Anda di halaman 1dari 14

POLDA JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

PANDUAN
PANDUAN PENGELOLAAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

LUMAJANG, Januari 2018


POLRI DAERAH JAWA TIMUR
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

KEPUTUSAN KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG


Nomor : Kep/ /I/KES.22./2018/PKPO

tentang

PANDUAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit


Bhayangkara Lumajang dipandang perlu menetapkan Keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit


(lembaran negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 153
tambahan lembaran Negara Rebuplik Indonesia nomor 5072);

2. Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan


kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1333 / Menkes / SK / XII /


1999 tentang Standar Pelayanan Rumah sakit;

4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor


11 tahun 2011 tentang susunan organisasi dan tata kerja rumah
sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 tahun 2012 tentang


Akreditasi Rumah Sakit.

Memperhatikan : 1. Rencana Strategis Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Tahun


2015 – 2019;

2. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Nomor :


KEP/06/VI/2017 Tanggal 26 Juni 2017 Tentang Rencana Kerja
Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang Tahun Anggaran 2018

Memutuskan…..
KEPUTUSAN KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL : 2 JANUARI 2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG


TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN POKJA PKPO DI RUMAH
SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
1. Panduan Pengadaan Obat
2. Panduan Penyimpanan Obat Perkusor
3. Panduan Penyimpanan Perbekalan Farmasi
4. Panduan Pengelolan Dan Penyimpanan Narkotik Prikotropik
5. Panduan Pelabelan Obat
6. Panduan Pengelolaan Gas Medis
7. Panduan Penyimpanan Produk Nutrisi
8. Panduan Pengelolaan Obat Emergency
9. Panduan Penarikan Obat
10. Panduan Penulisan Resep
11. Panduan Persiapan Dan Penyaluran Obat Steril
12. Panduan Penyaluran Obat Secara Akurat
13. Panduan Penyiapan Obat Racikan
14. Panduan Telaah Resep Dan Obat
15. Panduan Pengaturan Waktu Pelayanan Obat
16. Panduan Pemberian Obat
17. Panduan Konseling
18. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : Januari 2018
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

dr. SRI HANDAYANI, MMRS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
POLDA JAWA TIMUR LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG TANGGAL: JANUARI 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
Pelayanan kefarmasian sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan mempunyai
peran penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dimana
apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.
Tujuan pelayanan kefarmasian adalah menyediakan dan memberikan sediaan
farmasi dan alat kesehatan serta informasi terkait agar masyarakat mendapatkan
manfaatnya yang terbaik.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang tentang Narkotika.
Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika dan psikotropika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan
diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau
digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang
sangat merugikan bagi perseorangan. Untuk itu diperlukan pengelolaan obat narkotika
dan psikotropika di sarana kesehatan.

BAB II
RUANG LINGKUP

2
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018

A. RUANG LINGKUP
a. Panduan Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika ini meliputi seluruh kegiatan
pengelolaan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
b. Penyaluran Narkotika dan Psikotropika di Instalasi Farmasi Dalam Bentuk Obat Jadi.

B. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dari instalasi farmasi mencakup proses :
a. Pengadaan;
b. Penerimaan;
c. Penyimpanan;
d. Penyerahan;
e. Pemusnahan;
f. Pencatatan dan Pelaporan;

BAB III
TATA LAKSANA

3
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018

A. Pengadaan

Pengadaan sediaan narkotika menggunakan Surat Pesanan Narkotik yang


ditandatangani oleh Apoteker Kepala Instalasi Farmasi. Pengadaan dilakukan kepada
PT. Kimia Farma Trade and Distribution dengan membuat surat pesanan khusus
narkotika rangkap empat. Satu lembar Surat Pesanan Asli dan dua lembar salinan
Surat Pesanan diserahkan kepada Pedagang Besar Farmasi yang bersangkutan.
Sedangkan satu lembar salinan Surat Pesanan sebagai arsip di Instalasi Farmasi, satu
surat pesanan hanya boleh memuat pemesanan satu jenis obat (item) narkotika
misalnya pemesanan pethidin satu surat pesanan dan pemesanan kodein satu surat
pesanan juga, begitu juga untuk item narkotika lainnya.
Sedangkan pengadaan psikotropika dengan menggunakan surat pemesanan
rangkap 2, diperbolehkan lebih dari 1 item obat dalam satu surat pesanan dan
diperbolehkan memesan ke berbagai PBF.

B. Penerimaan
Penerimaan sediaan Narkotika dan Psikotropika dari PBF harus diterima oleh
Apoteker/Kepala Instalasi Farmasi atau dilakukan olet Tenaga Teknis Kefarmasian
(TTK) yang sudah memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)
dengan sepengetahuan Apoteker. Apoteker / TTK akan menandatangani faktur tersebut
setelah sebelumnya dilakukan pencocokan dengan surat pesanan. Pada saat diterima
dilakukan pemeriksaan yang meliputi jenis dan jumlah Narkotika dan Psikotropika yang
dipesan.

C. Penyimpanan

Tempat penyimpanan Narkotika dan Psikotropika fasilitas pelayanan


kefarmasian harus mampu menjaga keamanan, khasiat, dan mutu Narkotika dan
Psikotropika. Tempat penyimpanan Narkotika dan Psikotropika Farmasi dapat berupa
gudang, ruangan, atau lemari khusus. Tempat penyimpanan Narkotika dilarang
digunakan untuk menyimpan barang selain Narkotika. Dan Tempat penyimpanan
Psikotropika dilarang digunakan untuk menyimpan barang selain Psikotropika.
Gudang khusus untuk penyimpanan narkotika harus memenuhi syarat:
1. dinding dibuat dari tembok dan hanya mempunyai pintu yang dilengkapi dengan
pintu jeruji besi dengan 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
2. langit-langit dapat terbuat dari tembok beton atau jeruji besi;
4
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
3. jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi;
4. gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung
jawab; dan
5. kunci gudang dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab dan pegawai lain yang
dikuasakan.

Lemari khusus untuk menyimpan Narkotika dan Psikotropika harus memenuhi


syarat:
1. terbuat dari bahan yang kuat;
2. tidak mudah dipindahkan dan mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda;
3. diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum
4. kunci lemari khusus dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab/Apoteker yang
ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan

D. Penyerahan
Penyerahan Narkotika dan/atau Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh Instalasi
Farmasi Rumah Sakit harus berdasarkan surat permintaan tertulis yang
ditandatangani oleh dokter yang menangani pasien.

E. Pemusnahan
Pemusnahan Narkotika dan Psikotropika, hanya dilakukan dalam hal:
1. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak
dapat diolah kembali;
2. Telah kadaluarsa;
3. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan;
4. Dibatalkan izin edarnya; atau
5. Berhubungan dengan tindak pidana.

Pemusnahan Narkotika dan Psikotropika harus dilakukan dengan tidak mencemari


lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Pemusnahan Narkotika
dan Psikotropika dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Penanggung jawab fasilitas menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan
saksi kepada:

5
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
a. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi Instalasi
Farmasi Pemerintah Pusat;
b. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu
Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi; atau
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat
dan Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi
Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko
Obat
2. Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi
pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi.
3. Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan
4. Narkotika dan Psikotropika dalam bentuk obat jadi harus dilakukan pemastian
kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan pemusnahan

Penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian/pimpinan yang melaksanakan


pemusnahan Narkotika dan Psikotropika harus membuat Berita Acara Pemusnahan.
Berita Acara Pemusnahan paling sedikit memuat:
1. hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan;
2. tempat pemusnahan;
3. nama penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas pelayanan
kefarmasian/pimpinan lembaga/dokter praktik perorangan;
4. nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain badan/sarana tersebut;
5. nama dan jumlah Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi yang
dimusnahkan;
6. cara pemusnahan;
7. tanda tangan penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas distribusi/fasilitas
pelayanan kefarmasian/pimpinan lembaga/ dokter praktik perorangan dan saksi
Berita Acara Pemusnahan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan tembusannya
disampaikan kepada Direktur Jenderal dan Kepala Badan/Kepala Balai.

F. Pencatatan dan pelaporan

6
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
Instalasi Farmasi Rumah sakit wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan
dan/atau pengeluaran Narkotika dan Psikotropika. Pencatatan Narkotika dan
Psikotropika meliputi:
1. nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi;
2. jumlah persediaan;
3. tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan
4. jumlah yang diterima;
5. tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran/penyerahan;
6. jumlah yang disalurkan/diserahkan;
7. nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran/penyerahan; dan
8. paraf atau identitas petugas yang ditunjuk.

Seluruh dokumen pencatatan, dokumen penerimaan, dokumen penyaluran,


dan/atau dokumen penyerahan termasuk surat pesanan Narkotika dan Psikotropika
wajib disimpan secara terpisah paling singkat 3 (tiga) tahun.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan
laporan pemasukan dan penyerahan/penggunaan Narkotika dan Psikotropika, setiap
bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Balai
setempat. Pelaporan narkotika dan psikotropika meliputi:
1. nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika dan Psikotropika;
2. jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
3. jumlah yang diterima; dan
4. jumlah yang diserahkan
Laporan penggunakan narkotika dan psikotropika menggunakan sistem elektronik.
Disampaikan paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya

7
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
BAB IV
DOKUMENTASI

1. A. SURAT PESANAN NARKOTIKA

8
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
2. SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

9
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018

3. FAKTUR NARKOTIKA

10
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018

4. FAKTUR PSIKOTROPIKA

11
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018

5. PENYIMPANAN NARKOTIK DAN PSIKOTROPIKA

Ditetapkan di : Lumajang
pada tanggal : 2 Januari 2018
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG

dr. SRI HANDAYANI, MMRS


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385

12

Anda mungkin juga menyukai