Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

HYPEREMESIS GRAVIDARUM
RUANG KIA PUSKESMAS PUTRI AYU

DISUSUN OLEH :
DEWI KARTIKA SUSENO
NPM :
2014 11 008
DOSEN PEMBIMBING :
Iin indrawati, SKM, M. Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BAITURRAHIM JAMBI
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
HYPEREMESIS GRAVIDARUM

Pokok Bahasan : Hyperemesis Gravidarum


Sub Pokok Bahasan 1.: Pengertian Persalinan
2. Tanda-Tanda Persalinan
3. Masalah Dalam Persalinan
4. Tanda-Tanda Bahaya Ibu Bersalin
Sasaran : Mahasiswa DIII KEPERAWATAN
Tanggal :
Waktu : 1 x 60 menit
Dosen : Iin indrawati, SKM, M. Kes

I. Tujuan Umum

Setelah mengikuti proses belajar mengajar Asuhan Kebidanan Persalinan, mahasiswa


diharapkan mampu memahami Hyperemesis Gravidarum.

II. Tujuan Intuksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar ini mahasiswa diharapkan mampu :


1. Menjelaskan pengertian hyperemesis gravidarum.
2. Menjelaskan penyebab hyperemesis gravidarum.
3. Menyebutkan tanda dan gejala adanya hyperemesis gravidarum.
4. Menyebutkan komplikasi hyperemesis gravidarum.
5. Menyebutkan penatalaksanaan hyperemesis gravidarum

III. Materi (Terlampir)

Materi yang disampaikan :


1. Pengertian Hyperemesis Gravidarum.
2. Penyebab Hyperemesis Gravidarum.
3. Tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.
4. Komplikasi Hyperemesis Gravidarum.
5. Penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum.
IV. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahapan
Kegiatan Pengajaran Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan
Pembukaan - Memberi salam - Menjawab salam
(5 Menit) - Membuka daftar hadir - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran
- Penekanan pentingnya materi yang
akan disampaikan
- Memberikan apresiasi
Penyampaian - Menjelaskan materi tentang - Mendengarkan dan
Materi Pengertian Hyperemesis Gravidarum, memperhatikan dengan
(40 Menit) Penyebab Hyperemesis Gravidarum, Tanda seksama
dan gejala adanya Hyperemesis - Mahasiswa
Gravidarum, Komplikasi Hyperemesis menanyakan hal-hal yang
Gravidarum, Penatalaksanaan Hyperemesis belum jelas di sela-sela
Gravidarum. penyajian materi dan
- Memberi kesempatan mahasiswa kemudian memperhatikan
untuk bertanya. jawaban dosen
- Memperhatikan dan
menanggapi penjelasan
dosen
- Mahasiswa mencatat
materi penjelasan dosen
Rangkuman - Menyimpulkan materi yang telah - Mendengarkan
dan Evaluasi disampaikan memperhatikan dan
(10 Menit) - Memberikan pertanyaan memahami
- Menjawab
pertanyaan yang diajukan
Penutup - Memberikan motivasi kepada - Mendengarkan
(5 Menit) mahasiswa untuk rajin belajar - Menjawab salam
- Mengucapkan salam

V. Metode

1. Tanya jawab

VI. Referensi

1. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD. 1993. Ginekologi. Bandung : Elstar


2. Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

VII. Evaluasi

Evaluasi diberikan pada akhir perkuliahan secara lisan berbentuk pertanyaan essay/terbuka
sebanyak 5 pertanyaan.
MATERI PEMBELAJARAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM

A. PENGERTIAN

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi
dehidrasi (Mochtar, 1998).
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah yang
berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan
dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).

B. PENYEBAB

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor yang telah
ditemukan yaitu :
1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola hidatidosa
dan kehamilan ganda, kelainan faktor endokrin juga memberikan pengaruh seperti diabetes
melitus dan hipertiroid.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini merupakan faktor
organik.
3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut terhadap tanggug
jawab sebagai ibu.

C. TANDA DAN GEJALA

Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan,
yaitu :

1. Tingkatan I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat
sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering
dan mata cekung.

2. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan
nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat
badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula
ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun,
komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele,
dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan
adanya payah hati.

D. KOMPLIKASI

Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional
yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan depresi.

E. PENATALAKSANAAN

1. Obat-obatan
Sedativa yang siring diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah vitamin
B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti dramamin, ovamin pada keadaan lebih
kuat diberikan antimetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.

2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara baik.
Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam
kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan
makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan
berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3. Terapin Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut
oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang
kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

4. Cairan Parenteral
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5%
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein,
dapat diberikan pula asam amino secara intravena.

5. Penghentian kehamilan
Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik, manifestasi komplikasi
organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan
demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan
pertimbangan gugur kandung diantaranya
a. Gangguan kejiwaan : Delirium, apatis, nsomnolenn sampai koma, terjadi gangguan
jiwa ensepalopati wernicle
b. Gangguan penglihatan: Pendarahan retina, kemunduran penglihatan
c. Gangguan faal : Hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria, jantung dan
pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan darah menurun

6. Diet Hiperemesis Gravidarum


Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang
cukup.
Syaratnya antara lain :
a. Karbohidrat tinggi, lemak rendah, dan protein sedang
b. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
c. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering
dalam porsi kecil
d. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam
dan selingan malam
e. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan gizi pasien

Macam-macam Diet

a. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan
hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-
buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada
diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu
lama.

b. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara
berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat
pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi.

c. Diet Hiperemesis III


Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan
sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada
diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : Roti panggang,
biskuit, crackers, buah segar dan sari buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak,
teh dan kopi encer. Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah
makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan
makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet,
pewarna, dan bahan penyedap) juga tidakbdianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai