Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih sangat terbatas baik sumber daya manusianya
maupun perangkat (
software dan hardware
) yang diperlukan.
Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya jaminan hak asasi manusia.
o
Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak asasi manusia sering diabaikan.
o
Peran pengawasan legislatif dan kontrol sosial oleh masyarakat terhadap pemerintah sering diartikan oleh
penguasa sebagai tindakan
„pembangkangan‟.
Pemerintah tidak segera meratifikasikan hasil-hasil konvensi internasional tentang hak asasi manusia.
o
Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi mengabaikan prosedur kerja yang sesuai
dengan hak asasi manusia.
o
o
Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak konsekuen, dan tindakan
penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)