Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA


UPT PUSKESMAS BANTUAS
Jl. Al-Hasnie RT. 05 Kelurahan Bantuas Kecamatan Palaran (75253)
Telp. 08115843319 email :pkmbantuas@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESTI

1. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang rentan salah satu kelompok tersebut adalah ibu hamil. Ibu hamilperlu di
persiapkan seoptimal mungkin secara fisik dan mental selama dalam masa
kehamilan sehingga di dapatkan ibu dan bayi yang sehat. Mortalitas dan morbiditas
pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di Negara Negara
berkembang termasuk Indonesia. Tahun 1996 WHO memperkirakan tiap tahun lebih
dari 585.000 ibu meninggal saat hamil dan bersalin. Menjadi perhatian utama karena
lebih dari 50% kematian ibu di Negara berkembang sebenarnya dapat dicegah
dengan teknologi yang ada dengan biaya yang relative murah. Setiap ibu hamil
mempunyai potensi resiko mengalami komplikasi persalinan dengan dampak
kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan, dan ketidakpuasan. ( Rohjati,
Pudji )

2. LATAR BELAKANG
Puskesmas Bantuas mempunyai wilayah kerja di daerah dataran tinggi dan
terdiri dari 1 kelurahan yang memilki 4661 jiwa. Pemantauan ibu hamil resiko tinggi
tahun 2018 sebanyak 12 orang dan tahun 2018 sebanyak 15 orang disebabkan
karena usia ibu >35 tahun dan <20 tahun, riwayat retensio placenta, riwayat abortus,
riwayat SC, pre eklampsia, dan hipertensi pada ibu hamil. Kehamilan resiko tinggi
adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan optimalisasi ibu maupun janin
pada kehamilan yang di hadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah beberapa situasi dan
kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas
akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang di
kandungnya. Selain dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan
komprehenshif, seorang bidan harus dapat mengenal masyarakat sesuai budaya
setempat dengan sebaik-baiknya, mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam
memberikan pelayanan. Maka dari itu perlunya dilaksanakan kunjungan rumah ibu
hamil resiko tinggi agar ibu hamil dan keluarga dapat memahami dan menyadari
masalah kesehatan yang dihadapi serta berpartisipasi aktif dalam menanggulangi
masalah kesehatan tersebut.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


A. Tujuan Umum
Ibu hamil dan keluarga dapat memahami dan menyadari masalah kesehatan yang
dialami serta berpartisipasi aktif dalam menanggulangi masalah kesehatan
tersebut konsep dasar dari kehamilan resiko tinggi.
B. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi
b. Mengidentifikasikan factor kehamilan resiko tinggi
c. Mengidentifikasi cara menentukan kehamilan resiko ting
d. Mengidentifikasikan tentang penatalaksanaan kehamilan resiko tinggi

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

Menentukan pelaksana kegiatan


kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi

Menentukan sasaran ibu hamil resiko


tinggi

Kegiatan kunjungan rumah ibu hamil


Persiapan kegiatan resiko tinggi dilaksanakan di rumah ibu
hamil resiko tinggi

Persiapan alat, bahan, materi ( bidan


kit, leaflet dan buku KIA )

Pemberitahuan pelaksaanaan kegiatan


pada sasaran

Pemeriksaan fisik ibu hamil

Pemberian asuhan kebidanan ibu hamil


Pelaksanaan kegiatan resiko tinggi

Konseling kepada ibu hamil resiko


tinggi dan keluarga

Pencatatan hasil kegiatan


Pencatatan dan tindak lanjut Evaluasi dan penyusunan rencana
tindak lanjut
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Pemeriksaan fisik ibu hamil resiko tinggi
a. Metode : Pemeriksaan TTV, TFU, dan DJJ
b. Waktu : 10 menit
c. Alat bantu : Bidan kit
B. Pemberian asuhan kebidanan ibu hamil dengan resiko tinggi
a. Metode : Ceramah
b. Waktu : 5 menit
c. Alat bantu : Buku KIA
C. Konseling kepada ibu nifas dan keluarga
a. Metode : Tanya jawab
b. Waktu : 10 menit
c. Alat bantu : Leaflet dan buku KIA

6. SASARAN PROGRAM
Ibu hamil resiko tinggi 18 orang per tahun. Per bulan mengunjungi 1 - 2 orang ibu
hamil resiko tinggi.

7. JADWAL KEGIATAN
JADWAL KUNJUNGAN RUMAH IBU HAMIL RESIKO TINGGI
TAHUN 2019
Bulan Minggu ke- I Minggu ke - 2 Minggu ke - 3 Minggu ke – 4
Februari √
Maret √
April √
Mei √
Juni √
Juli √
Agustus √
September √
Oktober √
November √

8. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Monitoring
Untuk menjamin pelaksanaan kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi
berjalan dengan baik, berkualitas dan sesuai dengan rencana.
Hal-hal yg dimonitor :
a. Sasaran ( status kesehatan ibu hamil resiko tinggi, umpan balik ibu hamil
resiko tinggi dan keluarga saat diberikan konseling )
b. Sarana prasarana ( tempat dan fasilitas )
c. Pelaksana (persiapan, penyampaian materi konseling, penggunaan alat
bantu)
d. Waktu (ketepatan waktu pelaksanaan dan keefektifan )
B. Evaluasi
Dilaksanakan oleh pelaksana setelah melaksanakan kegiatan
Tujuan :
a. Menilai status kesehatan ibu nifas
b. Menilai kemampuan petugas dalam melaksanakan kunjungan rumah ibu
nifas
c. Indikator keberhasilan

9. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan

Pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap pelaksanaan oleh


tenaga pelaksana kegiatan pada format yang telah disediakan.
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah :
1) Kerangka acuan kegiatan
2) Bukti pelaksanaan kegiatan
3) SOP tentang kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi

b. Pelaporan

Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan dan
dokumen yang harus tersedia dalam laporan adalah :
1) Sampul yang berisi judul kegiatan

2) Laporan pelaksanaann kegiatan

3) Kerangka acuan kerja

4) Surat tugas fasilitator

5) Materi penyuluhan

6) Foto kegiatan

Laporan kegiatan program harus diserahkan pada minggu keempat setiap bulan
kepada :
1) Penanggung jawab UKM ; sebagai bahan monitoring evaluasi
2) Pimpinan Puskemas ; diteruskan ke dinas kesehatan

c. Evaluasi kegiatan

1) Evaluasi kegiatan dilakukan 1 bulan sekali dan disampaikan pada minilok


bulanan dan lintas sector.
2) Evaluasi kegiatan secara menyeluruh dilakukan pada akhir tahun pada minilok
puskesmas dan lintas sector sebagai bahan untuk penyusunan RUK tahun
berikutnya.
3) Evaluasi kegiatan menampilkan laporan pelaksanaan kegiatan program
selama 1 tahun, meliputi hasil pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan selama 1 tahun dalam bentuk capaian penilaian kinerja.

Mengetahui, Samarinda, 2 Januari 2019


Kepala UPT Puskesmas BANTUAS Pemegang Program

dr. Wawan Aprian Noor Risa Fatmasari, A.Md. Keb


NIP. 19840402 201101 1 003 NIPTTB, 2013.05.01.1164

Anda mungkin juga menyukai