PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
“KERTAS ( Keripik Talas Aneka Rasa)
Dosen Pengampu :
Drs. Eko Suyanto, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dina Saputri 1613022048
Erni Wahyuningsih 1613022038
Firda Dwi Fatmala 1613022056
Miftahul Hasanah 1613022028
Ratih Setiani 1613022010
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga proposal kewirausahaan dengan judul “KERTAS
(Keripik Talas Aneka Rasa)“ ini dapat terselesaikan dengan baik. Produk yang
akan kami buat ini berbahan baku ubi talas, dengan variasi bentuk dan rasa.
Bentuk yang kami rencanakan adalah oval untuk keripik rasa balado dan jagung,
serta berbentuk stik untuk varian rasa coklat.
Penulis proposal
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER .....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
I. RASIONAL
1.1. Uraian Rasionalitas Usaha .........................................................................1
1.2. Analisis SWOT ..........................................................................................1
V. MANAJEMEN PRODUKSI
5.1. Alat Produksi, Pengadaan Alat, dan Deskripsi Biaya Belanja Alat
Produksi .....................................................................................................13
5.2. Langkah Produksi, Kontol Waktu Produksi, dan Biaya Produksi .............14
5.3. Timel Line (Scadule) Produksi ..................................................................16
VI. ADVERTISING
6.1. Strategi Advertising Offline dan Analisis Biaya ........................................17
6.2. Strategi Advertising Online dan Analisis Biaya ........................................17
6.3. Time Line (Scadule) Advertising Sepanjang Semester Setiap Tahun .......17
iii
7.1. Teknik Manajering Customer, Biaya dan Penjualan Omset Penjualan .....19
7.2. Strategi Membangun Jaringan Customer, Biaya dan Omset Penjualan ....20
7.3. Strategi Memelihara Jaringan Customer, Biaya dan Omset Penjualan .....20
DAFTAR PUSTAKA
iv
I. RASIONAL
c. Opportunities ( Kesempatan)
Melihat kondisi lingkungan sekitar, masih jarang orang yang
menggunakan talas sebagai bahan baku. Kami juga menilai tempat usaha
seperti ini akan mendatangkan konsumen dari semua kalangan
masyarakat dari kalangan muda sampai kalangan orang tua. Oleh Karena
itu dengan memanfaatkan peluang bisnis ini, kami optimis bisa
mengambil keuntungan yang cukup besar.
d. Threat ( Ancaman )
Semakin banyaknya orang yang menjual produk sejenis dengan bahan
baku yang berbeda sehingga persaingan dalam berdagang semakin kuat.
II. BENTUK WIRAUSAHA
iii. Badan usaha profesi, mislanya jasa angkutan public, jasa dokter, jasa
arsitek, dan sebagainya.
iv. Badan usaha pertanggungan, misalanya jasa asuransi, jasa bank, dan
sebainya.
Bentuk usaha yang kami jalani yaitu bentuk industri rumahan dengan
mengolah bahan mentah yang diambil dari alam menjadi bahan jadi yang siap
konsumsi. Usaha ini dijalani oleh 5 orang mahasiswa yang memiliki peran
masing-masing dalam usaha ini. Kami memproduksi makanan ringan berupa
keripik talas yang dibuat seunik mungkin dengan menggunakan 3 varian rasa
yaitu rasa coklat, rasa jagung, dan rasa balado.
III. MANAJEMEN PERSONALIA
Usaha “Kertas ( Keripik Talas Aneka Rasa)” ini adalah kolaborasi antara lima
orang mahasiswa. Partner yang sengaja kami kumpulkan ini tentunya
memiliki alasan untuk penunjangan usaha kami nantinya. Dimana, mudah
untuk saling bertemu dan berdiskusi, memiliki frame dan tujuan yang sama,
dan tentunya saling mendukung mengembangkan dan meningkatkan hasil
usaha “Kertas (keripik Talas Aneka Rasa).
Kepemilikan usaha “ Kertas (Keripik Talas Aneka Rasa)” ini dijalankan atas
kolaborasi diantara 5 orang mahasiswa. Kelima mahasiswa ini menyetorkan
modal awal dengan jumlah yang sama pada usaha ini. Jadi, jumlah profit
yang akan dibagikan nantinya juga akan sama pada setiap individunya. Selain
berperan sebagai owner, kelima anggota ini tetap berperan sebagai penjual
meskipun telah dibagi kewenangan dalam usaha. Berikut ini merupakan
pengorganisasian kepegurusan usaha “ Kertas (Keripik Talas Aneka Rasa)”,
yaitu:
1. Erni Wahyuningsih:
Merupakan seorang mahasiswi yang memiliki jaringan cukup luas
terutama dalam kecakapan berinteraksi dengan orang banyak ketika berada
dalam suatu organisasi kampus. Erni wahyuningsih juga cukup teliti dalam
observasi pengadaan bahan baku yang kiranya kurang
dimanfaatkan(melimpah) pada suatu daerah-daerah di Lampung.
berdasarkan latar belakang yang di miliki oleh pengusaha ini, nantinya
pengusaha akan mampu mempertahankan dan meningkatkan eksistensi
usaha “ Kertas (Keripik Talas Aneka Rasa)”.
2. Dina Saputri:
Merupakan seorang mahasiswi yang memiliki keterampilan dalam
pengolahan bahan, variasi rasa, inovasi usaha, serta identitas rasa keripik
yang menjadikan berbeda dari olahan keripik pada umumnya. Berdasarkan
latar belakang yang dimiliki oleh pengusaha ini, nantinya pengusaha akan
mampu mempertahankan dan meningkatkan eksistensi usaha “ Kertas
(Keripik Talas Aneka Rasa)”.
4. Miftahul Hasanah:
Merupakan seorang mahasiswi yang memiliki kemampuan dan ketelitian
dalam setiap hal terutama dalam perhitungan matematika.Ketidaksesuaian
antara pengeluaran dan pemasukan pada usaha ini nantinya dapat mudah
teramati. Berdasarkan latar belakang yang dimiliki oleh pengusaha ini,
nantinya pengusaha akan mampu mempertahankan dan meningkatkan
eksistensi usaha “ Kertas (Keripik Talas Aneka Rasa)”.
5. Ratih Setiani:
Merupakan seorang mahasiswi yang memiliki sikap perduli akan suatu hal
yang menyangkut amanah, mau mengkritisi dan memberi saran, serta
memiliki kontribusi yang cukup luas akan kinerja pada suatu proyek.
Berdasarkan latar belakang yang dimiliki oleh pengusaha ini, nantinya
pengusaha akan mampu mempertahankan dan meningkatkan eksistensi
usaha “ Kertas (Keripik Talas Aneka Rasa)”.
1. Koordinator Usaha
Sebagai koordinator dalam usaha, tentunya memiliki peran dan
tangguang jawab seperti berikut ini:
a. Mengatur jalannya usaha
b. Melihat kinerja anggota partnernya
c. Membuat aturan kebijakan usaha
d. Bertanggung Jawab dalam seluruh kendala yang dihadapi
perusahaan.
3. Bagian Keuangan:
Peran bagaian keuangan dapat beragam, tergantung pada ukuran dan
kompleksitas suatu perusahaan. Pada usaha Kertas (Kripik Talas Aneka
Rasa) ini, kami mengelola keuangan seperti berikut ini:
a. Bekerja sama dengan anggota partner untuk merencanakan serta
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk
perencanaan umum keuangan perusahaan.
b. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-
efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan
dengan pengusaha lainnya.
c. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai
pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
d. Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana
perusahaan dapat memperoleh dana dan surat izin usaha.
a. Talas, sebagai bahan dasar dalam pembuatan keripik talas, dengan ukuran
seperti umbi jalar dan kentang yang nantinya akan diiris tipis-tipis. Harga
talas dipasar yaitu Rp. 5000/Kg.
b. Bubuk perasa (balado dan jagung manis), digunakan sebagai pemberi
varian rasa pada kripik talas. 1 bungkus bubuk perasa ini memiliki massa
bersih sebesar 100 gram dengan harga Rp. 5000/bungkus.
c. Coklat batang, digunakan untuk memberi perasa coklat keripik talas.
d. Minyak goreng sebagai bahan penggoreng kripik talas, dengan volume 2
Liter dengan harga Rp. 23.000/Liter.
e. Gas elpiji, sebagai bahan bakar ketika proses penggorengan keripik talas.
Harga gas elpiji dengan massa 4 Kg yaitu Rp. 22.000/tabung.
f. Plastik kemasan, digunakan sebagai wadah kemasan untuk produk olahan
keripik talas. Harga plastik kemasan ini yaitu Rp. 500/pcs.
g. Label, digunakan untuk memberi nama produk kripik talas. Harga label
kemasan yaitu Rp. 350/pcs.
Adapun pengadaan bahan baku pada proses pembuatan olahan kripik talas
yaitu:
11
Pada proses produksi memerlukan biaya, salah satunya biaya bahan baku.
Namun dalam proses produksi, biaya yang digunakan sering kali lebih tinggi
dari standar biaya yang telah dianggarkan sebelumnya. Oleh karena itu perlu
dilakukan siasat untuk meminimalkan biaya bahan baku agar terhindar dari
kelebihan biaya produksi. Meminimalkan biaya bahan baku bukan berarti
harus membeli bahan baku dengan harga murah tanpa memperhatikan
kualitas bahan tersebut, karena pembelian bahan baku yang tidak sesuai
hanya akan menambah pemborosan. Namun, Siasat yang dapat digunakan
untuk meminimalkan biaya bahan baku yaitu dengan cara membeli bahan
baku dengan teliti dan cermat yang berarti membeli bahan baku yang
berkualitas baik dengan harga yang sesuai.
Selain dengan cara di atas terdapat beberapa cara lain untuk meminimalkan
biaya bahan baku yaitu talas yang digunakan sebagai bahan dasar ini dapat
juga dengan menanam sendiri sehingga dapat meminimalkan biaya produksi
kripik talas ini. Serta pada saat proses penggorengan keripik, minyak yang
digunakan untuk penggorengan pertama digunakan kembali untuk
penggorengan berikutnya. Selain itu pada saat proses pembuatan produk
dapat juga dibuat perbandingan bubuk perasa yang digunakan untuk memberi
rasa keripik talas ini, misalnya bubuk 1 bungkus digunakan untuk 1 Kg kripik
talas, sehingga tidak ada bubuk yang terbuang.
V. MANAJEMEN PRODUKSI
5.1. Alat Produksi, Pengadaan Alat, dan Deskripsi Biaya Belanja Alat
Produksi
1. Alat Produksi
Adapun alat yang digunakan dalam proses produksi keripik talas ini
yaitu:
2. Pengadaan Alat
Pengadaan alat yang digunakan untuk memproduksi keripik talas ini
diperoleh dari setiap anggota tim usaha ini.
1. Langkah Produksi
Terdapat tiga tahap pada proses produksi keripik talas yaitu:
a) Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal sebelum dimulainya suatu
kegiatan dengan mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dan memperlancar proses
dalam pembuatan keripik talas.
i. Persiapan Bahan
Persiapan bahan merupakan kegiatan awal untuk mempersiapkan bahan
yang akan digunakan dalam pembuatan keripik talas persiapan bahan
ini meliputi memilih bahan utama pembuatan produk yaitu talas yang
berkualitas baik , membersihkan bahan dari kotoran.
b) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan proses dimulainya pembuatan keripik
talas tahap ini meliputi: pengupasan talas, perendaman irisan
talas,pengorengan irisan talas akan diuraikan sebagai berikut:
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses
produksi (memilih talas yang berkualitas baik),
mengupas talas, lalu cuci sampai bersih selama 5 menit dengan
menggunakan perbandingan talas dan air 1:4,
setelah dicuci hingga bersih, kemudian iris tipis-tipis talas
menggunakan penyerut talas/pasah,
merendam talas selama 20 menit menggunakan garam,
setelah 20 menit, tiriskan talas sebelum menggorengnya,
menggoreng talas dengan menggunakan minyak yang banyak agara
seluruh bagian yang digoreng terendam minyak dengan api sedang.
Penggorengan dilakukan sampai kuning kecoklatan, jika warna talas
sudah kecoklatan lalu angkat dan kemudian tiriskan,
setelah keripik talas sudah matang dan berkurang kadar minyaknya,
maka selanjutnya memberikan perasa keripik yaitu yang terdiri dari
tiga varian rasa (balado, jagung manis, dan coklat),
setelah itu, mengemas keripik menggunakan plastik kemasan
makanan.
2. Kontrol Waktu
Produksi dilakukan selama seminggu sekali (7 hari) dengan jumlah
produksi 30 bungkus.
3. Biaya Produksi
Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp.
127.000
Total Biaya = Biaya Bahan Baku+Biaya Alat
Total Biaya = Rp. 142.500 + Rp. 0
Biaya yang dibutuhkan dalam satu kali produksi menghasilkan 30 pcs
produk yaitu dengan modal pengeluaran sebesar Rp. 142.500
142.500,00
= 4.750,00
30
Harga Penjualan per buah adalah 8000,00
Total Penjualan adalah 8000,00 x 30 pcs = 240.000,00
Total Biaya 142.500,00
Jadi, pada tingkat produksi 18 Pcs produk ini telah mengalami titik impas.
B/C Ratio :
Dari ratio tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha ini benar-benar layak
untuk dijalankan.
Usaha bersama didirakan oleh beberapa orang dengan tujuan yang sama. Oleh
karena itu, keutuhan personalia harus tetap dijaga agar usaha yang dijalankan
terus berlangsung.Menjaga keutuhan anggota sangatlah sulit jika tidak ada
kejujuran dan keterbukaan antar sesama anggota.Kejujuran dan keterbukaan
adalah kunci sebuah relasi dapat bertahan lama.
24
Sejak awal perintisan usaha, setiap anggota pemilik usaha sudah membuat
kesepakatan mengenai modal awal, pengorganisasian, dan pembagian
laba.Jika dari awal sudah membuat kesepakatan bersama maka komitmen lah
yang menjadi kunci dalam keberlangsungan usaha.
Novia Widiya Utami. 2017. 5 Strategi Pemasaran Produk yang Harus Anda Coba.
Diakses dari https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-strategi-pemasaran-
produk-yang-harus-anda-coba/ pada 11 Maret 2019 pukul 20.00 WIB