Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.

1 Januari – Juni 2018

KEPALA DESA DAN KEARIFAN LOKAL


STUDI TENTANG KEMAMPUAN PARA CALON KEPALA DESA DALAM
MENJALIN KOMUNIKASI SOSIAL DENGAN WARGA PADA PILKADES DI
TIGA DESA KABUPATEN MAJENE

Ardiansyah1, Hafied Cangara2, Andi Alimuddin Unde 3

1Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Hasanuddin


2Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Hasanuddin
3Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Pemilihan kepala desa (pilkades) kini dianggap sebagai arena demokrasi yang paling nyata di desa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Kemampuan para calon kepala desa dalam menjalin komunikasi
sosial dengan warga pada pilkades di tiga desa Kabupaten Majene. (2) Bentuk komunikasi sosial yang dilakukan
oleh para calon kepala desa dalam menggalang warga untuk memilih kandidat pada pilkades di tiga desa Kabupaten
Majene dan (3) faktor-faktor yang menjadi pendorong/penarik para warga dalam menentukan pilihan kepala desa di
tiga desa Kabupaten Majene. Penelitian ini dilaksanakan di tiga Desa Kabupaten Majene. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah kualitatif. yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian
dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik Purposive
Sampling, dengan jumlah informan sebanyak tiga puluh dua orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada
Pilkades mempunyai kemampuan yang hampir sama dalam berkomunikasi sosial dengan warga dalam membangun
konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri. (2) Bentuk komunikasi sosial yang dilakukan para calon
kepala desa di tiga desa dalam menggalang warga untuk memilih kandidat pada Pilkades hampir sama yaitu dengan
menggunakan komunikasi interpersonal dan (3) Faktor-faktor yang menjadi pendorong warga dalam menentukan
pilihan kepala desa yaitu Janji Calon Kepala Desa, Kearifan lokal yang dimiliki oleh seorang calon kepala desa,
aspek keuangan dan keluarga

Kata Kunci: Komunikasi sosial, kepala desa, kearifan lokal.

ABSTRACT
Election of village heads (Pilkades) is now considered a democratic arena of the most noticeable in the village. This
study aims to determine (1) the ability of the candidates for village heads in establishing social communication with
citizens at the elections and in three villages Majene district. (2) The form of social communication carried out by
the prospective village heads in rallying citizens to vote for candidates in the elections and in three villages Majene
and (3) factors that become the driving / towing the residents in determining the selection of village heads in three
villages Majene , This research was conducted in three village Majene district. The method used in this research is
qualitative. obtained through interview, observation and documentation and then analyzed using descriptive data
analysis. Determination of informants using purposive sampling technique, with the number of informants as much
as thirty-two people. The results showed that (1) the Pilkades have the same ability to communicate with citizens in
building social self-concept, for survival, self-actualization. (2) The form of social communication carried the
prospective village heads in three villages in rallying citizens to vote for candidates on Pilkades almost the same
with the use of interpersonal communication and (3) factors that drives citizens in determining the selection of
village heads that promise Candidates Head villages, local knowledge possessed by a candidate for village head,
the financial aspects and family.

Keywords: social communication, the village head, local wisdom.

1
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari – Juni 2018

Pendahuluan dalam menentukan salah seorang yang bakal


dipercaya untuk menjadi pemimpin mereka.
Indonesia merupakan Negara yang
Sedangkan bagi calon kades, masyarakat
menganut sistem demokrasi. Negara yang
pemilih merupakan massa pendukung yang
berdasarkan demokrasi, akan mendapatkan
akan ia rangkul untuk memenangkan
kedaulatan rakyat yang dilakukan melalui
pemilihan. Melaui komunikasi calon kepala
proses pemilihan umum. Dalam suatu
desa melakukan komunikasi dengan
daerah perdesaan, terdapat suatu pemilu
masyarakat pemilih. Book, 1980 dalam
terkecil yaitu Pemilihan Kepala Desa yang
Cangara (2014). Komunikasi adalah suatu
sering disingkat dengan Pilkades mungkin
transaksi, proses simbolik yang
bukan istilah yang asing lagi untuk saat ini.
menghendaki orang-orang mengatur
Sebagai wadah untuk menampung aspirasi
lingkungannya dengan (1) membangun
politik masyarakat sekaligus sarana
hubungan antarsesama manusia; (2) melalui
pergantian atau kelanjutan pemerintahan
pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan
desa, pilkades diharapkan mampu
sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4)
memenuhi keinginan dan harapan
berusaha mengubah sikap dan tingkah laku
masyarakat desa tertentu, untuk mengangkat
itu. Dalam hal ini komunikasi sosial dinilai
calon yang layak sebagai kepala desa.
paling efektif dalam kegiatan untuk
Menurut Dede Mariana (2008:62). Kepala
mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan
Desa dipilih berdasarkan asas langsung,
perilaku warga desa, sehingga komunikasi
umum, bebas dan rahasia oleh penduduk
sosial yang baik dapat digunakan sebagai
desa warga Negara Indonesia yang telah
sarana mengumpulkan massa guna
berumur sekurang-kurangnya 17 tahun atau
memenangkan pemilihan kepala desa.
telah/pernah kawin. Pemilihan kepala desa
Menurut Astrid (1985). “Komunikasi sosial
(pilkades) kini dianggap sebagai arena
adalah suatu kegiatan komunikasi yang lebih
demokrasi yang paling nyata di desa. Dalam
diarahkan kepada pencapaian suatu integrasi
pilkades terjadi kompetisi yang bebas,
sosial”.
partisipasi masyarakat, pemilihan secara
Berbagai usaha dilakukan oleh para
langsung dengan prinsip one man one vote.
calon kepala desa dalam membina hubungan
Pilkades sebagai sarana demokrasi
baik dengan masyarakat. Kemenangan
masyarakat pedesaan, merupakan wujud
seorang kandidat kades atau kompetitor
kegiatan formal dalam proses pengakuan
sangat ditentukan oleh dukungan suara
dan kepercayaan masyarakat terhadap sang
individu dalam proses pemilihan, tetapi
pemimpin atau calon kepala desa.
dukungan itu tidak bisa lepas dari basis
Pemilihan Kepala Desa pada
komunal, baik yang terkait dengan
Kabupaten Majene yang dilaksanakan
kekerabatan (keluarga), teman dan tetangga.
bertahap pada semua desa di kabupaten
Kekerabatan semakin tampak dan solid bila
Majene pada tahun 2011 dan tahun 2016. Di
salah satu anggotanya tampil menjadi calon
dalam proses pemilihan kepala desa, untuk
kades. Energi akan mereka kerahkan untuk
mencari dan mempertahankan kekuasaan,
memberikan dukungan calon kades itu.
seseorang calon kepala desa beserta kader-
Tujuan penelitian ini adalah untuk
kadernya pasti akan menggunakan berbagai
mengetahui kemampuan para calon kepala
cara supaya tujuannya terpenuhi. Kelompok
desa dalam menjalin komunikasi sosial
elite yang ingin mendapatkan kekuasaan
dengan warga pada pilkades di tiga desa di
akan berusaha dengan berbagai cara untuk
kabupaten Majene, bentuk komunikasi
menarik simpati dan kemudian
sosial yang dilakukan oleh para calon kepala
mengorganisir kekuatan kelompok massa
desa dalam menggalang warga untuk
untuk menjadi pendukung mereka.
memilih kandidat pada pilkades di tiga desa
Masyarakat pemilih merupakan salah satu
di kabupaten Majene, dan faktor-faktor yang
komponen penting dalam kegiatan pilkades,
menjadi pendorong/penarik para warga
di mana tiap-tiap orang memiliki kebebasan

2
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari – Juni 2018

dalam menentukan pilihan kepala desa di kampanye dimana masing-masing calon


tiga desa di kabupaten Majene. kepala desa berlomba-lomba
memperkenalkan diri, memberikan janji-
BAHAN DAN METODE janji, melakukan pendekatan dengan
masyarakat desa, dan beberapa pendekatan
Lokasi dan Rancangan Penelitian lainnya melalui proses komunikasi baik
Penelitian ini dilaksanakan di dilakukan secara langsung oleh calon kepala
Kabupaten Majene Jenis penelitian yang desa maupun oleh tim suksesnya. Dalam
digunakan adalah penelitian kualitatif. suatu kampanye pemilihan kepala desa,
setiap calon kepala desa yang bertarung
Informan Penelitian diperkenankan untuk memperkenalkan diri,
Teknik penentuan informan dalam menyampaikan visi dan misinya dalam
penelitian ini menggunakan teknik program pembangunan desa dan melakukan
Purposive Sampling. Menurut Sugiyono upaya untuk memenangkan pemilihan
(2008), purposive sampling adalah teknik kepala desa sesuai dengan yang digariskan
pengambilan sampel sumber data dengan dalam peraturan perundang-undangan.
pertimbangan tertentu. Informan dalam Dengan komunikasi yang tepat dan efektif,
penelitian ini berjumlah 32 (tiga puluh dua) diharapkan seseorang mampu menampilkan
orang yaitu Camat Banggae (1 orang), dirinya dalam masa kampanye tersebut
Camat Sendana (1 orang), Kepala Desa untuk menarik simpati masyarakat desa.
Pamboborang (1 orang), Kepala Desa Dalam upaya menarik simpati massa
Limbua (1 orang), Kepala desa Lalattedong tersebut diperlukan strategi komunikasi yang
(1 orang), Kepala dusun desa Pamboborang tepat yaitu menjalin komunikasi sosial
(3 orang), Kepala dusun desa Limbua (3 dengan warga.
orang), Kepala dusun desa Lalattedong (3 Berdasarkan pada hasil wawancara
orang), pemuka agama desa Pamboborang dengan para informan dapat dianalisis
(1 orang), pemuka agama desa Limbua (1 bahwa pada tiga desa proses komunikasi
orang), pemuka agama desa Lalatedong (1 sosial yang digunakan oleh tiga kepala desa
orang), Guru (6 orang), dan anggota dengan menggunakan konsep diri dan
masyarakat (9 orang). aktualisasi diri. yaitu aktualisasi diri bahwa
orang yang berkomunikasi untuk
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data menunjukkan dirinya eksis. Eksis di setiap
Teknik pengumpulan data yang acara kemasyarakatan dan keagamaan.
dilakukan dalam penelitian ini adalah Ketika kita berbicara, kita sebenarnya
wawancara, observasi dan dokumentasi. mengatakan kalau kita itu ada. komunikasi
Data yang diperoleh diolah dan analisis verbal dengan cukup luwes dengan
secara kualitatif melalui tiga tahapan yaitu masyarakat dan dapat meyakinkan
reduksi data, penyajian data dan penarikan masyarakat kalau beliau mampu menjadi
kesimpulan atau verifikasi data (Miles & kepada desa. Sesuai dengan asumsi teori
Huberman, 1992). komunikasi persuasif bahwa persuasi
didefinisikan sebagai “perubahan sikap
HASIL akibat paparan informasi dari orang lain”.
Pembicaraan persuasif mengetengahkan
Kemampuan Menjalin Komunikasi Sosial pembicaraan yang sifatnya memperkuat,
Dengan Warga memberikan ilustrasi dan menyodorkan
Pilkades sebagai ajang konsolidasi politik di informasi kepada khalayak. Akan tetapi
tingkat desa memberi pendidikan politik tujuan pokoknya adalah menguatkan atau
yang mencerdaskan. Warga secara terbuka mengubah sikap dan perilaku, sehingga
dihadapkan dengan bakal calon atau calon penggunaan fakta, pendapat dan himbauan
pemimipinnya. Pilkades adalah tahapan

3
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari – Juni 2018

motivasional bersifat memperkuat tujuan dimaksud di sini adalah bantuan yang


persuasifnya. diberikan kepada warga pada saat
pencalonan kepala desa.

Bentuk Komunikasi Sosial yang dilakukan


para calon kepala desa dalam menggalang PEMBAHASAN
warga untuk memilih kandidat pada
PILKADES Penelitian ini mengungkapkan bahwa
Berdasarkan dari hasil wawancara dan kemampuan kepala desa dalam menjalin
observasi ditemukan bahwa pada tiga desa komunikasi sosial dengan warga
yaitu desa Pamboborang, desa Limbua dan mempengaruhi potensi calon kepala desa
desa Lalattedong, bentuk komunikasi sosial tersebut. Melalui komunikasi sosial kita bisa
yang dilakukan para calon kepala desa berkerja sama dengan anggota masyarakat
dalam menggalang warga untuk memilih (keluarga, guru, pemuka agama dan anggota
kandidat pada Pilkades hampir sama yaitu masyarakat) untuk mencapai tujuan
menggunakan komunikasi interpersonal dan bersama. Kemampuan komunikasi sosial
komunikasi kelompok. Dalam komunikasi adalah kecakapan setiap individu dalam
interpersonal, calon kepala desa menyapa berhubungan antar manusia baik individu
warga pada acara kemasyarakatan dan maupun kelompok. Dalam melakukan
keagamaan. Dalam komunikasi kelompok, sosialisasi, melakukan komunikasi verbal
para calon kepala desa mengumpulkan dengan cukup luwes dengan masyarakat dan
beberapa warga di tempat – tempat tertentu dapat meyakinkan masyarakat kalau beliau
untuk mensosialisasikan kampanye dengan mampu menjadi kepada desa. Sesuai dengan
menyampaikan visi misi dan janji- janjinya asumsi teori komunikasi persuasif bahwa
untuk menarik simpati warga persuasi didefinisikan sebagai “perubahan
Faktor pendorong / penarik warga sikap akibat paparan informasi dari orang
menentukan pilihan lain” (Olson & Zanna, 1993). Pembicaraan
Dalam suatu kampanye pemilihan desa, persuasif mengetengahkan pembicaraan
setiap calon kepala desa yang bertarung yang sifatnya memperkuat, memberikan
memperkenalkan diri, menyampaikan visi ilustrasi dan menyodorkan informasi kepada
dan misinya untuk menarik simpati khalayak. Akan tetapi tujuan pokoknya
warganya. Pemiihan Kepala Desa secara adalah menguatkan atau mengubah sikap
langsung oleh warga desa dan memilih dan perilaku, sehingga penggunaan fakta,
calon-calon yang juga dari desa yang sama pendapat dan himbauan motivasional
maka keinginan untuk terwujudnya bersifat memperkuat tujuan persuasifnya.
pemerintahan yang baik dan berkualitas Dalam berkomunikasi dengan warga
akan dapat tercapai. Akan tetapi kenyataan terdapat proses saling mengenal antara satu
yang terjadi tidak demikian, warga yang dengan yang lainnya. Hal ini sesuai dengan
diharapkan dalam memilih Calon Kepala teori penetrasi sosial. Menurut Altman dan
Desa menggunakan rasionalitas berpikir kini Taylor (1973), bahwa dalam proses
telah luntur dan dalam memilih lebih penetrasi sosial menjelaskan tahapan
dikarenakan faktor-faktor yang lain hubungan dimana individu-individu
diantaranya karena dijanjikan sesuatu atau bergerak dari komunikasi supervisial
bahkan memilih karena diberikan imbalan menuju komunikasi yang lebih intim.
yang berkaitan dengan materi. Berdasarkan konsep dalam komunikasi sosial yaitu
hasil wawancara, faktor-faktor pendorong pembentukan konsep diri. Konsep diri
warga dalam menentukan pilihannya yaitu adalah pandangan kita mengenai siapa diri
janji-janji kepala desa, kearifan lokal yang kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat
dimilikinya, keluarga calon kepala desa dan informasi yang diberikan orang lain. Konsep
faktor keuangan. Faktor keuangan yang diri kita yang paling dini umumnya

4
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari – Juni 2018

dipengaruhi oleh keluarga, dan orang dekat dan tinggal dalam suatu interaksi sosial
lainnya disekitar kita, termasuk kerabat. dengan mempertimbangkan konsekuensi
Mereka itulah yang disebut significant yang terjadi yaitu untung rugi. Pada
others. salah satu konsep dalam komunikasi dasarnya, dalam membangun sebuah
sosial yaitu aktualisasi diri bahwa orang interaksi sosial yang memungkinkan
yang berkomunikasi untuk menunjukkan individu untuk memaksimalkan keuntungan
dirinya eksis. Eksis di setiap acara yang diperoleh. Komunikasi kelompok
kemasyarakatan dan keagamaan. Orang merupakan proses komunikasi di mana ada
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya sekumpulan dua orang atau lebih yang
eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri mempunyai tujuan bersama yang berintraksi
atau lebih tepatnya eksistensi diri. Sesuai satu sama lain dan mengangap mereka
frasa filosof Prancis Rene Descartes (1596- sebagai bagian dari kelompok tersebut.
1650) yang terkenal itu Cogito Ergo Sum Meskipun setiap angota memilih peran
(“saya berpikir, maka saya ada”) menjadi berbeda. Menurut Sendjaja (2004),
“Saya berbicara, maka saya ada”. Bila kita mengartikan komunikasi kelompok sebagai
berdiam diri, orang lain akan interaksi tatap muka dari tiga atau lebih
memperlakukan kita seolah-olah kita tidak individu guna memperoleh maksud dan
eksis. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi tujuan yang dikehendaki seperti sebagai
diri terlihat pada para calon kepala desa informasi pemeliharaan diri pemecahan
pada saat sosialisasi pemilihan kepala desa. masalah sehingga semua anggota dapat
Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua menimbulkan karakteristik pribadi angota
orang yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan akurat.
lain dan hubungannya menimbulkan Adapun faktor-faktor yang menjadi
Interaksi sosial. Komunikasi sosial sejajar pendorong / penarik warga masyarakat
dengan komunikasi manusia (human dintaranya adalah janji-janji yang dijanjikan
communication) yang di dalamnya terdapat calon kepala desa kepada warganya,
proses komunikasi yang melibatkan antar kearifan lokal yang dimiliki oleh calon
individu kelompok dan organisasi salah satu kepala desa, keuangan dan keluarga.
bentuk komunikasi sosial. Menurut Sibarani (2012) juga dijelaskan
Komunikasi interpersonal adalah bahwa kearifan lokal adalah kebijaksanaan
komunikasi yang terjadi antara dua orang atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang
atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk
formal. Dua bentuk dalam komunikasi sosial mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
yaitu komunikasi interpesonal dan Kearifan lokal menjadi kecenderungan
komunikasi kelompok. Menurut Devito umum masyarakat Indonesia yang telah
dalam Effendy (2003), komunikasi menerima otonomi daerah sebagai pilihan
interpersonal adalah penyampaian pesan politik terbaik. Membangkitkan nilai-nilai
oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh daerah untuk kepentingan pembangunan
orang lain atau sekelompok kecil orang, menjadi sangat bermakna bagi perjuangan
dengan berbagai dampaknya dan dengan daerah untuk mencapai prestasi terbaik.
peluang untuk memberikan umpan balik Kearifan lokal sebagai alat atau cara
segera. Dalam komunikasi interpersonal, mendorong pembangunan daerah sesuai
setiap partisipan menggunakan semua daya dukung daerah dalam menyelesaikan
elemen dari proses komunikasi. Misalnya, masalah-masalah daerahnya secara
masing-masing pihak akan membicarakan bermartabat. Biaya atau bantuan yang
latar belakang dan pengalaman masing- dikeluarkan oleh calon kepala desa dapat
masing dalam percakapan tersebut. Teori menarik simpati warga dalam memilih
pertukaran sosial yang dikembangkan oleh kepala desa. Keluarga merupakan salah satu
Thibaut dan Kelley ini memiliki asumsi faktor yang membantu dalam keberhasilan
bahwa orang akan secara sukarela memasuki para calon kepala desa.

5
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.7 No.1 Januari – Juni 2018

untuk mendapatkan data desa di Kantor –


KESIMPULAN kantor kepala desa. Data yang diperoleh
merupakan data olahan peneliti. Tesis ini
Dari hasil analisis pada pembahasan maka akan lebih lengkap jika data desa sehingga
dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa bisa diamati dan dikaji secara ilmiah.
para calon kepala desa di Desa Pemilihan kepala desa akan segera
Pamboborang, Limbua dan Lalatedong dilakukan, bisa diteliti lebih jauh apakah ada
dalam menjalin komunikasi sosial dengan faktor lain yang menjadi pendukung dalam
warga pada Pilkades mempunyai warga memilih kepala desa.
kemampuan yang hampir sama dalam
berkomunikasi sosial dengan warga dalam DAFTAR PUSTAKA
membangun konsep diri, untuk
kelangsungan hidup, aktualisasi diri, antara Altman. I & Taylor. D, (1973), Social
lain lewat komunikasi yang menghibur, dan Penetration: The Develompemnt of
memupuk hubungan dengan orang lain. Interpersonal Relationship, Jold.
Dalam menarik simpatik warga melakukan Rinehart & Winston, New York
komunikasi persuasif. Persuasif merupakan Astrid S. Susanto. (1985). Komunikasi
usaha untuk mengubah sikap melalui sosial di Indonesia. Bina Cipta.
penggunaan pesan, berfokus pada Bandung
karakteristik komunikator dan pendengar. Cangara, Hafied. (2014). Pengantar Ilmu
Dan bentuk komunikasi sosial yang Komunikasi. PT. RajaGrafindo Persada,
dilakukan para calon kepala desa di tiga Jakarta.
desa dalam menggalang warga untuk Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu
memilih kandidat pada Pilkades hampir Komunikasi : Teori dan Praktek. PT.
sama yaitu dengan menggunakan Remaja Rosda Karya. Bandung.
komunikasi interpersonal. Komunikasi Mariana, Dede & Paskarina, Caroline.
interpersonal adalah komunikasi yang (2008). Demokrasi & Politik
terkandung dalam tatap muka dan saling Desentralisasi. Graha Ilmu.
mempengaruhi, mendengarkan, Yogyakarta.
menyampaikan pernyataan, keterbukaan, Miles B.B. & Huberman A.M. (1992).
kepekaan yang merupakan cara paling Analisa Data Kualitatif. UI Press
efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan Jakarta. Jakarta
perilaku seseorang dengan efek umpan balik Olson, J.M, and M.P. Zanna (1993).
secara langsung. Selanjutnya faktor-faktor Attitudes and Attitude Change Annual
yang menjadi pendorong warga dalam Review of Psycology, 44:117-154.
menentukan pilihan kepala desa yaitu Janji Sendjaja, Sasa Djuarsa. (2004). Teori
Calon Kepala Desa : janji-janji itu sendiri Komunikasi. Universitas Terbuka,
sudah tertuang dalam visi dan misi yang Jakarta.
disampaikan pada saat pencalonan, Kearifan Sibarani, Robert (2012). Kearifan Lokal :
lokal yang dimiliki oleh seorang calon Hakikat, Peran dan Metode Tradisi
kepala desa, Keuangan : bantuan yang Lisan. Asosiasi Tradisi Lisan. Jakarta.
diberikan pada saat pecalonan, keluarga : Sugiyono (2008). Metode Penelitian Bisnis
melalui persaudaraan serta jaringan keluarga Cetakan keduabelas. Alfabeta.
yang membantu dalam pencalonan kepala Bandung
desa. Setiap elemen komunikasi sosial
dalam pemilihan kepala desa ini sangat
menarik untuk dikaji. Penulis menyarankan
bahwa akan sangat lengkap jika ada yang
mengkaji lebih spesifik di pesan, media
ataupun efek komunikasi. Peneliti kesulitan

Anda mungkin juga menyukai