Anda di halaman 1dari 2

QUIZ-2 (180 menit)

1. Total Quality Management (TQM) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan


performansi secara terus-menerus (continuous performance improvement) pada setiap
level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Proses TQM
memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan),
mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau
jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output). Banyak
perusahaan Jepang yang memperoleh sukses global karena memasarkan produk yang
sangat bermutu. Perusahaan/organisasi yang ingin mengikuti perlombaan/ bersaing untuk
meraih laba/manfaat tidak ada jalan lain kecuali harus menerapkan TQM. Di Jepang,
TQM dirangkum menjadi empat langkah:
a) Kaizen: difokuskan pada improvisasi proses berkelanjutan (continuous Improvement)
sehingga proses yang terjadi pada organisasi menjadi visible (dapat dilihat), repeatable
(dapat dilakukan secara berulang-ulang), dan measurable (dapat diukur).
b) Atarimae Hinshitsu: berfokus pada efek intangible pada proses dan optimisasi dari efek
tersebut.
c) Kansei: meneliti cara penggunaan produk oleh konsumen untuk peningkatan kualitas
produk itu sendiri.
d) Miryokuteki Hinshitsu: manajemen taktis yang digunakan dalam produk yang siap
untuk diperdagangkan.

DIMINTA:
1) Sebutkan dan jelaskan biaya kualitas (cost of quality) yang saudara ketahui! Berikan 3
jenis contoh biaya di masing-masing jenis kualitas tersebut!
2) Dalam TQM terdapat alat yang digunakan untuk menganalisis suatu masalah,
diantaranya adalah analisis SWOT dan Fish Bone Diagram. Berikan contoh untuk
menyelesaikan suatu masalah “menurunnya jumlah penjualan produk di provider
seluler” dengan menggunakan analisis SWOT dan Fish Bone Diagram!

2. Target costing adalah metode penentuan biaya produksi dimana perusahaan terlebih
dahulu menentukan biaya produksi yang harus dikeluarkan berdasarkan harga kompetitif,
dengan demikian perusahaan memperoleh laba yang diharapkan. Terdapat dua alasan
mengapa target costing sebaiknya digunakan perusahaan didalam situasi pasar yang sangat
kompetitif:
a) Perusahaan tidak menentukan dan mengendalikan harga jual produknya secara sepihak
b) Sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap design

Tujuan dari target costing adalah pengurangan biaya produk dalam tahap RD&E dan bukan
pada proses produksi. Kunci target costing adalah pada desain produk yang dapat
memuaskan konsumen. Melalui target costing produk yang dihasilkan akan dapat
memperoleh laba yang diharapkan karena biaya yang diharapkan ditentukan berdasarkan
harga yang kompetitif. Sebagai dampaknya maka penggunaan target costing harus sering
mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat atau melakukan desain ulang

UJIAN MANAJEMEN BIAYA_2 1


produk atau desain proses produksi sehingga harga produk dapat kompetitif namun tetap
dapat menghasilkan laba. Sehingga target costing merupakan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk membuat suatu produk. Agar target costing dapat tercapai maka
perusahaan harus melakukan efisiensi dengan mengeliminasi pemborosa dan melakukan
perbaikan terus menerus. Perusahaan akan menentukan harga serendah-rendahnya (supaya
harga menjadi kompetitif) sehingga setiap unit atau karyawan dalam perusahaan akan
meningkatkan efisiensi yang akan berdampak pada keuntungan maksimal. Melalui strategi
ini maka target costing dapat membuat perusahaan menjadi kompetitif. Strategi ini sangat
cocok bagi perusahaan yang berada dalam industri dimana harga sangat mempengaruhi
keputusan konsumen.

DIMINTA:
1) Berikan contoh pengimplementasian target costing pada perusahaan industri mobil
(Honda BR-V) untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar global!
2) Jelaskan tentang Life Cycle Costing dan Sales Life Cycle! Gambarkan hubungan
keduanya dalam 4 fase hidup suatu produk (contoh HP Nokia)!

3. Watlow Electric Manufacturing Company memperkenalkan prinsip lean pada tahun 2005
dan melaporkan implementasi yang sukses pada tahun 2008. Watlow memulai dengan
penerapan prinsip lean dan kemudian mengadopsi value stream management (VSM)
income statement. Seperti yang diharapkan, penggunaan VSM mencapai pengambilan
keputusan yang lebih baik (sebelumnya perusahaan telah memperlakukan tenaga kerja
langsung sebagai biaya variabel murni yang bervariasi dengan volume; setelah VSM jelas
bahwa perilaku biaya tenaga kerja jauh lebih kompleks), mengurangi persediaan,
mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi di antara
karyawan. Hasil yang terakhir inilah, komunikasi yang lebih baik, yang mengejutkan
manajemen Watlow, ketika karyawan mulai bekerja sebagai tim yang berfokus pada
faktor-faktor kunci keberhasilan bagi perusahaan. Termasuk langkah-langkah yang
diambil oleh Watlow untuk mengimplementasikan lean:
 mengidentifikasi main value stream perusahaan (Aliran nilai terpilih Watlow yang
masing-masing terdiri dari 25-150 karyawan; lebih dari 90% karyawan perusahaan
ditugaskan ke aliran nilai)
 menentukan langkah-langkah utama untuk mencapai tujuan strategis perusahaan
(termasuk ukuran kualitas, keamanan, pengiriman tepat waktu, dan biaya)
 sistem akuntansi diadaptasi ke VSM, termasuk perubahan dalam akuntansi untuk
bahan, tenaga kerja dan overhead

DIMINTA:
1) Jelaskan menurut Saudara, apa saja tantangan untuk perusahaan di masa dating terkait
penerapan Lean manufacturing yang telah dilakukannya!
2) Menurut Saudara apa saja yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
penerapan lean manufacturing di masa datang!

UJIAN MANAJEMEN BIAYA_2 2

Anda mungkin juga menyukai