Anda di halaman 1dari 36

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Kasus
Ny.D, umur 46 th janda, mempunyai seorang anak laki-laki (22th). Klien sudah 2
tahun ditinggal suaminya meninggal. Pendidikan tamat SMA. Saat ini klien tidak
bekerja. Klien tinggal di rumah hanya dengan anaknya.
Menurut keterangan anaknya, ayahnya 2 thn lalu mengalami kecelakaan motor saat
perjalanan menjemput ibunya bekerja. Dan ayahnya meninggal, sejak kejadian tersebut
ibunya selalu menyalahkan dirinya atas kematian sang ayah. Ibunya sering melamun,
dan bertingkah seolah-olah mendengar sesuatu. Saat dikamar klien terlihat mondar-
mandir sambil seperti mengarahkan telinga ke arah tertentu, sering berbicara sendiri
dengan nada memelas, terkadang juga berteriak sambil marah-marah tanpa sebab
bahkan sampai menangis.
Klien juga mengatakan bahwa ia pada malam hari menjelang tidur sering
mendengar suara-suara aneh yang selalu menyalahkan dirinya. Suara-suara itu
sangat menjengkelkan sehingga klien kesal dan ingin memukul-mukul, melempar
barang-barang agar suara tersebut hilang.
Dari hasil wawancara didapat data: rambut tidak disisir, gigi kuning, baju tidak rapi,
klien selalu menyendiri duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur, kadang-kadang klien
berjalan mondar-mandir. Klien sering berbicara sendiri dan tiba-tiba menangis.

B. Fenomena Sehat Jiwa


1. Faktor Presipitasi
a) Klien sering melamun, dan bertingkah seolah-olah mendengar sesuatu
b) Klien mengatakan bahwa ia pada malam hari menjelang tidur sering mendengar
suara-suara aneh yang selalu menyalahkan dirinya
c) Suara-suara itu sangat menjengkelkan sehingga klien kesal dan ingin memukul-
mukul, melempar barang-barang agar suara tersebut hilang
2. Mekanisme Koping
Klien cenderung berperilaku maladaptif, seperti melukai diri sendiri dan orang-orang
lain disekitarnya. Klien juga malas beraktivitas dan terdapat perubahan suatu persepsi
dengan mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain.

18 | K E P E R A W A T A N J I W A
C. Model Keperawatan
Dalam kasus di atas model keperawatan ini mencakup tentang model keperawatan
interpersonal yaitu :
1. Pandangan tentang penyimpangan perilaku
Ansietas timbul dan dialami secara interpersonal. Rasa takut yang mendasar adalah
takut terhadap penolakan. Seseorang membutuhkan rasa aman dan kepuasan yang
diperoleh melalui hubungan interpersonal yang positif.
2. Proses terapeutik
Hubungan antara terapis dan klien yang penuh rasa percaya dan aman untuk mencapai
kepuasan interpersonal. Klien dibantu untuk mengembangkan hubungan akrap diluar
suasana situasi terapi.
3. Peran klien dan terapis
Klien menceritakan ansietas dan perasaannya pada terapis. Terapis menjalin
hubungan akrap dengan klien, menggunakan empati untuk merasakan perasaan klien
dan menggunakan hubungan sebagai suata pengalaman interpersonal korektif.

D. Terapi Modalitas
1. Terapi kognitif
Kognitif merupakan strategi memodifikasi keyakinan dan sikap yang mempengaruhi
perasaan dan perilaku klien. Kenapa memakai terapi? karena dengan terapi ini dapat
membantu mempertimbangkan stressor dan mengidentifikasi pola pikir dan
keyakinan yang tidak adekuat, dan dapat mengembangkan pola pikir yang rasional.
2. Terapi kelompok
Kelompok yaitu sekumpulan orang (lebih dari satu orang). Jika pasien dengan
halusinasi diberikan terapi kelompok dengan baik akan mempermudah proses pikir
atau pola pikir klien dan untuk mengalihkan perhatian klien agar klien tidak
menyendiri.
3. Terapi Individu
Membina hubungan terstruktur antara klien dengan perawat.
4. Terapi Keluarga
a. Mempercepat proses kesembuhan melalui dinamika kelompok
b. Memperbaiki hubungan interpersonal klien dengan tiap anggota keluarga atau
memperbaiki proses sosialisasi yang dibutuhkan dalam upaya rehabilitasi
c. Menurunkan angka kekambuhan

19 | K E P E R A W A T A N J I W A
d. Keluarga mampu meningkatkan pengertian terhadap klien
e. Keluarga mampu membantu proses rehabilitasi
5. Terapi Biologis/Psikofarmaka
Pemberian kelompok obat anti halusinogen agar mengurangi gangguan persepsi
sensori pendengaran klien.

E. Peran dan Fungsi Perawat


1. Terapi Psikofarmaka
Peran perawat dalam pemberian obat sangat dibutuhkan karena pasien gangguan jiwa
daya tilik persepsi sensori. Dalam kasus Tn. H peran perawat dalam terapi
psikofarmaka adalah memberikan obat jenis halosinogen yang befungsi untuk
mengubah perasaan dan pikiran agar menciptakan daya pandang yang realistis.
Perawat juga berperan memberi dukungan kepada Tn. H agar meminum obatnya
secara teratur.
2. Terapi ECT
Dalam terapi ini, pasien tidak dianjurkan diberikan terapi ECT karena tidak ada
indikasi untuk dilakukan.
3. Terapi Lingkungan
Peran perawat dalam terapi ini pada Tn. H adalah :
a. Pencipta lingkungan yang aman dan nyaman
1) Perawat menciptakan dan mempertahankan suasana yang akrab,
menyenangkan, saling menghargai diantara sesama perawat, petugas kesehatan
dan Tn. H.
2) Perawat menciptakan suasana yang aman pada Tn. H dari benda-benda atau
keadaan yang menimbulkan terjadinya perilaku kekerasan terhadap pasien atau
perawat.
3) Menciptakan suasana yang nyaman.
Tn. H diminta berpartisipasi melakukan kegiatan bagi dirinya sendiri dan
orang lain seperti yang bias dilakukan dirumahnya. Misalnya membereskan
kamar.
b. Penyelenggara proses sosialisasi
1) Membantu Tn. H belajar berinteraksi dengan orang lain, mempercayai orang
lain, sehingga meningkatkan harga diri dan berguna bagi orang lain.

20 | K E P E R A W A T A N J I W A
2) Mendorong Tn. H untuk berkomunikasi tentang ide-ide, perasaan dan
perilakunya secara terbuka sesuai dengan aturan didalam kegiatan- kegaitan
tertentu.
3) Melalui sosialisasi Tn. H belajar tentang kegiatan-kegiatan atau kemampuan
yang baru, dan dapat dilakukannya sesuai dengan kemampuan dan minatnya
pada waktu yang luang.
4) Sebagai teknis perawatan
Fungsi perawat adalah memberikan atau memenuhi kebutuhan dari Tn. H,
memberikan obat-obatan yang telah ditetapkan, mengamati efek obat dan
perilaku-perilaku yang menonjol atau menyimpang serta mengidentifikasi
masalah-masalah yang timbul dalam terapi tersebut.
5) Sebagai leader atau pengelola
Perawat mampu mengelola sehingga tercipta lingkungan terapeutik yang
mendukung penyembuhan dan memberikan dampak baik secara fisik maupun
secara psikologis kepada Tn. H.
4. Terapi Okupasi
Peran dan fungsi perawat dalam terapi ini adalah untuk mengembalikan fungsi
kognitif dengan mengajarkan Tn. H suatu pekerjaan untuk menciptkan kondisi
tertentu sehingga Tn. H dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat
berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya, membantu Tn. H
melepaskan dorongan emosi secara wajar, membantu menemukan kegiatan sesuai
bakat dan kondisi Tn H, selalu memotivasi Tn. H serta perawat juga sebagai
konsultan Tn. H, perawat mengajarkan Tn. H kegiatan sehar-hari seperti makan,
berpakain, BAK, BAB, olahraga, permainan dan sebagainya untuk dapat digunakan
setelah klien kembali di lingkungan masyarakat.
5. Terapi Rehabilitasi
Dalam pelaksanaan terapi rehabilitasi peran perawat pada Tn. H adalah membimbing
atau mengajarkan Tn. H jenis kegiatan rehabilitasi sesuai dengan kemampuan Tn. H,
mengobservasi perilaku Tn. H selama kegiatan rehabilitasi, memberikan dukungan
jika Tn. H belum bisa menyelesaikan kegiatan rehabilitasi sesuai rencana.

21 | K E P E R A W A T A N J I W A
F. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama : Ny D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 th
Pendidikan : SLTA
Nomor RM :1122
b. Alasan Masuk
Kehilangan orang terdekat
c. Pengkajian Psikososial
1) Genogram

a) Pola asuh : single parents


b) Pola komunikasi : bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan
dengan masyarakat adalah bahasa indonesia.
c) Pengambilan keputusan : selama ibu sakit, pengambilan keputusan
sepenuhnya oleh anak Ny D (22 tahun).
d) Ny D tinggal dengan anak laki-lakinya (22 tahun) dan seorang pembantu.
d. Jenis Halusinasi
Halusinasi suara atau pendengaran.

22 | K E P E R A W A T A N J I W A
e. Ciri Halusinasi
1) Afek labil : Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyalahkan
dirinya.
2) Klien sering berbicara sendiri.
f. Frekuensi Halusinasi
Klien sering berbicara sendiri dengan nada memelas, terkadang juga berteriak
sambil marah-marah.
g. Waktu Halusinasi
Pada malam hari menjelang tidur.
h. Situasi
Saat klien sendiri di dalam kamar
i. Respon
Klien ingin memukul-mukul dan melempar barang agar suara tersebut hilang.
j. Persepsi – Sensori
1) Apakah ada gangguan : Ada
2) Halusinasi:
Pendengaran karena klien juga mengatakan bahwa ia pada malam hari
menjelang tidur sering mendengar suara-suara aneh yang selalu menyalahkan
dirinya. Suara-suara itu sangat menjengkelkan sehingga klien kesal dan ingin
memukul-mukul, melempar barang-barang agar suara tersebut hilang.

2. Analisa Data
No Data Problem
1. DS: Perubahan
Klien mengatakan bahwa ia sering mendengar sensori-
suara-suara yang ingin membunuh dirinya perseptual:
DO: halusinasi
Klien sering berbicara sendiri pendengaran
2. DS: Harga diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mampu rendah kronis
menjadi istri yang baik, dan tidak berdaya untuk
melakukan apapun.
DO:

23 | K E P E R A W A T A N J I W A
Klien suka menyendiri dan berjalan mondar-
mandir
3. DS: Defisit
Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak perawatan diri
mampu merawat diri
DO:
Rambut tidak disisir dan kotor, baju tidak rapi,
gigi kuning
4. DS: Kekerasan, risiko
Klien dirawat di rumah sakit jiwa dengan alasan tinggi mencederai
amuk dan merusak lingkungan. diri, orang lain,
DO: lingkungan
Klien sering mengamuk, memukul-mukul,
melempar barang-barang
5. DS: Interaksi sosial,
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak mampu kerusakan:
menjadi istri yang baik, dan tidak berdaya untuk menarik diri
melakukan apapun.
DO:
Selama di rumah sakit, klien selalu menyendiri
duduk di pojok atau tiduran di tempat tidur

3. Pohon Masalah

24 | K E P E R A W A T A N J I W A
4. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
b. Harga diri rendah kronis
c. Defisit perawatan diri
d. Kekerasan, resiko tinggi mencederai diri, orang lain, lingkungan
e. Interaksi sosial, kerusakan: menarik diri.
5. Axis Diagnosa
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
a. Axis 1 : Halusinasi
b. Axis 2a : Persepsi Sensori
c. Axis 2b : Pendengaran
d. Axis 3 : Perubahan
e. Axis 4 : Aktual

6. Intervensi

Perencanaan Intervensi Rasional


Tujuan Kriteria Hasil
TUK 1. 1. Ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling Hubungan saling
Klien dapat bersahabat, percaya dengan percaya merupakan
membina menunjukkan mengungkapkan awal menentukan
hubungan rasa senang, prinsip komunikasi keberhasilan rencana
saling percaya terdapat kontak terapeutik selanjutnya.
mata, mau a) Sapa klien dengan Untuk mengurangi
berjabat ramah baik verbal kontak klien dengan
tangan, mau maupun nonverbal halusinasinya dengan
menyebutkan b) Perkenalkan diri mengenal halusinasi
nama, mau dengan sopan akan membantu
menjawab c) Tanyakan nama mengurangi dan
salam, klien lengkap klien dan menghilangkan
mau duduk nama panggilan halusinasi.
berdampingan yang disukai klien
dengan d) Jelaskan tujuan
perawat, mau pertemuan
mengutarakan e) Tunjukkan sikap
masalah yang empati dan
dihadapi menerima klien apa
adanya
f) Berikan perhatian

25 | K E P E R A W A T A N J I W A
kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien
TUK 2. 1. Klien dapat 1. Adakan kontak sering 1. Mengetahui apakah
Klien dapat menyebutkan dan singkat secara halusinasi datang
mengenal waktu, isi, bertahap dan menentukan
halusinasinya frekuensi, 2. Observasi tingkah laku tindakan yang tepat
respon dan klien yang terkait atas halusinasinya
hal yang dengan halusinasinya : 2. Mengenalkan pada
memicu atau bicara dan tertawa klien terhadap
mengurangi tanpa stimulus dan halusinasinya dan
timbulnya memandang ke kiri, ke mengidentifikasi
halusinasi kanan atau ke depan factor pencetus
2. Klien dapat seolah olah ada teman halusinasinya
mengungkapk yang diajak berbicara 3. menentukan
an bagaimana 3. Bantu klien mengenal tindakan yang
perasaannya halusinasinya sesuai bagi klien
terhadap a) Jika menemukan untuk mengontrol
halusinasi klien sedang halusinasinya
tersebut berhalusinasi
tanyakan apakah ada
suara yang
didengarkannya
b) Jika klien menjawab
ada, lanjutan : apa
yang dikata suara itu
c) Katakan bahwa
perawat percaya
klien mendengar
suara itu, namun
perawat sendiri tak
mendengarnya
(dengan nada
bersahabat)
4. Diskusikan dengan
klien :
a) Situasi yang
menimbulkan atau
tidak menimbulkan
halusinasi (jika
sendiri,jengkel atau
sedih)

26 | K E P E R A W A T A N J I W A
b) Waktu dan frekuensi
terjadinya
halusinasinya
(pagi,sore,siang dan
malam;terus
menerus atau
sewaktu waktu)

TUK 3 : 1. Klien dapat 1. Identifikasi bersama


Klien dapat mengidentifi klien tindakan yang
mengontrol kasi tindakan biasa dilakukan bila
halusinasinya. yang terjadi halusinasi
dilakukan 2. Diskusikan manfaat
untuk dan cara yang
mengendalik digunakan klien, jika
an bermanfaat beri pujian
halusinasiny 3. Diskusikan cara baik
a memutus atau
2. Klien dapat mengontrol halusinasi
menunjukkan a) Katakan ‘saya tidak
cara baru mau dengar kamu
untuk (pada saat
mengontrol halusinasi terjadi)
halusinasi. b) Temui orang lain
(perawat atau teman
atau anggota
keluarga) untuk
bercakap-cakap
atau mengatakan
halusinasi yang
didengar
c) Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari
d) Meminta keluarga
atau teman atau
perawat untuk
menyapa klien jika
tampak berbicara
sendiri, melamun
atau kegiatan yang
tidak terkontrol
4. Bantu klien memilih
dan melatih cara

27 | K E P E R A W A T A N J I W A
memutus halusinasi
secara bertahap
5. Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang
dilatih. evaluasi
hasilnya dan beri
pujian jika berhasil.
6. Anjurkan klien
mengikuti terapi
aktivitas kelompok.
jenis orientasi realita
atau stimulasi persepsi
TUK 4. 1. Keluarga dapat 1. Diskusikan dengan Membantu klien
Klien mendapat menyebutkan keluarga (pada saat menentukan cara
dukungan dari pengertian, keluarga berkunjung mengontrol
keluarga dalam tanda dan atau pada saat halusinasinya
mengontrol tindakan untuk kunjungan rumah) : Periode
halusinasinya mengendalikan a) Gejala halusinasi berlangsungnya
halusinasi yang dialami klien halusinansi :
2. Keluarga dapat b) Cara yang dapat 1. Memberi
menyebutkan dilakukan klien dan support kepada
jenis, dosis, keluarga untuk klien
waktu memutus halusinasi 2. Menambah
pemberian, (sama seperti yang pengetahuan
manfaat serta diajarkan kepada klien untuk
efek samping klien) melakukan
obat. c) Cara merawat tindakan
anggota keluarga pencegahan
yang megalami halusinasi
halusinasi dirumah : Membantu klien
beri kegiatan, jangan untuk beradaptasi
biarkan sendiri, dengan cara
makan bersama, alternatife yang ada
berpergian bersama,
jika klien sedang
sendirian dirumah
lakukan kontak
dengan sharing via
telpon
d) Beri informasi
tentang waktu tindak
lanjut atau kapan
perlu mendapat

28 | K E P E R A W A T A N J I W A
bantuan : halusinasi
tidak terkontrol dan
risiko mencederai
orang lain
2. Diskusikan dengan
keluarga tentang jenis,
dosis, waktu
pemberian, manfaat
dan efek samping obat
3. Anjurkan keluarga
untuk berdiskusi
dengan dokter tentang
manfaat dan efek
samping obat
4. Disikusikan akibat dari
berhenti minum obat
tanpa berkonsultasi
terlebih dahulu

TUK 5: 1. Keluarga 1. Anjurkan klien bicara 1. Partisipasi klien


Klien dapat dapat dengan dokter tentang dalam kegiatan
menggunakan membina manfaat dan efek tersebut membantu
obat dengan hubungan samping obat klien beraktivitas
benar untuk saling percaya 2. Diskusikan akibat sehingga halusinasi
mengendalikan dengan berhenti obat tanpa tidak muncul.
halusinasinya perawat konsultasi 2. Meningkatkan
2. Keluarga 3. Bantu klien pengetahuan
dapat menggunakan obat keluarga tentang
menyebutkan dengan prinsip 5 obat
pengertian, benar 3. Membantu
tanda, mempercepat
tindakan penyembuhan dan
untuk memastikan obat
mengalihkan sudah diminum
halusinasi oleh klien.
3. Klien dan 4. Meningkatkan
keluarga pengetahuan
dapat tentang manfaat
menyebutkan dan efek samping
manfaat, obat.Mengetahui
dosis dan reaksi setelah
efek samping minum obat.

29 | K E P E R A W A T A N J I W A
obat. Klien Ketepatan prinsip 5
minum obat benar minum obat
secara teratur membantu
4. Klien dapat penyembuhan dan
informasi menghindari
tentang kesalahan minum
manfaat dan obat serta
efek samping membantu
obat tercapainya standar
5. Klien dapat
memahami
akibat
berhenti
minum obat
tanpa
konsultasi
6. Klien dapat
menyebutkan
prinsip 5
benar
penggunaan
obat.

7. Implementasi

Diagnosa keperawatan Pasien Keluarga


Gangguan Persepsi SP 1: SP 1:
Sensori: Halusinasi a. Mengenal halusinasi: a. Mengidentifikasi
Pendengaran 1. Isi masalah keluarga
2. Frekuensi dalam merawat pasien
3. Waktu terjadi b. Menjelaskan proses
4. Situasi pencetus terjadinya halusinasi
5. Perasaan saat terjadi c. Menjelaskan cara
halusinasi merawat pasien
b. Latihan mengontrol d. Bermain peran cara
halusinasi dengan cara: merawat
1. Menghardik e. RTL keluarga/jadwal
2. Memasukkan dalam keluarga untuk

30 | K E P E R A W A T A N J I W A
jadwal kegiatan pasien merawat pasien
SP 2: SP 2:
a. Evaluasi kegiatan yang a. Evaluasi kemampuan
lalu (SP 1) keluarga (SP 1)
b. Melatih berbicara dengan b. Latih keluarga merawat
orang lain saat halusinasi pasien
uncul c. RTL keluarga/jadwal
c. Masukkan jadwal keluarga untuk
merawat pasien
SP 3: SP 3:
a. Evaluasi kegiatan yang a. Evaluasi kemampuan
lalu (SP 2) keluarga (SP 2)
b. Melatih kegiatan agar b. Latih keluarga merawat
halusinasi tidak muncul pasien
c. Masukkan jadwal c. RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk
merawat pasien
SP 4: SP 4:
a. Evaluasi jadwal pasien a. Evaluasi kemampuan
yang lalu (SP 1, 2, 3) keluarga
b. Menanyakan pengobatan b. Latih keluarga merawat
sebelumnya pasien
c. Menjelaskan tentang c. RTL keluarga:
pengobatan a) Follow up
d. Melatih pasien minum b) Rujukan
obat (5 benar)
e. Masukkan jadwal

31 | K E P E R A W A T A N J I W A
8. Evaluasi
Pada klien:
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b) Klien dapat menyebutkan penyebab halusinasi.
c) Klien dapat dapat mengontrol halusinasi.
d) Klien dapat berinteraksi dengan orang lain saat halusinasi muncul.
Pada keluarga:
a) Keluarga mampu berkomunikasi dengan klien secara terapeutik.
b) Keluarga mampu mengurangi penyebab halusinasi klien.

32 | K E P E R A W A T A N J I W A
G. SPTK
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN
KEPERAWATAN

Nama : Siti Maulutidatul


Pertemuan ke : 1
Hari/tanggal : Senin/5 maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : Halusinasi
f. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien: Klien mengatakan ia sering mendengar suara-suara yang ingin
membunuh dirinya. Suara-suara itu sangat menakutkan sehingga klien kesal dan
ingin memukul-mukul, melempar barang-barang agar suara tersebut hilang.
Diagnosa Keperawatan: Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Khusus:
a. TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b. TUK 2 : Klien dapat mengenali halusinasinya.
c. TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasi
Tindakan Keperawatan: SP 1 Pasien
a. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukasi klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien
b. Mengenal Halusinasi
Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi.
c. Melatih mengontrol halusinasi dengan: menghardik. Tahapan tindakan yang
dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi

33 | K E P E R A W A T A N J I W A
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang
sesuai
d. Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
g. STRATEGI KOMUNIKASI ORIENTASI
a. Salam Terapeutik:
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Lilis Faiza Amaliati. Bapak bisa
panggil saya Suster Lilis. Saya mahasiswa dari Stikes Bina Sehat PPNI
Mojokerto. Saya praktik di sini selama satu minggu. Kalau boleh tau, nama
Bapak siapa ? Bapak senang dipanggil siapa ?”
b. Evaluasi/validasi:
“Bagaimana perasaan Bapak pagi ini? Bagaimana ceritanya sampai Bapak di
bawa kesini?”
c. Kontrak
1) Topik
“Pak, bagaimana kalau kita mengobrol tentang perasaan yang sudah bapak
alami selama ini?”
2) Waktu
“Kita nanti berapa lama pak? Bagaimana kalau kita ngobrolnya 10 menit
saja ?”
3) Tempat
“Bapak maunya kita ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di halaman saja?”
h. KERJA: (Langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. “Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan
suara itu?”
b. “Apakah terus – menerus terdengar atau sewaktu – waktu? Kapan yang paling
sering bapak dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami ? Pada keadaan apa
suara terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
c. “Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
d. “Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara – suara itu hilang? Bagaimana jika kita belajar cara – cara untuk
mencegah suara – suara itu muncul.”
e. “Bapak, ada empat cara untuk mencegah suara – suara itu muncul, pertama
dengan cara menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap – cakap

34 | K E P E R A W A T A N J I W A
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan yang
keempat minum obat dengan teratur.”
f. “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
g. “Caranya bapak ya… saat suara – suara itu muncul, langsung bapak bilang,
pergi saya tidak mau dengar, pergi jangan ganggu saya, stop jangan ganggu
saya. Begitu diulang – ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba ibu
peragakan! Nah begitu, bagus…! Coba lagi! Ya bagus bu.”
i. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Klien (Subjektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi ? kalau suara –
suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut!”
2) Evaluasi Perawat (Objektif)
“Nah, sekarang coba bapak ulangi sekali lagi.”
b. Tindak lanjut klien
“Bagaimana, apakah bapak ingin berlatih lagi cara mengontrol halusinasi
dengan cara yang lain? Saya harap apa yang telah kita pelajari dapat bapak
terapkan walaupun tanpa ada saya, bapak bisa berlatih sendiri.
c. Kontrak
1) Topik
“Besok kita akan bertemu lagi untuk belajar cara mengontrol halusinasi
dengan cara yang lain? bapak tidak keberatan kan? kalau begitu kita tulis
jadwalnya disini ya pak?”
2) Waktu
“Enaknya kita besok bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
saja?”
3) Tempat:
“Dimana besok kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat yang
sama? Baiklah, Terimakasih pak, sampai jumpa besok dengan teman saya.
Selamat pagi”

35 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN
KEPERAWATAN
Nama : Ririn Fitria Ningsih
Pertemuan ke :2
Hari / tanggal : Selasa / 06 Maret 2019
Jam : 09:00
Masalah : Halusinasi
1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien : Klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang ingin
membunuh dirinya tetapi klien sudah mulai bisa mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik jika suara itu muncul.
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Khusus :
a. TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasi
Tindakan Keperawatan : SP 2 pasien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara berbicara dengan orang
lain saat halusinasi muncul
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien sehari -hari
2. STRATEGI KOMUNIKASI
ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak..
b. Evaluasi/Validasi
1) Bagaimana perasaan bapak pagi ini, kemarin malam tidurnya nyenyak?
Baiklah
2) Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan hari ini? Bagus sekali
c. Kontrak
1) Topik
Apakah suara-suara itu masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang
telah kita latih ? Berkurangkah suara-suaranya ? Bagus ! Sesuai janji, saya
akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
2) Tempat

36 | K E P E R A W A T A N J I W A
Kita ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di halaman saja pak?
3) Waktu
Kita akan latihan selama 20 menit ya pak.
3. KERJA : (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)
a. Katakan ‘saya tidak mau dengar kamu’ (pada saat halusinasi terjadi)
b. Cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi, kalau bapak mulai mendengar
suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman,
saudara untuk ngobrol dengan bapak. Contohnya begini.. . tolong, saya mulai
dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya ! atau kalau ada orang dirumah
misalnya, kakak, mbak, katakan, kak, ayo ngobrol dengan bapak, bapak
sedang dengar suara-suara. Begitu pak. Coba bapak lakukan seperti yang tadi
saya lakukan. Ya, begitu bagus ! coba sekali lagi ! bagus ! nah, latih terus ya,
pak!
c. Meminta keluarga atau teman atau perawat untuk menyapa klien jika tampak
berbicara sendiri, melamun atau kegiatan yang tidak terkontrol
4. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Klien (Subyektif)
Baiklah waktunya sudah habis pak, bagaimana perasaan ibu setelah kita
latihan tadi?
2) Evaluasi Perawat (Obyektif)
Jadi kegiatan yang mana yang sering bapak lakukan? bagus sekali, coba
ulangi kegiatan itu ya pak. Iya benar bagus sekali.
b. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
Selanjutnya bapak bisa mengisi waktu luang ibu dengan hal-hal yang positif ya
pak, misalnya membaca koran atau menonton tv bahkan bisa dengan
berkebun.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
Selanjutnya besok kita akan belajar mengontrol halusinasi dengan cara yang
lain ya pak.
2) Tempat

37 | K E P E R A W A T A N J I W A
Bapak maunya dimana? bagaimana kalau di taman saja?
3) Waktu
a) Bapak maunya berapa lama? bagaimana kalau 15 menit?
b) ‘Baiklah ,Terimakasih pak atas waktunya, sampai jumpa besok dengan
teman saya. Saya permisi dulu selamat pagi’

38 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN
KEPERAWATAN
Nama : Kiki Nur Aini
Pertemuan ke :3
Hari/tanggal : Rabu/7 maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : Halusinasi

1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien: Klien mengatakan dia mendengar suara-suara yang ingin
membunuhnya (hilang timbul)
Diagnosa Keperawatan: Perubahan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
Tujuan Khusus:
TUK 3 : Klien dapat mengontrol halusinasinya
Tindakan Keperawatan: SP 3 Pasien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1&2)
b. Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul
c. Masukkan jadwal
2. STRATEGI KOMUNIKASI
ORIENTASI
a. Salam Terapeutik:
“selamat pagi bapak. Apakah semalam bisa tidur ? bapak terlihat segar sekali
pagi ini”
b. Evaluasi/validasi:
1) Bagaimana perasaan bapak pagi ini?
2) Apakah kegiatan yang kita lakukan kemarin sudah di coba? Bagaimana
hasilnya? Bagus!
3) Coba kita lihat jadwalnya, kita beri tanda ya pak, bahwa bapaktelah
melakukan kegiatan ini. Hebat dong pak.
c. Kontrak
1) Topik : Nah, sesuai janji kita hari ini kita akan latihan lagi untuk mencegah
halusinasi muncul kembali.
2) Waktu : Mau dimana kita berbicara? Bagaimana kalau di tempat yang
kemarin lagi.

39 | K E P E R A W A T A N J I W A
3) Tempat : Mau berapa lama kita bicara? Bagaimana kalo 15 menit?
3. KERJA: (Langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. Apa bapak sudah mencoba melakukan sendiri cara mengontrol halusinasi yang
telah diajarkan kemarin?bagus sekali
b. Jadi sekarang kita akan mengisi waktu luang bapak dengan melakukan
kegiatan ini bertujuan agar halusinasi tidak muncul. Bapak kalau boleh tau
sukanya melakukan kegiatan apa?misalnya membaca, melukis atau yg lain?
Membaca?
c. Baik kita masukkan jadwal ya kegiatan yang bapak sukai, jadi bapak bisa
melakukan kegiatan yang telah di pilih ini agar tidak melamun, yang dapat
menyebabkan halusinasi muncul kembali.
4. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Klien (Subjektif):
Bagaimana perasaan bapak setelah mencobanya sendiri? Ya bagus sekali
2) Evaluasi perawat (Objektif):
Jadi, jika sewaktu-waktu halusinasi itu muncul bisa melakukan kegiatan
yang sudah kita ajarkan ya pak.Coba ulangi kegiatan yang sudah kita
ajarkan? Iya bagus sekali.
b. Tindak lanjut klien
Kegiatan yang barusan kita latih, tolong bapak lakukan secara teratur ya
pak.Kita masukkan jadwal kegiatan harian ya pak. Coba lakukan sesuai jadwal
ya.
c. Kontrak
1) Topik : Nah, sudah 3 kegiatan yang kita lakukan. Bagaimana kalau di
pertemuan berikutnya kita melatih bagaimana cara menggunakan obat
dengan benar dan baik serta guna obat?
2) Waktu : Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di tempat biasanya
3) Tempat : Enaknya kita besok bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam
09.00 saja? Baiklah. Terimakasih pak, sampai jumpa besok dengan teman
saya!

40 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN
KEPERAWATAN
Nama : Dian Nur Islamiah
Pertemuan ke :4
Hari/tanggal : Rabu/8 maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : Halusinasi

1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien : Klien sudah dapat mencegah halusinasi agar tidak muncul
kembali dengan melakukan kegiatan yang disukai. Klien masih merasa bahwa
suara itu masih ada (samar).
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Khusus :
TUK 5 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar untuk mengendalikan
halusinasinya
Tindakan Keperawatan : SP 4 pasien
a. Evaluasi jadwal pasien yang lalu (SP 1,2,3)
b. Menanyakan pengobatan sebelumnya.
c. Menjelaskan tentang pengobatan (5 benar)
d. Melatih pasien minum obat.
e. Masukkan jadwal
2. STRATEGI KOMUNIKASI
ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Bapak. Bagaimana keadaan Bapak sekarang ?
b. Evaluasi/Validasi
1) Bagaimana perasaan Bapak pagi ini?
2) Apakah kegiatan yang kemarin sudah Bapak lakukan? (bagus sekali)
3) Coba kita lihat jadwalnya, nah kita beri tanda di sini (dijadwal) bahwa
Bapak telah melakukan. Hebat sekali Bapak sudah melakukan tiga cara
yang telah kita latih kemarin.
c. Kontrak
1) Topik

41 | K E P E R A W A T A N J I W A
Sekarang kita akan membahas tentang obat yang setiap hari Bapak minum,
apa Bapak keberatan?
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di tempat yang
kemarin lagi.
3) Waktu
Mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit?
3. KERJA ( langkah-lakah tindakan keperawatan )
a. Sebelumnya Bapak sudah minum obat apa saja? Coba tolong Bapak sebutkan?
Bagus sekali Pengobatan apa saja yang sudah Bapak lakukan?
b. Adakah perbedaan setelah Bapak meminum obat secara teratur?
c. Apakah suara-suara yang Bapak dengar sudah berkurang atau bahkan sudah
hilang?
d. Minum obat sangat penting pak agar suara-suara yang Bapak dengar selama
ini tidak muncul lagi
e. Saya mau menjelaskan beberapa macam obat yang harus Bapak minum, ini
yang warna orange namanya (CPZ) diminum 3kali sehari pukul 7 pagi, pukul
1 siang dan pukul 7 malam gunanya untuk membuat pikiran Bapak tenang.
f. Yang warnanya putih namanya (THP) diminum tiga kali sehari pada jam yang
sama dengan obat yang warna orange pukul 7 pagi, pukul 1 siang, dan 7
malam gunannya untuk rileks dan tidak kaku.
g. Sedangkan yang warna merah jambu ini (HP) diminum 3 kali sehari, waktunya
sama, gunannya untuk menghilangkan suara-suara yang selama ini
mengganggu Bapak.
h. Jika suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh berhenti diminum, nanti
konsultasinya dengan dokter, sebab kalau putus obat Bapak akan mengalami
kekambuhan dan akan sulit untuk mengembalikan keadaan semula.
i. Kalau obat habis Bapak dapat minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi.
Bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini, dan pastikan
obatnya benar dan harus diperhatikan juga ada nama Bapak yang tercantum
dalam kemasan obat jangan sampai tertukar dengan obat orang lain, pastikan
obatnya diminum tepat pada waktunya, dengan cara yang benar.
j. Diminum sesudah makan dan tapat waktunya. Bapak juga harus perhatikan
jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari.

42 | K E P E R A W A T A N J I W A
4. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Klien (Subyektif)
Bagaimana perasaan ibu setelah mencobanya sendiri. Ya bagus sekali
2) Evaluasi Perawat (Obyektif)
Jadi bapak sudah bisa melakukan minum obat sendiri? Ya bagus sekali.
Nanti bapak bisa melakukan minum obat sendiri dirumah. Hebat sekali
b. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
Nah, bagaimana kegiatan minum obat apa sudah dilakukan secara teratur?
bapak bisa melakukan sendiri kegiatan yang sudah kita pelajari bersama,
semoga bapak bisa melakukan kegiatan minum obat dengan teratur dan baik.
Kita masukkan jadwal kegiatan harian ya pak untuk pertemuan hari ini.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
Nah, sudah 4 kegiatan yang kita lakukan menggunakan obat dengan benar
dan untuk pertemuan selanjutnya teman saya akan menjelaskan pada
keluarga bapak bagaimana cara merawat bapak secara langsung.
2) Tempat
Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di tempat biasanya
3) Waktu
Enaknya kita besok bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
saja? Baiklah. Terimakasih pak, sampai jumpa besok dengan teman saya

43 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK)
Nama : Silvie Wulan
Pertemuan ke :5
Hari/Tanggal : Jumat, 9 Maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : halusinasi

1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien : Klien sudah bisa mengontrol halusinasi, klien sudah bisa
mencegah agar halusinasi tidak muncul, dan klien sudah bisa minum obat
sendriri dengan benar.
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Khusus :
TUK 4 : Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol
halusinasinya.
Tindakan Keperawatan : SP 1 keluarga
a. BHSP
b. Menjelaskan tentang halusinasi klien.
c. Menjelaskan cara merawat klien.
d. Melatih keluarga memutuskan halusinasi klien
e. Membantu keluarga membuat jadwal minum obat.
2. STRATEGI KOMUNIKASI ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
1) “Selamat pagi mas.”
2) “Bagaimana perasaan mas hari ini ? “hari ini kita akan berdiskusi tentang
apa masalah yang bapak mas alami dan bantuan apa yang mas bisa
berikan.”
b. Evaluasi/Validasi
1) Bagaimana kondisi bapak pagi ini mas?
2) apa pendapat mas mengenai bapak mas ? ”
c. Kontrak
1) Topik

44 | K E P E R A W A T A N J I W A
Baiklah mas, kita akan membicarakan tentang cara merawat bapak jika tiba
– tiba bapak kambuh.
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang tamu ?
3) Waktu
Mau berapa lama kita berbincang-bincang mas? Bagaimana kalau 45
menit? Apakah bisa ?
3. KERJA (langkah-lakah tindakan keperawatan)
a. Bagaimana perasaan mas mengenai kondisi bapak saat ini ?
b. Apa yang mas lakukan kepada bapak ?
c. Ya, gejala yang dialami oleh bapak itu dinamakan halusinasi, yaitu
mendengar dan membayangkan sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
d. Tanda- tandanya berbicara sendiri, marah-marah, menangis tanpa sebab.
Bahkan sering membanting barang yang ada disekitarnya.
e. Jadi kalau bapak mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu
tidak ada.
f. Kalau bapak mengatakan melihat bayangn, sebenarnya bayangan itu tidak
ada.
g. Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu bapak agar bisa mengendalikan halusinasi.
Cara-cara tersebut antara lain : pertama, dihadapan bapak, jangan membantah
halusinasi atau menyangkalnya. Katakan saja mas percaya bahwa bapak
memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi mas sendiri atau
mendengarnya.
h. Kedua, jangan biarkan bapak melamun dan sendiri, karena kalau melamun
halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang yang bercakap-cakap
dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-
sama. Tentang kegiatan, saya telah melatih bapak untuk membuat jadwal
kegiatan sehari-hari. Tolong mas pantau pelaksanaannya, dan berikan pujian
jika bapak melakukannya.
i. Ketiga, bantu bapak minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat
tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih bapak
untuk minum obat secara teratur. Jadi, mas dapat meningkatkan kembali.
Obatnya ada 3 macam, ini yang oranye namanya CPZ gunanya untuk

45 | K E P E R A W A T A N J I W A
menghilangkan suara atau bayangan. Diminum 3x sehari pada jam 7 pagi,
jam 1 siang, dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat
rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP
gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat
perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan.
j. Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi
bapak dengan cara menepuk punggung bapak. Kemudian suruhlah bapak
menghardik suara tersebut. Bapak sudah saya ajarkan cara menghardik
halusinasi.
k. Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi bapak sambil menepuk
punggung bapak, katakan : bapak sedang apa ? bapak ingatkan apa yang
diajarkan perawat bila suara itu dating? Ya …usir suara itu pak. Tutup
telinga bapak dan katakana pada suara itu “saya tidak mau dengar”. Ucapkan
berulang-ulang pak.
l. Sekarang coba mas praktekkan cara yang baru saya ajarkan.
m. Bagus mas.
4. TERMINASI
a. Evaluasi
1) Evaluasi Klien (Subyektif)
a) Bagaimana perasaan mas setelah latihan memutuskan hausinasi pada
bapak?
b) Sekarang coba mas sebutkan kembali 3 cara merawat bapak ?
2) Evaluasi Perawat (Obyektif)
a) Apa mas bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi?
b) Mohon diingat informasi untuk melatih bapak ya mas. Mas dapat
melakukan cara itu bila bapak mengalami halusinasi.
c) Bagaimana mas ? ada yang ingin ditanyakan ?
b. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan)
Apa mas bisa melakukan kegiatan yang kita pelajari hari ini dirumah?
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
Kapan kita bisa bertemu lagi untuk mempraktekkan cara memutus
halusinasi langsung dihadapan bapak?

46 | K E P E R A W A T A N J I W A
2) Tempat
Tempatnya mau dimana? Apakah ditempat yang sama?
3) Waktu
Sebaiknya besok kita bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
saja?
Baik sampai jumpa besok. Selamat pagi..

47 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
DALAM KELUARGA

Nama : Rindiawati Agustin


Pertemuan ke :6
Hari/Tanggal : 10 Maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : Halusinasi

1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi: klien sudah berlatih cara mengontrol halusinasi di rumah sakit dan
memanfaatkan obat dengan benar. Keluarga mengunjungi klien dan terlihat
sedih dan bingung melihat kondisi klien
Diagnosa : Halusinasi dengar
Tujuan Khusus :
TUK 4: Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Rencana tindakan keperawatan : SP 1 (keluarga)
a. BHSP
b. Menjelaskan tentang halusinasi klien
c. Menjelaskan cara merawat klien
2. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
ORIENTASI
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi mas, apa benar mas keluarga dari Tn.H? Saya mahasiswa dari
Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto. Saya yang merawat Tn.H. Kalau boleh
tau nama mas siapa?”

b. Evaluasi/validasi
Bagaimana kondisi ayah mas hari ini?
c. Kontrak
1) Topik : baiklah, kita akan membicarakan tentang apa yang dialami Tn.H
dan bagaimana cara merawat Tn.H dirumah.
2) Tempat : Mau berbincang-bincang dimana kita mas? Bagaimana kalau di
ruang wawancara.?
3) Waktu : Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?

48 | K E P E R A W A T A N J I W A
3. KERJA (langkah-lakah tindakan keperawatan)
“Mas,menurut cerita Tn.H sering mendengar suara-suara yang menakutkan.
Inilah yang menjadi penyebab Tn.H mengamuk,membanting barang-barang,dan
memukul-mukul. Ini merupakan dan dan gejala halusinasi, yang terjadi karena
perasaan kesepian, disingkirkan dari lingkungan, perasaan cemas yang berlebihan
dll. Sehingga Tn.H mengalami gangguan persepsi sensori tanpa ada rangsangan
dari luar atau halusinasi.
Saya sudah mengajarkan pada Tn.H cara-cara untuk mengontrol halusinasi.
Jika Tn.H bercerita tentang halusinasinya,katakan bahwamaspercaya dengan apa
yang dikatakanya,namun mas tidak mendengar suara ini kemudian beri Tn.H
kegiatan di rumah untuk menyibukkan diri,jangan biarkan sendiri,ajaklah makan
bersama,supaya meminimalisir munculnya halusinasi. Lalu bantu Tn.H untuk
minum obat secara teratur, jangan menghentikan obat tanpa konsultasi. obatnya
ada 3 macam, yang orange namanya CPZ diminum 3x sehari. Yang putih THP
diminum 3x sehari juga, yang biru namanya HP diminum 3xsehari juga. Bila
tanda-tanda halusinasi mulai kambuh segera tepuk pundak atau punggung Tn. H.
Apa mas bisa melakukannya ?Bagus”.

4. TERMINASI
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana, apa mas mengerti dengan yang saya jelaskan?”
“Bagaimana apa mas mengerti bagaimana terjadinya halusinasi, dan
bagaimana cara merawat pasien...?”
2) Evaluasi objektif
“Baik mas sudah memahami proses terjadinya halusinasi, dan bagaimana
merawat pasien”
b. Rencana tindak lanjut
“Mas bisa melakukan kegiatan yang kita pelajari hari ini di rumah”
c. Kontrak
1) Topik : kapan kita bisa bertemu lagi mas?
2) Tempat : Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di ruang ini.
3) Waktu : Bagaimana kalaujam 09.00 , dua hari kita bertemu lagi.
Terimakasih saya permisi dulu. Selamat pagi.

49 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
DALAM KELUARGA

Nama : M Geril Riwayanto


Pertemuan ke :7
Hari/Tanggal : 11 Maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : Halusinasi

1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien : Klien mengatakan sudah melakukan aktivitas yang dijadwalkan
dan yang disukainya. Suara-suara tersebut sudah jarang didengarnya dan muncul
hanya ketika klien merasa kelelahan.
Diagnosa Keperawatan : Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Khusus :
TUK 4 : Klien dapat mengendalikan halusinasinya dan dapat dukungan dari
keluarga.
Tindakan Keperawatan : SP 4 keluarga
a. Evaluasi kemampuan klien (SP 3)
b. Latih keluarga mengawasi klien minum obat
c. RTL keluarga : Follow Up dan rujukan
2. STRATEGI KOMUNIKASI
ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu dan keluarga. Sebelumnya perkenalkan dulu nama saya
ahmad ihya ulumudin, saya adalah yang merawat ibunya mas sejak kemarin.
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana latihannya kemarin? Sudah dipraktikkan belum? Bagus.
c. Kontrak
1) Topik
Mas, kita akan mengevaluasi yang sudah kita lakukan kemarin dengan
ibunya dan latihan mengawasi minum obat.
2) Tempat
Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di tempat ini saja

50 | K E P E R A W A T A N J I W A
3) Waktu
Mau berapa lama kita berbincang-bincang pak? Bagaimana kalau 20
menit?
3. KERJA (langkah-lakah tindakan keperawatan)
Mas disini saya akan memperjelas terapi obat Ny. B, agar bapak dapat berperan
sebagai pengawas minum obat, ini yang warna orange namanya (CPZ) diminum
3kali sehari pukul 7 pagi, pukul 1 siang dan pukul 7 malam gunanya untuk
membuat pikiran Ny. B tenang. Ini yang warnanya putih namanya (THP)
diminum tiga kali sehari pada jam yang sama dengan obat yang warna orange
pukul 7 pagi, pukul 1 siang, dan 7 malam gunannya untuk rileks dan tidak kaku.
Sedangkan yang warna merah jambu ini (HP) diminum 3 kali sehari, waktunya
sama, gunannya untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu Ny. B.
Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh berhenti diminum, nanti
konsultasinya dengan dokter, sebab kalau putus obat Ny. B akan mengalami
kekambuhan dan akan sulit untuk mengembalikan keadaan semula. Kalau obat
habis bapak dapat minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Bapak juga
harus memastikan bahwa obat-obatan ini sudah diminum Ny. B.
4. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Klien (Subyektif)
Bagaimana, apa mas sekarang mulai bisa mengawasi Ny. B saat meminum
obat?
2) Evaluasi Perawat (Obyektif)
Bagaimana, apa mas bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi? Baik.
b. Tindak Lanjut Klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
Mas juga bisa mengajari anggota keluarga yang lain, sehingga nanti bisa
mempermudah dan dapat membantu. Ini pertemuan kita yang terakhir mas,
semoga tindakan apa saja yang kita lakukan dan kita jelaskan dapat bermanfaat
bagi kesembuhan Ny. B. Terimakasih atas waktu mas.

51 | K E P E R A W A T A N J I W A
LAPORAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
DALAM KELUARGA

Nama : Andik Wahyudi


Pertemuan ke :8
Hari/Tanggal : 12 Maret 2019
Jam : 09.00
Masalah : Halusinasi

1. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi : keluarga sudah mengerti cara merawat klien dirumah dan sudah dilatih
langsung ke klien. Kondisi klien sudah mampu memulai tidak mendengar suara
halusinasinya lagi
Diagnosa : Halusinasi dengar
Tujuan : TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol
halusinasinya
Rencana tindakan keperawatan : SP 3 (keluarga)
a. Membantu keluarga membuat jadwal kegiatan aktivitas dirumah termasuk
minum obat
b. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
2. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
ORIENTASI
a. Salam terapeutik : Selamat pagi mas
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana latihan mengajarkan memutus halusinasi kepada anggota keluarga
yang lain? Bagus.
c. Kontrak
1) Topik : “nah, sekarang kita bicarakan jadwal Tn. H dirumah?”
2) Tempat :Mau berbincang-bincang dimana kita mas? Bagaimana kalau
diruang yang kita janjikan kemarin.?
3) Waktu : Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?
3. KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan)

52 | K E P E R A W A T A N J I W A
“ini jadwal kegiatan Tn. H dirumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan dirumah.
Coba mas lihat mungkinkah dilakukan dirumah. Baik”

“ hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditmpilkan
oleh bapak mas selama dirumah. Misalnya kalau Tn.h terus menerus mendengar
suara-suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak
minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini
terjadi segera perawat Tn. H di puskesmas terdekat”

4. TERMINASI
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana, apa ada yang ditanyakan? Coba sebutkan lagi cara merawat
Tn. H dirumah! Bagus”
2) Evaluasi objektif
“Baik mas sudah mengerti mempraktekkan cara memutus halusinasi
Tn.H”
b. Rencana tindak lanjut
“selanjutnya mas menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan. Kami akan
siapkan Tn. H untuk pulang”

53 | K E P E R A W A T A N J I W A

Anda mungkin juga menyukai