PANDUAN
PANDUAN PENGELOLAAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
tentang
Memutuskan…..
KEPUTUSAN KARUMKIT BHY LMJ
NOMOR: KEP/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL : 2 JANUARI 2018
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Lumajang
Pada tanggal : Januari 2018
KARUMKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
Pelayanan kefarmasian sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan mempunyai
peran penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dimana
apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.
Tujuan pelayanan kefarmasian adalah menyediakan dan memberikan sediaan
farmasi dan alat kesehatan serta informasi terkait agar masyarakat mendapatkan
manfaatnya yang terbaik.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang tentang Narkotika.
Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika dan psikotropika merupakan zat atau obat yang sangat bermanfaat dan
diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan atau
digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat yang
sangat merugikan bagi perseorangan. Untuk itu diperlukan pengelolaan obat narkotika
dan psikotropika di sarana kesehatan.
BAB II
RUANG LINGKUP
2
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
A. RUANG LINGKUP
a. Panduan Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika ini meliputi seluruh kegiatan
pengelolaan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang
b. Penyaluran Narkotika dan Psikotropika di Instalasi Farmasi Dalam Bentuk Obat Jadi.
B. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional dari instalasi farmasi mencakup proses :
a. Pengadaan;
b. Penerimaan;
c. Penyimpanan;
d. Penyerahan;
e. Pemusnahan;
f. Pencatatan dan Pelaporan;
BAB III
TATA LAKSANA
3
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
A. Pengadaan
B. Penerimaan
Penerimaan sediaan Narkotika dan Psikotropika dari PBF harus diterima oleh
Apoteker/Kepala Instalasi Farmasi atau dilakukan olet Tenaga Teknis Kefarmasian
(TTK) yang sudah memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)
dengan sepengetahuan Apoteker. Apoteker / TTK akan menandatangani faktur tersebut
setelah sebelumnya dilakukan pencocokan dengan surat pesanan. Pada saat diterima
dilakukan pemeriksaan yang meliputi jenis dan jumlah Narkotika dan Psikotropika yang
dipesan.
C. Penyimpanan
D. Penyerahan
Penyerahan Narkotika dan/atau Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh Instalasi
Farmasi Rumah Sakit harus berdasarkan surat permintaan tertulis yang
ditandatangani oleh dokter yang menangani pasien.
E. Pemusnahan
Pemusnahan Narkotika dan Psikotropika, hanya dilakukan dalam hal:
1. Diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak
dapat diolah kembali;
2. Telah kadaluarsa;
3. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan;
4. Dibatalkan izin edarnya; atau
5. Berhubungan dengan tindak pidana.
5
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
a. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi Instalasi
Farmasi Pemerintah Pusat;
b. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu
Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi; atau
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat
dan Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi
Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko
Obat
2. Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan
Provinsi, Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi
pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi.
3. Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan
4. Narkotika dan Psikotropika dalam bentuk obat jadi harus dilakukan pemastian
kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan pemusnahan
6
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
Instalasi Farmasi Rumah sakit wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan
dan/atau pengeluaran Narkotika dan Psikotropika. Pencatatan Narkotika dan
Psikotropika meliputi:
1. nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi;
2. jumlah persediaan;
3. tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan
4. jumlah yang diterima;
5. tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran/penyerahan;
6. jumlah yang disalurkan/diserahkan;
7. nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran/penyerahan; dan
8. paraf atau identitas petugas yang ditunjuk.
7
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
BAB IV
DOKUMENTASI
8
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
2. SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
9
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
3. FAKTUR NARKOTIKA
10
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
4. FAKTUR PSIKOTROPIKA
11
LAMPIRAN PERATURAN KARUMKIT
NOMOR : Kep/ 2 /I/KES.22./2018/PKPO
TANGGAL: JANUARI 2018
Ditetapkan di : Lumajang
pada tanggal : 2 Januari 2018
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LUMAJANG
12