Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi
diajukan oleh :
Agung Hardianto
NIM : D 100 110 100
Kepada :
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Teknik Sipil Univeritas Muhammadiyah Surakarta 1
Analisa Pengendalian Manjemen Waktu dan BIaya ………(Agung Hardianto) 2015
Agung Hardianto
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
agung5858@gmail.com
ABSTRAKSI
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa perkembangan proyek dan bagaimana
melakukan pengendalian waktu dan biaya pada proyek pembangunan hotel Batiqa hotel
Palembang. Analisa perkembangan proyek dilakukan dari awal pelaksanaan sampai
dengan minggu ke-64, yang mana pada minggu ke-64 peneliti selesai melaksanakan
penelitiannya. Dikarenakan waktu rencana pelaksanaan proyek adalah 86 minggu, maka
mulai minggu ke-65 sampai minggu ke-86 dilakukan penjadwalan kembali dengan
menggunakan metode CPM. Metode penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahap
pertama adalah studi pustaka dan survei ke lokasi. Tahap kedua adalah pengumpulan
data-data. Tahap ketiga adalah pengolahan data yang didapat. Tahap keempat adalah
analisa hasil dan kesimpulan saran.Hasil analisa perkembangan pelaksanaan proyek
selama 64 minggu, proyek mengalami keterlambatan pada minggu ke-64. Selama
pelaksanaannya proyek tidak terus menerus terlambat, pada beberapa minggu awal
proyek berjalan baik, setelah masuk minggu ke-9 proyek mulai terjadi keterlambatan.
Pada pertengahan pelaksanaannya, proyek kembali dapat mengejar progresnya pada
minggu ke-36 sampai minggu ke-37. Kemudian proyek mengalami keterlambatan lagi
pada minggu ke38 hingga minggu ke-64. Namun disamping itu proyek juga mengalami
penghematan biaya hingga Rp 5.121.238.436 pada minggu ke-64. Setelah melakukan
analisa pelaksanaan proyek selama 64 minggu, kemudian dari sisa waktu pelaksanaan
yang ada dilakukan penjadwalan kembali (rescheduling). Dari hasil pembuatan
penjadwalan kembali dengan biaya normal sisa pekerjaan sebesar Rp 12.661.955.002
selama 20 minggu waktu kerja. Disini peneliti membuat sebelas alternatif percepatan
pelaksanaan pekerjaan dari pekerjaan yang dibuat penjadwalan kembali. Dari sebelas
alternatif yang dibuat dipecah menjadi tiga bagian yang dibedakan berdasarkan waktu
percepatannya, dan dari tiga tersebut akan dipilih yang paling efisien berdasarkan biaya
penambahannya. Tahap terakhir akan didapat salah satu alternatif pekerjaan yang paling
optimal dari ke tiga bagian yang disebutkan sebelumnya. Alternatif pekerjaan yang
paling optimal adalah alternatif ketujuh, yang mana mengalami penambahan biaya
paling sedikit dari segi total biaya, pemakaian tenaga kerja yang dipakai, biaya
overhead, dan berapa banyak pekerjaan yang dilakukan percepatan serta waktu
pelaksanaannya.
Kata kunci : CPM, manajemen biaya, manajemn waktu, pengendalian proyek,
perencanaan kembali
kadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama proses pelaksanaan serta memberi nilai pada
berlangsungnya kejadian masing-masing kejadian tersebut.
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/waktu). Dalam melakukan kegiatan estimasi,
seorang estimator harus memahami proses
Biaya konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis
Biaya adalah semua pengorbanan yang dan kebutuhan alat karena faktor tersebut
perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, dapat mempengaruhi biaya konstruksi.
yang dinyatakan dalam dengan satuan uang
menurut harga pasar yang berlaku, baik yang
Penjadwalan
sudah terjadi maupun yang akan terjadi
Menurut Widiasanti & Lenggogeni (2013)
(http://icl.googleusercontent.com/?lite_url=htt
penjadwalan proyek konstruksi merupakan
p://id.m.wikipedia.org/wiki/Biaya&ei=2qbZM
alat untuk menentukan waktu yang dibutuhkan
utX&lc=id-ID&s=1).
oleh suatu kegiatan dalam menyelesaikannya.
Di samping itu, penjadwalan juga sebagai alat
Pengendalian
untuk menentukan kapan mulai dan selesainya
Menurut Ervianto (2002) pengendalian
kegiatan-kegitan tersebut.
adalah proses penetapan apa yang telah
Perencanaan penjadwalan pada suatu
dicapai, evaluasi kinerja, dan langkah
proyek konstruksi, secara umum terdiri dari
perbaikan bila diperlukan.
perencanaan waktu, tenaga kerja, peralatan,
Tujuan dan ruang lingkup pengendalian
material, dan keuangan. Ketepatan
pelaksanaan konstruksi ialah untuk menjamin
penjadwalan dalam pelaksanaan proyek sangat
keseimbangan ekonomi di dalam penggunaan
berpengaruh pada terhindarnya banyak
kelima (M) yang menjadi perhatian
kerugian, misalnya pembengkakan biaya
manajemen (Men, Money, Machines,
konstruksi, keterlambatan penyerahan proyek,
Materials & Methods) dengan batasan-batasan
dan perselisihan atau klaim.
yang diberikan di dalam petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tersebut (Soekoto, 1995).
Pengendalian Biaya
Pengendalian adalah kegiatan bimbingan,
Menurut Soeharto (2001) pengendalian
dorongan, pemberian instruksi, dan
biaya merupakan langkah akhir dari proses
mengadakan koordinasi antar berbagai
pengelolaan biaya proyek, yaitu
kegiatan oleh atasan kepada bawahan dengan
mengusahakan agar penggunaan dan
maksud agar pelaksanaan tugas dapat berjalan
pengeluaran biaya sesuai dengan perencanaan,
dengan lancar (Djojowirono, 2002).
berupa anggaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, aspek dan objek
LANDASAN TEORI
pengendalian biaya akan identik dengan
Rencana Anggaran Biaya
perencanaan biaya, sehingga berbagai jenis
Menurut Ervianto (2002) kegiatan estimasi
kegiatan di kantor pusat dan lapangan harus
adalah salah satu proses utama dalam proyek
selalu dipantau dan dikendalikan agar hasil
konstruksi untuk menjawab pertanyaan
implementasinya sesuai dengan anggaran yang
“Berapa besar dana yang harus disediakan
telah ditentukan.
untuk sebuah bangunan?” Penyiapan dana
Kemudian ada juga komponen biaya
dalam proyek konstruksi dibutuhkan dalam
proyek yang perlu dipertimbangkan sebelum
jumlah yang besar. Kegiatan estimasi
proyek selesai dan siap dioprasikan, yaitu
merupakan dasar untuk membuat sistem
modal tetap (fixed capital). Model tetap adalah
pembiayaan dan jadwal pelaksanaan
bagian dari biaya proyek yang dipakai untuk
konstruksi, untuk meramalkan kejadian pada
membangun instalasi atau menghasilkan
Teknik Sipil Univeritas Muhammadiyah Surakarta 5
Analisa Pengendalian Manjemen Waktu dan BIaya ………(Agung Hardianto) 2015
produk proyek yang diinginkan. Modal tetap pembelian subkontrak diadakan atau sampai
dibagi menjadi biaya langsung (direct cost) konstruksi.
dan biaya tidak langsung (indirect cost). Perencanaan dan penjadwalan bagian dari
1. Biaya langsung pentusunan biaya integral. Jadwal itu
Biaya langsung adalah biaya segala menunjukan persentase pekerjaan di tempat
sesuatu yang akan menjadi komponen kerja, pekerjaan untuk diselesaikan, dan urutan
permanen hasil akhir proyek. Biaya pekerjaan itu sendiri. Laporan-laporan status
langsung terdiri dari : biaya dan jadwal dibuat secara terpadu dan
a. Penyiapan lahan (Site preparation). dibawah supervisi manajer yang sama,
b. Pengadaan peralatan utama. misalnya manajer kontrol.
c. Biaya merakit dan memasang peralatan
utama. Metode Varians Biaya dan Varians Jadwal
d. Alat-alat listrik dan instrumen. Terpadu
e. Pembangunan gedung perkantoran, Soeharto (2001) berpendapat bahwa
pusat pengendalian operasi, gudang, dan menganalisa kemajuan proyek dengan metode
bangunan civil lainnya. varians sederhana masih kurang mencukupi,
f. Pembebasan tanah. karena analisa varians tidak mengintegrasikan
2. Biaya tidak langsung aspek biaya dengan jadwal. Untuk
Biaya tidak langsung adalah pengeluaran mengatasinya digunakan metode nilai hasil.
untuk manajemen, supervisor, dan 1. BCWS, ACWP, dan BCWP
pembayaran material serta jasa untuk a. BCWS (budgeted cost of work
pengadaan bagian proyek yang tidak akan scheduled)
menjadi instalasi atau produk permanen, Angka ini menunjukan anggaran
tetai diperlukan dalam proses pembangunan untuk suatu paket pekerjaan, tetapi
proyek. Biaya tidak langsung meliputi disusun dan dikaitkan dengan jadwal
antara lain : pelaksanaan.
a. Gaji tetap dan tunjangan. b. ACWP (actual cost of work performed)
b. Kendaraan dan peralatan konstruksi. Jumlah biaya aktual pekerjaan yang
c. Pembanguanan fasilitas sementara. telah dilaksanakan.
d. Pengeluaran umum. c. BCWP (budgeted of work performed)
e. Laba kontinjensi. Indikator ini menunjukan nilai hasil
f. Overhead dari sudut pandang nilai yang telah
g. Pajak, pungutan/sumbangan, biaya diselesaikan terhadap anggaran yang
perijinan, dan asuransi. telah disediakan untuk mengerjakan
pekerjaan tersebut.
Pengendalian Waktu/Jadwal 2. CV (Cost Varians) dan SV (Schedule
Menurut Soeharto (2001) perencanaan Varians)
proyek keseluruhan secara garis besar a. Varians biaya – cost variance (CV)
dilaksanakan pada taraf permulaan proyek dan Perbedaan nilai yang didapat setelah
selalu ditinjau ulang ketika perkembangannya menyelesaikan item pekerjaan dengan
tidak sesuai dengan rencana. Penjadwalan nilai aktual pelaksanaan proyek. Nilai
adalah pengaturan perincian yang dibutuhkan positif dari CV mengindikasikan bahwa
untuk melaksanakan rencana itu. Dimulai iten pekerjaan tersebut memberikan
dengan taraf desain, dikembangkan pada keuntungan pada periode waktu yang
waktu pemberian kontrak, kemudian dipakai ditinjau. Sedangkan, jika nilai CV
sebagai dasar pengendalian pada saat negatif menunjukan bahwa item
Rp4,000,000,000
Rp2,000,000,000
Rp-
Cost
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 CV
Rp(2,000,000,000) SV
Rp(4,000,000,000)
Rp(6,000,000,000)
Rp(8,000,000,000)
Durasi
Gambar 3. Grafik hasil analisa Cost Variance (CV) dan Schedule Variance (SV)
2.00
Konstanta
1.50
CPI
1.00 SPI
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
0.50
0.00
Durasi
Gambar 4. Grafik hasil analisa Cost Performance Index (CPI) dan Schedule Performance Index
(SPI)
Gambar 6 Hubungan logika pekerjaan setelah penjadwalan kembali dengan metode CPM