Anda di halaman 1dari 18

2019

LAPORAN ANALISA TEKNIS STRUKTUR KANTOR


KUSAN BARU
IUP PT. BORNEO INDOBARA

PT. BORNEO INDOBARA


0|Page
1/11/2019
HALAMAN PENGESAHAN

Civil Infrastructure & Maintenance Facilities - PT. BIB


LAPORAN ANALISA TEKNIS STRUKTUR KANTOR KUSAN BARU )
IUP PT. BORNEO INDOBARA

Laporan analisa teknis tentang keamanan struktur bangunan kantor kusan dengan memastikan kekuatan struktur dari banguna
Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Seno Maris Utomo Koirin Bernard Sinaga


Section Project Engineer Civil Infrastructure & Maintenance Facilities Most & Infrastructure
CIM Dept. Head Division Head

Disahkan oleh

Riadi Simka Pinem


BU Head/KTT

1 |Pag
e
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I....................................................................................................................................................... 4
I.1. Latar Belakang......................................................................................................................... 4
I.1.1. Kondisi Lapangan dan Tantangan......................................................................................... 4
I.1.2. Ruang Lingkup..................................................................................................................... 4
I.2. Dasar Ketentuan atau Peraturan................................................................................................ 5
I.2.1. Klasifikasi Bangunan Menurut PMK 248/PMK.06/2011...................................................... 5
I.3. Kronologi Kajian...................................................................................................................... 6
I.4. Tujuan dan Sasaran................................................................................................................... 6
I.5. Penyusunan Kajian................................................................................................................... 6
I.1.1. Pelaksana Kajian................................................................................................................... 6
I.1.2. Waktu Pelaksanaan Kajian.................................................................................................... 6
BAB II...................................................................................................................................................... 9
II.1. Pengumpulan Data.................................................................................................................... 9
II.2. Metode Perhitungan................................................................................................................ 11
II.3. Tahapan Kegiatan (Flowchart)............................................................................................... 11
BAB III.................................................................................................................................................. 12
III.1. Input Pembebanan Struktur Atas ke Software SAP 2000.................................................... 12
III.2. Input Pembebanan Struktur Bawah ke Software SAP 2000................................................ 15
................................................................................................................................................................. 16
BAB IV.................................................................................................................................................. 17
IV.1. Kesimpulan......................................................................................................................... 17
Kata Pengantar

Pada kegiatan pertambangan yang membutuhkan kantor disite yang aman dan nyaman. Dengan
peningkatan produksi PT. Borneo Indobara maka dibutuhkan konstruksi struktur yang tahan
terhadap beban desain dari bangunan tersebut. Karena jumlah pekerja banyak, maka kantor
tersebut membutuhkan keamanan struktur yang sangat aman.
Untuk mengurangi dampak negatif dari beban yang didesain, maka dibutuhkan penanganan
terhadap struktur tersebut dengan menggunakan struktur baja ringan. Pelaporan ini bertujuan
mengetahui kekuatan struktur dari desain bangunan kantor kusan baru. Pada peninjauan ini hanya
dilakukan pada bangunan kantor kusan
Atas kerjasama yang baik, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana, semoga dapat
bermanfaat.

Angsana, 29 Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Proyek pembangunan kantor kusan baru dilatarbelakangi dengan adanya kegiatan
peningkatan produksi PT. BIB, dibutuhkan kantor baru dengan bangunan yang lebih luas serta
tempat yang aman dari kegiatan pertambangan.

Dalam perencanaan suatu bangunan, merancang struktur (design of structure) merupakan


bagian awal yang penting yang sangat menentukan kekuatan atau daya layan (serviceability)
dari suatu bangunan. Dengan adanya perencanaan struktur bangunan ini diharapkan bangunan
yang dihasilkan nanti dapat memikul beban atau gaya-gaya yang bekerja selama masa
penggunaan bangunan tersebut sehingga dalam perancangannya struktur atas maupun struktur
bawah suatu bangunan harus memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan
(serviceability), keselamatan (safety), keekonomisan serta umur rencana bangunan (durability).
Untuk itu perencanaan atau perancangan yang akurat sebelum pembangunan mutlak
diperlukan. Dalam mewujudkan semua itu maka perencanaan struktur Kantor Kusan Baru ini
untuk analisis strukturnya digunakan bantuan software SAP 2000 yang tidak lain bertujuan
untuk mengurangi tingkat kesalahan perhitungan yang disebabkan oleh manusia (human error)
dan mempersingkat waktu perencanaan. Adapun output yang dihasilkan oleh software SAP
2000 ini adalah berupa gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur (gaya aksial, geser dan
momen) yang kemudian akan di dapatkan nilai tulangan (As) yang dibutuhkan. Untuk analisis
penampang komponen struktur betonnya (balok, kolom dan pelat) digunakan metode kekuatan
(ultimit). Serta dalam kajian ini memperhitungakan kemampuan pondasi dari reaksi struktur
yang diterapkan.

I.1.1. Kondisi Lapangan dan Tantangan


Pada sebelum dibangun kantor kusan baru dilakukan proses perencanaan baik secara
arsitektural maupun struktural. Sehingga dalam tahap pelaksanaan dapat berjalan dengan lancer
dan aman. Struktur suatu bangunan harus memenuhi kriteria kekuatan (strength), kenyamanan
(serviceability), keselamatan (safety), keekonomisan serta umur rencana bangunan
(durability).

I.1.2. Ruang Lingkup


Ruang lingkup dari kajian ini adalah mendapatkan desain struktur yang sesuai
dengankriteria kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan keekonomian, sebagai berikut:
1.Perencanaan dan perhitungan bangunan atas menggunakan struktur baja pada balok dan
kolom.
2.Perencanaan dan perhitungan bangunan bawah menggunakan struktur pondasi foot plate

I.2. Dasar Ketentuan atau Peraturan


Berikut beberapa peraturan yang digunakan:

a. SNI 2847 - 2013 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung”


b. SNI 1729 - 2015 “Tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural”
c. SNI 1726 - 2012 “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non
gedung”
d. SNI 07-0722-1989 “Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum”

I.2.1. Klasifikasi Bangunan Menurut PMK 248/PMK.06/2011


a. Bangunan Sederhana
Klasifikasi bangunan sederhana adalah bangunan dengan spesifikasi teknis
sederhana, memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana, dengan ciri
utama tidak bertingkat atau memiliki jumlah lantai paling tinggi 2 (dua) lantai
yang luas lantai keseluruhannya kurang dari 500 m2 (lima ratus meter persegi) dan
masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun.
Klasifikasi bangunan sederhana ini memiliki standar luas bangunan yang tidak
dapat diutilisasi sesuai fungsi utama bangunan, seperti luas ruang
untuk lift, tangga, Air Handling Unit (AHU), koridor, pantry/dapur dan Dead Space
akibat konstruksi serta akibat bentuk arsitektur bangunan, sebesar 20% (dua puluh
persen) dari luas bangunan bruto.

b. Bangunan Tidak Sederhana


Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan dengan spesifikasi
teknis tidak sederhana, memiliki kompleksitas dan teknologi yang tidak
sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama paling singkat
10 (sepuluh) tahun.
Bangunan Tidak Sederhana ini meliputi:
1. Bangunan Tidak Sederhana Bertingkat Rendah
Ciri utama bangunan tidak sederhana bertingkat rendah adalah
memiliki jumlah lantai paling tinggi 4 (empat) lantai dengan luas lantai
keseluruhannya lebih dari 500 m2 (lima ratus meter persegi). Klasifikasi
bangunan tidak sederhana bertingkat rendah ini memiliki standar luas
bangunan yang tidak dapat diutilisasi sesuai fungsi utama bangunan, seperti
luas ruang untuk lift, tangga, Air Handling Unit (AHU), koridor, pantry/dapur,
dan Dead Space akibat konstruksi serta akibat bentuk arsitektur bangunan,
sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari luas bangunan bruto.

2. Bangunan Tidak Sederhana Bertingkat Tinggi


Ciri utama bangunan tidak sederhana bertingkat tinggi adalah
memiliki jumlah lantai lebih dari 4 (empat) lantai dan memiliki sarana dan
prasarana bangunan yang lengkap. Klasifikasi bangunan bertingkat tinggi ini
memiliki standar luas bangunan yang tidak dapat diutilisasi sesuai fungsi
utama bangunan, seperti luas ruang untuk lift, tangga, Air Handling Unit
(AHU), koridor, pantry/dapur, dan Dead Space akibat konstruksi serta akibat
bentuk arsitektur bangunan, sebesar 30% (tiga puluh persen) dari luas
bangunan bruto.
c. Bangunan Lainnya Yang Bersifat Khusus
Klasifikasi bangunan lainnya yang bersifat khusus adalah bangunan
yang memiliki konstruksi dan persyaratan khusus, perencanaan dan pelaksanaan
pembangunannya memerlukan penyelesaian/teknologi khusus dan masa
penjaminan kegagalan bangunannya paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun.
Contoh:
1. Gedung instalasi pertahanan dan keamanan dengan penggunaan dan
persyaratan khusus;
2. Gedung instalasi nuklir;
3. Gedung laboratorium;
4. Gedung fasilitas olahraga/stadion olahraga;
5. Lembaga pemasyarakatan/rumah tahanan;
6. Gudang penyimpanan benda berbahaya;
7. Gedung bersifat monumental.

I.3. Kronologi Kajian


Kajian ini dibuat sebagai komitment PT. BIB terhadap keamanan oleh sebab itu dibuatlah
kajian teknis tentang struktur bangunan kantor kusan baru. Dari hasil kajian akan diterapkan untuk
mendapatkan kriteria kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety),
keekonomisan serta umur rencana bangunan (durability)

I.4. Tujuan dan Sasaran


Kajian teknis ini dibuat bertujuan untuk mengetahui kekuatan struktur bangunan kantor kusan
baru sesuai peraturan yang berlaku. Sasaran pada penggunaan kajian ini adalah Dept. CIM, Dept.
HSE, dan Dept. HRGA.

I.5. Penyusunan Kajian

I.1.1. Pelaksana Kajian


Team Dept. CIM

- Ketua : Koirin
- Anggota : Seno Maris Utomo

I.1.2. Waktu Pelaksanaan Kajian


Waktu pelaksanaan dapat Januari 2019.
BAB II
PENGUMPULAN DATA DAN METODE

II.1. Pengumpulan Data

9|Page
1 |Page
II.2. Metode Perhitungan
Metode perhitungan kajian ini menggunakan Software SAP 2000 untuk menganalisa dan
titik tumpu pada frame dianggap tumpuan jepit. Dari hasil reaksi tumpuan jepit nantinya akan
didesain pondasi yang dibutuhkan.
II.3. Tahapan Kegiatan (Flowchart)
BAB III
ANALISIS

III.1. Input Pembebanan Struktur Atas ke Software SAP 2000


1 |Page
III.2. Input Pembebanan Struktur Bawah ke Software SAP 2000

L = 3,65 m
1 |Page
2 |Page
BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan data didapatkan ukuran, sebagai berikut:
1. Struktur Atas Element Baja
a. Struktur Balok = WF 200.100. 5,5. 8  Ratio 0,814 < 0,85 (Aman)
b. Struktur Kolom = WF 200.100. 5,5. 8  Ratio 0,617 < 0,85 (Aman)

2. Struktur Bawah Element Beton (Pondasi)


a. Pedestal = 30 cm x 30 cm x 70 cm  K-225
b. Telapak = 100 cm x 100 cm x 30 cm  K-225  Ratio 1,7 < 1,6 (Aman)

Dari hasil analisa daapt disimpulkan bahwa struktur baja dan pondasi dapat dibangun dengan
kriteria yang sesuai, yaitu kekuatan (strength), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety),
keekonomisan serta umur rencana bangunan (durability).

Anda mungkin juga menyukai