Anda di halaman 1dari 20

Team Building

Dr. Maya Rahmayanti. M.Si.


Kelompok VS Tim

kelompok tim
KELOMPOK BELUM TIM TIM SUDAH PASTI
KELOMPOK
BEKERJA SECARA
INDIVIDUAL SALING BERGANTUNG

ANGGOTA TIDAK ANGGOTA


DILIBATKAN DALAM BERKOMITMEN
MENETAPKAN SASARAN TERHADAP SASARAN
Kelompok VS Tim
kelompok tim
ANGGOTA DIMINTA ANGGOTA MEMILIKI
UNTUK BEKERJA TANGGUNG JAWAB DAN
KONTRIBUSI
ANGGOTA TIDAK SELALU
PERCAYA PADA MOTIF BEKERJA DALAM SUASANA
REKANNYA SALING PERCAYA

BEKERJA SESUAI ANGGOTA DIDORONG


PERINTAH PIMPINAN MENERAPKAN
KETERAMPILANNYA
Kelompok VS Tim

kelompok tim
JIKA ADA KONFLIK, MENYADARI BAHWA
SEMAKIN MERUNCING KONFLIK DI DALAM TIM
ADALAH HAL YANG WAJAR

ANGGOTA TIDAK
ANGGOTA DILIBATKAN
DILIBATKAN DALAM
DALAM PENGAMBILAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
Pertanyaan yang sering muncul waktu TIM baru dibentuk
atau seseorang baru bergabung dalam TIM :

apakah saya diterima


dalam TIM ini?
apakah kehadiran saya akan
merubah suasana TIM?
maukah saya mengambil
resiko ini? Akankah saya
jadi tertekan?
apakah saya penting bagi
anggota TIM lainnya?
tipe karakter orang dalam proses team
building (pembentukan tim):

Tipe Imaginer
yaitu orang yang memiliki imajinasi paling liar. Mereka termasuk
cerdas karena dapat berpikir di luar aturan baku yang ada.
Istilahnya, "think out of the box".
Type Detailed Oriented

Type detailed oriented adalah mereka


yang mampu menyusun rencana detail
untuk mewujudkan ide dari orang tipe
imaginer.
Type Fear of Dark
Ini adalah kelompok manusia yang sedikit pesimis
sehingga selalu berusaha mencari celah dan berusaha
menemukan kelemahan suatu peluang. Orang tipe ini
dibutuhkan agar rencana yang dibuat dalam tim dapat
dinilai dengan objektif.
Type As Instructed
Mereka yang termasuk kelompok ini adalah
tipe karyawan yang mengerjakan tugasnya
sesuai prosedur operasional yang ada
TAHAPAN PERTUMBUHAN TIM

TIM YANG BAIK DALAM SUATU ORGANISASI TIDAK TER-


JADI DENGAN SENDIRINYA, MELAINKAN PERLU UPAYA
YANG SUNGGUH-SUNGGUH.
TAHAP PERTUMBUHANNYA ADALAH SBB :
1. TAHAP FORMING
2. TAHAP STORMING
3. TAHAP NORMING
4. TAHAP PERFORMING
TAHAPAN MEMBANGUN TIM
Tahap 1: FORMING (Pembentukan)
• Pilih cara yang paling ‘aman’;
• cari pola perilaku yang dapat saling menerima
• Pilih / cari pimpinan untuk dapat dijadikan acuan
• Tetapkan orientasi tugas-spesifik
• Hindari setiap kontroversi
• Usahakan rasional; hindari gosip
• Jika diperlukan “subgrouping” sebaiknya didasari oleh
kenyamanan masing-masing individu
• Kondisi nyaman sebisa mungkin dipertahankan
TAHAPAN MEMBANGUN TIM

TAHAP 2: STORMING (Banyak gangguan)


• muncul kompetisi dan konflik hubungan
diantara anggota
• Sebagai awal dari fokus “organisasi”
• Meningkatnya keinginan untuk menciptakan
struktur
• Konflik personal berpotensi semakin
meningkat
• Perlu segera bergerak (pindah) dari “uji dan
bukti” menjadi upaya mencari jalan keluar dan
seterusnya ke orientasi progresif
TAHAPAN MEMBANGUN TIM
Jika diantara anggota TIM sudah mulai muncul hal-
hal berikut:...

Maka…. Angota tersebut sebenarnya SUDAH


SIAP UNTUK BELAJAR
TAHAPAN MEMBANGUN TIM
TAHAP 3: NORMING (menciptakan norma)
• Dicirikan oleh timbulnya rasa ‘satu’ (kohesi)
• Anggota kelompok/tim mengingatkan satu sama
lainnya
• Berbagi kepemimpinan – kebuntuan dapat mulai
dihindari
• Merasa lega dan nyaman berada dalam TIM
• Mulai muncul inspirasi untuk berkreasi
• Ada perasaan kuatir jika ada perubahan dalam TIM
TAHAPAN MEMBANGUN TIM
TAHAP 4: PERFORMING (Pretasi)
• Tidak perlu melakukan segala sesuatu (tugas) harus
melibatkan semua anggota
• Anggota TIM dapat melaksanakan tugasnya secara
independen, baik dalam satu
sub-TIM atau TIM yang
cukup besar dengan fasilitas
yang dimanfaatkan sama
• Sangat berorientasi pada
tugas
• Sangat berorientasi pada
manusia
• Tingkat moral yang tinggi dan loyalitas terhadap TIM
semakin intensif/ mendalam
• Saling mendukung jika menghadapi satu resiko
Tim yang
efektif

Pada kenyataannya, tim yang efektif dibangun dari


suatu perjalanan pengalaman yang kaya dari
masing-masing anggota sehingga dapat saling
mempengaruhi dan berbagi serta dapat merubah
dan membentuk satu pola perilaku baru yang
sinergis diantara mereka
1. Tujuan yang akan dicapai jelas : Visi,
Misi, Tujuan, Tugas ditetapkan bersama
dan diterima oleh semua Anggota tim
yang diwujudkan dalam rencana kegiatan
yang nyata
2. Iklim yang tidak formal, sejuk dan santai
tidak dijumpai adanya ketegangan atau
kejemuan
3. Tiap Anggota tim terdorong untuk
berperan aktif.
4. Tiap Anggota bersedia dan mampu menjadi
pendengar yang efektif mendengar, bertanya,
menterjemahkan dalam bahasa yang
sederhana, dan menyimpulkan bersama-sama
untuk menghasilkan ide.
5. Semua Anggota tim merasa tetap nyaman
meskipun terjadi ketidaksesuaian pendapat.
Tim tdk menunjukkan tanda-tanda penolakan,
menutup-nutupi, ataupun menghindari
konflik.
6. Keputusan diambil secara konsensus
7. Komunikasi keterbukaan
8. Kejelasan peran tiap Anggota tim dalam tiap
pelaksanaan tugas tim
9. Kepemimpinan dalam kebersamaan,
meskipun ada pemimpin formal, ttp fungsi
kepemimpinan dpt berpindah dr seorang
ke yg lain.
10.Tim mengadakan hubungan dengan pihak
luar, tim-tim lain dalam organisasi.
11.Tim terdiri dari beragam Anggota yang
mempunyai sifat dan karakteristik “pemain
tim” yang berbeda.
12.Tim bersedia periodik melakukan “self
assessment” (intropeksi).

Anda mungkin juga menyukai