Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PENYULUHAN TENTANG LATIHAN ROM AKTIF/PASIF DI


RUANG IRNA 2 RSUD PATUT PATUH PATJU GERUNG
LOMBOK BARAT

Di Susun Oleh
Kelompok 3

1. Baiq Manhidayanti
2. Dedi Sukandi
3. Anita Nirmala sari
4. Ni Kadek Sri Widiyanti
5. Adi Prasetia
6. Rabi,atul Adawiyah Al Munawwarah
7. Erin febriansyah
8. Nunung Andrayani

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan mata kuliah KDP “Penyuluhan tentang latihan Rom
aktif/pasif”

Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan pada
Keluarga pasien. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen-dosen kami akdemik maupun pembimbing lahan yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membacanya.

Gerung, 14 Pebuari 2019

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

A. Latar Belakang.................................................................................
B. Tahapan Perencanaan......................................................................
C. Manfaat Dan Tujuan.......................................................................
D. Permasalahan Dan Solusi Yang Ditawarkan……………………..
E. Permasalahan…………………………………………………….
F. Solusi Yang Ditawarkan………………………………………….
G. Target Luaran…………………………………………………….
H. Pendekatan / Metode Pelaksanaan Kegiatan……………………..
I. Keterkaitan………………………………………………………..
J. Metoda Kegiatan …………………………………………………
K. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan…………………………………….

3
PENYULUHAN TENTANG LATIHAN ROM AKTIF/PASIF DI
RUANG IRNA 2 RSUD PATUT PATUH PATJU GERUNG

A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi di berbagai
bidang termasuk informasi, manusia modern semakin menemukan sebuah
ketidak berjarakan yang membuat belahan dunia yang satu dengan dunia
yang lain seakan tampak menyatu sehingga terbentuklah apa yang
dinamakan global village. Ketika era globalisasi menyebabkan informasi
semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru
kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup modern.
Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang
mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman
beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolahraga dan stress, telah menjadi
gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua perilaku
tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab penyakit berbahaya
seperti jantung dan stroke (American Heart Association, 2009).
Latihan range of motion (ROM) merupakan salah satu bentuk
latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk
mencegah terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke. Latihan ini
adalah salah satu bentuk intervensi fundamental perawat yang dapat
dilakukan untuk keberhasilan regimen terapeutik bagi pasien dan dalam
upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat permanen pada pasien paska
perawatan di rumah sakit sehingga dapat menurunkan tingkat
ketergantungan pasien pada keluarga. Lewis (2007) mengemukakan
bahwa sebaiknya latihan pada pasien stroke dilakukan beberapa kali
dalam sehari untuk mencegah komplikasi. Semakin dini proses
rehabilitasi dimulai maka kemungkinan pasien mengalami defisit
kemampuan akan semakin kecil (National Stroke Association, 2009).
Oleh karena itu, untuk menilai latihan ROM aktif dan pasif dapat

4
meningkatkan mobilitas sendi sehingga mencegah terjadinya berbagai
komplikasi

TAHAPAN PERENCANAAN

Tahapan perencanaan penyuluhan tentang latihan Rom aktif/Pasif sebagai


berikut :

Tahap Kegaiatan Waktu


Pembukaan 1. Mengucapkan salam Menjawab saam
(3 Menit) 2. Penyampaian maksud dan tujuan Mendengarkan
pertemuan sesuai kontrak waktu Memperhatikan

Penyajian 1. Menjelaskan tentang pengertian, Mendengar


Materi manfaat dan prosedur. Memperhatikan
(15 Menit) 2. Mendemonstrasikan dengan benar
latihan gerakan pasif anggota gerakan
atas
3. Mendemonstrasikan latihan pasif
anggota gerak bawah
4. Mendemontrasikan latihan aktif
anggota gerak atas
5. Mendemontrasikan latihan aktif
anggota gerak bawah
6. Mendemonstrasikan latihan pergerakan
otot dan sendi

1. Memberikan kesempatan keluarga Bertanya


Evaluasi untuk bertanya Simulasi
(10 menit) 2. Menanyakan kembali kepada klien
tentang tujuan latihan ROM.
3. Meminta klien untuk mempraktekkan
kembali latihan ROM yang ditelah
ajarkan
Memvalidasi perasaan klien
Penutup 1. Melakukan evaluasi demonstrasi Menjawab salam
(3 Menit) latihan gerak aktif dan pasif
2. Menutup pertemuan dan
mengucapkan salam
3. Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya

5
B. TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN
a. Mempertahankan fungsi tubuh
b. Memperlancar peredaran darah
c. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
d. Mempertahankan tonus otot
e. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
f. Mempercepat proses penutupan jahitan operasi
g. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali
normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
h. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau
berkomunikasi.
MANFAAT
a. Meningkatkan mobilisasi sendi
b. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
c. Meningkatkan massa otot
d. Mengurangi kehilangan tulang
e. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan
f. mengkaji tulang sendi, otot
g. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
h. Memperlancar sirkulasi darah
i. Memperbaiki tonus otot

C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN


PERMASALAHAN
Beberapa persoalan yag muncul jika tidak dilakukan Rom aktif/pasif

adalah Penyembuhan luka menjadi lama,menambah rasa sakit, badan

menjadi pegal dan kaku, kulit menjadi lecet dan luka dan memperlama

6
perawatan dirumah sakit. Masalah yang sering terjadi pada post operasi

adalah ketika pasien merasa terlalu sakit atau nyeri dan faktor lain yang

menyebabkan mereka tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih

untuk istirahat di tempat tidur (Kozier et al, 2005). Dalam masa

hospitalisasi, pasien sering memilih untuk tetap di tempat tidur sepanjang

hari, meskipun kondisi mereka mungkin membolehkan untuk melakukan

aktivitas atau pergerakan lain (Berger & Williams, 2006). Banyak pasien

dirumah sakit yang harus menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring

karena terapi atau karena penyakit yang diderita. Salah satunya adalah

pasien yang telah menjalani prosedur operasi. Padahal hampir semua jenis

pembedahan, setelah 24-48 jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan

untuk segera meninggalkan tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini

(Kozier et al, 2005). Menurut Oldmeadow et al (2006) ambulasi dini

dianjurkan segera pada 48 jam pasien paska operasi.

SOLUSI YANG DITAWARKAN


Pasien parsial memerlukan perawatan yang maksimal untuk
mempercepat pengembalian fungsi tubuh. Hal ini dilakukan segera setelah
operasi dengan latihan napas dan batuk efektif dan mobilisasi dini.
Perawatan pasien parsial merupakan bentuk perawatan yang diberikan
kepada pasien yang telah menjalani operasi pembedahan penyakit jantung
stroke. Tujuan perawatannya adalah mengurangi komplikasi,
meminimalkan nyeri, mempercepat penyembuhan, mengembalikan fungsi
pasien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi, mempertahankan
konsep diri dan mempersiapkan pulang, hal ini dilakukan sejak pasien
masih di ruang pulih sadar (Arif, 2010). Pasien parsial laparatomi yang

7
tidak mendapatkan perawatan maksimal dapat memperlambat
penyembuhan pasien itu sendiri. Laporan Departement Kesehatan
Indonesia (DEPKES RI), tindakan pembedahan meningkat dari 162 pada
tahun 2005 menjadi 983 kasus pada tahun 2006 dan 1.281 kasus pada
tahun 2007.
Dengan melihat kondisi pasien parsial yang memerlukan perawatan
maka perlu dilakukannya intervensi dengan maksud untuk mengurangi
tegangan melalui latihan Rom aktif/Pasif untuk mempercepat proses
kesembuhan dan kepulangan pasien serta dapat memberikan kepuasan atas
perawatan yang diberikan.
D. TARGET LUARAN

1. Menjelaskan tentang pengertian, manfaat dan prosedur.


2. Mendemonstrasikan dengan benar latihan gerakan pasif anggota
gerakan atas
3. Mendemonstrasikan latihan pasif anggota gerak bawah
4. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak atas
5. Mendemontrasikan latihan aktif anggota gerak bawah
6. Mendemonstrasikan latihan pergerakan otot dan sendi

E. PENDEKATAN / METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah pasien dan kelurga pasien di Irna 2 RSud
GERUNG, khususnya keluarga pasien. Pemilihan sasaran ini karena peran
dari keluarga adalah bisa pasien dalan melakukan Rom pasif dan aktif
KETERKAITAN
Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan
perawat utama bagi pasien dan berkaitan erat dengan kesembuhan pasien.
Keluarga berperan dalam menentukan cara atau perawatan yang
diperlukan pasien di rumah sakit. Keberhasilan perawat di rumah sakit
akan sia-sia jika tidak diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan

8
pasien harus dirawat kembali (kambuh). Peran serta keluarga sejak awal
perawatan di rumah sakit akan meningkatkan kemampuan keluarga
merawat pasien di rumah sehingga memungkinkan pasien tidak kambuh
atau dapat dicegah.
METODA KEGIATAN
Metoda kegiatan yang akan dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan ini
adalah penyuluhan kesehatan dengan bantuan Lembar Balik dan leaflet.
RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi proses dengan mencatat daftar
hadir dan melihat animo serta respon peserta yang diwujudkan dalam
bentuk pertanyaan selamam sesi diskusi, dan mampu menjawab apa yang
ditanyakan.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan ditargetkan selama 1 hari dari
tanggal Kamis peberuai 2019 yang dapat dilihat seperti di bawah ini
MINGGU KE
NO URAIAN KEGIATAN
1 2 3
1 Persiapan V
2 Pelaksanaan kegiatan V
3 Penyusunan laporan V
G. BIAYA KEGIATAN
Jumlah Persentase
No Rencana Pembiayaan
(Rp)
1 Bahan Habis Pakai dan Peralatan
penunjang
20 %
ATK( alat tulis dan kertas HVS) 500.000

SUBTOTAL 500.000
2 Pelaksanaan kegiatan 60 %

9
Konsumsi (30 X Rp 10.000) 100.000

SUBTOTAL 100.000
3 Laporan dan Lain-lain
Perbanyakan Proposal dan Laporan 500.000
penelitian 20 %

SUBTOTAL 500.000
TOTAL 200.000 100 %

10
DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association, 2009) Pengaruh latihan range of motion (ROM)


terhadap kekuatan otot, luas gerak sendi dan kemampuan fungsional pasien
stroke di RS Sint Carolus jakarata. Jurnal keperawatan issn 2086-6550
Chaidir R 2014 Pengaruh Latihan Range Of Motion Pada Ekstremitas atas
dengan bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragi
di Ruang Rawat Stroke RSSN Bukittinggi Tahun 2012 Afiyah. Vol. I, no.
I, bulan Januari
Indhah,S. 2014 Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Aktif Terhadap
Fleksibilitas SendinLutut Pada Lansia Di Desa Layangan Kecamatan
Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Jurnal Keperawatan Stikes Ngudi
Waluyo Ungaran. Jenkins,L., 2005, Maximizing Range Of Motion In
Older Adult. The Journal on active aging, January Febuary, vol 4 third ed,
50-55.
Kemenkes, R.I.2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Kozier, B., Erb,G and Blais, k.,2004, Fundamental of nursing, concepts, Process
and Practice, Addison wesley publishing, Company, Inc, California.
Maksum, Ali. 2007 . Statistik dalam olahraga. Surabaya : Unesa University Press
Muttaqin, A. (2010). Pengkajian Keperawatan: Aplikasi pada praktik klinik
Jakarta : salemba medika.

11
Susunan Organisasi Tim Pengusul dan pembagian tugas
No Nama NIDN Uraian Tugas
1 X Mengkoordinasi seluruh
kegiatan pengabdian pada
masyarakat, berkoordinasi
dengan Puskesmas,
menyiapkan materi dan
memberikan materi
2 A menyiapkan materi dan
memberikan materi
3 S Mengkoordinasi pembuatan
taman percontohan
4 D Mengkoordinasi evaluasi
kegiatan
5 F Mengkoordinasi
penyusunan laporan dan
publikasi
6 G Mengkoordinasi persiapan
lokasi pengabdian,
penggandaan materi,
dokumentasi kegiatan

12

Anda mungkin juga menyukai