Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MOTOR ARUS BOLAK-BALIK ( AC )

Disusun oleh

Nama : Rikson Gilbert Papasi

Nim : 171031029

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA
2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang
tepat guna sangat diperlukan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.
Sebagian besar alat industri dan rumah tangga menggunakan tenaga listrik sebagai
energi penggerak utamanya. Penggunaan motor AC (Alternating Current) atau arus
bolak-balik satu phasa saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi. Salah satu
penggunaan motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga
berupa mesin cuci dan peralatan- peralatan yang serig dijumpai dalam rumah seperti
kipas angin, AC, dan yang lainnya.

AC motor induksi adalah motor yang paling umum yang digunakan dalam
sistem kontrol gerak industri, serta home appliances powered utama. Sederhana
dan kasar desain, murah, pemeliharaan rendah dan sambungan langsung ke
sumber listrik AC adalah keuntungan utama AC induksi motor. berbagai jenis
motor induksi AC yang tersedia di pasar. motor yang berbeda cocok untuk
berbeda aplikasi. Meskipun motor induksi AC lebih mudah untuk desain dari
motor DC, kecepatan dan torque kontrol dalam berbagai jenis motor induksi AC
memerlukan pemahaman yang lebih besar dari desain dan karakteristik motor
tersebut.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Motor Arus bolak – balik (AC)

Motor Ac adalah sebuah motor listrik yang digerakkan oleh alternating current atau arus
bolak balik (AC). Umumnya, motor AC terdiri dari dua komponen utama yaitu stator dan
rotor. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada motor DC, stator adalah bagian yang
diam dan letaknya berada di luar. stator mempunyai coil yang di aliri oleh arus listrik
bolak balik dan nantinya akan menghasilkan medan magnet yang berputar. bagian yang
kedua yaitu rotor. rotor adalah bagian yang berputar dan letaknya berada di dalam (di
sebelah dalam stator). rotor bisa bergerak karena adanya torsi yang bekerja pada poros
dimana torsi tersebut dihasilkan oleh medan magnet yang berputar.

2.2 Jenis-jenis motor AC

1. Pengklasifikasian berdasarkan jenis motornya (rotor) ada dua jenis, yaitu motor
induksi dan synchronous motor.

a. motor induksi
saya disini hanya akan membahas sedikit aja tentang motor induksi.penjelasan akan
diberikan lebih lanjut dalam pembahasan motor induksi secara khusus setelah motor AC.
motor induksi adalah motor yang bergerak lebih lambat daripada supply frequensinya.
medan magnet yang ada didalam rotor dihasilkan karena adanya arus yang terinduksi.

b. synchronous motor
berbeda dengan motor induksi yang mengandalkan arus induksi sebagai pemutar rotor,
synchronous motor dapat berputar ketika kecepatannya sesusai dengan supply
frequensinya. medan magnet yang ada di rotor dihasilkan oleh arus yang dialirkan
melalui slip ring atau oleh olah magnet yang permanent.

2. Pengklasifikasian dari segi hubungan putaran dan frekuensi fluks magnet stator. ada
dua jenis :

a. motor sinkron (motor serempak)


disebut sebagai motor sinkron karena putaran motor sama dengan putaran fluks magnet
stator. motor tidak dapat berputara sendiri meski lilitan stator telah dihubungkan dengan
tegangan luar.

b. motor asinkron (motor tak serempak)


disebut sebagai motor asinkron karena putaran rotor tidak sama dengan putaran fluks
magnet statornya. perbedaan kecepatan inilah yang nantinya kita sebut sebagai slip.

3. pengklasifikasian berdasarkan jumlah fasa tegangan yang digunakan. ada dua jenis
juga, yaitu motor satu fasa dan motor tiga fasa.

a. motor satu fasa


disebut sebagai demikian karena tegangan yang dimasukkan ke dalam stator untuk
menghasilkan tenaga mekanik hanya satu fasa. selain itu, pada umumnya motor satu fasa
ini juga mempunyai lilitan dua fasa. maksudnya adalah, di dalam statornya terdapat dua
jenis lilitan yaitu lilitan pokok dan lilitan bantu. contoh motor satu fasa yaitu motor kutub
bayangan, motor repulse, motor seri dan motor kapasitor.

b. motor tiga fasa


seperti namanya, motor ini membutuhkan tiga fasa tegangan untuk menghasilkan tenaga
mekanik. contohnya yaitu motor induksi tiga fasa.
Untuk pembahasan selanjutnya, saya hanya akan fokus pada motor AC tiga fasa saja,
mulai dari konstuksinya, cara kerja, dan lain-lain.

2.3 Konstuksi Motor AC

Secara umum, motor AC terdiri dari stator, rotor, dan penutup. Stator dan rotor
merupakan rangkaian listrik yang akan menghasilkan elektromagnet. Stator adalah bagian
yang diam dan secara umum bagian ini terdiri dari kumparan stator dan inti. Kumparan
stator merupakan kumpulan lilitan kawat penghantar yang terisolasi dan dimasukkan ke
dalam inti stator.Nantinya, lilitan stator akan dihunungkan secara langsung dengan
sumber tegangan. Setiap lilitan yang mengitari inti besi akan menghasilkan fluks magnet.
Inilah yang menjadi prinsip kerja dari motor AC. Peristiwa seperti di atas biasa disebut
sebagai proses elektromagnet.

Bagian kedua yaitu rotor. Rotor adalah bagian yang berputar. Tipe rotor ada dua, yaitu
sangkar tupai (squirrel cage motor) dan lilitan (wound motor). Namun, yang umum di
masyarakat yaitu jenis sangkar tupai. Rotor terdiri dari tumpukan lempengan besi tipis
yang dilaminasi dan batang konduktor yang mengitarinya. Tumpukan besi yang
dilaminasi disatukan membentuk inti rotor. Batang konduktor dimasukkan ke dalam slot
dan inti rotor. Untuk batang konduktor, biasanya memakain aluminium. Hal ini mungkin
didasarkan karena lauminium memiliki daya hantar listrik yang cukup baik dan harganya
juga tidak terlalu mahal jika di bandingkan logam-logam konduktor lainnya. Arus yang
mengalir melalui konduktor akan membentuk elektromagnet. Secara mekanik dan
elektrik batang-batang konduktor dismabungkan ke ujung cincin.

Bagian motor AC yang selanjutnya yaitu enclosure atau penutup. Penutup teridir dari
suatu rangka dan ujung brackets (bearing). Stator ditempatkan di dalam rangka
sedangkan rotor diletakkan di sisi dalam stator. Antara keuda bagian tersebut dipisahkan
oleh rongga udara sehingga tidak ada kontak fisik secara langsung anatar kedua bagian
tersebut. Salah satu fungdi dari penutup yaitu melindungi dari bahaya listrik. Selain itu,
juga melindungi bagian motor yang bertegangan maupun berputar dari efek yang
membahayakna lingkungan selama motor beroperasi.

Berikut ini contoh gambar dari komponen motor AC :


b. Prinsip kerja motor AC
Perputaran motor pada mesin arus bolak balik ditimbulkan oleh adanya medan putar atau
dengan kata lain adanya fluks yang berputar yang dihasilkan dalam kumparan statornya.
Medan Putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak, umunya
3 fasa.

c. Kecepatan Sinkron
Kecepatan putar medan magnet dikenal sebagai kecepatan sinkron (Ns). Kecepatan
sinkron sama dengan 120 frekuensi di bagi jumlah kutub (P). Kecepatan sinkron akan
mengecil jika jumlah kutub meningkat.
Ns = 120 *f / P
mengenai putaran rotor, akan dijelaskan sebagai berikut ;

1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan stator, akan timbul
medan putar di sekitar stator dengan kecepatan Ns= 120*f / p.

2. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.

3. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGl induksi.

4. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup makan GGL akan
menghasilkan arus.

5. Adanya arus akan menimbulkan gaya pada rotor.

6. Bila kopel mula yang dihsilkan oleh gaya pada rotor cukup besar untuk memikul
kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.

7. Seperti telah dijelaskan, GGL induksi timbul karena terpotongnya batang


konduktor oleh medan putar stator. Artinya agar GGL induksi timbul, diperlukan
adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator dengan kecepatan
berputar rotor.
8. Perbedaan antara kecepatan medan putar (Ns) dengan kecepatan rotor (Nr)
disebut sebagai slip. Secara matematika, slip dinyatakan sebagai : s = (Ns-Nr) /
Nr *100%.
9. Bila kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan putar, maka tidak akan timbul
GGL induksi dan arus listrik tidak akan mengalir pada batang konduktor. Karena
tidak ada arus listrik maka tidak akan dihasilkan momen kopel.

d. Slip
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk menghasilkan GGL induksi dibutuhkan
adanya slip. Hal ini dikarenakan apabila gerakan relatif keduanya sama, maka tidak ada
garis fluks yang akan memotong kumparan rotor. slip dibutuhkan untuk menghasilkan
torsi. Nilai slip tergantung pada besar beban. Peningkatan beban akan menyebabkan rotor
bergerak emlambat atau meningkatkan slip. Sedangkan penurunan beban akan
menyebabkan kecepatan rotor meningkatkan slip.
s (%)= (Ns-Nr) / Nr *100%

e. lain -lain :
Dalam pembahasan sekarang saya akan mencoba menjelaskan secar singkat tentang
wound rotor dan motor sinkron. Pembahasan sebelumnya sebenarnya hanya membahas
motor AC yang asinkron yaitu motor yang bisa bergerak karena adanya perbedaan
kecepatan antara medan magnet dengan kecepatan rotornya.
Motor sinkron yaitu motor yang dapat berputar ketika kecepatannya sesua dengan
frekuensi dari sumber tegangannya. Dikarenakan kecepatannya sama, maka motor ini
bukan merupakan jenis motor induksi. Salah satu tipe dari motor sinkron dikonstruksikan
dengan seperti jenis motor squirrel cage. Pada batang rotor, ditambahkan lilitan
kumparan. lilitan awat dihubungkan dengan sebuah power supply eksternal DC oleh slip
ring dan sikat. Pada saat mulai dijalankan, sumber AC dikenakan ke stator. Pada saat
awal, motor sinkron bekerja seperti squirrel cage motor. Tegangan DC disambungkan
pada kumparan rotor setelah motor mencapai kecepatan maksimal. Proses ini
menghasilkan sebuah medan magnetik konstan yang kuat pada pada rotor yan terkunci
dengan medan magnet putar. Putaran rotor kan berada pada kecepatan yang sama dengan
kecepatan sinkron. Dalam motor ini tidak ada slip.

contoh motor sinkron


Berbeda dengan pembahasan sebelumnya, saya akan sedikit membahas tentang motor
belitan (wound rotor). Perbedaan utama antara motor jenis kandang tupai dengan motor
ini yaitu terletak pada konduktornya. Jika di dalam motor kandang tupai konduktornta
berupa batang maka dalam motor jenis ini konduktornya berupa kumparan.
Kumparan ini dihubungkan melalui cincin dan sikat ke resistor variabel eksternal. Medan
magnet putar akan menginduksi tegangan pada lilitan rotor. Jika tahanan dari lilitan rotor
semakin besar, maka arus yang mengalir dalam lilitan tersebut semakin kecil. Dengan
demikian, gaya yang dihasilkan menjadi tidak terlalau besar dan kecepatan putarnya
semakin lemah. Hal ini berlaku untuk sebaliknya. Jika tahanan lilitan kawat semakin
kecil, maka arusnya semakin besar, gaya yang dihasilkan semakin besar dan putaran
rotornya semakin cepat pula. Itu artinya, kecepetan putar rotor dipengaruhi oelh besarnya
hambatan yang ada di dalam kawat tersebut selain dipengaruhi juga oleh besarnya
tegangan yang diberikan pada statornya.

2.4 Jenis-jenis Motor Satu Phasa

Berbagai jenis motor fase tunggal dibedakan oleh cara-cara yang mereka mulai.
Dibawah ini dalah jenis-jenis dari motor satu phasa sesuai dengan cara mereka mulai :

2.4.1 Motor Split Phase (Motor Fase Sebelah)

Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama dan
kumparan bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda arus 90
derajat listrik Dibawah ini adalah gambar dari motor fase sebelah :

Gambar 6. Motor Fase Sebelah

Motor split-tahap ini juga dikenal sebagai induksi start / jalankan motor induksi. Ia
memiliki dua gulungan: memulai dan berliku utama. Awal berliku dibuat dengan lebih
kecil kabel mengukur dan ternyata lebih sedikit, relatif terhadap utama berliku untuk
menciptakan lebih banyak perlawanan, sehingga menempatkan memulai berkelok-
kelok's lapangan pada sudut yang berbeda dibandingkan dengan utama belitan
yang menyebabkan motor mulai berputar. Itu utama berkelok-kelok, yang
merupakan kawat berat, menjaga motor menjalankan sisa waktu. Dibawah ini adalah
gambar dari rangkaian
motor fase sebelah :

Gambar 7. Rangkaian Motor Fase Sebelah

Torsi mulai rendah, biasanya 100% menjadi 175% dari rate torsi. Motor menarik
tinggi mulai saat ini, sekitar 700% menjadi 1.000% dari nilai arus. Itu torsi
maksimum yang dihasilkan berkisar dari 250% sampai 350% dari torsi rate (lihat
Gambar 9 untuk torsi-kecepatan kurva). Baik untuk aplikasi motor split-fase
termasuk kecil penggiling, kipas kecil dan blower dan rendah lainnya mulai torsi
aplikasi dengan kebutuhan daya dari 1 / 201 / 3 hp. Hindari menggunakan jenis
motor di setiap aplikasi membutuhkan tinggi pada / siklus harga off atau torsi tinggi.

2.4.2 Motor Capasitor (Motor Kapasitor)

Ini adalah motor split-fasa diubah dengan kapasitor diseri dengan mulai berkelok-
kelok untuk memberikan memulai "mendorong." Seperti motor fase-split,
motor kapasitor mulai juga memiliki saklar sentrifugal yang memutus hubungan
mulai berliku dan kapasitor ketika motor mencapai sekitar 75% dari nilai kecepatan.
Karena kapasitor berada dalam seri dengan sirkuit mulai, itu menciptakan torsi lebih
awal, biasanya 200%
sampai 400% dari rate torsi. Dan, saat ini mulai biasanya 450% menjadi 575% dari,
saat
ini dinilai jauh lebih rendah daripada fase-split karena kabel yang lebih besar pada
sirkuit mulai. Lihat Gambar 7 untuk kurva torsi-kecepatan. Sebuah versi modifikasi
motor mulai kapasitor adalah resistensi mulai motor. Dalam tipe motor, mulai
kapasitor digantikan oleh resistor. Perlawanan mulai motor digunakan dalam
aplikasi mana torsi mulai kebutuhan kurang dari yang diberikan oleh kapasitor mulai
motor. Selain biaya, motor ini
tidak menawarkan keuntungan yang besar atas motor mulai
kapasitor.

Gambar 8. Rangkaian Motor Kapsitor Biasa

Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi belt-drive seperti konveyor kecil,


blower besar dan pompa, serta sebagai banyak drive atau diarahkan langsung-
aplikasi.

2.4.3 Motor Kapasitor Permanen

Sebuah kapasitor split permanen (PSC) motor jenis menjalankan permanen


kapasitor dihubungkan secara seri dengan mulai berliku-liku. Hal ini membuat
seorang pembantu mulai berliku berliku setelah motor mencapai kecepatan
berjalan. Karena kapasitor dijalankan harus dirancang untuk terus menerus
digunakan, tidak dapat memberikan dorongan mulai dari awal kapasitor. Torsi mulai
khas dari PSC motor rendah, dari 30% sampai 150% dari torsi rate. motor PSC telah
rendah mulai saat ini, biasanya kurang dari
200% dari nilai arus, membuat mereka sangat baik untuk aplikasi dengan tempat
tinggi / off siklus harga. Lihat Gambar 7 untuk kurva torsi-kecepatan. Motor PSC
memiliki beberapa keunggulan. Motor desain dengan mudah dapat diubah untuk
digunakan dengan pengendali kecepatan.
Mereka juga dapat didesain untuk efisiensi optimum dan High- Power Factor (PF)
pada beban nilai. Mereka dianggap paling dapat diandalkan fase- tunggal motor,
terutama karena tidak beralih mulai sentrifugal adalah diperlukan.
Dibawah ini adalah gambar rangkaian motor kapasitor permanaen/tetap, yaitu
:

Gambar 9. Rangkaian Motor Permanen / Tetap


Tetap split-kapasitor motor memiliki berbagai aplikasi tergantung pada desain. Ini
termasuk fans, blower dengan kebutuhan rendah dan torsi mulai terputus-putus
bersepeda menggunakan, seperti penyesuaian mekanisme, gerbang operator dan
pembuka pintu garasi.

2.4.4 Motor Capasitor Star/Run

Motor ini memiliki kapasitor mulai ketik seri dengan bantu berliku seperti motor
mulai kapasitor untuk tinggi mulai torsi. Seperti motor PSC itu, juga memiliki tipe
menjalankan kapasitor yang ada di seri dengan tambahan berliku setelah kapasitor
mulai diaktifkan
keluar dari sirkuit. Ini memungkinkan torsi overload
tinggi.
Gambar 10. Rangkaian Motor Kapasitor Star dan Run

Jenis motor dapat dirancang untuk menurunkan beban penuh arus dan efisiensi yang
lebih tinggi (lihat Gambar 9 untuk torquespeed kurva). motor ini mahal karena
untuk memulai dan menjalankan kapasitor, dan saklar sentrifugal. Hal ini
dapat menangani aplikasi terlalu menuntut untuk lain jenis motor fase tunggal. Ini
termasuk woodworking mesin, kompresor udara, tekanan tinggi pompa air, pompa
vakum dan torsi tinggi lainnya aplikasi yang memerlukan 1-10 hp.

2.4.5 Shaded Pole Motor (Motor Bayangan Kutub)

Bayang-kutub motor hanya memiliki satu berliku utama dan tidak mulai
berliku. Memulai adalah dengan cara desain yang cincin loop tembaga kontinu di
sebagian kecil dari masing-masing kutub motor. Ini "warna" yang sebagian kutub,
menyebabkan medan magnet di daerah diarsir ketinggalan di belakang lapangan di
daerah unshaded. Itu reaksi dari dua bidang mendapatkan poros berputar. Karena
motor berbayang-tiang tidak memiliki awal yang berkelok-kelok, mulai beralih
atau kapasitor, itu adalah elektrik sederhana dan murah. Juga, kecepatan dapat
dikendalikan hanya dengan memvariasikan tegangan, atau melalui multi-tap berliku.
Mekanis, pembangunan berbayang-kutub motor memungkinkan tinggi volume
produksi. Bahkan, ini biasanya dianggap sebagai "sekali pakai" motor, yang berarti
mereka jauh lebih murah untuk menggantikan daripada
perbaikan. Di bawah ini adalah gambar rangkaian dari shaded pole motor, yaitu :
Gambar 11. Rangkaina Shaded Pole Motor

Motor berbayang-kutub memiliki banyak fitur yang positif tetapi juga memiliki
beberapa kelemahan. Ini rendah mulai torsi biasanya 25% sampai 75% dari nilai
torsi. Hal ini motor slip tinggi dengan kecepatan berjalan 7% sampai 10% di bawah
kecepatan sinkron. Secara umum, efisiensi motor jenis ini sangat rendah (di bawah
20%). Setelan biaya rendah awal motor berbayang-tiang untuk rendah daya kuda
atau aplikasi tugas ringan. Mungkin terbesar mereka digunakan adalah multi-
kecepatan kipas untuk penggunaan rumah tangga. Tapi torsi rendah, efisiensi rendah
dan kurang kokoh mekanik fitur membuat motor berbayang-kutub tidak praktis untuk
sebagian besar industri atau komersial penggunaan, di mana tingkat yang lebih tinggi
atau siklus tugas kontinu norma.

Dibawah ini adalah gambar perbandingan antara motor –motor satu fasa sesusai dari
cara kerjanya, yaitu :
Gambar 11. Kurva Perbandingan Motor – motor Satu Fasa

2.5 Aplikasi / Kegunaan :

1. Generator.
2. Penggilingan karet.
3. Penggilingan bubur kayu.
4. Pompa-pompa sentrifugal.
5. Motor pada jam.
6. Motor pada kompresor.

2.6. Keuntungan dan Kerugian.

2.6.1 Keuntungan:
• Daya motor sinkron lebih baik sehingga efisiensi energi sangat besar.
• Putaran tidak berkurang meskipun beban bertambah.
• Bila terjadi overload, motor akan langsung berhenti sehingga akan lebih aman.
• Dapat memperbaiki motor daya.
• Dapat beroperasi pada penyetelan arus penguat medan.

2.6.2 Kerugian:
• Motor sinkron lebih mahal dari motor induksi.
• Tidak mampu menstart sendiri.
• Tidak praktis bila digunakan sebagai pemutar.
2.7 Karakteristik Motor AC sinkron

Gambar diatas memperlihatkan bahwa Torka adalah fungsi sin δ, dengan δ adalah sudut daya.
Pada motor sinkron nilai δ negatif dan nilainya positif pada generator sinkron. Torka
maksimum dicapai pada δ= +/- 90o. Jika melebihi batas itu, maka motor atau generator akan
kehilangan stabilitas dan sinkronisasi dan pada akhirnya akan berhenti.

Gambar Model Motor Sinkron (Model dan Diagram Fasor)

Pengaruh Penguatan Medan

• Untuk membangkitkan fuksi dibutuhkan daya reaktif yang bersifat induktif.

• Pada motor sinkron, ggm dibangkitkan arus medan (DC) pada belitan rotor. Jika arus
medan ini cukup, maka motor tidak membutuhkan suplai energi reaktif dari sisi stator
yang bersumber dari jaringan listrik. Sehingga motor bekerja dengan faktor daya = 1.

• Jika penguatan arus medan kurang, maka motor sinkron akan menarik daya reaktif
yang bersifat induktif dari sisi stator. Sehingga motor bekerja dengan factor daya(pf)
terbelakang (lagging). Artinya motor menjadi pembangkit daya reaktif yang bersifat
induktif.
• Kebalikannya jika kelebihan penguatan arus medan, maka motor sinkron akan
menarik daya reaktif yang bersifat kapasitif dari sisi stator. Sehingga motor bekerja
dengan factor daya (pf) mendahului (leading). Artinya motor menjadi pembangkit
daya reaktif yang bersifat kapasitif.

2.8 Pengukuran Motor AC sinkron

Pembangkitan Torka

• Interaksi antara medan putar stator (Bs) dan medan rotor (Br) yang membangkitkan
torka seperti terlihat dalam persamaan berikut:

T = Bsx Bs(sin δ)

δ disebut sudut beban karena besarnya tergantung pembebanan. Pada saat beban nol
nilai δ=0. Jika dibebani, medan rotor tertinggal dari rotor sebesar δ, kemudian
berputar sama lagi. Beban maksimum tercapai pada δ=90o. Jika beban dinaikkan terus
melebihi batas itu, maka motor akan kehilangan sinkronisasi dan akhirnya akan
berhenti.

Pembangkitan Medan Putar

Pada Motor sinkron 3 fasa, mengalir arus seimbang pada tiap fasa dengan beda sudut
fasa 120o

ia = Im sin ωt

ib = Im sin (ωt-120o)

ic = Im sin (ωt-240o)

Tiap arus fasa membangkitkan ggm F yang merupakan fungsi sudut ruang ө seperti

ia à Fa.cos θ. Dengan Fa=Fm. sin ωt

Maka ggm F tiap fasa yang dibangkitkan :

Fa = Fm sin ωt.cos θ

Fb = Fm sin (ωt-120o).cos (θ-120o)

Fc = Fm sin (ωt-240o) .cos (θ-240o)

Resultan ketiga ggm, Fr=Fa+ Fb +Fc

Dan jika kemudian disederhanakan dengan persamaan trigonometri akan diperoleh:

F(θ,t) = 3/2 Fm.cos (θ-ωt)

Yang berarti resultan-mmf adalah medan putar sebagai fungsi dari ruang dan waktu,
seperti terlihat dalam gambar berikut :
DAFTAR PUSTAKA

1. Mitra Hebat Teknik, Motor Listrik Satu Fasa,


http://maintenace.wordpress.com/2009/10/25/motor-listrik-ac-satu-fasa.

2. Dunia Listrik, Motor ListrikAC Satu Fasa, http://dunia-


listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html.

3. http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf

Anda mungkin juga menyukai