Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat

diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau di atas

apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan

penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tidak

menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem

hidroponik. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa mengenal

musim. Oleh karena itu, harga jual panennya tidak khawatir akan jatuh.

Pemeliharaan tanaman hidroponik pun lebih mudah karena tempat budidayanya

relatif bersih, media tanamnya steril, tanaman terlindung dari terpaan hujan,

serangan hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan

produktivitas lebih tinggi (Hartus, 2008). Sampai saat ini komoditas hortikultura

yang sering dibudidayakan dengan system hidroponik adalah tanaman sayuran

yakni salah satunya sawi.

Dalam pembudidayaan tanaman menggunakan metode hidroponik,

dibutuhkan sebuah nutrisi sebagai asupan bagi tanaman karena media tanam tidak

lagi berupa tanah, tapi air. Jadi dibutuhkan nutrisi sebagai pengganti zat hara yang

ada pada tanah. Kadang untuk mendapatkan nutrisi tersebut dibutuhkan biaya

yang cukup tinggi. Sehingga penulis berkeinginan untuk memanfaatkan sesuatu

1
2

yang memiliki kandungan yang sama dengan nutrisi yang biasanya terdapat di

pasar-pasar.

Limbah air cucian beras dan air cucian ikan adalah limbah rumah tangga yang

biasanya dibuang begitu saja, padahal kedua larutan tersebut memiliki kandungan

yang dapat memicu kesuburan tanaman. Maka, penulis hendak meneliti

bagaimana perbandingan tumbuhan sawi yang diberi air cucian beras dan

tumbuhan sawi yang diberi air cucian ikan sebagai nutrisinya. Selain karena dapat

menghemat biaya, kita bisa mengurangi persebaran limbah dengan digunakan

dalam hal yang lebih bermanfaat.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai uji

pertumbuhan dan hasil tanaman sawi dengan pemberian jenis air sebagai nutrisi

menggunakan sistem hidroponik. Jenis air yang digunakan sebagai nutrisi adalah

air bekas cucian beras dan air bekas cucian ikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat di rumuskan suatu permasalahan yang

menjadi dasar penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana cara mengetahui perbandingan air cucian beras dan air cucian

ikan sebagai nutrisi terhadap pertumbuhan sawi dengan teknik hidroponik?

2. Apa perbedaan tanaman sawi yang diberi nutrisi berupa air cucian beras dan

tanaman sawi yang diberi nutrisi berupa air cucian ikan?

3. Mengapa perbedaan pertumbuhan sawi dengan menggunakan air cucian beras

dan air cucian ikan terjadi?


3

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat ditarik kesimpulan sementara,

yaitu:

1. Perbandingan air cucian beras dan air cucian ikan terhadap pertumbuhan sawi

dengan teknik hidroponik dapat diketahui dengan menjadikan air cucian beras

dan air cucian ikan sebagai nutrisi tumbuhan sawi yang perlu diberi setiap

hari pada tumbuhan dan dilihat perkembangannya.

2. Tanaman sawi yang diberi nutrisi air cucian ikan akan terlihat lebih sehat dan

subur daripada tanaman sawi yang diberi nutrisi air cucian beras.

3. Air cucian beras mengandung mineral, protein, antioksidan, vitamin B dan

vitamin E. Namun, air cucian beras tidak mengandung nitrogen dan phospor

yang bermanfaat untuk menyuburkan tanaman. Sementara air cucian ikan

mengandung nitrogen dan phospor sehingga bila disiram ke tanaman akan

membuat tanaman lebih subur.

D. Tujuan Penulisan

1. Memberikan penjelasan mengenai pengaruh air cucian beras dan air cucian

ikan sebagai nutrisi terhadap pertumbuhan sawi dengan teknik hidroponik.

2. Mengetahui perbedaan tanaman sawi yang diberi nutrisi air cucian beras dan

air cucian ikan.

3. Mengetahui alasan adanya perbedaan pertumbuhan sawi dengan

menggunakan air cucian beras dan air cucian ikan dengan teknik hidroponik.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis
4

Dapat menambah wawasan tentang kandungan yang terdapat pada air cucian

beras dan air cucian ikan sehingga dapat dijadikan nutrisi pada tanaman.

Selain itu, juga dapat menambah tingkat kreatifitas untuk memanfaatkan

limbah air menjadi hal yang lebih berguna.

2. Bagi pembaca

Pembaca dapat menambah ilmu tentang memanfaatkan limbah air menjadi

hal yang lebih berguna sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya

pencemaran air.

3. Bagi sekolah

Mendapat referensi baru tentang pemanfaatan limbah air pada tanaman.

Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi semua siswa

agar lebih mengetahui dan berinovasi dalam memanfaatkan hal serupa.

Anda mungkin juga menyukai