PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa Pengertian Penilaian Kinerja.
2. Untuk mengetahui apa saja Tujuan & Manfaat dilakukannya Penilaian Kinerja.
3. Untuk mengetahui elemen-elemen penilaian kinerja.
4. Untuk mengetahui metode-metode Penilaian Kinerja.
5. Untuk mengetahui apa saja syarat efektivitas Penilaian Kinerja.
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan Penilaian Kinerja dalam kaitannya
dengan manajemen sumber daya manusia.
2. Untuk mengetahui dengan jelas tujuan & manfaat dilakukannya penilaian kinerja.
Kinerja individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri
adalah perasaan individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan tersebut berhubungan
Elemen-elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther & Davis (1996) adalah:
1. Performance Standart
Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas yang dijadikan tolok
ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Standar yang dibuat tentu saja
harus berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan diukur dan hasil yang
diharapkan akan terlihat dengan adanya penilaian kinerja ini.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian
kinerja yang baik dan benar yaitu validity, agreement, realism, dan objectivity.
a) Validity adalah keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dinilai. Keabsahan yang dimaksud di sini adalah standar tersebut memang benar-
benar sesuai atau relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai tersebut.
Adapun metode penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006) yaitu :
1. Metode Penelitian Kategori
Metode yang paling sederhana dalam penilaian kinerja adalah metode
penelitian kategori.
Dalam melakukan penilaian atau evaluasi kinerja yang efektif, ada beberapa
syarat dalam efektivitas penilaian kinerja yaitu:
1. Relevance
Ada kaitan yang jelas antara standard tampilan kerja dari suatu tugas dan
tujuan organisasi, dan ada kaitan yang jelas antara elemen tugas dan dimensi-dimensi
yang dinilai dalam lembaran penilaian.
2. Sensitivity
Sistem penilaian yang digunakan dapat membedakan antara pegawai yang
efektif dan pegawai yang tidak efektif.
3. Reliability
Hasil penilaian yang diperoleh menunjukkan konsistensi yang tinggi. system
yang digunakan harus dapat diandallkan, dipercaya bahwa mengunakan tolok ukur
yang objektif, sahih, akurat, konsisten dan stabil.
4. Acceptability
Jenis dan tingkat perilaku kerja yang dinilai dapat diterima oleh kedua belah
pihak (atasan dan bawahan).
5. Practicality
Mudah dimengerti dan digunakan oleh manajer dan pegawai tidak rumit dan
tidak terbelit-belit.
KESIMPULAN
Adapun metode penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006) yaitu;
metode penelitian kategori (skala penelitian grafis dan checklist), metode komparatif
(penentu peringkat dan distribusi paksa), metode naratif (metode kejadian penting dan
esai) dan metode perilaku/tujuan (pendekatan penilaian perilaku dan manajemen).