Anda di halaman 1dari 4

Pada praktikum kali ini melakukan pengamatan transpirasi dengan

menggunakan alat yang berbentuk seperti pipa U yang telah diisi air dengan
tanaman dimana ujung selang yang berbentuk U diberi tanaman dan diujung lain
dtutup dengan plastik yang telah diberi 4 lubang sebesar jarum alat ini diletakan di
ruang kaca. Pada luar selang diberi skala untuk menghitung air yang telah hilang
akibat transpirasi, air yang hilang pada selang di akibatkan air diserap tanaman
oleh perakaran karena suhu yang panas menyebabkan tanaman cepat menguap
sehingga mengakibatkan tanaman lebih banyak membutuhkan air, air yang
menguap dari jaringan tanaman ini sebagai akibat suatu proses ketika daun
mendapat sinar matahari dan menjadi terlalu panas, daun akan melakukan proses
pendinginan dengan melakukan penguapan air dari stomata yang terletak di
bawah daun sehingga air yang terkandung di dalam tanaman menghilang. Kondisi
suhu yang panas menyebabkan tanaman cepat menghilagkan air dalam bentuk uap
semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin tinggi sehingga air semakin besar
kebutuhannya

Dari pengamatan selama 14 hari dapat kita lihat bahwa air yang digunakan
tanaman tiap waktu berbeda-beda karena berbagai faktor yang mempengaruhinya
baik luar maupun dalam seperti suhu dan fungsional organ tumbuhan itu sendiri,
air yang hilang pada jaringan tanaman yang semulanya air berubah menjadi uap
akibat suhu yang tinggi . Pada awal mulai pengamatan dapat kita lihat bahwa air
yang berada di dalam selang telah hilang sebanyak 4 cm akibat transpirasi karena
suhu yang panas menyebabkan air menguap. Pada ujung selang yang lain ditutup
menggunakan plastik yang telah di lubangin menggunakan jarum yang berfungsi
agar oksigen tetap masuk untuk mensuplai ke air dan akar akan tetapi dianggap
tidak ada evaporasi karena kecil lubang ya sehingga sangat kecil terjadi evaporasi
pada awal pengamatan air sedikit yang hilang karena tanamannya masih
beradaptasi dengan lingkungan sehingga daun terlihat agak layu. Pada hari kedua
pengamatan terlihat air yang berkurang semakin banyak yaitu 6.5 cm akibat
peningkatan kebutuhan air sebagai upaya tanaman untuk bertahan hidup sehingga
transpirasi meningkat pula . Pada hari ke 3 air yang hilang semakin meningkat
yaitu sebanyak 8 cm karena suhu semakin meningkat. Pada hari ke 4 air yang
hilang sebanyak 9 cm. Pada hari ke 5 pengamatan terlihat air yang berkurang
terlihat sebanyak 10.5 cm. Pada pengamatan hari ke 6 sampai hari ke 11 terlihat
air berkurang sebanyak 11 cm dan pada pengamatan hari ke 12 sampai hari ke 14
air berkurang sebanyak 12 cm. Hal ini terjadi sebagai akibat perubahan suhu di
sekitar lingkungan tanaman tersebut semakin tinggi suhu di ruangan tersebut
semakin tinggi juga transpirasi ya g terjadi, transpirasi dapat merugikan tanaman
jika terjadi sangat cepat, menyebabkan jaringan kehilangan air terlalu banyak.

Air yang hilang akibat transpirasi menyebabkan kandungan air semakin


cepat habis faktor kelembaban udara juga mempengaruhi karena semakin lembab
udara transpirasi semakin rendah. transpirasi terjadi pada stomata kutikula dan
lentisel karena jika terjadi cepat dapat merugikan kita dapat melakukan upaya
kontrol agar air tidak terlalu banyak yang hilang. Salah satu tempat terjadinya
transpirasi yaitu stomata dengan cara saat di daun pada saat penyerapan gas, gas-
gas dari atmosfer masuk ke ruang stomata melalui stomata secara difusi
sederhana. Gas-gas didorong oleh adanya gradien tekanan gas secara partial, atau
ada beda potensial kimia gas antara atmosfer dan ruang stoma. Pada siang hari
dimana stomata umumnya membuka (kecuali tumbuhan gurun), melalui stomata
masuk gas-gas CO2, karena tekanan partial CO3 atmosfer lebih besar dibanding
tekanan partial pada ruang antar sel dan stoma. Seiring dengan itu, O2 dari
fotosintesis mengalir keluar karena tekanan partiel O2 di ruang antar sel lebih
besar daripada atmosfer, selain gas H2O yang merupakan sisa metabolisme.
Karenanya kontrol laju hilangnya air selain mengatur tingkat konduktivitas stoma,
juga mengendalikan laju respiranya. Mekanisme kontrol laju kehilangan air atau
transpirasi dapat dilakukan dengan cara mengontrol laju metabolisme, adaptasi
struktural daun yang dapat mengurangi proses kehilangan air dan mengatur
konduktivitas stomata. Stomata biasanya ditemukan pada bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara. Jumlah stomata beragam pada daun tumbuhan yang
sama dan juga pada daerah daun yang sama (Lakitan. B, 2005:68). Pada umunya
stomata tumbuhan darat lebih banyak terdapat pada epidermis daun bagian bawah.
Pada banyak jenis tumbuhan bahkan tidak ada stomata sama sekali pada
epidermis daun bagian atas (Lovelles, 2010 :119). Suatu stoma terdiri atas lubang
(porus) yang dikelilingi oleh 2 sel penutup, umumnya berbentuk ginjal dan
mengandung kloroplas. Stomata sebagian besar tumbuhan membuka pada waktu
siang hari dan menutup pada malam hari. Stomata akan membuka apabila turgor
sel penutup tinggi dan apabila turgor sel penutup rendah maka stomata akan
menutup (Masdar, 2010: 106).

Banyak faktor yang mempengaruhi laju transpirasi seperti Kelembaban


Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap laju transpirasi. Kelembaban
menunjukkan banyak sedikitnya uap air di udara, yang biasanya dinyatakan
dengan kelembaban relatif. Makin besar tekanan uap air di udara, maka akan
semakin lambat laju transpirasi. Sebaliknya apabila sedikit tekanan uap air di
udara maka maka laju transpirasinya akan semakin cepat. Tingkat difusi
meningkat setiap substansi sebagai perbedaan dalam konsentrasi zat di dua daerah
increases. Ketika udara sekitarnya kering, difusi air dari daun berlangsung lebih
cepat. Selanjutnya angin karena suatu perpindahan masa udara dari suatu tempat
ke tempat lain. Dalam perpindahan masa udara ini, angin akan membawa masa
uap air yang berada di sekitar tumbuhan, sehingga dapat menurunkan tekanan uap
air disekitar daun dan dapat mengakibatkan meningkatnya laju transpirasi.
Apabila angin bertiup terlalu kencang, dapat mengakibatkan keluaran uap air
melebihi kemampuan daun untuk menggantuinya dengan air yang berasal dari
tanah, sehingga lama kelamaan daun akan mengalami kekurangan air. Ketika
tidak ada angin, udara sekitar daun menjadi semakin lembab sehingga mengurangi
laju transpirasi. Ketika angin hadir, udara lembab dibawa pergi dan digantikan
oleh udara kering.
Cara kerja
1. Siap kan alat dan bahan
2. Buat kayu penyangga agar selang terbantu seperti u
3. Pasang selang di penyangga tersebut
4. Masukan air kedalam selang
5. Setelah itu lubang 2 yang lebih tinggi dari lubang 1 diberi tanaman
sebelumnya akar tanaman telah dibungkus dengan spons
6. Selanjutnya lubang 1 yang lebih rendah dari lubang 2 ditutup dengan plastik
yang telah dilubangi dengan jarum
7. Beri skla di luar selang yang dimulai dari lubang 2
8. Setelah itu letakan di rumah kaca
9. Amati dan catat ( perlu diperhatikan jika air tinggal sedikit perlu ditambahkan
lagi agar kebutuhan air tetap terjaga)
Dapus

Dwidjoseputro, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Jakarta: PT Gramedia, 2009.Heddy, S,


Biologi Pertanian. Jakarta: Rajawali Press, 2009. Lakitan,B, Dasar-Dasar Fisiologi
Tumbuhan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 Loveless, P.R, Principles of
Biology Plants in Tropical Area, New York: Mac Millan Publishing Inc, 2010. Masdar,
Pengaruh Lama Beratnya defisiensi Kalium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Durian
(Durio Zibethinus). Jurnal Akta Agrosia Vol.6 No. 2. Fakultas Pertanian Universitas
Bengkulu, 2010. Salisbury, F.B. and C.W.Ross, Plant Physiology, California: Third
Edition.Wadsworth Publishing Co, Belmount, 2009. Tjitrosomo,S.S, Botani Umum 2.
Bandung: Angkasa, 2008.

Anda mungkin juga menyukai