Panduan Skrining Pasien
Panduan Skrining Pasien
KOTA PALOPO
RSU AT – MEDIKA
1
RUMAH SAKIT AT-MEDIKA
KOTA PALOPO
Jalan Andi Djemma No.06 Palopo 91921
Telp: (0471) 23008 Email: rs.atmedika.plp.@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT AT-MEDIKA PALOPO
NOMOR: 390/SKEP/RSUATM/PLP/IV/2017
TENTANG
PANDUAN SKRINING PASIEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT AT-MEDIKA PALOPO
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AT MEDIKA
PALOPO TENTANG KEBIJAKAN SKRINING PASIEN RUMAH SAKIT
UMUM AT MEDIKA PALOPO
KEDUA : Kebijakan Skrining Pasien dimaksudkan sebagaimana tercantum
dalam di Keputusan ini.
KETIGA : Pelaksanaan Kebijakan Skrining Pasien dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan pasien sebagaimana
dimaksud dalam Diktum kesatu
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Dikeluarkan di : Palopo
Pada tanggal : 24 April 2017
3
i
KATA PENGANTAR
Dikeluarkan di : Palopo
Pada tanggal : 24 April 2017
2
DAFTAR ISI
1. Triase 2
2. Skrining pasien di pendaftaran 4
3. Pemeriksaan penunjang diagnostik 6
4. Penerimaan Pasien Rawat Inap 7
E. Dokumentasi 7
ii
3
LAMPIRAN
Keputusan Direktur Nomor : 390/SKEP/RSUATM/PLP/IV/2017
Tentang Panduan Skrining Pasien
A. Definisi
1. Instalasi gawat darurat adalah unit pelayanan dirumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
multidisiplin.
2. Triase adalah pengelompkan korban yang berdasarkan atas berat
pemindahannya.
1
B. Ruang Lingkup
Skrining dilakukan pada area :
1. Diluar rumah sakit.
2. Didalam Rumah sakit
3. Pendaftaran
4. Poliklinik
5. IGD
C. Prinsip
1. Skrining dilaksanakan pada kontak pertama di dalam atau di luar
rumah sakit
2. Keputusan pasien dilakukan rawat inap di Rumah Sakit AT-Medika bila
rumah sakit mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien.
3. Apabila pelayanan yang dibutuhkan tidak tersedia, maka pasien
tersebut akan diarahkan atau di rujuk ke Rumah Sakit lain yang
memiliki fasilitas tersebut.
D. Tata Laksana
1. Triase
Triase adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan
sehingga pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai
dengan tingkat kegawat daruratannya.
Triase dilakukan baik di luar rumah rumah sakit (pra hostpital) maupun
di dalam rumah sakit,
Triase di Rumah Sakit AT-Medika menggunakan system labeling
warna, pasien ditentukan apakah gawat darurat, gawat tidak darurat,
atau darurat tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat.
2
Pasien yang telah di seleksi ditempatkan di ruangan yang telah di
labeling, sesuai dengan tingkat kegawatannya.
Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat
kegawatannya sebagai berikut :
Keputusan Triase
a. Triase diluar rumah sakit.
Dari hasil Triase yang dilakukan di luar rumah sakit (pra hospital),
didapatkan keputusan sebagai berikut :
3
b. Triase didalam rumah sakit.
4
1) Kesadaran :
a) Sadar penuh
b) Tampak mengantuk gelisah bicara tidak jelas
c) Tidak sadar
2) Pemafasan :
a) Nafas normal
b) Tampak sesak
c) Tidak bemafas
3) Risiko jatuh
a) Risiko rendah
b) Risiko sedang
c) Risiko tinggi
4) Nyeri dada :
a) Tidak ada.
b) Ada (tingkat sedang)
c) Nyeri dada kiri tembus punggung
5) Skala nyeri :
Skala nyeri yang digunakan adalah Wong Baker Faces Pain
Scale
0 2 4 6 8 10
= sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama
0 — 1 sekali
2 — 3= sedikit nyeri
4 — 5= cukup nyeri
6 — 7= lumayan nyeri
8 — 9= sangat nyeri
10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
5
6
6) Batuk :
a)Tidak ada
b)Batuk > 2 minggu
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan sebagai berikut:
a. Poliklinik sesuai antrian
b. Poliklinik disegerakan
c. IGD
Pada kasus kasus yang sudah pasti rumah sakit tidak bisa memberikan pelayanan
7
maka pemeriksaan penunjang diagnostik dapat tidak dilakukan dan dirujuk ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas tersebut. Adapun kriteria pasien dirujuk ke Rumah Sakit lain
berdasarkan pemeriksaan diagnostik yang ada:
1) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang membutuhkan tindakan Hemodialisa.
2) Pasien dengan ancaman gagal napas yang membutuhkan pemasangan ventilator
3) Pasien dengan sumbatan pembuluh darah koroner dan membutuhkan tindakan PCI
segera.
4) Pasien dengan keganasan/ karsinoma yang dianjurkan untuk tindakan kemoterapi.
5) Pasien yang dianjurkan untuk pemeriksaan MRI.
6) Pasien yang memerlukan pemeriksaan endoskopi untuk mendiagnosis penyakit.
E. Dokumentasi
Semua hasil skrining dicatat dalam Rekam Medis IGD dan poliklinik.