Anda di halaman 1dari 1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak ditemukan padanan kata yang bisa menjelaskan istilah

“rempong”. Pasalnya, istilah ini merupakan plesetan yang terlebih dulu dipopulerkan para pesohor negeri
ini untuk menghibur penonton ketika tampil dalam suatu acara di televisi. Menurut kitab bahasa gaul,
rempong merujuk pada tindakan yang ribet atau terlalu repot.

Merujuk pengertian tersebut, kata rempong biasa digunakan untuk menggambarkan situasi yang
menyusahkan atau sangat mengganggu ketenangan. Situasi ini biasanya diciptakan oleh seseorang karena
alasan-alasan tertentu dan umumnya dalam keadaan cenderung terdesak.

Contoh penggunaan istilah rempong dalam kalimat adalah “Neng, kok rempong amat sih jadi orang”.
Kata ini bisa berarti seseorang yang merasa risih dengan perbuatan atau sikap lawan bicaranya yang
dianggapnya terlalu menyusahkan.

Contoh lain penggunaan istilah rempong dalam kalimat adalah “Ngapain sih telepon malam-malam
begini? Rempong deh!” Situasi ini menggambarkan suasana ketidaknyamanan seseorang ketika menerima
telepon dari kerabat atau kawan di tengah malam.

Sementara, contoh penggunaan istilah rempong dalam suatu percakapan, bisa dilihat pada contoh berikut.

A : Kenapa kamu kemana-mana suka pakai peci hitam?

B : Soalnya kalau pakai topi koboi, rempong jadinya.

Dalam percakapan tersebut, tampak seseorang yang senang menggunakan peci hitam karena lebih mudah
digunakan dan diperoleh. Berbeda dengan topi koboi, yang selain susah diperoleh, juga terasa janggal jika
digunakan di lingkungan seperti di Indonesia.

Di samping itu, istilah rempong juga bisa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu
mengeluh tentang masalah hidupnya. Biasanya, keluhan ini terlalu dibesar-besarkan dari kondisi aslinya.

Selain rempong, ada beberapa istilah lain yang kerap muncul dalam percakapan anak gaul saat ini. Di
antaranya, peres (pura-pura), kepo (serba ingin tahu), woles (pelan-pelan atau slow), dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai