- Menyerahkan jalannya pendidikan kesehatan pada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
2. Pemateri
mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
3. Fasilitator
o Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan.
o Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
4. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

7. Setting Tempat

F F F

O
Keterangan :
= pemateri M = moderator
O = Observer = KLien

F = Fasilitator
Catatan : Setting tempat disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada dan
mengikut sertakan peserta tambahan.

G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan
 Perkenakan mahasiswa  Memperhatikan
 Perkenalan dosen/CI  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan kegiatan  Memperhatikan
pembelajaran
 Menjelaskan kontrak waktu  memperhatikan
2 20 Pelaksanaan
menit  Menggali pengetahuan peserta  Menjelaskan
tentang metode kangguru
 Memberi reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian metode  Memperhatikan
kangguru
 Menjelaskan waktu pelaksanaan  Memperhatikan
metode kangguru
 Menjelaskan metode kangguru dan  Memperhatikan
BBLR
 Menjelaskan pengertian BBLR  Memperhatikan
 Menjelaskan alasan pelaksanaan  Memperhatikan
metode kangguru pada BBLR
 Memberi kesempatan pada peserta  Memberi
untuk bertanya pertanyaan
 Memberi reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan yang  Memperhatikan
diajukan  Memperhatikan
 Menjelaskan kriteria BBLR untuk
metode kangguru  Memperhatikan
 Menjelaskan cara melakukan
metode kangguru  Memperhatikan
 Menjelaskan manfaat metode
kangguru  Memberi
 Memberi kesempatan pada peserta pertanyaan
untuk bertanya
 Memperhatikan
 Memberi reinforcement positif
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan
3 5 menit Penutup
 Meminta peserta untuk memberikan  Memberi
pertanyaan atas penjelasan yang pertanyaan
tidak dipahami  Memperhatikan
 Menjawab pertanyaan yang  Berpartisipasi
diajukan  Menjawab
 Menyimpulkan diskusi pertanyaan
 Melakukan evaluasi  Menjawab salam
 Mengucapkan salam

H. Materi
1. Pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
2. Waktu pelaksanaan metode kangguru
3. Pengertian BBLR
4. Alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
5. Kriteria BBLR untuk metode kangguru
6. Cara melakukan metode kangguru
7. Manfaat metode kangguru pada BBLR
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
 60% peserta mengikuti penyuluhan
 Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
 Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
 Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
 70% peserta aktif dan tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
1) Menyebutkan pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri
2) Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru
3) Menyebutkan pengertian BBLR
4) Menyebutkan alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR
5) Menyebutkan kriteria BBlR untuk metode kangguru
6) Menjelaskan cara melakukan metode kangguru
7) Menyebutkan manfaat metode kangguru pada BBLR
DAFTAR PUSTAKA

Bohnhorst, B, T. Heyne. (2011). Skin to skin (Kangoroo) care, respiratory


control, and thermoreguatin. J Pediatric 138 (2) : 193-7
Depkes RI. (2008). Perawatan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) dengan metode
kangguru. Jakarta: Health Technology Assesment Indonesia. Depkes RI
Feldman, R, A, L. Eidelman. (2009). Comparison of skin to skin (Kangoroo)
and tradicional care : Parenting outcomes and preterm infant
development. Pediatics 110 : 16-26
Wong, D, L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Volume 1. Edisi
6. Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Lampiran Materi Penyuluhan
METODE KANGGURU PADA BBLR

1. Pengertian
Metode kangguru adalah cara perawatan bayi dengan menggendong lekat bayi
lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru memasukkan anaknya ke dalam
kantung, tanpa ada batas kain (skin to skin), sehingga ada kontak langsung antara
kulit bayi dan kulit ibu. Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat menghasilkan
pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung dan pernafasan
yang stabil pada BBLR. Metode ini dapat diterapkan pada saat inisiasi menyusui
dini, pemberian ASI, namun pada BBLR metode ini dianjurkan dilakukan selama
24 jam.

2. Metode Kangguru = hold me, feed me, love me


Saat perawatan bayi dengan metode kangguru, bayi yang didekap oleh ibunya,
merasakan sentuhan kulit kekulit yang tentu memberikan kenyamanan dan
ketenangan pada bayi. Suhu tubuh ibu dapat naik dan turun dengan sendirinya
sesuai kebutuhan bayi (maternal neonatal thermal synchrony), tanpa pengaturan
manual seperti incubator. Kontak kulit ke kulit ini juga dapat meminimalkan
kehilangan panas dari permukaan tubuh bayi, yang tidak dapat dilakukan incubator.
Dengan kontak emosional yang erat antara ibu dan bayi pada metode kangguru,
produksi asi meningkat karena adanya refleks letdown oleh hormone oksitosin
dalam tubuh ibu. Bayi pun tidak perlu di keluar masukkan dari incubator untuk bias
mendapat ASI. Bayi dapat langsung menghisap ASI dari payudara ibu dengan
sedikit mengubah posisi, Karena bayi memiliki insting dan dapat merasakan detak
jantung ibunya.
Selain itu metode kangguru dapat menurunkan resiko infeksi pada bayi karena
bagaimanapun flora normal kulit ibu tentu lebih “aman” dari pada kuman resisten
antibiotic di ruang rawat rumah sakit. Bayipun lebih cepat dipulangkan dari rumah
sakit karena peningkatan berat badan lebih cepat dan metode kangguru dan
dilanjutkan di rumah oleh ibu dibantu oleh anggota keluarga lainnya. Dengan
demikian biaya perawatan rumah sakit dapat ditekan.
3. BBLR dan Metode Kangguru
BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr, tanpa
memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian, (1) BBL sangat
rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR dengan berat lahir 1500-2499
gr. BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah kulit sedikit,
permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, pusat
pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR mudah kehilangan
panas dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa bencana yang besar bagi
kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami kedinginan maka dapat terjadi
henti nafas, badannya pucat kebiruan, detak jantungnya melemah dan berakhir
dengan kematian.
Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu kelahiran sampai bayi tidak mau
lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau menunggu berat badan bayi 2 kg. metode ini
dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada permulaan dapat dilakukan bertahap dari
minimal 60 menit, kemudian ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan
berhenti hanya saat ketika mengganti popok. Pada saat itu dokter akan memeriksa
jumlah dan waktu minum, serta pemantauan pertumbuhannya. Misalnya,
kemampuan bayi meminum ASI kira-kira 180-200 ml/kg BB/hari, kenaikan BB per
hari paling tidak 20-30 gram atau 2 ons perminggu.
Kriteria BBLR untuk metode kangguru:
1. Bayi dengan BB ≤ 2000 gr.
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.
3. Refleks dan koordinasi isap serta menelan baik.
4. Perkembangan selama di inkubator baik.
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua.

4. Cara Melakukan Metode Kangguru


1. Beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih dahulu.
Bila suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan
katun yang dibuka dibagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel
pada dada ibu (skin to skin).
2. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku
dan tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dimiringkan ke kanan atau ke kiri
dan sedikit mendongak.
3. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu dan bayi
diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan kepada bayi
kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak
terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau kain
lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga
tubuh bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan bayi bisa ditambah
dengan selimut.
Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong khusus yang memiliki celana bayi
menempel. Besarnya setinggi bayi, kemudian sisi kanan dan kirinya ada dua
pasang tali. Untuk menggunakannya, bayi dimasukkan ke dalam celana kain
gendong tersebut tanpa baju, kemudian badan bayi ditempelkan ke badan ibu
sesuai dengan langkah 1 dan 2, dan pasang tali dengan rapat.
5. Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri,
duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah
duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah punggung ibu.
6. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga lain.
7. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi, posisi bayi,
pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi.

5. Manfaat Metode Kangguru


 Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
 Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
 Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
 Mengurangi stress ibu dan bayi
 Mengurangi lama menangis bayi
 Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
 Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
 Menurunkan resiko infeksi pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai