84 166 4 PB
84 166 4 PB
E-ISSN: 2615-1553
Mauludi Manfaluthy
1
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta
Jl. Jatiwaringin Raya 278 Pondok Gede Jakarta
1
mauludi@gmail.com.com
ABSTRAK
Diantara fokus implementasi program Nawacita adalah infrastruktur sebagai pengungkit utama
produktivitas dan daya saing bangsa, Manusia sebagai subjek pembangunan dan kebijakan Deregulasi
Ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ditenga h keleseuan ekonomi global.
Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sebagai komponen penunjang infrastruktur jalan raya di dalam kota,
toll ataupun jalan antar provinsi saat ini telah menggunakan teknologi lampu LED (Light Emitting Di o d e) .
Lalu sanggupkah industri PJU domestik menjadi tuan rumah di negara sendiri?. Pada makalah ini akan
dipaparkan teknologi lampu PJU, kemampuan industri lampu PJU dalam negeri serta permasalahan yang
dialaminya. Industri PJU domestik masih merasakan dibiarkan untuk berjuang sendiri. Lain hal nya
dinegara tetangga kita, karena menyangkut penciptaan lapangan pekerjaan pemerintah selalu dirasakan
keberpihakan dan keberadaannya oleh pelaku usaha. dengan iklim usaha yang kondusif, ilegal impo r d a p a t
diminimalkan, sehingga industri lokal bersaing dengan lampu impor secara sehat. Seperti yang dipraktekkan
dinegara lain pengawasan terhadap barang beredar lebih diefektifkan kepada produk impor.. Pemerintah
Jepang, India dan Malaysia melakukannya melalui beberapa taha pan yang terencana, baik dari sisi
kebijakan, penetrasi pasar, proyek percontohan, dukungan terhadap industri, serta insentif kepada
masyarakat dan industri hulu Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa industri la mp u PJU
dalam negeri sudah siap menjadi tuan rumah di negara sendiri, tentu saja pembenahan regulasi dan
dukungan pemerintah perlu menjadi prioritas.
I. PENDAHULUAN
Pencahayaan jalan umum atau sering disebut sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan
aspek penting dalam penataan suatu infrastruktur daerah/kota. PJU memiliki peranan sebagai pedoman
navigasi pengguna jalan di malam hari, meningkatkan keamanan dan kes elamatan pengguna jalan,
menambah unsur estetika, dan juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi suatu daerah. Lampu
penerangan jalan merupakan bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan (dipasang dikiri
atau dikanan jalan) dan atau ditengah (dibagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun
lingkungan sekitarnya. Total tambahan panjang jalan tol di Indonesia ditargetkan bakal bertambah 1.854 km
dalam rentang 2014-2019. Dari total 1.854 km jalan tol yang ditargetkan beroperasi, sampai saat ini sudah
ada 240 km jalan tol yang beroperasi. Adapun di 2018, total panjang jalan tol yang dioperasikan diharapkan
mencapai 728,94 km dan pada 2019 sepanjang 564,43 km. Jika semua target tersebut dapat dicapai sesuai
jadwal, maka pada Desember 2019, total panjang jalan tol yang beroperasi dari 2014-2019 adalah 1.854,5
km. [laporan kerjanyata Jokowi JK, 2016]. Belum lagi jalan-jalan arteri diperkotaan ataupun jalan provinsi
yang jumlah nya cukup panjang. Sepanjang jalan toll ataupun ja lan–jalan lainnya sudah barang tentu
memerlukan jumlah lampu penerangan jalan. Berbagai rencana pemerintah kota ataupun permerintah daerah
mempunyai rencana untuk mengganti lampu penerangan jalan mercury dengan lampu penerangan jalan
umum berbasis LED. Belum lagi adanya program PJU Cerdas dengan menggunakan PV (Photovoltaik)/Sel
suya (lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya). Lampu
PJU ini sangat cocok digunakan untuk jalan-jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN
dan juga daerah-daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil. Namun demikian,
lampu PJU Cerdas juga dapat diaplikasikan di daerah perkotaan seperti di kawasan jalan -jalan utama, jalan
kawasan perumahan, kawasan industri, halte bus, tempat parkir, pompa bensin (SPBU), instalasi militer dan
sebagainya. Lampu PJU Cerdas dengan tenaga surya pada umumnya terdiri dari dari beberapa komponen
utama, yaitu modul/panel surya, lampu LED, baterai, sistem kontrol dilengkapi dengan sistem kontrol jarak
jauh, dan tiang penyanggah. Modul/panel surya mempunyai lifetime cukup panjang yang berfungsi menerima
cahaya matahari yang kemudian dikonversi menjadi listrik melalui proses Photovoltaik (PV), sedangkan
lampu LED dapat mencapai lifetime yang jauh lebih lama dibanding teknologi lain dengan sumber daya DC.
Baterai yang digunakan adalah baterai bebas perawatan (maintenance free). Dengan demikian, sistem PJU ini
dapat menghemat biaya operasional dan perawatan secara signifikan. Secara kasat mata, kebutuhan akan
518
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
lampu PJU per tahun untuk seluruh Indonesia berkisar di angka 500.000 unit. Dengan kebutuhan PJU yang
besar tersebut, haruslah industri lampu penerangan jalan di dalam negeri sejalan dengan program Nawacita.
Nawacita sendiri adalah konsep besar untuk memajukan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian. Beberapa program Nawacita adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar international dan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggeraka n sector-sektor ekonomi
strategis domestik. Dengan berdasar pada dua unsur Nawacita diatas, diharapkan lampu penerangan jalan
umum sebagai pendukung infrastruktur yang dibuat didalam negeri dapat menjadi tuan rumah dinegeri
sendiri.[Hendra Gunawan, 2018]. Pada makalah ini akan merepresentasikan kondisi industri lampu
penerangan jalan umum di dalam negeri dan kesiapannya bersaing dengan produksi lampu PJU dari luar
negeri/impor.
519
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
segi elektronika tidak dianjurkan memakai secara langsung dari power grid (listrik dari PLN) dengan
rangkaian elektronik yang kita gunakan, terlebih lagi apabila akan digunakan dalam waktu yang lama setiap
harinya; karena ada resiko kebakaran dan seseorang dapat tersengat arus listrik yang besar. Switching Power
Supply masih layak digunakan apabila komponen yang digunakan juga baik kualitasnya, namun tidak halnya
dengan rangkaian paralel resistor dan kapasitor. Untuk memberikan penilaian kualitas sebuah lampu LED,
kita tidak dapat hanya memberikan penilaian berdasarkan sinar yang dihasilkannya pada saat kita ingin
membelinya. LED juga punya masa pakai, yang bagus biasanya 50 ribu jam lebih, bahkan 100 ribu jam;
tentunya hal ini sesuatu hal yang tidak mungkin kita buktikan saat kita ingin membelinya, tapi saat kita sudah
membeli dan mencoba memakainya sendiri. Secara teori, LED yang baik adalah LED yang dapat
menghasilkan intensitas sinar yang sama selama masa pakai yang lama pula (minimal 50 ribu jam
pemakaian).
1. Module LED dan Lensa
Dalam perencanaan suatu module LED, kita dapat menggunakan data intensitas yang dapat b erasal dari
photometric file IES (illuminating Engineering Sociaty) yang dibuat dari pengukuran goniometrik atau dapat
berasal dari simulasi tools. Ada banyak LED chip yang sesuai dengan kecerahan tinggi di pasaran, beberapa
di antaranya secara khusus dijual untuk aplikasi penerangan jalan. Di sini kita memilih salah satu chip dari
pabrikan lampu LED, menggunakan opsi spektrum warna putih sejuk (Cool White) dengan suhu warna
5700K. Lembar spesifikasi menunjukkan bahwa LED ini dapat memberikan 130 sampai 310 lumen fluks
optik saat digerakkan pada arus 350 mA sampai 1 A, pada suhu pada suhu sekitar 25°C. Selain lembar
spesifikasi, pabrikan menyediakan model CAD eksterior LED, serta file sinar, distribusi intensitas, dan
informasi terkait lainnya. Gambar 1a menunjukkan gambar LED dan distribusi intensitasnya dari lembar
spesifikasi, Gambar 1b menunjukkan model simulasi Tools yang sesuai dan distribusi intensitas, dan Gambar
1c menunjukkan pencahayaan spasial pada model LED yang menyala pada kejadian normal deng an sudut
pencahayaan 48°. Distorsi yang terlihat pada gambar chip disebabkan oleh pembiasan kubah/dome LED.
Gambar 1. Model LED. (a) LED image dan distribusi intensitas cahaya berdasar datasheet (b) distribusi
Intensitas cahaya menggunakan simulasi tools (c) Bentuk cahaya yang dihasilkan dengan sudut 48 derajat
Dalam makalah ini, kami menggunakan simulasi tools untuk merancang dan mengoptimalkan jenis lampu
jalan solid state: Tipe I, Medium. Selain merancang geometri lampu, kami menggunakan simulasi tools untuk
mengoptimalkan konfigurasi lampu dan daya untuk sub sistim lampu agar bisa melewati spesifikasi untuk
jalan kelas protokol.
Dalam hal ini Modul lampu LED dirancang menggunakan LED dengan komponen berbasis SMD (Surface
Mount Device
), dimana LED yang digunakan di gerakan pada arus 750mA.
Tabel dibawah ini adalah contoh hasil perhitungan dengan mempergunakan tools simulasi LED. Ada 5 input
arus yang disimulasikan dari mulai 0.35 A sampai dengan 1 A (DC). Dengan jumlah lampu LED SMD 12
buah, maka di dapat variasi Watt dari 12.8 – 40. 9 Watt, tentu saja dengan efficacy (lm/watt) yang berbeda-
520
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
beda. Dari simulasi ini didapatkan efficacy terbaik adalah 114.6 lm/w. Dihasil 20.9 Watt dengan lumen 2397
lm.
Tabel 2. Hasil S imulasi lampu LED S MD
Filed Current # of ∑Flux ∑Power Efficacy Thermal
(Input) [A] LED [㏐] [W] [Lm/W] Guide
top>down -
1 0.350 12 1609 12.8 125.4 Safe zone
2 0.450 12 2012 16.8 119.7 Safe zone
CASE - A
3 0.550 12 2397 20.9 114.6 Safe zone
192.7 mm
Gambar 4. PCB dengan material alumunium core untuk lampu 12 buah LED
52.75 mm
192.7 mm
Gambar 5. PCB dan Lensa yang sudah di assembly untuk lampu 12 buah LED
Pemilihan lampu LED didasari karena usia pemakaian lampu LED yang mencapai 50.000 jam serta intensitas
terang serta efisiensi yang dihasilkan tinggi. Pada peracangan lampu LED penerangan jalan ini dibuat
menggunakan sumber tegangan DC. Penggunaan lampu LED selain menghemat daya juga membawa
dampak positif lainnya. Lampu LED tidak mengandung merkuri sehingga aman bagi lingkungan. Selain itu
dengan menggunakan lampu LED maka akan membantu mengurangi energi fosil yang digunakan dalam
proses pembangkitan energi listrik sehingga mengurangi kadar CO2 di udara.[Hanum Nayomi, 2013].
2. Power Supply Unit
Power supply unit (PSU) atau sering dikenal dengan istilah Driver secara umum adalah switching
power supply yang khusus fokus pada pengembangan produk converter power supply seperti: AC/DC
switching power supply, DC/DC converter dan DC/AC inverter. Umumnya driver (PSU AC ke DC) memiliki
range produk yang sangat bervariasi untuk aplikasi yang luas. Untuk lampu PJU di perlukan model PSU
dengan constant current, dimana tegangan mempunya range dari 42-48 Volt atau 32-36 Volt. Ada berbagai
variasi Daya/Power dari PSU yang sering digunakan dari mulai 40W, 60W, 90W, 120W, 150 W, 180W, dan
200W. Gambar 3 menunjukan beberapa tipe power supply yang ada di pasaran.
521
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
Luminer
Modul LED
Modul LED
Modul LED
KONEKTOR
Surge
KONEKTOR Protection
Block
Terminal
Jalur Kabel
Pintu lepas
pasang
Power Supply
• Harus mempunyai pembuangan panas yang efektif. Lampu LED yang bagus ada heatsink aluminium
yang berbentuk seperti sirip ikan hiu dan biasanya lebih berat dari lampu biasa.
• Apakah elektronik board terbuat dari aluminium PCB atau standar PCB. Aluminium PCB lebih bagus
untuk pembuangan panas dibanding standar PCB.
jika digunakan di daerah seperti cuaca di gurun pasir tidaklah cocok kecuali di dalam ruangan, ketahanan
terhadap temperatur biasanya 50 derajat Celcius, LED lebih menyukai temperatur dingin karena LED terbuat
dari semiconduktor. Musuh utama semikonduktor adalah panas. Seperti halnya processor di dalam notebook
522
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
atau PC harus memakai heatsink dan kadang kipas angin berukuran kecil. Untuk LED hanya bisa dipakai
heatsink tanpa kipas angina/fan. Jadi sebelum implementasi pemakaian lampu LED harus diketahui
temperatur harian di luar.
5. Tiang/Pole
Tiang merupakan salah satu komponen penting yang memiliki peranan yang sangat besar dalam
menunjang pembangunan infrastruktur dewasa ini. Di Indonesia pada umumnya tiang berbentuk bulat
dengan cara proses rolling atau dengan sistem pengecoran. Bentuk umumnya adalah Hexagonal (segi
6), Octagonal (segi 8) dan bulat. Bentuk tiang seperti ini mengadopsi tiang umum digunakan di negara -
negara berkembang seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, Korea dan lain - lain. Yang tidak
hanya berfungsi sebagai tiang penerangan tapi juga untuk memperindah tata dan lingkungan kota. Tiang
Lampu Jalan (PJU) umunya berbahan dasar menggunakan plat baja maupun pipa dengan ketinggian 7 meter
s/d 14 meter. Proses produksi tiang dimulai dengan proses pemotongan plat sesuai dengan ukuran panjang
yang diinginkan, proses pelurusan plat, proses pemotongan bentuk trapesium, proses penekukan, proses
pengelasan, proses pelurusan tiang, proses penyetelan tiang, proses pelapisan tiang dengan Zinc dan proses
inspeksi akhir.
Sedangkan manfaat yang akan didapat dari smart sistim ini adalah:
• Monitoring sarana secara terpusat via Internet. Sistem dapat dimonitoring dimana saja selama
ada jaringan internet.
• Kecepatan Deteksi PJU Rusak. Secara otomatis Sistem akan mengirimkan info kerusakan lampu
ke petugas via e-mail/sistim, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.
• Individual dan Grup Control untuk Penghematan Energi, dan dapat mengatur ON/OFF atau
Dimming untuk tiap lampu atau satu grup atau keseluruhan PJU secara terpusat.
• Sistem dapat memberikan laporan Perhitungan pemakaian Energi per Lampu, per Grup dan
Total Lampu.
• Sistem Database PJU dan Jaringan sebagai Manajemen Asset. Database jumlah PJU dan kondisi
jaringan dapat terdata dengan baik, sehingga perencanaan pembelian material dapat terencana
dengan baik.
• Dapat diintegrasikan dengan “Smart City”
523
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
Sistem terdiri dari sekelompok perangkat di titik lampu jalan (satu perangkat terletak di setiap
tiang lampu) dan sebuah base station yang berada di atasnya. Sistem ini dirancang sebagai sistem modular,
mudah disambung. Disamping itu pada smart sistem dimungkinkan ditambah kan beberapa sensor seperti
suhu, kelembaban, atau camera untuk mengecek kondisi iklim/ musim, lokasi geografis, dan situasi sekitar.
Sejalan dengan perkembangan teknologi Internet Of Things, setiap lampu dapat diukur penggunaan dayanya
dan dikirimkan ke server. Selain itu juga dapat dikontrol, lampu mana yang aktif atau mati. Ada beberapa
teknologi yang digunakan, diantaranya: Power lin e communication, Radio Komunikasi (RF) dan Sistem
seluler [Dinas Perindustrian Energi, 2018].
524
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
Negeri
LED Chip Belum Belum ada Cree, Nichia,
Bisa industri Osram,
chip/komponen Samsung
di dalam negeri.
PCB Belum Untuk lampu Taiwan/China
Bisa jalan di perlukan
Allumunium
Core PCB
PCB M ounting Bisa Paling tidak ada
5-10 EM S yang
bisa
melakukannya
Lensa Belum bisa Sebagian LEDIL,
mencoba, masih LEDLINK
belum presisi. from
Taiwan/China
Driver/Power Belum Terkendala M eanwell,
Supply Bisa dengan M oso, Phillips,
persyaratan Inventronic.
sertifikasi
pengujian yang
belum ada di
Indonesia. EM C
test, CE test,
SPD/Surge Belum 5 KV sampai Taiwan
Protection dengan 10 KV
Rumah Lampu Bisa Die Casting
Kabel Bisa
Smart Sistim Bisa 1-2 perusahaan
saja.
Tiang/Pole Bisa Sudah ber
TKDN
525
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
3
12 Produksi Dalam
Negeri SKD
23
Import 9 CKD
Gambar 8. Jumlah merek PJU produksi dalam negeri dan impor dan Jumlah S KD dan CKD dari
merek produksi dalan negeri
Adapun klasifikasi dari SKD (Semi Knocked Down) dan CKD (Completely Knocked Down) pada
PJU adalah seperti pada tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi S KD dan CKD dari segi pengadaan, pembuatan dan pengerjaan komponen PJU
526
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 2018 P-ISSN: 2615-1561
E-ISSN: 2615-1553
ini, lampu LED yang digunakan dalam penghematan energi gedung administrasi Putrajaya telah mencapai
50% per tahun. Tingkat penetrasi pasar LED di Malaysia mencapai 35% pada tahun 2015. [Nicole lie, 2016].
DAFTAR PUSTAKA
Laporan paparan 2 tahun kerja nyata Jokowi, 2016, www.kerjanyata.id
Hendra Gunawan. Infrastruktur Sebagai Implementasi Nawacita Presiden Jokowi.
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/12/28/infrastruktur-sebagai-implementasi-nawacita-
presiden-jokowi . Di akses pada tanggal 1 maret 2018
Hanum Nayomi, (2013). Peluang Pemanfaatan Lampu LED Sebagai Sumber Penerangan . Skripsi Fakultas
Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Indonesia.
http://www.ledsmagazine.com, diaksed pada tanggal 10 Maret 2018.
5723.49 Seattle City Light, (2016) Material Standard Streetlight Luminaire, LED, Side-mount, Residential,
52-watt Nicole, Li (2015). LedInside China,
http://www.ledinside.com/outlook/2015/10/evaluation_of_led_policies_in_japan_india_and_mal
aysia. Di akses pada tanggal 10 Maret 2018.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (2011–2016). Daftar Inventarisasi Barang Produksi Dalam
Negeri Bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Dinas Perindustrian dan Energi, (2018). Pengelolaan Pencahayaan Kota Provinsi DKI Jakarta.
LKPP (2018). Katalog Produk Penerangan Jalan Umum, https//e-
katalog.lkpp.go.id/backend/katalog/list_produk/10?kategoriProdukId=126, di akses pada tanggal 22
Maret 2018.
527