Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN B

JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS


26

Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus

B.1 Jawaban Pertanyaan

1. Jelaskan dan sebutkan tentang deret galvanik?


Jawab :
Deret Volta atau deret galvanik adalah deret elektrokimia/kereaktifan logam
yang menunjukkan nilai potensial elektroda standar logam (Eo)
Potensial Elektroda adalah sebagai berikut
Li (-3,04) K (-2,92) Ba (-2,9) Ca (-2,87) Na (-2,71) Mg (-2,37) Al (-1,66)
Mn (-1,18) (H2O) (-0,83) Zn (-0,76) Cr (-0,74) Fe (-0,44) Cd (-0,4) Co (-
0,28) Ni (-0,28) Sn (-0,14) Pb (-0,13) (H) (0) Sb (+0,2) Bi (+0,3) Cu (+0,34)
Hg (+0,79) Ag (+0,8) Pt (+1,8) Au (+1,52)
2. Gambarkan secara manual skematik korosi galvanik?
Jawab :
Pada dasarnya, korosi galvanik terjadi karna adanya perbedaan potensial
elektroda. Hal ini membuat logam dengan potensial elektroda yang rendah
akan menjadi anoda dan anoda ini kemudian terkorosi atau beroksidasi dan
melepas elektron, sedangkan katodanya menerima elektron dan mengalami
reduksi yang akhirnya katoda menebal atau terlapisi oleh anodanya.
e
V

Elektrolit
+++++ -----

Anoda katoda
Gambar B.1 Skema korosi galvanik
27

3. Jelaskan proses terjadinya korosi galvanik! Jelaskan dengan sederhana


menggunakan bahasa kalian sendiri!
Jawab :
Korosi galvanik terjadi akibat adanya perbedaan potensial elektroda. Ini
adalah hal utama yang perlu dipahami dalam korosi galvanik. Setiap logam
sudah ada mempunyai nilai potensialnya sendiri dan tidak dapat dirubah.
Korosi galvanik terjadi karna adanya perbedaan potensial elektroda. Hal ini
membuat logam dengan potensial elektroda yang rendah akan menjadi
anoda dan anoda ini kemudian terkorosi atau beroksidasi dan melepas
elektron, sedangkan katodanya menerima elektron dan mengalami reduksi
yang akhirnya katoda menebal atau terlapisi oleh anodanya

4. Tuliskan masing-masing reaksi anodik dan katodik serta tentukan logam


yang berperan sebagai anoda dan katoda!
Jawab :
Reaksi anodik
A: Zn  Zn2+ + 2e Eo = +0,76 V
K: 2Ag+ + 2e  2Ag Eo = +0,80 V +
Zn + 2Ag+  Zn2+ + 2Ag Eosel = +1,56 V
5. Berikan 5 contoh kasus korosi galvanik dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
a. Korosi galvanik pada sambungan baut.
Cara penanggulangannya yaitu dengan cara pemilihan material yang
sejenis dan pemberian sekat pemisah.
b. Korosi galvanik pada sambungan pipa.
Cara penanggulangannya yaitu dengan cara pemilihan material yang
sama dan pelapisan.
c. Korosi galvanik pada baling-baling kapal.
Cara penanggulangannya yaitu dengan cara pemilihan material yang
sejenis.
d. Korosi galvanik pada kerangka mobil.
28

Cara penanggulangannya yaitu dengan cara pelapisan, pemilihan


material yang baik.
e. Korosi galvanik pada konstruksi bangunan.
Cara penanggulangannya yaitu dengan cara pelapisan dan pemilihan
material yang baik.
B.2 Tugas Khusus
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan crevice corrosion!
Jawab :
Crevice corrosion ( korosi celah )
Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain
diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air
sehingga kosentrasi O2 pada mulut lebih tinggi daripada bagian dalam,
sehingga bagian dalam lebih anodik dan bagian mulut jadi katodik. Korosi
ini dapat dicegah dengan cara :
a. Isolator.
b. Dikeringkan bagian yang basah.
c. Dibersihkan kotoran yang ada.
2. Resume korosi galvanik dari jurnal 5 tahun terakhir!
Jawab : jurnal terlampir
Penelitian ini telah dilakukan untuk mengetahui interaksi galvanik antara
lima jenis media grinding (baja ringan, besi tuang, kromium 10%, kromium
20%, dan media keramik) dan galena, pada tempat grinding. Media keramik
memiliki interaksi galvanik yang tidak signifikan dengan galena dan
kromium yang tinggi memiliki interaksi galvanik yang secara signifikan
lebih lemah dengan galena, dan menghasilkan jumlah oksida besi yang jauh
lebih rendah dalam pabrik daripada media baja ringan. Penyelidikan
berbagai reaksi yang terjadi pada permukaan galena diselidiki dengan etilen
diamine-tetra acetic acid disodium salt (EDTA) dan pengukuran
spektroskopi fotoelektron sinar-X (XPS). Kelarutan galena bergantung pada
arus galvanik antara media grinding dan galena selama grinding karena
arusnya relatif terhadap jumlah oksida besi dan laju reduksi pada galena.
29

Oksidasi besi tertekan flotasi galena. Flotasi galena optimal dicapai dengan
memilih kondisi grinding yang memungkinkan oksidasi besi harus
dikontrol.
Pengaruh jenis media grinding pada flotasi galena diselidiki. Kondisi
grinding memiliki Efek signifikan pada flotasi galena. Efek ini terkait erat
dengan adanya oksidasi besi dan logam sulfida rendah hadir pada
permukaan galena. Spesies oksidasi besi dari media grinding memainkan
peran dominan dalam menekan flotasi galena, sementara kehadiran logam
sulfida meningkatkan flotasi galena. Perbandingan antara berbagai jenis
media grinding untuk gas pembersih yang sama, media grinding baja ringan
menghasilkan jumlah besi oksida terbesar, yang mengakibatkan pemulihan
galena berkurang, sementara penggunaan media grinding keramik tidak
menghasilkan spesies oksidasi besi yang berhubungan dengan pemulihan
galena yang maksimal. Secara umum, untuk membersihkan gas yang sama
dengan sel flotasi, produksi oksidasi besi untuk media grinding berbeda
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Baja ringan> besi tuang> kromium 10%> 20% kromium> keramik
Urutan yang ditunjukkan di atas terkait dengan jumlah besi yang diekstraksi
oleh EDTA yang ditunjukkan pada Tabel 2, yang konsisten dengan analisis
XPS.

Anda mungkin juga menyukai