Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI TEKNIS

Nama Pekerjaan : Pembangunan Pengaman Pantai Wasampela Kecamatan Wabula Kab. Buton
Lokasi : Kecamatan Wabula Kabupaten Buton
Tahun Anggaran: 2019

I. URAIAN UMUM

1.1. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan menurut Gambar-Gambar Bestek, RKS dan
juga Semua Syarat-Syarat, Ketentuan-Ketentuan dan Cara-Cara yang disebutkan dalam
Rencana Pekerjaan ini dan Penjelasan-penjelasan tambahan, yang dicatat atau dimuat
dalam Risalah Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan serta Segala Petunjuk, Saran
dan Perintah Lisan dan Tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen maupun Direksi Teknis
Lapangan Lapangan selama pekerjaan berlangsung.
1.2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah semua pekerjaan yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya yang dibuat berdasarkan BQ (Bill of Quantity) yang dibuat oleh
Perencana.
1.3. Pekerjaan meliputi mendatangkan bahan bangunan, alat-alat, perkakas dan pengerahan
tenaga kerja. Disamping itu juga harus melaksanakan pekerjaan persiapan serta
keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan bisa
diselenggarakan dengan cepat, tepat waktu, tepat mutu, baik dan sempurna sesuai
dengan RKS yang ada.
1.4. Penyedia Jasa berkewajiban untuk meneliti Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknik yang
ada, Gambar-gambar Rencana lengkap dengan Gambar-gambar Penjelasan dan
Dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kebenaran dan kondisi pekerjaan, meninjau
tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan, melakukan pengukuran-pengukuran dan
mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan
kelengkapan pelaksanaan kegiatan.
II.LINGKUP PEKERJAAN

2.1 Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah :


Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah :
1. Pekerjaan Persiapan meliputi :
a. Mobilisasi
b. Administrasi pelaporan / Dokumentasi
c. Shop Drawing dan As Built Drawing
d. Pemasangan Bowplank
2. Pekerjaan Tanah
e. Galian Tanah Biasa (mekanis)
f. Timbunan Tanah didatangkan Dari Luar
3. Pekerjaan Pasang Batu dan Pasangan (Pekrerjaan Talud)
g. Pasangan Batu Mortar 1 PC : 4 PP
h. Pasangan Batu Kosong
i. Plasteran 1 Pc : 2 Psr (Tebal 2 Cm)

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Mobilisasi
3.1. Umum
1. Lingkup kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam kontrak ini akan tergantung pada jenis
dan volume pekerjaan yang harus Dilaksanakan sebagaimana disyaratkan di bagian bagian
lain dari dokumen kontrak dan secara umum harus memenuhi berikut :
a. Ketentuan mobilisasi untuk semua kontrak
- Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
penyedia jasa dan kegiatan pelaksanaan
- mobilisasi personil penyedia jasa sesuai dengan struktur organisasi terlaksana
yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan termasuk para pekerja yang
diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak dan
personil ahli k3 atau petugas k3 sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
Dalam seksi 1.19 dari spesifikasi ini .
- mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal tempat pekerjaan di mana
peralatan tersebut akan digunakan menurut kontrak ini
- penyedia dan pemeliharaan base camp penyedia jasa jika perlu termasuk kantor
lapangan tempat tinggal bengkel gudang dan sebagainya
- perkuat andi jembatan lama untuk mengangkut and alat-alat berat
b. Ketentuan mobilisasi kantor lapangan dan fasilitasnya untuk deteksi pekerjaan
c. Kebutuhan ini akan disediakan dalam kontrak lain
d. Ketentuan mobilisasi fasilitas pengendalian umum
e. Penyediaan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.4 dari spesifikasi ini
gedung laboratorium Dan peralatannya yang dimaksud menurut ini akan tetapi
menjadi milik penyedia jasa dan waktu kegiatan selesai
f. Kegiatan mobilisasi untuk semua kontrak
Pembongkaran tempat kerja oleh penyedia jasa pada saat akhir kontrak termasuk
pemindahan semua instalasi peralatan dan perlengkapan dari tanah milik pemerintah dan
pengembalian kondisi tempat kerja, menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan di
mulai
2. Periode mobilisasi
Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar dalam pasal 1.2.1 harus diselesaikan
dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja ,secara penyediaan fasilitas
dan pelaksanaan pengendalian mutu harus diselesaikan dalam waktu 45 hari
Setiap kegagalan penyedia jasa dalam mobilisasi fasilitas dan pelayanan pengendalian mutu
sebagaimana disebutkan di atas, akan membuat direksi pekerjaan melaksanakan pekerjaan
semacam ini yang dianggap perlu dan akan Membebaskan seluruh biaya tersebut ditambah
10% pada penyedia jasa, di mana biaya tersebut kan dipotong pada setiap pembayaran yang
dibayarkan atau akan dibayarkan kepada penyedia jasa menurut kontrak ini, bahkan
pemotongan sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 1.2.3. tetap berlaku
3. Pengajuan kesiapan kerja
Penyedia jasa harus menyerahkan kepada direksi pekerjaan suatu program mobilisasi
menurut detil dan waktu yang disyaratkan, dalam pasal 1.2.2 dari spesifikasi ini
Bilamana perkuatan jembatan lama atau pembuatan jembatan darurat atau pembuatan
timbunan darurat pada jalan yang berdekatan dengan proyek diperlukan untuk
memperlancar pengangkutan peralatan, instalasi atau bahan milik penyedia jasa detil
pekerjaan darurat ini juga harus diserahkan bersama dengan program mobilisasi Sesuai
dengan ketentuan seksi 10 titik dua baris spesifikasi ini

3.2. Program mobilisasi


1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah surat perintah mulai kerja (permen pu nomor 43
tahun 2007) penyedia jasa harus melaksanakan rapat persiapan pelaksaan (pre construction
meeting) yang dihadiri pengguna jasa, direksi pekerjaan, wakil direksi pekerjaan bila ada dan
penyedia jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis, maupun yang non teknis dalam
kegiatan ini. Agenda dalam rapat Harus mencakup, namun tidak terbatas pada berikut ini
a. Pendahuluan
b. Sinkronisasi struktur organisasi
- Struktur organisasi pengguna jasa
- Struktur organisasi penyedia jasa
- Struktur organisasi direksi pekerjaan
c. Masalah-masalah lapangan
- Ruangan milik jalan
- Sumber-sumber bahan
- Lokasi base camp
d. Wakil penyedia jasa
e. Pengajuan
f. Persetujuan
g. Dokumen penyelesaian pekerjaan penyerahan pertama pekerjaan selesai
h. Rencana kerja
- Bagan jadwal pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan urutan kegiatan
utama yang membentuk pekerjaan
- Rencana mobilisasi
- rencana relokasi
- rencana kesehatan dan keselamatan kerja kontrak RK3K
- Program mutu
- Rencana manajemen dan keselamatan lalu lintas
- Rencana inspeksi dan pengujian
- dokumen rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan, (jika ada) dokumen
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan (jika ada) atau sekurang-kurangnya
standar dan prosedur pengelolaan lingkungan yang berlaku khusus untuk kegiatan
tersebut
i. Komunikasi korespondensi
j. Rapat pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
k. Pelaporan dan pemantauan
2. Dalam waktu 14 hari setelah rapat persiapan pelaksanaan penyedia jasa harus menyerahkan
program mobilisasi termasuk program perkuatan jembatan (bila ada) dan jadwal kemajuan
pelaksanaan kepada direksi pekerjaan bentuk diminta kan persetujuan nya
3. Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang
disyaratkan dalam pasal 1.2.1 dan harus mencakup informasi tambahan berikut :
a. Lokasi base camp penyedia jasa dengan denah lokasi umum dan denah details di
lapangan, yang menunjukkan lokasi kantor penyedia jasa, bengkel, gudang, mesin
pemecah batu dan instalasi pencampuran serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut
termasuk dalam lingkup kontrak
b. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang
tercantum dalam daftar peralatan yang diusulkan dalam Penawaran bersama dengan
usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan
c. Setiap perubahan dan peralatan maupun personil yang diusulkan dalam penawaran
harus memperoleh persetujuan dari direksi pekerjaan
d. Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok bar chart yang
menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan menyatakan
persentasi kemajuan mobilisasi

3.3. pengukuran dan pembayaran


1. Pengukuran
Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh direksi pekerjaan atas dasar jadwal
kemajuan mobilisasi yang lengkap dan telah disetujui seperti yang diuraikan pada pasal
1.2.2.2 diatas
2. Dasar pembayaran
3. Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran yang diberikan di
bawah, di mana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan
pemasangan peralatan, dan untuk semua pekerja bahan perkakas dan biaya lainnya Yang
perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam pasal 1.2.1.1 dari spesifikasi ini.
walaupun demikian direksi pekerjaan dapat setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan
memerintahkan penyedia jasa untuk menambah peralatan yang dianggap perlu tanpa
menyebabkan harga berubah, harga lumpsum untuk mobilisasi
a. 50% bila mobilisasi selesai dan pelayanan atau fasilitas pengujian laboratorium telah
lengkap di mobilisasi
b. 20% bila semua peralatan utama berada di lapangan dan diterima oleh direksi pekerjaan
c. 30% bila demobilisasi selesai dilaksanakan
Bilamana penyedia jasa tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan salah satu dari kedua
batas waktu yang disyaratkan dalam jumlah yang disahkan direksi pekerjaan untuk
pembayaran adalah persentasi angsuran penuh dari harga Lumbsum mobilisasi di kurangi
sejumlah 1% nilai angsuran untuk setiap keterlambatan satu hari dalam menyelesaian
sampai maksimum 50 hari.

B. ADMINISTRASI PELAPORAN / DOKUMENTASI

20.1. Penyedia Jasa wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan untuk :
a.Mencatat semua instruksi / catatan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang diberikan oleh
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Direksi Teknis Lapangan kegiatan pelaksanaan
pekerjaan yang selanjutnya disebut “Buku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan”.
b.Buku untuk mencatat tamu/ Owner /wakil owner yang datang ke lokasi pekerjaan selama
masa pelaksanaan yang selanjutnya disebut “Buku Tamu”.
c. Kedua buku tersebut harus ditandatangani bersama-sama oleh Penyedia Jasa dan Direksi
Teknis Lapangan Lapangan. Pada serah terima pekerjaan selesai/penyerahan pertama
kalinya. Buku-buku tersebut harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
20.2. Penyedia Jasa harus membuat Laporan Harian. Laporan Harian dibuat/diisi setiap hari untuk
mencatat hal-hal sebagai berikut :
a.Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja bekerja pada hari itu serta tenaga personalia dari
Penyedia Jasa sendiri.
b.Catatan bahan meliputi : bahan yang datang, bahan yang ditolak dan bahan yang
digunakan untuk pelaksanaan perkerjaan, baik jenis maupun jumlahnya.
c. Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari tersebut dan besarnya
kuantitas pekerjaan yang diselesaikannya.
d.Hasil fisik pekerjaan yang dicapai.
e.Jumlah alat baik yang dioperasikan dan lamanya operasi alat yang bersangkutan.
f. Keadaan cuaca (hujan, banjir, ramalan pasang surut dan lain-lain).
g.Hambatan/kendala yang ada
20.3. Pencatatan Buku Harian dilakukan oleh Penyedia Jasa dan diperiksa/diketahui kebenarannya
oleh Direksi Teknis Lapangan Pekerjaan/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
20.4. Disamping membuat Laporan Harian, Penyedia Jasa wajib membuat laporan mingguan dan
laporan bulanan dalam rangkap 4 (empat) yaitu untuk :
- 1 (satu) berkas untuk Pejabat Pembuat Komitmen
- 1 (satu) berkas untuk Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang bersangkutan.
- 1 (satu) berkas untuk arsip Penyedia Jasa.
- 1 (satu) berkas untuk Direksi Teknis Lapangan.
Laporan dimaksud didasarkan pada Buku Harian Pelaksana. Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan harus ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Laporan Bulanan yang dilampiri Laporan Mingguan diserahkan selambat-lambatnya pada
tanggal 5 bulan berikutnya.
20.5. Kemajuan dan kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus didokumentasikan dengan foto, slide
dan video kaset sekurang-kurangnya :
- Kemajuan fisik 0%.
- Kemajuan fisik 50%.
- Kemajuan fisik 100%.
- Setelah masa pemeliharaan berakhir/penyerahan kedua.
Setiap pengambilan foto dibidik dari 3 arah dengan titik pengambilan yang tetap. Foto
tersebut dicetak dengan ukuran 3R dalam rangkap 5 dan ditata dalam satu album.
20.6. Disamping foto-foto kemajuan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib mengambil foto pada keadaan
tertentu misalnya gelombang besar yang mengakibatkan kerusakan bangunan, perubahan
galian yang sudah peil, dan lain sebagainya.
20.7. Setiap pengambilan foto dokumentasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
harus dipasang papan nama pekerjaan dengan format yang telah ditetapkan, data lapangan,
tanggal dan prestasi fisik yang saat itu telah dicapai.
20.8. Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan menyerahkan foto ukuran 20R
sebanyak 8 (delapan) rangkap.

C. SHOP DRAWING DAN AS BUILT DRAWING


10.1. Pelaksanaan fisik konstruksi harus dikerjakan sesuai dengan gambar perencanaan (gambar
bestek) dan gambar detail serta gambar-gambar perubahan yang telah disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen.
10.2. Untuk pekerjaan yang memerlukan gambar detail, bagian gambar yang belum tersedia
gambar detailnya harus dibuat Penyedia Jasa sendiri dan dimintakan persetujuannya kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan lapangan.
10.3. Apabila terhadap ketidaksesuaian antara gambar pelaksanaan (gambar bestek) dengan
gambar detail maka gambar detail yang lebih mengikat.
10.4. Apabila terdapat ketidaksamaan antara gambar dengan keadaan di lapangan, Penyedia Jasa
harus memberitahukannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan untuk penentuan lebih
lanjut.
10.5. Disamping gambar konstruksi yang telah ada gambar revisi / perubahan / penyempurnaan
selama pelaksanaan yang mungkin ada, apabila sudah disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, mengikat untuk penyelesaian pekerjaan.
10.6. Pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan gambar yang telah disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, menjadi tanggungan Penyedia Jasa sendiri. Terhadap hal ini Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan berhak agar pekerjaan tersebut dibongkar dan Penyedia Jasa wajib
melaksanakannya.
10.7. Dalam hal Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan diluar ketentuan tanpa persetujuan
Pejabat Pembuat Komitmen maka hasil fisik pekerjaan tidak dapat diperhitungkan dalam
prestasi pekerjaan. Hal ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sendiri.
10.8. Gambar terbangun/as built drawing :
a. Setiap selesainya pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan pengajuan permintaan
pembayaran/termijn atas hasil fisik pekerjaan, Penyedia Jasa wajib membuat gambar
terbangun (as built drawing) yang mendapat persetujuan oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Gambar tersebut butir a berkelanjutan sampai pekerjaan selesai 100 %
c. Sebagai kelengkapannya dibuat Berita Acara atas gambar terbangun tersebut.

D. PEMASANGAN BOUWPLANK
7.1. Uitzet :
a. Uitzet harus dilakukan dengan menggunakan pesawat ukur.
b. Duga ketinggian (peil) diambil dari titik ikat yang telah ditetapkan Proyek.
c. Profil bangunan dibuat sesuai dengan rencana bentuk konstruksi dan terpasang kokoh.
d. Bouwplank dipasang dengan peil yang diambil dari titik ikat pada bouwplank harus
ditegaskan posisi as dan angka peilnya.
7.2. Profil dan Bouwplank :
a. Bouwplank bila diperlukan dibuat dengan konstruksi kayu dan papan jenis Kayu Meranti
b. Tiang bouwplank untuk tinggi maksimal 2 m harus terbuat dari balok Kayu Meranti
sekurang-kurangnya dengan ukuran 5/7 cm, terpasang kokoh dan tidak berubah selama
masa konstruksi.
c. Papan bouwplank sekurang-kurangnya memiliki ukuran 2/20 cm, bahan Kayu Meranti,
diserut pada sisi yang digunakan dan dilengkapi dengan notasi as serta angka duga tinggi
peil yang ditulis dengan cat warna merah.

2. PEKERJAAN TANAH

A. GALIAN TANAH BIASA

26.1. Sebelum pekerjaan galian tanah dimulai, Penyedia Jasa harus mengadakan cek bersama
Direksi Teknis Lapangan pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah, sehingga
apabila terdapat perbedaan antara lapangan dengan gambar rencana dapat segera diketahui
secara dini, dan melaporkannya kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Pengajuan atas
perbedaan/kelainan setelah Penyedia Jasa melakukan pekerjaan galian, tidak dapat diterima.
26.2. Penggalian harus dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan, kecuali ditetapkan lain oleh
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan berhubung dengan pertimbangan keadaan setempat.
26.3. Kemiringan talud galian dibuat maksimum (paling landai) 1:1
26.4. Dalam hal galian tanah tertimbun kembali akibat adanya sebab seperti :
- Longsoran pantai galian dan sejenisnya
- Adanya rembesan
- dll.
Hal tersebut di atas tidak dapat diperhitungkan sebagai tambahan pekerjaan/volume
pekerjaan.
26.5. Teknis pelaksanaan galian yang dilakukan dengan untuk memperbesar volume pekerjaan
tanah, tidak dapat dibenarkan, tambahan volume pekerjaan tanah tersebut di atas, tidak
dapat diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan.
26.6. Galian yang telah sampai pada peil yang ditentukan harus segera dilaporkan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan untuk diadakan pemeriksaan. Sebelum ada persetujuan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan atas kebenaran kedalaman galian tersebut, Penyedia Jasa tidak
dibenarkan memulai pekerjaan pasangan pondasi. Dalam hal rawan air pasang, pengecekan
dapat dilakukan sekurang-kurangnya satu hari sekali.
26.7. Pekerjaan pengurugan kembali pada fondasi footplate dapat menggunakan tanah eks galian.
Pekerjaan ini dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 20 cm setiap lapis dan dipadatkan
dengan alat pemadat sesuai dengan material timbunan sehingga mencapai kepadatan
minimum standart proctor 90 %.

B. TIMBUNAN TANAH

27.1. Material yang dipakai adalah pasir atau tanah, tidak diperkenankan mengambil dari pasir dari
laut atau pantai.
27.2. Pekerjaan timbunan yang berfungsi konstruktif, sebelum memulai pekerjaan timbunan, maka
dasar/alas dimana tanah/pasir yang akan ditimbun harus dibersihkan terlebih dahulu dari
tanaman, sampah dan bahan lainnya yang dapat membusuk yang nantinya dapat
menyebabkan labilnya timbunan berupa longsoran, penurunan atau hal-hal lainnya.
27.3. Dan apabila tanah dasar/alasnya tidak baik, yang diperkirakan dapat merugikan konstruksi,
maka dasar/alas tersebut harus digali dulu sampai pada lapisan dasar tanah yang baik.
27.4. Timbunan tanah/pasir dihampar lapis demi lapis maksimum setebal 20 cm setiap lapis dan
dipadatkan dengan alat pemadat sesuai dengan material timbunan sehingga mencapai
kepadatan minimum standart proctor 90 %.
27.5. Pekerjaan urugan pasir sebagai lantai kerja dilaksanakan setebal 15 cm dan pondasi footplate
10 cm. pasir yang digunakan adalah pasir local.

3. PEKERJAAN PASANG BATU DAN PASANGAN ( PASANG TALUD)


A. PASANG BATU MORTAR 1PC : 4 PP

B. PASANGAN BATU KOSONG

C. PEKERJAAN PLESTERAN 1 PC : 2 PSR ( TEBAL 2 CM )

30.1. Plesteran dinding bangunan diplester dengan adukan 1 PC : 2 PS dengan dan diaci dengan
semen dan air.
30.2. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan campuran.
Pekerjaan plesteran dikerjakan sampai ketebalan maksimal 2 cm.

PENUTUP
1. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dengan baik serta sesuai dengan Rencana Kerja dan
syarat-syarat. Pekerjaan yang tidak rapi dan tidak baik harus diperbaiki sampai diperoleh hasil
yang memenuhi syarat.
2. Segala jenis pekerjaan yang belum tercantum secara jelas di dalam Rencana Kerja dan syarat-
syarat, akan dijelaskan lebih lanjut oleh Konsultan/Direksi Teknik Lapangan.
3. Penyedia Jasa Konstruksi wajib mengurus izin-izin sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan pembangunan ini.
4. Penyedia Jasa Konstruksi wajib membersihkan seluruh halaman atau lokasi pekerjaan dari
sisa-sisa bahan dan kotoran lain sekitar bangunan agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
5. Pekerjaan yang belum tercantum dalam bestek gambar akan dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan (Aanwijzing).

Kendari, 2 Juli 2019


CV. INTI JATI SULTRA

LAODE NUR M. NAKIB


Direktur

Anda mungkin juga menyukai