Fungsi
Codeine adalah obat dengan fungsi untuk mengobati nyeri ringan atau cukup parah.
Dosis codeine dan efek samping codeine akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Ikuti semua petunjuk pada label obat resep. Codeine bisa memperlambat atau mempercepat
napas Anda. Jangan pernah menggunakan obat ini dalam jumlah yang lebih banyak, atau lebih
lama daripada yang diharuskan. Beritahu dokter kalau obat tampak berhenti bekerja dalam
meredakan nyeri. Codeine mungkin menyebabkan kecanduan, bahkan pada dosis yang tepat dan
teratur.
Jangan pernah berbagi obat ini dengan orang lain, yang terutama memiliki riwayat
penyalahgunaan atau kecanduan obat. PENYALAHGUNAAN OBAT NARKOTIK DAPAT
MENGAKIBATKAN KECANDUAN, OVERDOSIS, ATAU KEMATIAN, terutama pada
anak-anak atau orang lain yang menggunakan obat tanpa resep. Menjual atau memberikan
codeine bertentangan dengan hukum. Minum codeine setelah makan atau minum susu bila obat
ini membuat Anda sakit perut.
Ukurlah codeine berbentuk cairan dengan sendok pengukur dosis khusus atau gelas obat. Jika
Anda tidak mempunyai alatnya, tanyakan apoteker untuk mendapatkannya.
Minum 6-8 gelas air setiap hari untuk mencegah sembelit saat Anda minum codeine. Jangan
minum obat pencahar (laksatif) tanpa menanyakan dokter. Jangan tiba-tiba berhenti
menggunakan codeine setelah penggunaan jangka panjang, atau Anda bisa mengalami gejala
sakau yang menyakitkan. Tanyakanlah kepada dokter bagaimana cara menghindari gejala sakau
saat Anda berhenti menggunakan obat.
Simpan di tempat dengan suhu ruangan bebas dari kelembapan dan panas.
Perhatikan jumlah obat yang digunakan dari setiap botol baru. Codeine bisa disalahgunakan dan
Anda harus sadar kalau siapapun menggunakannya dengan tidak tepat atau tanpa resep.
Setelah Anda sudah berhenti menggunakan obat ini, siram pil yang tidak digunakan ke dalam
toilet. Pembuangan obat dengan cara mengguyur disarankan untuk mengurangi bahaya overdosis
secara tidak sengaja yang mengakibatkan kematian. Nasihat ini hanya berlaku untuk sejumlah
kecil obat.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal
mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan
pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Dosis awal: 15 mg oral setiap 6 jam seperlunya. Mungkin bertambah menjadi 20 mg setiap 4
jam. Maksimal 120 mg/hari.
Dosis awal: 30 mg oral, IM, di bawah kulit, atau IV setiap 6 jam seperlunya. Mungkin bertambah
untuk menghilangkan nyeri. Dosis naik sampai 60 mg oral, IM, di bawah kulit, atau IV setiap 4
jam setelah penggunaan.
Dosis awal: 10 mg oral setiap 6 jam seperlunya. Mungkin ditambahkan secara hati-hati sampai
20 mg setiap 4 jam. Maksimal 120 mg/hari.
Dosis awal: 15 mg oral, IM, di bawah kulit, atau IV setiap 6 jam seperlunya. Mungkin bertambah
untuk menghilangkan nyeri. Dosis naik sampai 60 mg oral, IM, di bawah kulit, atau IV setiap 4
jam setelah penggunaan.
1 tahun ke atas: 0,5 mg/kg atau 15 mg/m2 oral, IM, atau di bawah kulit setiap 4-6 jam seperlunya
Codeine bubuk
Codeine tablet 15mg, 30 mg, 60 mg
Codeine suntikan 15mh/mL, 30 mg/mL, 60 mg/mL, 600-1200mg/ mL
Codeine larutan 3-15 mg/5 mL
Hubungi dokter segera jika Anda mengalami efek samping serius dari codeine, seperti:
Cari pertolongan darurat jika ada anak yang minum obat ini mengalami efek samping berikut:
bernafas bersuara keras, menghela nafas, lambat bernapas dengan jeda panjang di antara nafas
mengantuk secara tidak wajar atau sulit bangun bibir membiru.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping
yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping
tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Dalam membuat keputusan untuk menggunakan obat, risiko meminum obat harus
dipertimbangkan melawan manfaatnya. Ini adalah keputusan Anda dan dokter Anda. Untuk obat
ini, hal yang harus dipertimbangkan adalah:
Alergi
Beritahu dokter kalau Anda pernah mengalami reaksi alergi atau gejala tidak biasa obat ini atau
obat-obatan lainnya. Juga beritahu petugas kesehatan profesional jika Anda mempunyai jenis
alergi lain, misalnya makanan, pewarna, pengawet, atau hewan. Untuk obat tanpa resep, baca
label atau bungkus obat dengan hati-hati.
Anak-anak
Belum ada penelitian memadai tentang hubungan usia dengan efek codeine pada anak-anak.
Keamanan dan efektivitas belum dipastikan.
Belum ada penelitian memadai mengenai masalah spesifik yang akan membatasi manfaat
codeine bagi orang lanjut usia. Namun, pasien lanjut usia lebih rentan mengalami kebingungan
dan mengantuk, dan penyakit hati, ginjal, atau hati karena usia, yang mungkin mengingatkan dan
menyesuaikan dosis bagi pasien yang menerima codeine.
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan codeine pada ibu hamil atau
menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat
dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori
C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
A=Tidak berisiko
B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C=Mungkin berisiko
D=Ada bukti positif dari risiko
X=Kontraindikasi
N=Tidak diketahui
Interaksi
Walaupun beberapa jenis obat tidak bisa diminum secara bersamaan, ada juga kasus dimana obat
bisa diminum serentak jika ada interaksi. Dalam kasus ini, dokter mungkin mengubah dosis, atau
mungkin perlu adanya pencegahan. Beritahu petugas kesehatan profesional bila Anda minum
obat dengan atau tanpa resep.
Menggunakan obat ini bersamaan dengan Naltrexone biasanya tidak disarankan. Dokter
mungkin memutuskan untuk tidak mengobati Anda dengan obat-obatan di bawah ini atau
mengubah beberapa obat lainnya yang Anda gunakan.
Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain di bawah ini biasanya tidak
disarankan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat diresepkan serentak,
dokter mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan satu atau kedua
obat.
Alfentanil
Alprazolam
Anileridine
Baclofen
Bromazepam
Buprenorphine
Bupropion
Butalbital
Butorphanol
Carbinoxamine
Carisoprodol
Chloral Hydrate
Chlordiazepoxide
Chlorzoxazone
Clobazam
Clonazepam
Clorazepate
Codeine
Dantrolene
Dezocine
Diazepam
Estazolam
Ethchlorvynol
Fentanyl
Flunitrazepam
Fluoxetine
Flurazepam
Halazepam
Hydrocodone
Hydromorphone
Ketazolam
Levorphanol
Lorazepam
Lormetazepam
Meclizine
Medazepam
Meperidine
Mephenesin
Mephobarbital
Meprobamate
Meptazinol
Metaxalone
Methadone
Methocarbamol
Methohexital
Midazolam
Morphine
Morphine Sulfate Liposome
Nalbuphine
Nitrazepam
Opium
Orphenadrine
Oxazepam
Oxycodone
Oxymorphone
Pentazocine
Prazepam
Propoxyphene
Quazepam
Remifentanil
Sodium Oxybate
Sufentanil
Suvorexant
Tapentadol
Temazepam
Tizanidine
Triazolam
Menggunakan obat ini bersamaan dengan obat-obatan lain mungkin meningkatkan risiko efek
samping tertentu, tapi menggunakan kedua obat mungkin menjadi pengobatan terbaik untuk
Anda. Jika kedua obat diresepkan serentak, dokter mungkin akan mengubah dosis atau seberapa
sering Anda menggunakan satu atau kedua obat.
Perampanel
Obat-obatan tertentu tidak bisa digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu
karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan
tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan
makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Adanya masalah medis lainnya mungkin mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda
memberitahu dokter kalau Anda memiliki masalah medis lainnya, khususnya:
Penyakit addison (masalah pada kelenjar adrenal)
Penyalahgunaan alkohol
Masalah pada pernafasan atau paru-paru (contoh: penyakit chronic obstructive pulmonary
(copd), cor pulmonale, hypoxia)
Depresi cns
Ketergantungan obat-obatan, terutama narkoba
Prostat membesar (bph, prostatic hypertrophy)
Hipotiroid (kekurangan tiroid)
Kifoskoliosis (tulang punggung melengkung sehingga dapat menganggu pernafasan)
Gangguan mental
Sulit buang air kecil – gunakan dengan hati-hati. Mungkin meningkatkan risiko efek samping
yang lebih serius
Tumor otak
Cedera kepala
Peningkatan tekanan di dalam kepala – beberapa efek samping codeine bisa menyebabkan
masalah serius pada orang dengan kondisi medis ini
Sulit bernapas (misalnya asma, hypercapnia)
Kelumpuhan ileus (penghambatan usus)
Depresi pernafasan (hipoventilasi atau bernafas dengan lambat) – tidak boleh digunakan pada
pasien dengan kondisi ini
Tekanan darah rendah
Pankreatitis (radang pankreas)
Kejang-kejang – gunakan dengan hati-hati. Mungkin bisa memperburuk kondisi ini
Penyakit ginjal
Penyakit hati – gunakan dengan hati-hati. Efek mungkin meningkat karena proses pembuangan
obat yang lambat dari dalam tubuh
Masalah pada perut atau pencernaan – obat ini mungkin mempersulit diagnosis kondisi ini
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112)
atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Kesulitan bernapas
Terlalu mengantuk
Kehilangan kesadaran
Kehilangan bentuk otot
Kulit dingin dan basah
Pingsan
Pusing
Detak jantung lambat
MENGENAL OBAT BATUK CODEIN 20 MG
Anak anda suka jika minum obat batuk? Atau jika minum obat batuk langsung anteng? Maka
andaperluwaspada.
Salah satu jenis obat batuk yang sering diberikan oleh dokter adalah Kodein. Yuk kita bedah
sedikitkodeindisini.
Kodein merupakan analgesik agonis opioid (agonis opioid merupakan obat opioid yang
menyerupai morfin yang dapat mengaktifkan reseptor, tertama pada reseptor m, dan mungkin
pada reseptor k contoh ; morfin, papaveretum, petidin, fentanil, alfentanil, sufentanil,
remifentanil, kodein, alfaprodin).
Efek kodein terjadi apabila kodein berikatan secara agonis dengan reseptor opioid di berbagai
tempat di susunan saraf pusat. Efek analgesik kodein tergantung afinitas kodein terhadap
reseptor opioid tersebut.Kodein dapat meningkatkan ambang rasa nyeri dan mengubah reaksi
yang timbul di korteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima dari thalamus.Kodein juga
merupakan antitusif yang bekerja pada susunan saraf pusat dengan menekan pusat batuk.
Obat ini sering disalahgunakan sebagaian orang untuk menenangkan diri. Karena ada sifat
morfin di dalamnya. Maka dari itu penggunaan dalam jangka panjang tidak dianjurkan. Karena
dikhawatirkan akan menjadikan kecanduan/ketergantungan.
KOMPOSISI :
INDIKASI :
- Antitusif
- Analgesik
KONTRAINDIKASI :
Asma bronkial, emfisema paru-paru, trauma kepala, tekanan intrakranial yang meninggi,
alkoholisme akut, setelah operasi saluran empedu.
DOSIS :
Sebagai analgesik:
- Dewasa : 30 - 60 mg, tiap 4 - 6 jam sesuai kebutuhan.
- Anak-anak : 0,5 mg/kg BB, 4-6 kali sehari
Sebagai antitusif :
EFEK SAMPING :
- Dapat menimbulkan ketergantungan.
- Mual, muntah, idiosinkrasi, pusing, sembelit.
- Depresi pernafasan terutama pada penderita asma, depresi jantung dan syok.
INTERAKSI OBAT :
- Hendaknya hati-hati dan dosis dikurangi, apabila digunakan bersama-sama dengan obat-obat
depresan lain, anestetik, tranquilizer, sedatif, hipnotik dan alkohol.
- Tranquilizer terutama fenotiazin bekerja antagonis terhadap analgesik opiat agonis.
- Dekstroamfetamin dapat menghambat efek analgesik opiat agonis.
- Jangan diberikan bersama-sama dengan penghambat MAO dan dalam jangka waktu 14 hari
setelah pemberian penghambat MAO.
KEMASAN :