PEMERINTAH TURUNANNYA
POKOK BAHASAN
Pengertian Pengadaan Pelelangan Gagal
Barang/Jasa
Pelaksanaan Kontrak
Etika dan Prinsip Pengadaan
Pemutusan dan Penghentian Kontrak
Pelaku Pengadaan
Denda dan Ganti Rugi
Pelaku usaha
Sanksi
Hakekat Pengadaan Barang/Jasa
Penyelesaian sengketa
Gambaran Umum Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia Serah Terima dan Masa
Pemeliharaan
Penetapan Kualifikasi Penyedia
Penetapan Pemenang dan Masa
Sanggah
PENGERTIAN
PENGADAAN
BARANG/JASA
PEMERINTAH
Pasal 1 angka 1
3
JENIS PENGADAAN
Pekerjaan
Barang Konstruksi
Pasal 3 Ayat 1 4
JENIS PENGADAAN
Barang
• setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang
dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
Pekerjaan Konstruksi
• keseluruhan / sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu
bangunan
Pasal 1 angka
29 & 30 5
JENIS PENGADAAN
Jasa Konsultansi
• jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir
Jasa Lainnya
• jasa non-Konsultansi/jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/atau
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang
telah dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
Pasal 1 angka
31 & 32 6
Pengguna
Anggaran
Kuasa
Penyedia Pengguna
Anggaran
Penyeleng Pejabat
gara Pembuat
Swakelola Komitmen
PELAKU PBJ
Pejabat/
Panitia Pejabat
Pemeriksa Pengadaan
Hasil
Pekerjaan
Agen Pokja
Pengadaan Pemilihan
Pe l a k u U s a h a d a n Pe nye d i a
Pasal 1
8
angka 27 ,28
Pe nye d i a
Pasal 17 9
Tanggung Jawab Penyedia
Pelaksanaan Kontrak
Kualitas Barang/Jasa
Pasal 17 10
Menghasilkan B/J yang tepat*
untuk setiap uang yang dibelanjakan
*kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.
5 Pasal 4
Prinsip Pengadaan
Efisien Efektif
Transparan Terbuka
Bersaing Adil
Akuntabel
Pasal
30 6
Tidak menerima, Tertib &
menawarkan/ Tanggung Jawab
menjanjikan
Menghindari Profesional,
penyalah - gunaan Mandiri &
wewenang
Etika Menjaga
Rahasia
Pengadaan
Mencegah Tidak saling
pemborosan mem-
pengaruhi
32 7
Pasal
Pertentangan Kepentingan (1)
Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti pada
suatu badan usaha, merangkap sebagai Direksi,
Dewan Komisaris, atau personel inti pada badan
usaha lain yang mengikuti Tender/Seleksi yang sama
Lanjutan….>>
33 7
Pasal
Pertentangan Kepentingan (2)
Pengurus/Manajer koperasi yang mengikuti
Tender/Seleksi pada K/L/ Perangkat Daerah, yang
mana pengurus koperasi merangkap sebagai
PA/KPA/PPK/Pokja Pemilihan/PP;
34 7
Pasal
GARIS BESAR PROSES PBJ
Identifikasi Kebutuhan Persiapan Swakelola
(Mulai) Pelaksanaan Swakelola
Penetapan sasaran
Pelaksanaan Swakelola
Penetapan Barang/Jasa Tipe (I, II, III, IV)
Penyelenggara Swakelola
Rencana Kegiatan
Cara Pengadaan Pembayaran Swakelola
Jadwal Pelaksanaan
Pengawasan dan
Jadwal Pengadaan Penyusunan RAB Pertanggungjawaban Swakelola
Pasal 69 17
Pengadaan Secara Elektronik
Memanfaatkan e-marketplace
Penyedia
K/L/Pemda
PEMILIHAN
PENYEDIA
Pasal 70
18
PROSES PENGADAAN BARANG/JASA
MELALUI PENYEDIA
Perencanaan Persiapan Persiapan
Pengadaan Pengadaan Pemilihan
Penunjukan
Keadaan Tertentu
Langsung
22 Pasal 38
Metode Pemilihan – Jasa Konsultansi
Pengadaan
Langsung ≤ 100 juta
Penunjukan
Keadaan Tertentu
Langsung
23 Pasal 41
E-Reverse Auction
Pasal 50 ayat 11
24
Tahapan umum pemilihan penyedia
Pascakualifikasi
PENAWARAN
Harga Terendah
B/PK/JL Nilai
BSUE
Kualitas
JK Kualitas & biaya
Pagu Anggaran
Nilai terendah
KUALIFIKASI
Sistem Gugur
Pembobotan (JK)
PENETAPAN PERSYARATAN
KUALIFIKASI PENYEDIA
Pokja Pemilihan menyusun persyaratan Penyedia dengan
memperhatikan jenis barang/jasa, nilai Pagu Anggaran, dan
ketentuan yang berkaitan dengan persyaratan Pelaku Usaha
barang/jasa tertentu yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
Dalam menentukan persyaratan Penyedia, Pokja Pemilihan dilarang
menambah persyaratan kualifikasi yang diskriminatif dan tidak
objektif yang dapat menghambat dan membatasi keikutsertaan
Pelaku Usaha dalam proses pemilihan.
Pokja Pemilihan menyusun persyaratan kualifikasi untuk memastikan
Pelaku Usaha yang akan menjadi Penyedia barang/jasa mempunyai
kemampuan untuk menyediakan barang/jasa. Persyaratan kualifikasi
terdiri dari persyaratan administrasi/legalitas, teknis, dan keuangan.
SYARAT KUALIFIKASI
ADMINISTRASI/LEGALITAS PENYEDIA
BARANG/JASA
SYARAT KUALIFIKASI
ADMINISTRASI/LEGALITAS PENYEDIA
BARANG/JASA
a. Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang- undangan, antara
lain di bidang pekerjaan konstruksi, perdagangan, jasa lainnya, atau jasa
konsultansi sesuai dengan skala usaha
(segmentasi/klasifikasi),kategori/golongan/sub golongan/kelompok atau
kualifikasi lapangan usaha.
b. Untuk usaha perorangan tidak diperlukan izin usaha.
c. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
d. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT tahunan).
e. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang
benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa.
f. Dalam hal Peserta akan melakukan konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain harus mempunyai perjanjian
konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain.
g. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada
Kontrak yang dibuktikan dengan:
1. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
2. Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
3. Kartu Tanda Penduduk.
Jenjang pendidikan;
Memiliki sertifikat keahlian/teknis;
Pernah mengikuti pelatihan/kursus; dan/atau
Memiliki kompetensi sesuai bidangnya.
SYARAT KUALIFIKASI KEMAMPUAN
KEUANGAN PENYEDIA BARANG/JASA
LAINNYA/JASA KONSULTANSI
Untuk Penyedia Non Kecil harus memiliki kemampuan keuangan
berupa Sisa Kemampuan Nyata (SKN) yang disertai dengan laporan
keuangan. Kemampuan Nyata adalah kemampuan penuh/keseluruhan
Peserta saat penilaian kualifikasi meliputi kemampuan keuangan dan
kemampuan permodalan untuk melaksanakan paket pekerjaan yang
sedang/akan dikerjakan.
SKN dikecualikan untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil.
Rumusan perhitungan Sisa Kemampuan Nyata (SKN) adalah sebagai
berikut :
SKN = KN - Σ nilai paket pekerjaan yang sedang dikerjakan
KN = fp x MK
MK = fl x KB
Keterangan :
KN = Kemampuan Nyata
MK = Modal Kerja
fp = faktor perputaran modal
fp untuk Usaha Non-Kecil (Menengah dan Besar) = 7
fl = faktor likuiditas
fl untuk Usaha Non-Kecil = 0.6
KB = Kekayaan Bersih
total ekuitas yang dilihat dari neraca keuangan tahun terakhir
Bila SKN < 0 = gugur
SYARAT KUALIFIKASI PENYEDIA
PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA
KONSULTANSI KONSTRUKSI
Persyaratan Izin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat
lainnya (apabila disyaratkan) dengan ketentuan:
Pokja pemilihan melihat kesesuaian antara persyaratan pada LDK dengan
Formulir Isian Kualifikasi yang telah diisi oleh peserta pada SPSE.
Pokja memeriksa masa berlaku izin/sertifikat dengan ketentuan:
1. Izin/sertifikat wajib masih berlaku berdasarkan masa berlaku yang
tertera/tertulis pada izin/sertifikat tersebut;
2. Izin/sertifikat yang habis masa berlakunya sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran tidak dapat diterima dan
penyedia dinyatakan gugur;
3. Dalam hal masa berlaku izin/sertifikat habis setelah batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran, maka Peserta harus
menyampaikan izin/sertifikat yang sudah diperpanjang kepada
Pejabat Pembuat Komitmen sebelum penandatanganan kontrak.
Pokja Pemilihan dapat memeriksa kesesuaian izin/sertifikat dengan
menghubungi penerbit dokumen, dan/atau mengecek melalui layanan daring
(online) milik penerbit dokumen yang tersedia.
Persyaratan Kemampuan Dasar (KD) (apabila disyaratkan), dengan ketentuan:
Perhitungan Kemampuan Dasar (KD)
KD = 3NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada pekerjaan sesuai yang
disyaratkan dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Pada Pengadaan Barang/Jasa Konsultan/Jasa Lainnya, bila SKN < 0 = tidak lulus
Pada Pekerjaan Konstruksi, bila SKN < 10 % HPS = tidak lulus
CATATAN :
Pokja Pemilihan memeriksa membandingkan/mengevaluasi/ membuktikan
antara persyaratan pada Dokumen Kualifikasi dengan data isian peserta
dalam hal:
kelengkapan Dokumen Kualifikasi; dan
pemenuhan persyaratan kualifikasi.
Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda meterai sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
Pemilihan dapat meminta peserta untuk menyampaikan
klarifikasi/konfirmasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah
substansi Formulir Isian Kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan
lapangan pada pihak-pihak/instansi terkait.
Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi,
sehingga data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
Tender/Seleksi Gagal dan Tindak Lanjutnya
Jika pelaksanaan prakualifikasi gagal, maka tindak lanjutnya oleh Pokja Pemilihan
sebagai berikut :
1 Peserta
Setelah pemberian
waktu perpanjangan,
tidak ada peserta
yang menyampaikan
dokumen kualifikasi
Pasal 51 51
PENUNJUKAN PEMENANG
Pasal 27
Jenis Kontrak untuk JK
Pasal 27
Pelaksanaan Kontrak
• Penetapan SPPBJ
• Penandatanganan Kontrak;
• Pemberian Uang Muka;
• Pembayaran Prestasi Pekerjaan;
• Perubahan Kontrak;
• Penyesuaian Harga;
• Penghentian Kontrak atau berakhirnya Kontrak
• Pemutusan Kontrak;
• Serah Terima Hasil Pekerjaan; dan/atau
• Penanganan Keadaan Kahar.
Pasal 52
55
Ikatan Perjanjian
Pasal 52 ayat 2
56
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pasal 53 ayat 3
57
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Bulanan Termin
Sekaligus setelah
pekerjaan selesai
Pasal 53 ayat 4 58
Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pasal 53 ayat 6
60
Perubahan Kontrak
Pasal 54
61
Perubahan Kontrak
Dapat dilakukan
• Semua Jenis Kontrak
Ketentuan
• Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak
• Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kondisi lapangan atau
• Mengubah jadwal pelaksanaan
• Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari nilai kontrak
awal
Pasal 54
62
YG DIHINDARI DARI ADENDUM KONTRAK
KONTRAK KRITIS
Periode I (rencana fisik Periode II (rencana fisik Periode III (rencana fisik
pelaksanaan 0% – pelaksanaan 70% - pelaksanaan 70% -
70% dari kontrak), 100% dari kontrak), 100% dari kontrak),
• selisih keterlambatan • selisih keterlambatan • selisih keterlambatan
antara realisasi fisik antara realisasi fisik antara realisasi fisik
pelaksanaan dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan rencana pelaksanaan rencana pelaksanaan
lebih besar 10%; lebih besar 5%; kurang dari 5% dan
akan melampaui tahun
anggaran berjalan.
PROGRES TIDAK
TERCAPAI DALM UJI SCM III
COBA/TERJADI
SCM I KONTRAK KRITIS
2. Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-masing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam SSKK pada
umur konstruksi agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap kegagalan bangunan
yang ditetapkan apabila rencana umur konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.
5. PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen
yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN
KONTRAK
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
2. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada
penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai,
termasuk:
biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk pekerjaan
ini. Bahan dan Perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia
kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;
biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil Pekerjaan
Sementara dan Peralatan;
biaya langsung demobilisasi Personil.
3. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau
pihak PPK.
Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, pemutusan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan
apabila:
• penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
• penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
• penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender dan penghentian
ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
• penyedia berada dalam keadaan pailit;
• penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan oleh PPK;
• penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
• denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah melampaui 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup
menyelesaikan sisa pekerjaan;
• Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;
• PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK;
• penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan
yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
• pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
Dalam hal pemutusan Kontrak pada masa pelaksanaan dilakukan karena
kesalahan penyedia, maka:
a. Jika kontrak berakhir dan pekerjaan belum selesai 100 %, maka PPK melakukan
penilaian terhadap kemampuan penyedia;
b. Jika dinilai mampu, PPK memberikan kesempatan penyelesaian pekerjaan dengan
pengenaan sanksi denda keterlambatan;
c. Pemberian kesempatan tersebut dituangkan dalam adendum kontrak yang didalamnya
mengatur waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda keterlambatan
kepada penyedia dan perpanjangan jaminan pelaksanaan;
d. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dapat
melampaui Tahun Anggaran
Pasal 56
73
Penyelesaian sengketa kontrak PBJ
• Penyelesaian sengketa antara PPK dan Penyedia dalam
pelaksanaan kontrak dapat dilakukan melalui
Layanan penyelesaian sengketa kontrak
Arbitrase, atau
Penyelesaian melalui pengadilan (kecuali pekerjaan
konstruksi)
Pasal 85
74
Sanksi
Sanksi dalam proses PBJ pemerintah dikenakan terhadap
Pasal 78
75
Sanksi
Proses *)Ditetapka
Pelanggaran Sanksi *)Diusulkan Oleh
Pengadaan n Oleh
Pemilihan Penyedia A Dokumen atau keterangan palsu/tidak • Sanksi digugurkan dalam PP / PA/KPA
(Peserta Pemilhan) benar pemilihan, Pokja Pemilihan/
• sanksi pencairan jaminan Agen Pengadaan
B Indikasi Persengkongkolan
penawaran, dan
C Indikasi KKN • sanksi daftar hitam selama 2
(dua) tahun *)
D Mengundurkan diri, alasan yang tidak bisa • sanksi pencairan jaminan PP / PA/KPA
diterima penawaran , dan Pokja Pemilihan/
• sanksi daftar hitam selama 1 Agen Pengadaan
(satu) tahun *)
Pemilihan Penyedia Pengunduran diri pemenang pemilihan • sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
(Peserta Pemilihan yang telah menerima Surat Penunjukkan penawaran , dan
) Penyedia Barang /Jasa • sanksi daftar hitam selama 1
(satu) tahun *)
Pelaksanaan A Tidak melaksanakan kontrak, tidak • Sanksi pencairan jaminan PPK PA/KPA
Kontrak menyelesaikan pekerjaan, atau tidak pelaksanaan atau jaminan
(Penyedia) melaksanakan kewajiban dalam masa pemeliharaan, dan
pemeliharaan. • sanksi daftar hitam selama 1
(satu) tahun *)
Lanjutan …. >>