Anda di halaman 1dari 36

les 03.

120;20

SNIISOIIEC 17020:2012

Daftar isi

Daftar isi .....................................................................................................................................i

Prakata .....................................................................................................................................ii

Pendahuluan............................................................................................................................. 1

1. Ruang lingkup .................................................................................................................... 3

2. Acuan normatif................................................................................................................... 3

3. Istilah dan definisi .............................................................................................................. 3

4 Persyaratan umum ............................................................................................................ 6

5 Persyaratan struktural. ....................................................................................................... 8

6 Persyaratan sumber daya ................................................................................................ 11

7 Persyaratan proses .......................................................................................................... 17

8 Persyaratan sistem manajemen untuk lembaga inspeksi... ............................................. 21

Lampiran A (normatif) Persyaratan kemandirian untuk lembaga inspeksi ........................... 27

Lampiran B (informatif) Unsur opsional dari laporan inspeksi dan sertifikat. ......................... 31

© BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

Prakata

SNI ISOIlEe 17020:2012, Penilaian kesesuaian - Persyaratan untuk pengoperasian


berbagai tipe lembaga inspeksi, merupakan adopsi identik dari ISOIIEe 17020:2012 (E),
Conformity assessment - Requirements for the operation of various types of bodies
performing inspection dengan cara terjemahan dua bahasa (bilingual). Standar ini
merupakan revisi dart SNI19-17020-1999.

Standar ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan persyaratan umum untuk
badan akreditasi dalam pengoperasian lembaga inspeksi.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 03-05, Lembaga Penilaian Kesesuaian. Standar ini
telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 24 April 2012. Konsensus ini dihadiri oleh para
pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dart produsen, konsumen,
pakar dan pemerintah.

Beberapa stan dar ISO/IEe yang digunakan sebagai acuan dalam standar ini telahdiadopsi
menjadi Standar Nasionallndonesia (SNI) sebagai bertkut:

1. ISO 9000:2000 Quality management systems - Fundamentals and vocabulary telah


direvisi ISO 9000:2005 Quality management systems - Fundamentals and vocabulary
dan telah diadopsi menjadi SNI ISO 9000:2008 Sistem manajemen mutu - Dasar-dasar
dan kosa kata
2. ISO 9001 :2008 Quality management systems - Requirements telah diadopsi menjadi
SNI ISO 9001 :2008 Sistem manajemen mutu - Persyaratan
3. ISO/IEe 17000:2004 Conformity assessment - Vocabulary and general principles telah
diadopsi menjadi SNI ISOIIEe 17000:2009 Penilaian kesesuaian - Kosakata dan prinsip
umum
4. ISO 19011:2002, GUidelines for quality and / or environmental management systems
auditing) diadopsi menjadi SNI ISO 19011 :2005 Panduan audit sistem manajemen mutu
dan/atau lingkungan

Apabila pengguna menemukan keraguan dalam standar ini maka disarankan untuk melihat
standar aslinya yaitu ISOIIEe 17020:2012 (E) dan/atau dokumen terkait lain yang
menyertainya.

ii
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

Pendahuluan Introduction

Standar ini disusun dengan tujuan untuk This Intemational Standard has been drawn
meningkatkan kepercayaan pada lembaga up with the objective of promoting confidence
inspeksi. in bodies performing inspection.

Lembaga inspeksi melakukan penilaian Inspection bodies carry out assessments on


terhadap suatu kegiatan inspeksi atas nama behalf of private clients, their parent
klien, organisasi induknya, atau otoritas organizations. or authorities with the
dengan tujuan untuk memberikan informasi objective of providing information about the
tentang kesesuaian barang yang diinspeksi conformity of inspected items with
dengan peraturan, standar, spesifikasi. regulations, standards, specifications,
skema inspeksi atau kontrak. Parameter inspection schemes or contracts. Inspection
inspeksi mencakup hal-hal mengenai parameters include matters of quantity,
kuantitas, kualitas, keselamatan, sesuai quality, safety, fitness for purpose, and
tujuan (penggunaan), dan kesesuaian continued safety compliance of installations
keselamatan pengoperasian instalasi atau or systems in operation. The general
sistem secara terus menerus. Standar ini requirements with which these bodies are
merupakan harmonisasi berbagai required to comply in order that their services
persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh are accepted by clients and by supervisory
lembaga inspeksi untuk memastikan jasa authorities are harmonized in this
inspeksi dapat diterima oleh klien dan International Standard.
otoritas pengawas jasa inspeksi.

Standar ini mencakup berbagai kegiatan This Intemational Standard covers the
inspeksi termasuk pemeriksaan bahan, activities of inspection bodies whose work
produk, instalasi, pabrik, proses, prosedur can include the examination of materials,
ke~a atau prosedur jasa dan penentuan products, installations, plants. processes,
kesesuaiannya dengan persyaratan serta work procedures or services and the
selanjutnya melaporkan hasil inspeksi determination of their conformity with
kepada klien dan bila diperlukan kepada requirements and the subsequent reporting
otoritas. Inspeksi dapat mencakup semua of results of these activities to clients and,
tahapan selama masa guna barang yang . when required. to authorities. Inspection can
diinspeksi termasuk tahap desain. Pekerjaan concem all stages during the lifetime of these
tersebut biasanya mensyaratkan items, including the design stage. Such work
pengalaman pengambilan keputusan yang normally requires the exercise of professional
profesional atas hasil inspeksi yang judgement in performing inspection, in
dilakukan, khususnya bila menilai particular when assessing conformity with
kesesuaian hasil inspeksi dengan general requirements.
persyaratan yang bersifat umum.

Stan dar In! dapat digunakan sebagai This Intemational Standard can be used as a
dokumen persyaratan untuk akreditasi, requirements document for accreditation or
penilaian kesetaraan atau penilaian lainnya. peer assessment or other assessments

Persyaratan tersebut dapat disesuaikan This set of requirement can be interpreted


penafsirannya bila diterapkan pada sektor­ when applied to particular sectors.
sektor khusus.

Kegiatan inspeksi dapat tumpang tindih Inspection activities can overlap with testing
dengan kegiatan pengujian dan sertifikasi and certification activities where these
bila kegiatan tersebut mempunyai activities have common characteristics.
karakteristik yang sama. Namun demikian, However, an important difference is that
terdapat suatu perbedaan penting yaitu many types of inspection involve professional
1 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

bahwa berbagai tipe inspeksi melibatkan judgement to determine acceptability against


pengambitan keputusan yang profesional general requirements, for which reason the
dalam menetapkan keberterimaan hasil inspection body needs the necessary
inspeksi berdasarkan persyaratan umum, competence to perform the task
untuk alasan 101 lembaga inspeksi
membutuhkan kompetensi yang diperlukan
melakukan berbagai tipe inspeksi tersebut.

Inspeksi dapat merupakan bagian tak Inspection can be an activity embedded in a


terpisahkan dari proses kegiatan yang lebih larger process. For example, inspection can
besar. Contoh, dalam skema sertifikasi be used as a surveillance activity in a product
produk, inspeksi dapat digunakan sebagai certification scheme. Inspection can be an
kegiatan pengawasan. Inspeksi dapat activity that precedes maintenance or simply
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan provides information about the inspected
terhadap suatu barang mendahului kegiatan item with no determination of conformity with
pemeliharaan atas barang dimaksud atau requirements. In such cases, further
inspeksi dapat merupakan suatu kegiatan interpretation might be needed.
yang secara sederhana menyediakan
informasi tentang barang yang diinspeksi
tanpa perlu menentukan apakah inspeksi
yang dilakukan sesuai dengan persyaratan.
Dalam kasus tersebut, penafsiran lebih lanjut
mungkin diperlukan.

Penggolongan lembaga inspeksi seperti The categorization of inspection bodies as


lembaga inspeksi tipe A, B atau C pada Type A, B or C is essentially a measure of
dasarnya merupakan ukuran kemandirian their independence. Demonstrable
lembaga inspeksi· terseb.ut. Kemandirian independence of an inspection body can
yang mampu dibuktikan oleh suatu lembaga strengthen the confidence of the inspection
inspeksi dapat memperkuat kepercayaan body's clients with respect the body's ability
klien terhadap kemampuannya karena to carry out inspection work with impartiality.
lembaga inspeksi tersebut menjunjung azas
ketidakberpihakan dalam melaksanakan
peke~aaninspeksi.

Dalam Standar ini, bentuk kata ke~a berikut In this International Standard, the following
digunakan untuk: verbal form are used:

"Harus", menunjukkan suatu persyaratan; "shall" indicate a requirement;

"Seharusnya", menunjukkan suatu

rekomendasi; "should" indicate a recommendation;

"Mungkin", menunjukkan suatu hal yang

diperbolehkan; "may" indicate permission;

"dapat", menunjukkan suatu

kemungkinan atau kemampuan. "can" indicate possibility or capability.

2 dari 32
©BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

Penila/an kesesuaian - Persyaratan untuk Conformity assessment - Requirement


pengoperasian berbagai tipe lembaga for the operation of various types of
inspeksi bodies performing inspection

1 Ruang lingkup 1 Scope

Standar ini berisi persyaratan kompetensi This International Standard contains


lembaga inspeksi dan azas requirements for the competence of bodies
ketidakberpihakan serta konsistensi yang performing inspection and for the impartiality
harus dipenuhi oleh lembaga inspeksi dalam and consistency of their inspection activities.
melakukan kegiatan inspeksi.

Standar ini berlaku untuk lembaga inspeksi It applies to inspection bodies of type A, B or
tipe A, B atau e, dan berlaku untuk setiap e, as defined in this International Standard,
tahapan inspeksi. and it applies to any stage of inspection.

CATATAN Tahapan inspeksi termasuk tahapan NOTE The stages of inspection include design
desain. pemeriksaan tipe, inspeksi awal, inspeksi stage, type examination, initial inspection. in-
selama beroperasi dan inspeksi pengawasan. service inspection and surveillance.

2 Acuan normatif 2 Normative references

Dokumen acuan berikut sangat diperlukan The following referenced documents are
untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan indispensable for the application of this
yang bertanggal, hanya edisi yang dikutip document. For dated references, only the
yang berlaku. Untuk dokumen acuan yang edition cited applies. For undated references,
tidak bertanggal berlaku edisi terakhir the latest edition of the referenced document
(termasuk seluruh perubahan) yang berlaku. (including any amendments) applies.

ISOIIEe 17000, Conformity assessment ­ ISOIIEe 17000, Conformity assessment ­


Vocabulary and general principles. Vocabulary and general principles.

3 Istilah dan definisi 3 Terms and definitions

Untuk tujuan standar ini, berlaku istilah dan For the purposes of this document, the terms
definisi yang tercantum dalam ISOIIEe and definitions given in ISOllEe 17000 and
17000 dan istilah dan definisi berikut. the following apply.

3.1 3.1
inspeksi inspection
pemeriksaan produk (3.2), proses (3.3), jasa examination of a product (3.2), process (3.3),
(3.4), atau instalasi atau masing-masing service (3.4), or installation or their design
desainnya serta penentuan kesesuaiannya and determination of its conformity with
dengan persyaratan spesifik atau specific requirements or, on the basis of
persyaratan umum berbasis pembuktian professional judgment. with general
secara profesional reqUirements

CATATAN 1 Inspeksi proses dapat mencakup NOTE 1 Inspection of processes can include
personel, fasilitas, teknologi atau metodologi. personnel, facilities, technology or methodology.

CATATAN 2 Prosedur inspeksi atau skema NOTE 2 Inspection procedures or schemes


inspeksi dapat membatasi pekerjaan inspeksi can restrict inspection to examination only.
hanya untuk pekerjaan pemeriksaan .
3 dari 32
©8SN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

CATATAN 3 Diadaptasi dari ISOIIEC 17000:2004 NOTE 3 Adapted from ISO/IEC 17000:2004,
definisi untuk Pasal 4.3. definition 4.3.

CATATAN 4 Istilah "barang" yang digunakan NOTE 4 The term "item" is used in this
dalam Standar ini mencakup produk, proses, jasa International Standard to encompass product,
atau, instalasi jika sesuai. process, service or installation, as appropriate.

3.2 3.2
produk product
hasil dari suatu proses result of a process

CATATAN 1 Empat pengelompokkan prod uk NOTE 1 Four generic product categories are
umum dimuat dalam ISO 9000:2005: noted in ISO 9000:2005:
jasa (misalnya: transportasi) (lihat definisi services (e.g. transport) (see definition in
dalam PasaI3.4); 3.4);
perangkat lunak (misalnya: program software (e.g. computer program, dictionary);
komputer, kamus);
perangkat keras (misalnya: mesin, suku hardware (e.g. engine, mechanical part);
cadang mekanik);
bahan olahan (misalnya: pelumas). processed materials (e.g. lubricant).

8anyak produk terdiri atas unsur-unsur produk Many products comprise elements belonging to
yang berasal dari kategori produk jenerik yang different generic product categories. Whether the
berbeda. Produk tersebut disebut jasa, perangkat product is then called service, software, hardware
lunak, perangkat keras atau bahan olahan or processed material depends on the dominant
tergantung pada unsur yang dominan yang ada element.
dalam produk dimaksud.

CATATAN 2 Produk mencakup hasil proses NOTE 2 Products include results of natural
alami seperti pertumbuhan tanaman dan processes such as growth of plants and formation
pembentukan sumber daya alam lainnya. of other natural resources.

CATATAN 3 Diadaptasi dari ISOIIEC NOTE 3 Adapted from ISOIIEC 17000:2004,


17000:2004, definisi untuk PasaI3.3. definition 3.3

3.3 3.3
proses process
rangkaian kegiatan yang saling terkait atau set of interrelated or interacting activities
saling berinteraksi yang mengubah masukan which transforms inputs into outputs
menjadi keluaran

CATATAN Diadaptasi dari ISO 9000:2005, NOTE Adapted from ISO 9000:2005. definition
definisi untuk Pasal 3.4.1. 3.4.1.

3.4 3.4
jasa service
hasil dari satu atau lebih kegiatan yang result of at least one activity necessarily
diperlukan untuk melaksanakan kesepakatan performed at the interface between the
hubungan pemasok dan pelanggan yang supplier and the customer, which is generally
sunt diukur intangible

CATATAN 1 Penyediaan jasa dapat melibatkan NOTE 1 Provision of a service can involve, for
kegiat~m berikut ini, contohnya: example. the following:
kegiatan yang dilakukan terhadap produk an activity performed on a customer­
yang dipasok pelanggan yang dapat diukur supplied tangible product (e.g. automobile to
_ (contoh: mobil yang perlu diperbaiki); be repaired);
kegiatan yang dilakukan terhadap produk an activity performed on a customer­

4 dari 32
©BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

yang dipasok pelanggan yang tidak dapat supplied intangible product (e.g. the income
diukur (contoh: laporan penghasilan yang statement needed to prepare a tax return);
dibutuhkan untuk memperSiapkan dokumen the delivery of an intangible product (e.g. the
retur pajak); delivery of information in the context of
penyerahan produk yang tidak dapat diukur knowledge transmission);
(contoh: penyerahan informasi dalam the creation of ambience for the customer
konteks transfer ilmu pengetahuan); (e.g. in hotels and restaurants).
penciptaan kenyamanan bagi pelanggan
(contoh: di dalam hotel dan restoran).

CATATAN 2 Diadaptasi dari ISO 9000:2005, NOTE 2 Adapted from ISO 9000:2005, 3.4.2,
Pasal 3.4.2, eatatan 2. note 2.

3.5 3.5
lembaga inspeksi inspection body

lembaga yang melakukan kegiatan inspeksi body that performs inspection (3.1)

(PasaI3.1)

CATATAN Lembaga inspeksi dapat merupakan NOTE An inspection body can be an organization, or
sebuah organisasi, atau bagian dari sebuah part of an organization
organisasi.

3.6 3.6
sistem inspeksl inspection system
aturan, prosedur, dan manajemen untuk rules, procedures, and management for
melaksanakan inspeksi carrying out inspection

CATATAN 1 Sistem inspeksi dapat NOTE 1 An Inspection system can be operated


dioperasikan di tingkat internasional, regional, at international, regional, national or sub-national
nasional atau daerah. level.

CATATAN 2 Diadaptasi dari ISOllEe NOTE 2 Adapted from ISOIIEe 17000:2004,


17000:2004, definisi untuk PasaI2.7. definition 2.7.

3.7 3.7
skema inspeksi inspection scheme
sistem inspeksi (Pasal 3.6) yang diterapkan inspection system (3.6) to which the same
berdasarkan syarat tertentu, aturan spesifik specified requirements, specific rules and
dan prosedur procedures apply

CATATAN 1 Skema inspeksi dapat NOTE 1 Inspection schemes can be operated


dioperasikan di tingkat internasional, regional, at international, regional, national or sub-national
nasional atau daerah. level.

CATATAN 2 Skema terkadang juga disebut NOTE 2 Schemes are sometimes also referred
sebagai "program". to as "programmes".

CATATAN 3 Diadaptasi dan ISOllEe NOTE 3 Adapted from ISOIIEe 17000:2004,


17000:2004, definisi untuk PasaI2.B. definition 2.B.

3.8 3.8
ketidakberpihakan impartiality
adanya objektivitas presence of objectivity

CATATAN 1 Obyektivitas berarti konflik NOTE 1 Objectivity means that conflicts of


kepentingan tidak terjadi atau bUa terjadi dapat interest do not exist or are resolved so as not to
diatasi sehingga tidak mempengaruhi rangkaian adversely influence subsequent activities of the
kegiatan inspeksi. inspection body.
5 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

CATATAN 2 Istilah lain yang berguna dalam NOTE 2 Other terms that are useful in
menyampaikan unsur ketidakberpihakan yaitu conveying the element of impartialty are:
kemandirian, bebas dari konflik kepentingan, independence, freedom from conflict of interest,
bebas dari bias, tidak berprasangka, alamiah, freedom from bias, lack of prejudice, naturality,
seimbang. berfikiran terbuka. bahkan bebas dari fairness, open-mindedness, even-handedness.
penggunaan kewenangan, adil, dan tidak berat detachment. balance.
sebelah.

3.9 3.9
banding appeal
permohonan oleh personel atau organisasi request by the provider of the item of
selaku pemilik barang yang diinspeksi inspection to the inspection body for
ditujukan kepada lembaga inspeksi agar reconsideration by that body of a decision it
meninjau kembali keputusan hasil inspeksi has made relating to that item
yang telah ditetapkan atas barang yang
diinspeksi tersebut

CATATAN Diadaptasi dari ISOIIEe NOTE Adapted from ISOIIEe 17000:2004,


17000:2004, definisi untuk Pasal 6.4. definition 6.4.

3.10 3.10
keluhan complaint
pernyataan ketidakpuasan, selain banding. expression of dissatisfaction. other than
oleh setiap personel atau organisasi kepada appeal, by any person or organization to an
suatu lembaga inspeksi, berkaitan dengan inspection body, relating to the activities of
kegiatan lembaga inspeksi dimaksud, yang that body, where a response is expected
diharapkan untuk ditanggapi

CATATAN Diadaptasi dari ISOIIEe NOTE Adapted from ISOIIEe 17000:2004.


17000:2004. definisi untuk Pasal 6.5. definition 6.5.

4 Persyaratan umum 4 General requirements

4.1 Ketidakberpihakan dan kemandirian 4.1 Impartiality and independence

4.1.1 Kegiatan inspeksi harus dilakukan tidak 4.1.1 Inspection activities shall be
memihak. undertaken impartially.

4.1.2 Lembaga inspeksi harus bertanggung 4.1.2 The inspection body shall be
jawab atas ketidakberpihakan kegiatan responsible for the impartiality of its
inspeksinya dan bebas dari tekanan inspection activities and shall not allow
komersial, keuangan dan lainnya yang commercial. financial or other pressures to
mengkompromikan ketidakberpihakannya. compromise impartiality.

4.1.3 Lembaga inspeksi senantiasa harus 4.1.3 The inspection body shall identify risks
mengidentifikasi risiko-risiko terhadap to its impartiality on an ongoing basis. This
ketidakberpihakan. Identifikasi risiko-risiko shall include those risks that arise from its
tersebut harus mencakup risiko yang timbul activities, its relationships, or from the
dari kegiatannya, kerelasiannya , atau relationships of its personnel. However, such
hubungan antar personilnya. Namun relationships do not necessarily present an
demikian hubungan tersebut tidak selalu inspection body with a risk to impartiality.
menimbulkan risiko ketidakberpihakan pada
lembaga inspeksi.

6 dari 32
© BSN 2012
SNllSOflEC 17020:2012

CATATAN Hubungan yang mengancam NOTE A relationship that threatens the


ketidakberpihakan dari lembaga inspeksi dapat impartiality of the inspection body can be based
didasarkan pada kepemilikan,tata kelola, on ownership, governance, management,
manajemen, personil, sumber daya bersama, personnel, shared resources, finances, contracts,
keuangan, kontrak, pemasaran (termasuk marketing (including branding), and payment of a
branding), dan pembayaran komisi penjualan sales commission or other inducement for the
atau bujukan lain bagi kHen baru, dan lain-lain. referral of new clients, etc.

4.1.4 Jika risiko ketidakberpihakan 4.1.4 If a risk to impartiality is identified, the


diidentifikasi, lembaga inspeksi harus dapat inspection body shall be able to demonstrate
menunjukkan bagaimana menghilangkan how it eliminates or minimizes such risk.
atau meminimalkan risiko tersebut.

4.1.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai 4.1.5 The inspection body shall have top
komitmen manajemen puncak untuk management commitment to impartiality
ketidakberpihakan.

4.1.6 Lembaga inspeksi harus independen 4.1.6 The inspection body shall be
sejauh yang diperlukan sehubungan dengan independent to the extent that is required
kondisi sa at lembaga inspeksi melakukan with regard to the conditions under which it
pelayanan. Tergantung pad a kondisi performs its services. Depending on these
tersebut. lembaga inspeksi harus memenuhi conditions it shall meet the minimum criteria
kriteria minimum yang diatur dalam Lampiran stipulated in the Annex A, as outlined below.
A. seperti diuraikan dibawah.

a. Suatu lembaga inspeksi menyediakan a. An inspection body providing third


inspeksi pihak ketiga harus party inspections shall meet the type
memenuhi persyaratan tipe A pada A requirements of Clause A.1 (third
Pasal A.1 (lembaga' inspeksi pihak party inspection body).
ketiga)

b. Suatu lembaga inspeksi yang b. An inspection body providing first


menyediakan inspeksi pihak pertama, party inspections. second party
inspeksi pihak kedua, atau keduanya inspections. or both which forms a
dan merupakan bagian terpisah dan separate and identifiable part of an
dapat diidentifikasi dari suatu organization involved in the design,
organisasi yang terlibat dalam desain. manufacture, supply, installation, use
manufaktur. pasokan. instalasi, or maintenance of the items it
penggunaan atau pemeliharaan dari inspects and supplies inspection
barang yang diinspeksinya serta services only to its parent
menyediakan jasa inspeksi hanya organization (in-house inspection
untuk organisasi induknya (Iembaga body) shall meet the type B
inspeksi internal) harus memenuhi requirements of Clause A.2.
persyaratan tipe B pada Pasal A.2.

c. Suatu lembaga inspeksi yang c. An inspection body providing first


menyediakan inspeksi pihak pertama. party inspections, second party
inspeksi pihak kedua, atau keduanya inspections, or both, which forms an
dan merupakan bagian yang dapat identifiable but not necessarily a
diidentifikasi tetapi tidak disyaratkan separate part of an organization
terpisah dari suatu organisasi yang involved in the design, manufacture,
terlibat dalam desain. manufaktur, supply, installation, use or
pasokan, instalasi penggunaan atau maintenance of the items it inspects
pemeliharaan barang yang and which supplies inspection
diinspeksinya dan menyediakan jasa services to its parent organization or
7 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

inspeksi hanya untuk organisasi to other parties. or to both. shall meet


induknya atau pihak lain, atau the type C requirements of Clause
keduanya, harus memenuhi A.3.
persyaratan tipe C Pasal A.3.

4.2 Kerahasiaan 4.2 Confidentiality

4.2.1 Lembaga inspeksi harus bertanggung 4.2.1 The inspection body shall be
jawab, melalui komitmen penegakan hukum, responsible, through legally enforceable
untuk pengelolaan semua informasi yang commitments, for the management of all
diperoleh atau dibuat selama melaksanakan information obtained or created dUring the
kegiatan inspeksi. Lembaga inspeksi harus performance of inspection activities. The
memberitahukan klien, di awal, dan informasi inspection body shall inform the client, in
yang dimaksud untuk menempatkan dalam advance, of the information it intends to
publikasi. Dengan pengecualian bahwa place in the public domain. With exception of
informasi klien tersedia untuk umum, atau information that the client makes publicly
bila disepakati antara lembaga inspeksi dan available, or when agreed between the
klien (misalnya untuk tujuan menanggapi inspection body and the client (e.g. for the
keluhan), semua informasi lainnya ditetapkan purpose of responding to complaints). all
sebagai informasi hak milik dan harus other information is considered proprietary
dianggap sebagai rahasia. information and shall be regarded as
confidential.

CATATAN Komitmen secara hukum yang NOTE Legally enforceable commitments can
dapat ditegakkan. misalnya perjanjian kontrak. be, for example. contractual agreements.

4.2.2 Bila lembaga inspeksi disyaratkan oleh 4.2.2 When the inspection body is required
hukum atau disahkan oleh komitmen by law or authorized by contractual
kontraktual untuk membuka informasi commitments to release confidential
rahasia, klien atau individu yang information, the client or individual concerned
bersangkutan harus diberitahu tentang shall, unless prohibited by law, be notified of
informasi yang diberikan kecuali dilarang the information provided.
oleh hukum. .

4.2.3 Informasi mengenai klien yang 4.2.3 Information about the client obtained
diperoleh dari sumber selain klien (misalnya from sources other than the client (e.g.
pengadu, regulator) harus diperlakukan complainant, regulators) shall be treated as
sebagai rahasia. confidential.

5 Persyaratan struktural 5 Structural requirements

5.1 Persyaratan admlnistrasi 5.1 Administrative requirements

5.1.1 Lembaga inspeksi harus merupakan 5.1.1 The inspection body shall be a legal
badan hukum, atau bagian yang ditetapkan entity, or a defined part of a legal entity, such
dan suatu badan hukum. sedemikian that it can be held legally responsible for all
sehingga dapat diminta pertanggungjawaban its inspection activities.
secara hukum atas semua kegiatan
inspeksinya.

_ CATATAN Lembaga inspeksi milik pemerintah NOTE A governmental inspection body is


dianggap sebagai badan hukum berdasarkan deemed to be a legal entity on the basis of its
statusnya dalam pemerintahan. governmental status.
8 dari 32
tEl R~N ?Cl1?
SNIISO/IEC 17020:2012

5.1.2 Suatu lembaga inspeksi yang 5.1.2 An inspection body that is part of a
merupakan bagian dari badan hukum yang legal entity involved in activities other than
terlibat dalam kegiatan selain dari inspeksi inspection shall be identifiable within that
harus diidentifikasi di dalam legalitas entity.
tersebut.

5.1.3 Lembaga inspeksi harus mempunyai 5.1.3 The inspection body shall have
dokumentasi yang menggambarkan kegiatan documentation which describes the activities
yang merupakan kompetensinya. for which it is competent.

5.1.4 Lembaga inspeksi harus mempunyai 5.1.4 The inspection body shall have
ketentuan yang memadai (misalnya asuransi adequate prOVISion (e.g. insurance or
atau cadangan) untuk mengganti reserves) to cover liabilities arising from its
pertanggunggugatan yang timbul dari operations.
kegiatan operasionalnya.

CATATAN Tanggung gugat ini dapat NOTE The liability can be assumed by the State
diasumsikan oleh negara sesuai dengan hukum in accordance with national laws or by the
nasional atau oleh organisasi yang lembaga organization of which the inspection body forms a
inspeksinya merupakan bagian dan organisasi part.
tersebut.

5.1.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai 5.1.5 The inspection body shall have
dokumentasi yang memuat ketentuan documentation describing the contractual
kontrak tentang inspeksi yang diberikan conditions under which it provides the
kecuali bila memberikan jasa inspeksi inspection. except when it provides
kepada badan hukum yang lembaga inspeksi inspection services to the legal entity of
merupakan bagiannya.· which it is a part.

5.2 Organisasi dan manaJemen 5.2 Organization and management

5.2.1 Lembaga inspeksi harus terstruktur dan 5.2.1 The inspection body shall be structured
dikelola sedemikian agar dapat menjaga. and managed so as to safeguard impartiality.
ketidakberpihakan.

5.2.2 Lembaga inspeksi harus 5.2.2 The inspection body shall be organized
diorganisasikan dan dikelola sedemikian and managed so as to enable it to maintain
agar memungkinkan untuk memelihara the capability to perform its inspection
kapabilitas dalam melaksanakan kegiatan activities.
inspeksinya.

CATATAN . Skema inspeksi dapat NO'rE Inspection schemes can require that the
mensyaratkan lembaga inspeksi berpartisipasi inspection body participates in the exchange of
dalam pertukaran pengalaman teknis dengan technical experience with other inspection bodies
lembaga inspeksi yang lain untuk memelihara to maintain this capability.
kemampuannya.

5.2.3 Lembaga inspeksi harus menetapkan 5.2.3 The inspection body shall define and
dan mendokumentasikan tanggung jawab document the responsibilities and reporting
dan struktur pelaporan organisasi. structure of the organization.

5.2.4 Bila lembaga inspeksi merupakan 5.2.4 Where the inspection body forms a part
bagi.!3n dan suatu badan hukum yang of a legal entity performing other activities.
melakukan kegiatan lain. hubungan antara the relationship between these other

9 dari 32
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

kegiatan lain dan kegiatan inspeksi harus activities and inspection activities shall be
ditetapkan. defined.

5.2.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai 5.2.5 The inspection body shall have
satu atau lebih personel sebagai manajer available one or more person(s) as technical
teknis yang memiliki tanggung jawab manager(s) who have overall responsibility to
keseluruhan untuk memastikan bahwa ensure that the inspection activities are
kegiatan inspeksi yang dilakukan sesuai carried out in accordance with this
dengan Standar ini. International Standard.

CATATAN Personel yang memenuhi fungsi NOTE This person fulfilling this function does
manajer teknik tidak selalu memiliki gelar not always have the title of technical manager.
manajer teknis.

Personel yang mempunyai fungsi ini harus The person(s) fulfilling this function shall be
secara teknis kompeten dan berpengalaman technically competent and experienced in the
dalam pengoperasian lembaga inspeksi. Sila operation of the inspection body. Where the
lembaga inspeksi memiliki lebih dan satu inspection body has more than one technical
manajer teknis, tanggung jawab spesifik dan manager, the specific responsibilities of each
masing-masing manajer harus ditetapkan manager shall be defined and documented.
dan didokumentasikan.
.
5.2.6 Lembaga inspeksi harus mempunyai 5.2.6 The inspection body shall have one or
satu atau lebih personel yang ditunjuk yang more named person (s) who will deputize in
akan mewakili manajer teknis bila tidak hadir. the absence of any technical manager,
atau apapun namanya, yang bertanggung however named, responsible for ongoing
jawab untuk kegiatan inspeksi yang sedang inspection activities.
berlangsung.

5.2.7 Lembaga inspeksi harus memiliki 5.2.7 The inspection body shall have a job
uraian tugas atau dokumentasi lain dari description or other documentation for each
setiap posisi dalam organisasi yang terlibat position category within its organization
dalam kegiatan inspeksi. involved in inspection activities.

6 Persyaratan sumber daya 6 Resource requirements

6.1 Personel 6.1 Personnel

6.1.1 Lembaga inspeksi harus menetapkan 6.1.1 The inspection body shall define and
dan mendokumentasikan persyaratan document the competence requirements for
kompetensi untuk semua personil yang all personnel involved in inspection activities
terlibat dalam kegiatan inspeksi termasuk including reqUirements for education.
persyaratan pendidikan, pelatihan, training, technical knowledge, skills and
pengetahuan teknis, keterampilan dan experience.
pengalaman.

CATATAN Persyaratan kompetensi dapat NOTE The competence requirements can be


menjadi bagian dan uraian tugas atau part of the job description or other documentation
dokumentasi lain yang disebutkan dalam 5.2.7. mentioned in 5.2.7.

10 dari 32
© BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

6.1.2 Lembaga inspeksi harus 6.1.2 The inspection body shall employ, or
mempekerjakan, atau memiliki kontrak have contracts with a sufficient number of
dengan sejumlah personel yang cukup, persons, with the required competencies,
dengan kompetensi yang dibutuhkan, including, where needed, the ability to make
termasuk, jika diperlukan, kemampuan untuk
professional judgements, to perfonn the type,
membuat keputusan yang profesional, untuk
melaksanakan tipe, rentang dan volume range and volume of its inspection activities.
kegiatan inspeksi.

6.1.3 Personel yang bertanggung jawab


untuk inspeksi harus mempunyai kualifikasi 6.1.3 The personnel responsible for
yang sesuai, pelatihan, pengalaman dan inspection shall have appropriate
pengetahuan yang memuaskan. tentang qualifications, training, experience and a
persyaratan inspeksi yang akan dllakukan. satisfactory knowledge of the requirements of
Mereka juga harus memiliki pengetahuan the inspections to be carried out. They shall
yang relevan seperti berikut, also have relevant knowledge of the
- teknologi yang digunakan untuk following:
pembuatan produk yang diinspeksi, - the technology used for the manufacture
pengoperasian proses dan penyerahan of the products inspected, the operation
of processes and the delivery of
jasa; .
cara penggunaan produk, pengoperaslan services;
proses dan penyerahan jasa; the way in which products are used,
processes are operated and services are
setiap cacat yang mungkin terjadi selama delivered;
penggunaan produk, setiap kegagala~ any defects which may occur during the
dalam pengoperasian proses produksl use of the product. any failures in the
dan setiap kekurangan dalam operation of the process and any
deficiencies in the delivery of services.
penyerahan jasa.

Mereka harus memahami makna


They shall understand the significance of
penyimpangan yang ditemukan berkaitan
deviations found with regard to the normal
dengan penggunaan normal dari produk,
proses dan setiap kekurangan dalam use of the products, processes and any
penyerahan jasa. deficiencies in the delivery of services

6.1.4 Lembaga inspeksi harus membuat jelas 6.1.4 The inspection body shall make clear to
tugas, tanggung jawab dan wewenang each person their duties, responsibilities and
kepada setiap personelnya. authorities.

6.1.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai 6.1.5 The inspection body shall have
prosedur terdokumentasi untuk pemilihan, documented procedures for selecting,
pelatihan, pemberian wewenang secara training, formally authorizing, and monitori~g
resmi, dan pemantauan inspektur. dan inspectors and other personnel involved In
personel lainnya yang tertibat dalam keglatan inspection activities.
inspeksi.

6.1.6 Prosedur terdokumentasi untuk


6.1.6 The documented procedures for
pelatihan (6.1.5) harus mengarahkan
training (6.1.5) shall address the following
tahapan sebagai berikut:
stages:
a) periode induksi; .
a) an induction period;
b) periode pembimbingan dengan Inspektur
b) a mentored working period with
yang berpengalaman; . .
experienced inspectors;
pelatihan untuk dapat terus menglkutl
c) continuing training to keep pace with
-perkembangan teknologi dan metode
developing technology and inspection
inspeksi.
11 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

methods.
6.1.7 Pelatihan yang diperlukan tergantung
pada kemampuan, kualifikasi, dan 6.1.7 The training required shall depend
pen gala man masing-masing inspektur dan upon the ability, qualifications and
personil lainnya yang terlibat dalam kegiatan experience of each inspector and other
inspeksi dan atas hasil pemantauan (6.1.8). personnel involved in inspection activities
and upon the results of monitoring (6.1.8).
6.1.8 Personel yang paham dengan metode
dan prosedur inspeksi harus memantau 6.1.8 Personnel familiar with the inspection
semua inspektur dan personel lainnya yang methods and procedures shall monitor all
terlibat dalam kegiatan inspeksi untuk kinerja inspectors and other personnel involved in
yang memuaskan. Hasil pemantauan harus inspection activities for satisfactory
digunakan sebagai salah satu cara untuk performance. Results of monitoring shall be
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan (6.1.7). used as one means to identify training needs
(6.1.7).
CATATAN Pemantauan dapat mencakup
kombinasi teknik, seperti observasi dilapangan, NOTE Monitoring can include a combination of
kaji ulang laporan, wawancara, inspeksi simulasi techniques, such as on-site observations, report
dan teknik lain untuk menilai kinerja, dan akan reviews, interviews, simulated inspections and
tergantung pada sifat kegiatan inspeksi. other techniques to assess performance, and will
depend on the nature of inspection activities.
6.1.9 Setiap inspektur harus diobservasi .
dilapangan, kecuali ada bukti pendukung 6.1.9 Each inspector shall be observed on­
yang memadai bahwa inspektur terus site unless there is sufficient supporting
menjalankan tugas dengan kompeten. evidence that the inspector is continuing to
perform competently.
CATATAN Diharapkan bahwa pengamatan di
lapangan dilakukan dengan cara yang NOTE It is expected that on-site observations
meminimalkan gangguaninspeksi, terutama dari are performed in a way that minimizes the
sudut pandang klien. disturbance of the inspections, especially from the
client's viewpoint.
6.1.10 Lembaga inspeksi harus memetihara
catatan pemantauan, pendidikan, pelatihan, 6.1.10 The inspection body shall maintain
pengetahuan teknis, keterampilan, records of monitoring, education, training,
pengalaman dan pemberian kewenangan technical knowledge, skills, experience and
dari setiap personel yang terlibat dalam authorization of each member of its
kegiatan inspeksi. personnel involved in inspection activities.

6.1.11 Personel yang terlibat dalam kegiatan


inspeksi harus tidak dibayar dengan cara 6.1.11 The personnel involved in inspection
yang mempengaruhi hasH inspeksi. activities shall not be remunerated in a way
that influences the results of inspections.
6.1.12 Semua personil lembaga inspeksi,
baik internal maupun eksternal yang dapat 6.1.12 All personnel of the inspection body,
mempengaruhi kegiatan inspeksi, harus either internal or external that could influence
bertindak dengan cara tidak memihak. the inspection activities, shall act impartially.

6.1.13 Semua personil lembaga inspeksi


termasuk subkontraktor, personil badan 6.1.13 All personnel of the inspection body
eksternal. atau individu yang bertindak atas including sub-contractors, personnel of
nama lembaga inspeksi harus menjaga external bodies, or individuals acting on the
kerahasiaan semua informasi yang diperoleh inspection body's behalf shall keep
atau dibuat selama pelaksanaan kegiatan confidential all information obtained or
inspeksi, kecuali dipersyaratkan oleh hukum. created during the performance of the
inspection activities, except as required by
law.
12 dari 32
© BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

6.2 Fasilitas dan Peralatan 6.2 Facilities and equipment

6.2.1 Lembaga inspeksi harus menyediakan 6.2.1 The inspection body shall have
fasilitas dan peralatan yang sesuai dan available to it suitable and adequate facilities
memadai untuk semua kegiatan yang and equipment to permit all activities
berhubungan dengan kegiatan inspeksi yang associated with the inspection activities to be
dilakukan dengan cara yang kompeten dan carried out in a competent and safe manner.
aman.

CATATAN Lembaga inspeksi tidak perlu NOTE The inspection body need not be the
menjadi pemilik fasilitas atau peralatan yang owner of the facilities or equipment that it uses.
digunakan. Fasilitas dan peralatan bisa dipinjam, Facilities and equipment can be borrowed,
disewa, atau disediakan oleh pihak lain (misalnya rented, hired, leased or provided by another party
produsen atau pemasang peralatan). Namun, (e.g. the manufacturer or installer of the
tanggung jawab untuk kesesuaian dan status equipment). However, the responsibility for the
kalibrasi peralatan yang digunakan dalam suitability and the calibration status of the
pemeriksaan, baik dimiliki oleh lembaga inspeksi equipment used in inspection, whether owned by
atau tidak, terletak hanya pada lembaga inspeksi. the inspection body or not, lies solely with the
inspection body.

6.2.2 Lembaga inspeksi harus mempunyai 6.2.2 The inspection body shall have rules
aturan untuk akses dan penggunaan fasilitas for the access to, and the use of specified
dan peralatan tertentu yang digunakan untuk facilities and equipment used to perform
melakukan inspeksi. inspections.

6.2.3 Lembaga inspeksi harus memastikan 6.2.3 The inspection body shall ensure the
berlanjutnya kesesuaian dan fasilitas dan continued suitability of the facilities and the
peralatan yang disebutkan dalam 6.2.1 eqUipment mentioned in 6.2.1 for their
untuk digunakan. intended use.

6.2.4 Semua peralatan yang mempunyal 6.2.4 All equipment having a significant
pengaruh signifikan terhadap hasil inspeksi, influence on the results of the inspection
harus ditetapkan dan diidentifikasi secara shall be defined and, where appropriate,
unik, bila sesuai. uniquely identified.

6.2.5 Semua peralatan (Iihat 6.2.4) harus 6.2.5 All eqUipment (see 6.2.4) shall be
dirawat secara benar, sesuai dengan maintained, in accordance with documented
prosedur dan instruksi terdokumentasi. procedures and instructions.

6.2.6 Bila sesuai, peralatan pengukuran yang 6.2.6 Where appropriate, measurement
memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil equipment having a Significant influence on
inspeksi harus dikalibrasi sebelum digunakan the results of the inspection shall be
ke dalam jasa inpeksi dan selanjutnya sesuai calibrated before being put into service and
dengan program yang dibuat. thereafter according to an established
programme.

6.2.7 Program keseluruhan kalibrasi 6.2.7 The overall programme of calibration of


peralatan harus dirancang dan dioperasikan equipment shall be designed and operated
sedemikian rupa untuk memastikan bahwa, so as to ensure that, wherever applicable,
jil<a dapat diterapkan, pengukuran yang measurements made by the inspection body
dilakukan oleh lembaga inspeksi dapat are traceable to national or International
Standards of measurement where available.
13 dari 32
©BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

tertelusur ke Standar Pengukuran Nasional Where traceability to national or International


atau Internasional jika tersedia. Bila Standards of measurement is not applicable,
ketertelusuran ke Standar Pengukuran the inspection body shall maintain evidence
Nasional atau Intemasional ini tidak berlaku, of correlation or accuracy of inspection
lembaga inspeksi harus memelihara bukti, results.
korelasi atau akurasi hasil inspeksi.

6.2.8 Standar referensi pengukuran yang 6.2.8 Reference standards of measurement


dimiliki oleh lembaga inspeksi harus held by the inspection body shall be used for
digunakan hanya untuk kalibrasi dan bukan calibration only and for no other purpose.
untuk tujuan lain. Standar referensi Reference standards of measurement shall
pengukuran harus dikalibrasi untuk be calibrated providing traceability to a
memberikan ketertelusuran ke Standar national or International Standard of
Pengukuran Nasional atau Internasional. measurement

6.2.9 Jika relevan, peralatan harus dilakukan 6.2.9 Where relevant, equipment shall be
pengecekan diantara rekalibrasi berkala. subjected to in-services checks between
regular recalibrations.

6.2.10 Bahan acuan, bila mungkin, harus 6.2.10 Reference materials shall, where
tertelusur ke Standar Nasional atau Standar possible, be traceable to national or
Intemasional bahan acuan. International Standard reference materials
where they exist.

6.2.11 Jika relevan bagi hasil kegiatan 6.2.11 Where relevant for the outcame of
inspeksi.lembaga inspeksi harus mempunyai inspection activities, the inspection body shall
prosedur untuk: have procedures for the following:
a) pemilihan dan persetujuan pemasok; a) selection and approval of suppliers
b) verifikasi barang dan jasa yang masuk; b) verification of incoming goods and
c) memastikan fasilitas penyimpanan yang services
sesuai. c) ensuring appropriate storage facilities

6.2.12 Bila dapat diterapkan. kondisi barang 6.2.12 Where applicable. the condition of
yang disimpan harus dinilai pada; interval stored items shall be assessed at appropriate
waktu yang tepat untuk mendeteksi intervals to detect deterioration.
degradasi.

6.2.13 Jika lembaga inspeksi menggunakan 6.2.13 If the inspection body uses computers
komputer atau peralatan otomatis or automated equipment in connection with
sehubungan dengan inspeksi, harus inspections, it shall ensure that:
memastikan bahwa: a) computer software is adequate for use;
a) perangkat lunak komputer memadai
untuk digunakan;

CATATAN ini dapat dilakukan dengan cara: NOTE this can be done by the following:
validasi perhitungan sebelum digunakan; validation of calculations before use
validasi ulang berkala terhadap periodic revalidation of related hardware
perangkat keras atau perangkat lunak or software
terkait; and revalidation whenever changes are
validasi ulang setiap kali ada perubahan made to related hardware or software
pada perangkat keras atau perangkat software updates are implemented as
lunak terkait; required
pembaruan perangkat lunak
diimplementasikan sesuai kebutuhan.

b) prosedur ditetapkan dan b) procedures are established and


14 dari 32
©BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

diimplementasikan untuk melindungi implemented for protecting the integrity


integritas dan keamanan data; and security of data:
c) komputer dan peralatan otomatis c) computer and automated equipment is
dipelihara untuk memastikan kelayakan maintained in order to ensure proper
fungsinya. functioning.

6.2.14 Lembaga inspeksi harus mernpunyai 6.2.14 The inspection body shall have
prosedur terdokumentasi untuk penanganan documented procedures for dealing with
peralatan yang rusak. Peralatan yang rusak defective equipment. Defective equipment
harus disingkirkan dari pelayanan dengan shall be removed from service by
pemisahan (segregasi), pelabelan atau segregation, prominent labeling or marking.
penandaan. Lembaga inspeksi harus The inspection body shall examine the effect
memeriksa pengaruh cacat pada inspeksi of defects on previous inspections and when
sebelumnya dan bila diperlukan dilakukan necessary, take appropriate corrective
tindakan korektif yang tepat. action.

6.2.15 Informasi yang relevan pada 6.2.15 Relevant information on the


peralatan, termasuk perangkat lunak, harus equipment, including software, shall be
direkam. Ini termasuk identifikasi, dan bila recorded. This shall includeidentification, and
sesuai, informasi tentang kalibrasi dan where appropriate, information on calibration
pemeliharaan. an maintenance

6.3 Subkontrak 6.3 Subcontracting

6.3.1 Lembaga inspeksi biasanya harus 6.3.1 The inspection body shall itself
melakukan inspe~si sendin, berdasar normally perform the inspections that it
kontrak. Bila lembaga inspeksi contracts to undertake. Where an inspection
mensubkontrakkan bagian manapun dari body subcontracts any part of the inspection,
inspeksi, lembaga inspeksi harus menjamin it shall ensure and be able to demonstrate
dan mampu menunjukkan bahwa that the subcontractor is competent to
subkontraktor tersebut kompeten untuk perform the activities in question and, where
melakukan kegiatan yang dipertanyakan, bila applicable, complies with the relevant
dapat diterapkan, sesuai dengan requirements stipulated in this International
persyaratan yang relevan yang diatur dalam Standard or in other relevant conformity
Standar Ini atau stan dar penilaian assessment standards.
kesesuaian lainnya yang relevan.

CATATAN 1 Alasan untuk mensubkontrakan NOTE 1 A reason to subcontract can include

dapat berupa: the following:

kelebihan beban tak terduga atau tidak - an unforeseen or abnormal overload;

normal; key inspection staff members are


anggota staf kunci inspeksi tidak mampu; incapacitated;

tipe dan peralatan sementara yang tidak key facilities or items of equipment are

layak untuk digunakan; temporarily unfit for use;

bagian dad kontrak dari klien melibatkan part of the contract from the client involves
pemeriksaan tidak tercakup oleh ruang inspection not covered by the inspection
lingkup lembaga inspeksi atau di luar body's scope or is beyond the capability or
kemampuan atau sumber daya pemeriksaan resources of the inspection body
lembaga.

CATATAN 2 Istilah "subkontrak" dan NOTE 2 The terms "subcontracting" and


"outsourcing" dianggap setara. "outsourcing" are considered to be synonyms

CATATAN 3 Bila lembaga inspeksi melibatkan NOTE 3 Where the inspection body engages
individu atau karyawan organisasi lain untuk individuals or employees of other organizations to
15 dari 32
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

memberikan tambahan sumber daya atau provide additional resources or expertise. these
keahlian, individu-individu ini tidak dianggap individuals are not considered to be
sebagai subkontraktor asalkan mereka secara subcontractors provided they are formally
resmi dikontrak untuk beroperasi di bawah sistem contracted to operate under the inspection body's
manajemen lembaga inspeksi (Ii hat 6.1.2). management system (see 6.1.2).

6.l.2 Lembaga inspeksi harus 6.3.2 The inspection body shall infonn the
menginformasikan ke klien tentang maksud client of this intention to subcontract any part
untuk mengsubkontrakkan bagian manapun of the inspection.
dari inspeksi.

6.3.3 Setiap kali subkontraktor 6.3.3 Whenever subcontractors carry out


melaksanakan peke~aan yang merupakan work that fonns part of an inspection. the
bag ian dari inspeksi, tanggung jawab untuk responsibility for any determination of
setiap penentuan kesesuaian barang yang confonnity of the inspected item with the
diinspeksi dengan persyaratan harus tetap requirements shall remain with the inspection
menjadi tanggungjawab lembaga inspeksi. body.

6.3.4 Lembaga inspeksi harus merekam dan 6.3.4 The inspection body shall record and
menyimpan rlnClan investigasinya atas retain details of its investigation of the
kompetensi subkontraktornya dan competence of its subcontractors and of their
kesesuaian dengan persyaratan yang confonnity with the aRplicable requirements
berlaku dari Standar ini atau standar of this International Standard or in other
penilaian kesesuaian lain yang rei evan. relevant conformity assessment standards.
Lembaga inspeksi harus memelihara daftar The inspection body shall maintain a register
semua subkontraktor. of all subcontractors.

7 Persyaratan proses 7 Process requirements

7.1 Metode dan prosedur inspeksi 7.1 Inspection methods and procedures

7.1.1 Lembaga inspeksi harus menggunakan 7.1.1 The inspection body shall use the
metode dan prosedur untuk inspeksf yang methods and procedures for inspection which
ditetapkan dalam persyaratan terhadap are defined in the requirements against
inspeksi yang akan dilakukan. Bila tidak which inspection is to be performed. Where
didefinisikan. lembaga inspeksi harus these are not defined, the inspection body
mengembangkan metode dan prosedur shall develop specific methods and
tertentu untuk digunakan (lihat 7.1.3). procedures to be used (see 7.1.3). The
Lembaga inspeksi harus menginfonnasikan inspection body shall inform the client if the
kepada klien jika metode inspeksi yang in'spection method proposed by the client is
diusulkan oleh klien dianggap tidak tepat. considered to be inappropriate.

CATATAN Persyaratan yang dilakukan dalam NOTE The requirements against which the
pelaksanaan inspeksi biasanya ditentukan dalam inspection is performed are normally specified in
peraturan, standar atau spesifikasi, skema regulations, standards or specifications,
inspeksi atau kontrak. Spesifikasi dapat inspection schemes or contracts. Specifications
mencakup persyaratan klien atau internal. can include client or in-house requirements.

7.1.2 Lembaga inspeksi harus memiliki dan 7.1.2 The inspection body shall have and
menggunakan instruksi terdokumentasi yang shall use adequate documented instructions
memadai mengenai perencanaan inspeksi on inspection planning and on sampling and
dan teknik sampling serta teknik inspeksi. inspection techniques, where the absence of
dengan ketiadaan instruksi tersebut dapat such instructions could jeopardize the
membahayakan efektivitas proses inspeksi. effectiveness of the inspection process.
Bila dapat diterapkan, lembaga inspeksi Where applicable, the inspection body shall
16 dari 32
SNIISOJIEC 17020:2012

harus memiliki pengetahuan yang cukup have sufficient knowledge of statistical


tentang teknik statistik untuk memastikan techniques to ensure statistically sound
prosedur sampling benar secara statistik sampling procedures and the correct
serta proses dan interpretasi hasil yang processing and interpretation of results.
benar.

7.1.3 Bila lembaga inspeksi harus 7.1.3 When the inspection body has to use
menggunakan metode atau prosedur inspection methods or procedures which are
inspeksi yang non-standar, maka metode non-standard, such methods and procedures
dan prosedur tersebut harus sesuai dan shall be appropriate and fully documented.
didokumentasikan secara lengkap.

CATATAN Metode inspeksi standar adalah NOTE A standard inspection method is one that
salah satu yang telah dipublikasikan, misalnya, has been published, for example, in international,
didalam standar internasional, regional atau regional or national standards or by reputable
nasional atau oleh organisasi teknis terkemuka technical organizations or by co-operation of
atau kerjasama dari beberapa lembaga inspeksi several inspection bodies or in relevant scientific
atau teks atau jurnal ilmiah yang relevan. Ini text or journals. This means that methods
berarti bahwa metode yang dikembangkan developed by any other means, including by the
dengan cara lain, termasuk oleh lembaga inspection body itself or by the client, are
inspeksi sendiri atau dengan klien, dianggap considered to be non-standard methods.
metode non-standar.

7.1.4 Semua instruksi, standar atau 7.1.4 All instructions, standards or written
prosedur tertulis, lembar kerja, daftar periksa procedures. worksheets, check lists and
dan data referensi yang relevan dengan reference data relevant to the work of the
pekerjaan lembaga inspeksi harus dipelihara inspection body shall be maintained up-to­
kemutahirannya dan dalam keadaan siap date and be readily available to the
tersedia bagi personal. personnel.

7.1.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai 7.1.5 The inspection body shall have a
sistem kontrak atau perintah perintah kerja contract or work order control system which
yang memastikan bahwa: ensures that:
a) pekerjaan yang akan dilakukan adalah a) work to be undertaken is within its
dalam lingkup keahliannya tlan expertise and that the organization has
organisasi memiliki sumber daya adequate resources to meet the
memadai untuk memenuhi persyaratan. requirements;

CATATAN Sumber daya dapat termasuk tetapi NOTE Resources can include but are not
tidak terbatas pada fasilitas, peralatan, limited to facilities. equipment, reference
dokumentasi referensi, prosedur atau sumber documentation, procedures or human resources.
daya manusia.

b) persyaratan bagi yang memerlukan jasa b) the requirements of those seeking the
lembaga inspeksi didefinisikan secara inspection body's services are
memadai dan instruksi kondisi khusus adequately defined and that special
dipahami sehingga dapat diterbitkan conditions are understood so that
instruksi yang jelas bagi personel dalam unambiguous instructions can be issued
melakukan tugas yang diperlukan; to personnel performing the duties to be
required;
c) pekerjaan yang dilakukan dikontrol c) work being undertaken is controlled by
dengan tinjauan berkala dan tindakan regular review and corrective action;
korektif:
d) persyaratan kontrak kerja atau perintah d) the requirements of the contract or work
kerja telah terpenuhi. order have been met.

17 dari 32
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

7.1.6 Bila lembaga inspeksi menggunakan 7.1.6 When the inspection body uses
informasi yang diberikan oleh pihak lain information supplied by any other party as
sebagai bagian dari proses inspeksi. part of the inspection process, it shall verify
lembaga inspeksi memverifikasi integritas the integrity of such information.
dari informasi tersebut

7.1.7 Pengamatan atau data yang diperoleh 7.1.7 Observations or data obtained in the
dalam kegiatan inspeksi harus direkam course of inspections shall be recorded in a
secara tepat waktu untuk mencegah timely manner to prevent loss of relevant
hilangnya informasi yang relevan. information.

7.1.8 Perhitungan dan pemindahan data 7.1.8 Calculations and data transfers shall
harus di cek kesesuaiannya. be subject to appropriate checks.

CATATAN Data dapat mencakup materi NOTE Data can include textual material, digital
tekstual, data digital dan hal lain yang data and anything else that is transferred from
dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dengan one location to another where errors could be
kemungkinan terjadi kesalahan didalamnya. introduced.

7.1.9 Lembaga inspeksi harus telah 7.1.9 The inspection body shall have
mendokumentasikan instruksi untuk documented instructions for carrying out
melakukan inspeksi dengan cara yang aman. inspection in a safe manner.

7.2 Penanganan barang dan sampel 7.2 Handling inspection items and
inspeksi samples

7.2.1 Lembaga inspeksi harus memastikan 7.2.1 The inspection body shall ensure items
barang dan' sampel yang diinspeksi and sampel are uniquely identified in order to
diidentifikasi secara unik untuk menghindari avoid confusion regarding the indentity of
kebingungan terhadap identitas barang dan such items and sampels.
sam pel.

7.2.2 Lembaga inspeksi harus menetapkan 7.2.2 The inspection body shall establish
barang yang akan diperiksa atau diirispeksi whether the items to be inspected has been
telah disiapkan. prepared.

7.2.3 Setiap kelainan yang nampak yang 7.2.3 Any apparent abnormalities notified to,
diberitahukan kepada atau diberitahukan or noticed by, the inspector shall be
oleh inspektur, harus dicatat. Bila ada recorded. Where there is any doubt as to the
keraguan terhadap kesesuaian suatu barang it~m's suitability for the inspection to be
untuk dilakukan inspeksi, atau bila barang carried out, or where the item does not
tidak sesuai dengan deskripsi yang conform to the description provided, the
diberikan, lembaga inspeksi harus inspection body shall contact the client
menghubungi klien sebelum proses inspeksi before proceeding.
dilanjutkan.
7.2.4 The inspection body shall have
7.2.4 Lembaga inspeksi harus documented procedures and appropriate
mendokumentasikan prosedur dan fasilitas facilities to avoid deterioration or damage to
yang sesuai untuk menghindari degradasi inspection items while under its
atau kerusakan barang yang inspeksi responsibility.
dibawah tanggung jawabnya.

18 dari 32
©BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

7.3 Rekaman inspeksi 7.3 Inspection records

7.3.1 Lembaga inspeksi harus memelihara 7.3.1 The inspection body shall maintain a
sistem rekaman (lihat 8.4) untuk record system (see 8.4) to demonstrate the
menunjukkan pemenuhan secara efektif effective fulfillment of the inspection
prosedur inspeksi dan memungkinkan procedures and enable an evaluation of the
evaluasi terhadap inspeksi. inspection.

7.3.2 Laporan inspeksi atau sertifikat harus 7.3.2 The inspection report or certificate
dapat tertelusur secara internal sampai ke shall be internally traceable to the
inspektur yang melakukan inspeksi. inspector(s) who performed the inspection.

7.4 Laporan inspeksi dan se rtifi kat 7.4 Inspection reports and inspection
inspeksi certificates

7.4.1 Peke~aan yang dilakukan oleh 7.4.1 The work carried out by the inspection
lembaga inspeksi harus dicakup oleh laporan body shall be covered by a retrievable
inspeksi atau sertifikat inspeksi yang inspection report or inspection certificate.
tertelusur.

7.4.2 Setiap laporan inspeksi/sertifikat harus 7.4.2 Any inspection report/certificate shall
mencakup semua hal berikut: include a" of the following: .

a) identifikasi dari lembaga yang a) identification of the issuing body;


menerbitkan; b) unique identification and date of issue;
b) identifikasi unik dan tanggal
penerbitan;
c) tang gal inspeksi; c) date(s) of inspection;

d) identifikasi barang yang diinspeksi; d) identification of the items inspected;

e) tanda tangan atau indikasi e) signature or other indication of approval,

persetujuan lain, oleh personel yang by authorized personnel;


berwenang;
f) suatu pemyataan kesesuaian bila f) a statement of conformity where
dapat diterapkan; dan applicable;
g) hasil inspeksi, kecuali bila dirinci g) the inspection results except where
sesuai dengan Pasal 7.4.3. detailed in accordance with clause 7.4.3.

CATATAN Unsur pilihan yang dapat NOTE Optional elements which can be
dimasukkan dalam laporan inspeksi atau sertifikat included in inspection reports or certificates are
inspeksi diuraikan dalam Lampiran B. provided in Annex B.

7.4.3 Suatu lembaga inspeksi harus 7.4.3 An inspection body shall issue an
menerbitkan sertifikat inspeksi yang tidak inspection certificate that does not include
tennasuk hasil inspeksi (lihat 7.4.2g) hanya the inspection results (see 7.4.2g) only when
bila lembaga inspeksi dapat juga the inspection body can also produce an
menghasilkan laporan inspeksi yang memuat inspection report containing the inspection
hasil inspeksi, dan bila keduanya baik results and both the inspection certificate and
sertifikat inspeksi maupun laporan inspeksi inspection report are traceable to each other.
dapat saling tertelusur.

7.4.4 Semua informasi dalam 7.4.2 harus 7.4.4 All information in 7.4.2 shall be
dilaporkan dengan benar. akurat, dan jelas. reported correctly. accurately, and clearly.
Blla laporan inspeksi atau sertifikat inspeksi Where the inspection report or inspection
memuat hasil yang dipasok oleh certificate contains results supplied by
subkontraktor. hasil tersebut harus subcontractors, these results shall be clearly
19 dari 32
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

diidentifikasi secara jelas. identified.

7.4.5 Koreksi atau penambahan pada 7.4.5 Corrections or additions to an


laporan inspeksi atau sertifikat inspeksi inspection report or inspection certificate
isetelah penerbitan harus dicatat sesuai after issue shall be recorded in accordance
dengan persyaratan yang relevan dari with the relevant requirements of this
subpasal ini (7.4). Suatu laporan atau subclause (7.4). An amended report or
sertifikat yang diamandemen harus certificate shall identify the report or
mengidentifikasi laporan atau sertifikat yang certificate replaced.
digantikan.

7.5 Keluhan dan banding 7.5 Complaints and appeals

7.5.1 Lembaga inspeksi harus memiliki 7.5.1 The inspection body shall have a
proses terdokumentasi untuk menerima, documented process to receive, evaluate
mengevaluasi dan membuat keputusan and make decisions on complaints and
tentang keluhan dan banding. appeals.

7.5.2 Uraian proses penanganan keluhan 7.5.2 A description of the handling process
dan banding harus tersedia untuk setiap for complaints and appeals shall be available
pihak yang berkepentingan berdasarkan to any interested party upon request.
permintaan.

7.5.3 Setelah menerima keluhan, lembaga 7.5.3 Upon receipt of a complaint, the
inspeksi harus mengkonfirmasi apakah inspection body shall confirm whether the
keluhan tersebut berhubungan dengan complaint relates to inspection activities for
kegiatan inspeksi yang menjadi tanggung which it is responsible and, if so. shall deal
jawab lembaga inspeksi, dan bila demikian with it.
lembaga inspeksi harus menanganinya.

7.5.4 Lembaga inspeksi harus bertanggung 7.5.4 The inspection body shall be
jawab atas semua keputusan di :semua responsible for all decisions at all levels of
tingkat proses penanganan keluhan dan the handling process for complaints and
banding. appeals.

7.5.5 Penyelidikan dan keputusan banding 7.5.5 Investigation and decision on appeals
harus menghasilkan tindakan yang tidak shall not result in any discriminatory actions.
diskriminatif.

7.6 Prosedur keluhan dan banding 7.6 Complaints and appeals procedure

7.6.1 Proses penanganan keluhan dan 7.6.1 The handling process for complaints
banding harus mencakup setidaknya unsur­ and appeals shall include at least the
unsur dan metode berikut: following elements and methods:

a) deskripsi proses untuk menerima, a) a description of the process for receiving,


memvalidasi, menginvestigasi keluhan validating. investigating the complaint or
atau banding. dan memutuskan tindakan appeal. and deciding what actions are to
apa yang harus diambil sebagai jawaban be taken in response to it;
untuk itu;
b) pelacakan dan rekaman keluhan dan b) tracking and recording complaints and
banding, termasuk tindakan yang appeals, including actions undertaken to
20 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

dilakukan untuk mengatasinya; resolve them;


c) memastikan bahwa diambil tindakan c) ensuring that any appropriate action is
yang tepat. taken.

7.6.2 Lembaga menerima keluhan atau 7.6.2 The body receiving the complaint or
banding bertanggung jawab untuk appeal shall be responsible for gathering and
mengumpulkan dan memverifikasi semua verifying all necessary information to validate
informasi yang diperlukan untuk memvalidasi the complaint or appeal.
keluhan atau banding.

7.6.3 Jika memungkinkan, lembaga inspeksi 7.6.3 Whenever possible, the body shall
harus mengakui penerimaan pengaduan acknowledge receipt of the complaint or
atau banding, dan memberikan kepada appeal. and provide the complainant or
pelapor atau pemohon banding dengan appellant with progress reports and the
laporan kemajuan dan hasilnya. outcome.

7.6.4 Keputusan untuk disampaikan kepada 7.6.4 The decision to be communicated to


pelapor atau pemohon banding harus dibuat the complainant or appellant shall be made
atau dikaji dan disetujui oleh. individu yang by. or reviewed and approved by,
tidak terUbat dalam kegiatan inspeksi. individual(s) not involved in the original
inspection activities in question.

7.6.5 Jika memungkinkan. lembaga inspeksi 7.6.5 Whenever possible, the inspection
harus menyampaikan pemberitahuan resmi body shall give formal notice of the end of
dari akhir pengaduan dan banding proses the complaint and appeals handling process
penanganan pengaduan. to the complainant or appellant.

8 Persyaratan sistem manajemen untuk 8 Management system requirements for


lembaga inspeksi inspection bodies

8.1 Pilihan 8.1 Option

8.1.1 Umum 8.1.1 General

Lembaga inspeksi harus menetapkan dan The inspection body shall establish and
memeUhara sistem manajemen yang mampu maintain a management system that is
mencapai konsistensi pemenuhan capable of achieving the consistent fulfillment
persyaratan standar ini sesuai dengan of the requirements of this International
Pilihan A atau Pilihan B. Standard in accordance with either Option A
or Option B.

8.1.2 Pilihan A 8.1.2 Option A


Sistem manajemen lembaga inspeksi harus The management system of the inspection
mencakup berikut ini: body shall address the following:
dokumentasi sistem manaJemen
- management system documentation
(misalnya, manual, kebijakan, definisi
(e.g., manual, policies, definition of
tanggung Jawab, lihat 8.2);
responsibilities,see 8.2);
pengendalian dokumen (Iihat 8.3);
control of documents (see 8.3);
pengendalian rekaman (Iihat 8.4);
control of records (see 8.4);
tinjauan manajemen (8,5);
Management review (see 8.5);
audit internal (8.6);
Internal audit (see 8.6);
tindakan korektif (8.7);
Corrective actions (see 8.7);
- 1indakan pencegahan (8.8); Preventive actions (see 8.8);
keluhan dan banding (lihat 7.5 dan 7.6). Complaints and appeals (see 7.5 and
21 dari 32
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

7.6).

8.1.3 Pilihan B 8.1.3 Option B

Lembaga inspeksi yang telah menetapkan An inspection body that has established and
dan memelihara sistem manajemen, sesuai maintains a management system, in
dengan persyaratan ISO 9001, dan yang accordance with the requirements of ISO
mampu mendukung dan menunjukkan 9001, and that is capable of supporting and
pemenuhan secara konsisten dari demonstrating the consistent fulfillment of the
persyaratan Standar ini setidaknya pasal requirements of this International Standard
persyaratan sistem manajemen (lihat 8.2 fulfills at least the management system
sampai 8.8). clause reqUirements (see 8.2 to 8.8).

8.2 Dokumentasi sistem manajemen 8.2 Management system documentation


(Pilihan A) (Option A)

8.2.1 Manajemen puncak lembaga inspeksi 8.2.1 The inspection body's top management
harus menetapkan, mendokumentasikan, shall establish, document, and maintain
dan memelihara kebijakan dan tujuan untuk policies and objectives for fulfillment of this
pemenuhan standar Inl dan harus Intemational Standard and shall ensure the
memastikan bahwa kebijakan dan sasaran policies and objectives an~ acknowledged
diketahui dan diterapkan pada semua tingkat and implemented at all levels of the
organisasi Jembaga inspeksi. inspection body's organization.

8.2.2 Manajemen puncak harus 8.2.2 The top management shall provide
menyediakan bukti komitmennya untuk evidence of its commitment to the
pengembangan dan penerapan sistem development and implementation of the
manajemen dan efektivitas dalam mencapai management system and its effectiveness in
pemenuhan secara konsisten dengan achieving consistent fulfillment of this
Standar ini. International Standard.

8.2.3 Manajemen puncak lembaga inspeksj 8.2.3 The inspection body's top management
harus menunjuk personel anggota shall appoint a member of management who,
manajemen yang, diluar tanggung jawab irrespective of other responsibilities, shall
lain, harus memiliki tanggung jawab dan have responsibility and authority that include
wewenang yang meliputi berikut ini: the following:
a) memastikan bahwa proses dan prosedur a) ensuring that processes and procedures
yang diperlukan untuk sistem manajemen needed for the management system are
ditetapkan, diterapkan dan dipelihara, established, implemented and
dan maintained, and
b) melaporkan kepada manajemen puncak b) reporting to top management on the
mengenai kinerja sistem manajemen dan performance of the management system
setiap kebutuhan perbaikan. and any need for improvement.

8.2.4 Semua dokumentasi, proses, sistem, 8.2.4 All documentation, processes, systems,
rekaman, dll yang berkaitan dengan records, etc. related to the fulfillment of the
pemenuhan persyaratan Standar ini harus requirements of this International Standard
dicantumkan, diacu, atau dikaitkan dengan shall be included, referenced, or linked to
dokumentasi sistem manajemen. documentation of the management system.

8.2.5 Semua personel yang terlibat dalam 8.2.5 All personnel involved in inspection
ke§iatan inspeksi harus memiliki akses ke activities shall have access to the parts of the
bagian dari dokumentasi sistem manajemen management system documentation and
dan informasi terkait yang berlaku untuk related information that are applicable to their
22 dari 32
SNIISO/IEC 17020:2012

tanggung jawab mereka. responsibilities.

8.3 Pengendalian dokumen (Pilihan A) 8.3 Control of documents (Option A)

8.3.1 Lembaga inspeksi harus menetapkan 8.3.1 The inspection body shall establish
prosedur untuk mengendalikan dokumen procedures to control the documents (internal
(internal dan ekstemal) yang berhubungan and external) that relate to the fulfillment of
dengan pemenuhan Standar ini. this International Standard.

8.3.2 Prosedur harus menetapkan 8.3.2 The procedures shall define the
pengendalian yang diperlukan untuk: controls needed to:
a) menyetujui kecukupan dokumen sebelum a) approve documents for adequacy
diterbitkan; prior to issue;
b) meninjau dan memutakhirkan jika b) review and update as necessary and
diperlukan dan menyetujui ulang re-approve documents;
dokumen;
c) memastikan bahwa perubahan dan c) ensure that changes and the current
status reVISI terkini dari dokumen revision status of documents are
diidentifikasi; identified;
d) memastikan bahwa versi relevan dari d) ensure that relevant versions of
dokumen yang berlaku tersedia di tempat applicable documents are available at
penggunaan; points of use;
e) menjamin bahwa dokumen tetap dapat e) ensure that documents remain legible
dibaca dan mudah diidentifikasi; and readily identifiable;
f) menjamin bahwa dokumen yang berasal f) ensure that documents of external
dari luar diidentifikasi dan distribusinya ongln are identified and their
dikendalikan. distribution controlled;
g) mencegah penggunaan dokumen g) prevent the unintended use of
kadaluarsa. dan menerapkan identifikasi obsolete documents, and apply
yang sesuai untuk dokumen tersebut jika suitable identification to them if they
dokumen disimpan untuk tujuan apapun. are retained for any purpose.

CATATAN Dokumentasi dapat dalam bentuk NOTE Documentation can be in any form or
atau tipe media dan termasuk kepemilikan dan type of medium and includes proprietary and in­
perangkat lunak yang dikembangkan sendin. house developed software.

8.4 Pengendalian rekaman (pilihan A) 8.4 Control of records (option A)

8.4.1 Lembaga inspeksi harus menetapkan 8.4.1 The inspection body shall establish
prosedur untuk pengendalian yang procedures to define the controls needed for
diperlukan identifikasi, penyimpanan, the identification, storage. protection,
perlindungan. pengambilan, waktu retensi retrieval, retention time and disposition of its
dan pemusnahan rekaman yang berkaitan records related to the fulfillment of this
dengan pemenuhan Standar ini. International Standard.

8.4.2 Lembaga inspeksi harus menetapkan 8.4.2 The inspection body shall establish
prosedur untuk rekaman untuk jangka waktu procedures for retaining records for a period
yang sesuai dengan yang dipersyaratkan consistent with its contractual and legal
dan keharusan hukum. Akses ke rekaman ini obligations. Access to these records shall be
harus konsisten dengan pengaturan consistent with the confidentiality
kerahasiaan. arrangements.

23 dari 32
© BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

8.5 Tinjauan manajemen (pilihan A) 8.5 Management review (option A)

8.5.1 Umum 8.5.1 General

8.5.1.1 Manajemen puncak lembaga inspeksi 8.5.1.1 The inspection body's top
harus menetapkan prosedur untuk meninjau management shall establish procedures to
sistem manajemen pada selang waktu review its management system at planned
terencana untuk memastikan kesesuaian. intervals to ensure its continuing suitability,
kecukupan dan efektivitas. termasuk adequacy and effectiveness, including the
kebijakan dan sasaran yang terkait dengan stated policies and objectives related to the
pemenuhan Standar ini. fulfillment of this International Standard.

8.5.1.2 Tinjauan 101 harus dilakukan 8.5.1.2 These reviews shall be conducted at
setidaknya setahun sekali. Atau, least once a year. Alternatively, a complete
tinjauan lengkap dibagi ke dalam segmen review broken up into segments (a rolling
(tinjauan bergilir ) harus diselesaikan dalam review) shall be completed within a 12 month
jangka waktu 12 bulan. time frame.

8.5.1.3 Rekaman tinjauan harus dipelihara. 8.5.1.3 Records of reviews shall be


maintained.

8.5.2 Masukan tinjauan 8.5.2 Review inputs


Masukan untuk tinjauan manajemen harus The input to the management review shall
mencakup informasi yang terkait dengan include information related to the following:
berikut ini:
a) hasil audit internal dan eksternal; a) results of internal and external audits;
b) urnpan batik dari klien dan pihak-pihak b) feedback from clients and interested
terkait dengan pemenuhan standar ini; parties related to the fulfillment of this
c) status tindakan pencegahan dan International Standard;
tindakan korektif; c) the status of preventive and corrective
d) tindak lanjut dan tinjauan manajemen actions;
sebelumnya; d) follow-up actions from previous
e) pemenuhan sasaran; management reviews;
f) perubahan yang dapat mempengaruhi e) the fulfillment of objectives;
sistem manajemen; dan f) changes that could affect the
g) banding dan keluhan. management system; and

g) appeals and complaints

8.5.3 Tinjauan keluaran 8.5.3 Review outputs


Keluaran dari tinjauan manajemen harus The outputs from the management review
mencakup keputusan dan tindakan yang shall include decisions and actions related to:
berkaitan dengan: a) improvement of the effectiveness of the
a) perbaikan efektivitas sistem manajemen management system and its processes;
dan prosesnya; b) improvement of the inspection body
b) Peningkatan lembaga inspeksi terkait related to the fulfillment of this
dengan pemenuhan standar ini; dan International Standard; and
c) kebutuhan sumber daya. c) resource needs.

8.6 Audit internal (pilihan A) 8.6 Internal audits (option A)

8.6.1 Lembaga inspeksi harus menetapkan 8.6.1 The inspection body shall establish
prosedur untuk audit internal untuk procedures for internal audits to verify that it

24 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

memverifikasi bahwa memenuhi persyaratan fulfils the requirements of this International


Standar ini dan bahwa sistem manajemen Standard and that the management system
secara efektif dilaksanakan dan is effectively implemented and maintained.
dipertahankan.

CATATAN ISO 19011 memberikan pedoman NOTE ISO 19011 provides guidelines for
untuk melakukan audit internal. conducting internal audits.

8.6.2 Program audit harus direncanakan. 8.6.2 An audit programme shall be planned,
dengan mempertimbangkan pentingnya taking into consideration the importance of
proses dan area yang diaudit, serta hasil the processes and areas to be audited, as
audit sebe/umnya. well as the results of previous audits.

8.6.3 Lembaga inspeksi harus melaksanakan 8.6.3 The inspection body shall conduct
audit internal berkala yang mencakup semua periodic internal audits covering all
prosedur secara terencana dan secara procedures in a planned and systematic
sistematis, untuk memverifikasi bahwa manner, to verify that the management
sistem manajemen diimplementasikan dan system is implemented and is effective.
efektif.

8.6.4 Audit internal harus dilakukan 8.6.4 Internal audits shall be performed at
setidaknya sekali setiap 12 bulan. Frekuensi least once every 12 months. The frequency
audit internal dapat disesuaikan tergantung of internal audits may be adjusted depending
pada efektivitas yang ditunjukkan dan on the demonstrable effectiveness of the
stabilitas yang terbukti dari sistem management system and its proven stability.
manajemen.

8.6.5 Lembaga inspeksi harus. memastikan 8.6.5 The inspection body shall ensure that:
bahwa: a) internal audits are conducted by qualified
a) audit internal dilakukan oleh tenaga ahli personnel knowledgeable in inspection.
berpengetahuan dalam inspeksi, audit auditing and the requirements of this
dan persyaratan Standar ini; International Standard;
b) auditor tidak mengaudit pekedaan b) auditors do not audit their own work;
mereka sendiri; , c) personnel responsible for the area
c) personil yang bertanggung jawab untuk audited are informed of the outcome of
bidang yang diaudit diberitahu tentang the audit;
hasH audit; d) any actions resulting from internal audits
d) tindakan yang dihasilkan dari audit are taken in a timely and appropriate
internal diambil secara tepat waktu dan manner; and
sesuai; dan e) any opportunities for improvement are
e) setiap peluang untuk perbaikan identified.
diidentifikasi. f) the result of the audit are documented
f) hasi audit tersebut didokumentasikan

8.7 Melakukan tindakan korektif(pilihan 8.7 Corrective actions (option A)


A)

8.7.1 Lembaga inspeksi harus menetapkan 8.7.1 The inspection body shall establish
prosedur untuk identifikasi dan pengelolaan procedures for identification and
ketidaksesuaian dalam operasinya. management of nonconformities in its
operations.

8.7.2" Lembaga inspeksi, jika perlu, harus 8.7.2 The inspection body shall also, where
mengambil tindakan untuk menghilangkan necessary, take actions to eliminate the
25 dari 32
© BSN 2012
SNIISO/IEC 17020:2012

penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah causes of non conformities in order to prevent


terulangnya. recurrence.

8.7.3 Tindakan korektif harus sesuai dengan


8.7.3 Corrective actions shall be appropriate
dampak dari masalah yang dihadapi.
to the impact of the problems encountered.

8.7.4 Prosedur harus ditetapkan untuk


8.7.4 The procedures shall define
memenuhi persyaratan:
reqUirements for the following:
a) mengidentifikasi ketidaksesuaian;
a) identifying nonconformities;
b) penetapan penyebab ketidaksesuaian;
b) determining the causes of
c) perbaikan ketidaksesuaian;
nonconformity;
d) evaluasi kebutuhan tindakan untuk
c) correcting nonconformities;
memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak d) evaluating the need for actions to
terulang; ensure that nonconformities do not
recur;
e) penentuan tindakan yang diperlukan dan e) determining the actions needed and
menerapkannya secara tepat waktu; implementing them in a timely manner;
f) rekaman hasil tindakan yang diambil, f) recording the results of actions taken;
g) peninjauan efektivitas tindakan korektif. g) reviewing the effectiveness of corrective
actions.

8.8 Tindakan pencegahan (pilihan A) 8.8 Preventive actions (option A)

8.8.1 Lembaga inspeksi harus menetapkan 8.8.1 The inspection body shall establish
prosedur untuk mengambil tindakan procedures for taking preventive actions to
pencegahan untuk menghil!3ngkan penyebab eliminate the causes of potential
ketidaksesuaian potensial. nonconformities.

8.8.2 Tindakan pencegahan yang diambil 8.8.2 Preventive actions taken shall be
harus sesuai dengan dampak kemungkinan appropriate to the probable impact of the
potensi masalah. potential problems.

8.8.3 Prosedur untuk tindakan pencegahan 8.8.3 The procedures for preventive actions
harus menetapkan persyaratan untuk: shall define requirements for:
a) pengidentifikasian ketidaksesuaian a) identifying potential nonconformities and
potensial dan penyebabnya; their causes;
b) evaluasi kebutuhan tindakan untuk
b) evaluating the need for action to prevent
mencegah te~adinya ketidaksesuaian;
the occurrence of nonconformities;
c) penentuan dan pelaksanaan tindakan
c) determining and implementing the action
yang diperlukan; needed;
d) perekaman hasil tindakan yang diambil, d) recording the results of actions taken;
e) peninjauan efektivitas tindakan e) reviewing the effectiveness of the
pencegahan yang diambil. preventive actions taken.

CATATAN Prosedur untuk tindakan korektif NOTE The procedures for corrective and
dan pencegahan tidak perlu harus terpisah. preventive actions do not necessarily have to be
separate

26 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

Lampiran A
Annex A

(normatif)
(normative)

Persyaratan kemandirian untuk


Independence requirements for

lembaga inspeksi
inspection bodies

A.1 Persyaratan untuk lembaga inspeksi A.1 Requirements for inspection bodies
(Tlpe A) (Type A)

Lembaga inspeksi sebagaimana dimaksud The inspection body referred to in 4.1.6 a)


dalam 4.1.6 a) harus memenuhi persyaratan shall meet the requirements below.
berikut: a) The inspection body shall be
a) Lembaga inspeksi harus independen dari independent of the parties involved.
pihak yang terlibat. b) The inspection body and its personnel
b) Lembaga inspeksi dan personalianya shall not engage in any activities that
tidak boleh terlibat dalam kegiatan yang may conflict with their independence of
mungkin bertentangan dengan judgment and integrity in relation to their
kebebasan hukum dan integritas dalam inspection activities. In particular they
kaitannya dengan kegiatan inspeksi shall not be engaged in the design,
mereka. Secara khusus mereka tidak manufacture, supply, installation,
akan terlibat dalam desain, manufaktur, purchase, ownership, use or
pemasokan, instalasi, pembelian, maintenance of the items inspected.
kepemilikan, penggunaan atau
pemeliharaan tipe yang diinspeksi.

CATATAN 1 Ini tidak menghalangi pertukaran NOTE 1 This does not preclude exchanging
informasi teknis antara kHen dan bagian lain dari technical information between the client and any
badan hukum yang sarna dengan lembaga other part of the same legal entity of which the
inspeksi (misalnya penjelasan tentang temuan inspection body (e.g. explanation of findings or
atau persyaratan klarifikasi atau pelatihan). clarifying requirements or training).

CATATAN 2 Ini tidak menghalangi pembetian, NOTE 2 This does not preclude the purchase,
kepemilikan atau penggunaan barang yang ownership or use of inspected items that are
diinspeksi yang diperlukan untuk operasi lembaga necessary for the operations of the inspection
inspeksi atau pembelian, kepemilikan atau body or the purchase, ownership or use of the
penggunaan barang untuk keperluan pribadi oleh items for personal purposes by the personnel.
personi!.

c) Suatu lembaga inspeksi tidak akan c) An inspection body shall not be a part of
menjadi bagian dari sebuah badan a legal entity that is engaged in design,
hukum yang terlibat dalam desain, manufacture, supply. installation,
manufaktur, pemasokan, instalasi purchase, ownership, use or
pembelian, kepemilikan, penggunaan maintenance of the items inspected.
atau pemeliharaan barang yang
diinspeksi.
.'
CATATAN 1 Ini tidak menghalangi pertukaran NOTE 1 This does not preclude exchanging
informasi teknis antara klien dan bagian lain dari technical information between the client and
entitas hukum yang sarna (misalnya penjelasan another part of the same legal entity (e.g.
tentang temuan atau persyaratan klarifikasi atau explanation of findings or clarifying requirements
pelatihan). or training).

CATATAN 2 Ini tidak menghalangi pembelian. NOTE 2 This does not preclude the purchase,
kepemilikan. pemeliharaan atau penggunaan ownership, maintenance or use of inspected
27 dar! 32
©BSN 2012
SNIISOIIEC 17020:2012

barang yang diinspeksi yang diperlukan untuk items that are necessary for the operations of
operasional bagian lain dari badan hukum yang another part of the same legal entity or for
sama atau untuk kepertuan pribadi oleh personiL personal purposes by the personnel.

d) lembaga inspeksi tidak akan dikaitkan d) The inspection body shall not be linked to
dengan suatu badan hukum yang a separate legal entity engaged in the
terpisah yang terlibat dalam desain, design, manufacture, supply, installation,
manufaktur, pemasokan, instalasi, purchase, ownership, use or maintenance
pembelian, kepemilikan. penggunaan of the items inspected by the following:
atau pemeliharaan barang yang 1) common ownership (including
diinspeksi oleh berikut ini: subsidiaries), except where the owners
1) Kepemilikan umum (termasuk anak have no ability to influence the
perusahaan), kecuali pemilik tidak outcome of an inspection
memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi hasil pemeriksaan

CONTOH 1 Tipe struktur koperasi di mana EXAMPLE 1 A cooperative type of structure


terdapat sejumlah besar stakeholder tetapi where there are large numbers of stakeholders
mereka (secara individu atau sebagai kelompok) but they (individually or as a group) have no
tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi ability to influence the outcome of an inspection.
hasil inspeksi.

CONTOH 2 Sebuah perusahaan induk terdiri EXAMPLE 2 A holding company consisting of


dar; beberapa badan hukum yang terpisah (anak several separate legal entities (sister companies)
perusahaan) dengan perusahaan induk yang under a common mother company where neither
sama di mana anak perusahaan ataupun the sister companies nor the mother company
perusahaan induk tidak dapat mempengaruhi can influence the outcome of an inspection.
hasil dan inspeksi.

2) Wakil dari kepemilikan bersama yang 2) common ownership appointees on the


ditunjuk dalam stuktur direksi atau setara boards or equivalent of the
dari organisasi, kecuali memiliki fungsi organizations, except where these
yang tidak berpengaruh pada hasil have functions that have no influence
inspeksi on the outcome of an inspection

CONTOH Bank yang mendanai perusahaan EXAMPLE A bank financing a company


dapat meminta diangkat untuk direksi untuk may insist on an appointee to the board to
melihat secara umum bagaimana overview how the company is managed but
perusahaan dikelola tetapi tidak akan terlibat will not be involved in any decision-making
dalam pengambilan keputusan

3) langsung melaporkan ke tingkat 3) directly reporting to the same higher


manajemen yang sejenis yang lebih level of management, except where
tinggi. kecuali memiliki fungsi yang tidak these have functions that have no
mempengaruhi hasH inspeksi influence on the outcome of an
inspection

CATATAN Pelaporan ke tingkat NOTE Reporting to the same higher level


manajemen yang sejenis .yang lebih tinggi of management is permitted on matters
diizinkan pada hal-hal lain selain desain, other than design, manufacture, supply.
manufaktur, pemasokan, instalasi, installation, purchase, ownership, use or
pembelian, kepemilikan, penggunaan atau maintenance of the items inspected.
pemeliharaan barang yang diinspeksi.

-4) pengaturan kontrak, atau cara lain yang 4) contractual arrangements. or other
mungkin memiliki kemampuan untuk means that may have an ability to
mempengaruhi hasH dari inspeksi. influence the outcome of an inspection

28 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

A.2 Persyaratan untuk lembaga inspeksi A.2 Requirements for inspection bodies
(Tipe B) (Type B)

Lembaga inspeksi sebagaimana dimaksud The inspection body referred to in 4.1.6 b)


dalam 4.1.8 harus memenuhi persyaratan shall meet the requirements below.
berikut, a) Inspection services shall only be
a) jasa inspeksi harus hanya dipasok supplied to the organization of which
kepada organisasi dimana lembaga the inspection body forms a part.
inspeksi menjadi bagian dari organisasi b) A clear separation of the
tersebut responsibilities of the inspection
b) pemisahan yang jelas tanggung jawab personnel from those of the personnel
personel inspeksi dari personil yang employed in the other functions shall
dipeke~akan dalam fungsi-fungsi lainnya be established by organizational
harus ditetapkan dan diidentifikasi oleh identification and the reporting
organisasi dan metode pelaporan methods of the inspection body within
lembaga inspeksi dalam organisasi the parent organization.
induk.
c) Lembaga inspeksi dan personalianya c) The inspection body and its personnel
tidak boleh terlibat dalam kegiatan yang shall not engage in any activities that
mungkin bertentangan dengan may conflict with their independence
kebebasan dalam pengambilan of judgment and integrity in relation to
keputusan dan integritas dalam kaitannya their inspection activities. In particular
dengan kegiatan inspeksi mereka. they shall not be engaged in the
Secara khusus mereka tidak terlibat design, manufacture, supply,
dalam desain, manufaktur, pemasokan , installation, use or maintenance of the
instalasi, atau pemeliharaan barang yang items inspected.
diinspeksi.

CATATAN 1 Ini tidak menghalangi pertukaran NOTE 1 This does not preclude exchanging
informasi teknis antara lembaga inspeksi dan technical information between the inspection body
bagian-bagian lain dari organisasi dimana . and the other parts of the organization of which
lembaga inspeksi menjadi bagian dari organisasi the inspection body forms a part, e.g. explanation
tersebut, misal penjelasan tentang temuan atau of findings or clarifying requirements or training.
persyaratan klarifikasi atau pelatihan.

CATATAN 2 Ini tidak menghalangi pembelian, NOTE 2 This does not preclude the purchase,
kepemilikan atau penggunaan barang yang ownership or use of inspected items that are
diinspeksi yang diperlukan untuk operasi lembaga necessary for the operations of the inspection
inspeksi atau pembelian. kepemilikan atau body or the purchase, ownership or use of the
penggunaan barang untuk keperluan pribadi oleh items for personal purposes by the personnel.
personil.

A.3 Persyaratan untuk lembaga inspeksi A.3 Requirements for inspection bodies
(Tipe C) (Type C)

Lembaga inspeksi sebagaimana dimaksud The inspection body referred to in 4.1.6 c)


dalam 4.1.6 c) harus memenuhi persyaratan shall meet the requirement below.
sebagaiberikut:
a) Lembaga inspeksi harus menyediakan a) The inspection body shall provide
pengamanan dalam organisasi untuk safeguards within the organization to
l11emastikan pemisahan yang memadai ensure adequate segregation of
tanggung jawab dan akuntabilitas antara responsibilities and accountabilities
29 dari 32
tel R~N ?{)1?
SNIISOIIEC 17020:2012

inspeksi dan kegiatan lainnya. between inspection and other activities


b) Desain/manufaktur/pemasokan/instalasil b) The design/manufacture Isupplyl
pelayanan/pemeliharaan dan inspeksi installationl servicingl maintenance and the
barang yang sama dilakukan oleh inspection of the same item carried out by
lembaga inspeksi Tipe C tidak boleh a type C inspection body shall not be
dilakukan oleh personel yang sama. undertaken by the same person. An
Pengecualian untuk ini adalah bils exception to this is where a regulatory
persyaratan peraturan secara eksplisit requirement explicitly allows an individual
memungkinkan sepersonel individu dari person from a type C inspection body to
suatu lembaga inspeksi tipe C terlibat undertake both the designl manufacturel
baik desain/manufakturl pemasokan supply/installation I servicing Imaintenance
linstalasi/pelayanan/pemeliharaan dan and the inspection of the same item, as
inspeksi dari tipe yang sama selama long as this exception does not
pengecualian ini tidak membahayakan compromise the inspection results.
hasil inspeksi.

CATATAN Inspeksi dilakukan oleh lembaga NOTE Inspections carried out by Type C
inspeksi Tipe C tidak dapat diklasifikasikan inspection bodies cannot be classified as third
sebagai inspeksi pihak ketiga untuk kegiatan party inspections for the same inspection activities
inspeksi yang sama karena mereka tidak because they do not meet the requirements of
memenuhi persyaratan independensi operasi independence of operations for Type A inspection
untuk lembaga inspeksi Tipe A. bodies.

30 dar! 32
SNIISO/IEC 17020:2012

Lampiran B
Annex B

(informatif)
(informative)

Unsur opsional dari laporan inspeksi


Optional elements of inspection

dan sertifikat
reports and certificates

Unsur-unsur opsional berikut dapat The following optional elements can be


dimasukkan dalam laporan dan sertifikat included in inspection reports and
inspeksi: certificates:
a) judul dari dokumen tersebut, yaitu a) designation of the document, i.e. as an
sebagai laporan inspeksi atau sertifikat inspection report or an inspection
inspeksi, yang sesuai certificate, as appropriate
b) identifikasi klien b) identification of the client

CATATAN Pemilik barang yang diinspeksi NOTE The owner of the inspected item can
dapat disebutkan dalam laporan atau be mentioned in the report or certificate if the
sertifikat jika pemiliknya bukan klien. owner is not the client.

c) deskripsi pekerjaan inspeksi yang diminta c) description of the inspection work


d) informasi tentang ruang lingkup yang ordered .
telah dihilangkan dari ruang lingkup d) information on what has been omitted
pekerjaan awal from the original scope of work
e) identifikasi atau deskripsi singkat tentang e) identification or brief description of the
metode dan prosedur inspeksi yang inspection methodes) and procedure(s)
digunakan, penyebutan penyimpangan used, mentioning the deviations from.
atau penambahan at~u pengecualian dari additions to or exclusions from the
metode dan prosedur yang disepakati agreed methods and procedures
f) identifikasi peralatan yang digunakan f) identification of equipment used for
untuk pengukuran / pengujian measuring/testing
g) bila sesuai, dan jika tidak ditentukan g) where applicable. and if not specified in
dalam metode atau prosedur the inspection method or procedure.
pemeriksaan, referensi atau deskripsi reference to or description of the
metode pengambilan sampel dan sampling method and information on
informasi tentang di mana, kapan. where, when, how and by whom the
bagaimana dan oleh siapa sampel samples were taken
diambil
h) informasi tentang tempat inspeksi h) information on where the inspection was
dilakukan carried out
i) informasi tentang kondisi lingkungan i) information on environmental conditions
selama inspeksi, jika relevan during the inspection, if relevant
j) pernyataan bahwa hasil inspeksi j) a statement that the inspection results
berhubungan secara eksklusif terhadap relate exclusively to the work ordered or
tipe pekerjaan atau bagian yang the item(s) or the lot inspected
diinspeksi
k) pernyataan bahwa laporan inspeksi tidak k) a statement that the inspection report
boleh direproduksi kecuali secara penuh should not be reproduced except in full
I) tanda atau segel inspektur I) the inspector's mark or seal
m) nama-nama (atau identifikasi unik) m) names (or unique identification) of the
anggota personel yang telah melakukan personnel members who have performed
inspeksi dan dalam beberapa kasus bila the inspection and in cases when secure
otentikasi elektronik aman tidak electronic authentication is not
digunakan. tanda tangan mereka. (Lihat undertaken. their signature. (See also
juga 7.4.2). 7.4.2).

31 dari 32
SNIISOIIEC 17020:2012

Bibliography

1. ISO 9000:2005, Quality management systems - Fundamentals and vocabulary


2. ISO 9001, Quality management systems - Requirements
3. ISO/IEC 17025. General requirements for the competence of testing and calibration
laboratories
4. ISO 19011. Guidelines for quality and/or environmental management systems auditing
5. ISO/IEC GUide 99. International vocabulary of metrology - Basic and general concepts
and associated terms (VIM)

32 dari 32

Anda mungkin juga menyukai