Bab 8
Bab 8
semua emosi berasal dalam system limbi otak yang kira-kira berukuran sebesar
sebuah kacang walnut yang terletak didekat batangotak kita.
Intensitas emosi
6. Kerja Emosional
Kerja emosional adalah situasi dimana seorang karyawan mengekpresian emosi-
emosi yang diinginkan secara pekerjaan organisasional selama transaksi antar personal di
tempat kerja.setiap karyawan mengeluarkan usaha fisik dan mental ketika mereka
menempatkan kapabilitas tubuh dan kognitif mereka,berturut-turut dalam pekerjaan
mereka.tetapi pekerjaan juga membutuhkan kerja emosional.
Ketidaksesuaian emosional adalah inkonsistensi antara emosi yang kita
proyeksikan.tantangan sebenarnya adalah ketika para karyawan harus menunjukan satu
emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain.disparitas atau
perbedaan ini disebut disonansi emosional,dan hal ini dapat berakibat buruk pada
karyawan. Jika dibiarkan perasaan-perasaan yang terkurung dari frustasi,kemarahan,dan
kebencian akhirnya dapat menyebabkan kalelahan emosional dan kejatuhan mental.
9. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk mendeteksi serta
mengelola petunjuk-petunjuk dan informasi emosional.
Orang orang yangmengenal emosi mereka sendiri dan mampu dengan baik
membaca emosi orang lain dapat menjadi lebih efektif dalam pekerjaan mereka.Hal ini
pada intinya adalah suatu tema yang melandasi riset EI.EI mengemukakan lima dimensi
antara lain:
Kesadaran diri: sadar atas apa yang dirasakan.
Manajemen diri: kemampuan mengelola emosi dan dorongan-dorongan
dari diri sendiri.
Motivasi diri: kemampuan bertahan dalam menghadapi kemunduran dan
kegagalan.
Empati:kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Keterampilan social:kemampuan menangani emosi-emosi orang lain.
a) Seleksi
Suatu implikasi dari bukti yang ada pada EI adalah para pemberi kerja harus
mempertimbangkannya sebagai sebuah factor dalam merekrut karyawan.
b) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam organisasi telah menekankan rasionalitas.
Pendekatan tersebut mengecilkan bahkan mengabaikan peran dari
kesedihan,kegelisihan,ketakutan,frustasi,kebahagiaan,rasa iri dan emosi-emosi
lainnya.Tetapi tidak menutup kemungkinan kita untuk berasumsi bahwa perasaan
tidak mempengaruhi kepusan-keputusan kita,peran emosi dan suasana hati sangat
berperan dalam pengambilan keputusan.orang-orang yang tertekan(mereka yang
secara kronis mengalami suasana hati buruk atau emosi-emosi negativeseperti
kesedihan) membuat penilaian-penilaian yang lebih akurat dibandingkan dengan
orang-orang yang tidak tertekan.sebaliknya orang positif mengetahui ketika sebuah
pemecahan adalah cukup baik.emosi positif tampaknya membantu dalam mengambil
keputusan. Emosi positif dapat meningkatkan keterampilan dalam pemecahan
masalah serta dalam memahami dan menganalisis informasi baru. Dengan demikian
orang-orang harus meyakinkan bahwa suasana hati positif mereka tidak
menyebabkan mereka mengandalkan stereotip-stereotip yang berbahaya. Seperti
wanita yang kurang berdedikasi,orang-orang muslim adalah orang-orang yang
menyukai kekerasab dan lain sebagainya.
Orang –orang yang menggunakan hati mereka dan kepala mereka ketika
mengambil keputusan. Maka dari itu,kegagalan untuk menggabungkan emosi dan
suasana hati ke dalam pekerjaan terhadap pengambilan keputusan akan menghasilkan
pandangan yang tidak lengkap dan sering kali tidak akurat dari proses tersebut
c) Kreativitas
Orang-orang yang berada dalam suasana hati yang baik lebih kreatif
dibandingkan dengan orang-orang yang berada dalam suasana hati yang buruk.
Mereka menghasilkan lebih banyak ideide,orang lain berfikir bahwa ide mereka
adalah orisinil, dan mereka cenderung dapat mengidentifikasi lebih banyak pilihan
kreatif terhadap masalah. Orang-orang yang memiliki suasana hati atau emosi positif
lebih fleksibel dan terbuka dalam pemikiran mereka.
d) Motivasi
Pengaruh suasana hati dan emosi pada motivasi dan menyatak bbahwa
organisasiorganisasi yanng mempromosikan suasana hati positif ditempat kerja lebi
berkemungkinan mempunyai angkatann kerja yang lebih termotivasi. Umpan balik
positif ini kemudian lebih jauh menguatkan suasana hati positif mereka, yang
kemudian dapat membuat mereka berkinerja bahkan lebih baik lagi sampai
seterusnya.
e) Kepemimpinan
Kemampuan dalam memimpin orang lain adalah sebuah kualitas funndamental yang
dicari organisasiorganisasi dalam karyawan mereka. Pemimpin yang efektif
mengandalkan daya tarik emosional untuk membantu menyampaikan pesan-pesan
mereka. Ekspresi emosi dalam pidato sering kali merupakan elemen penting yang
membuat kita menerima atau menolak pesan seorang pemimpin. Ketika seorang
pemimpin merasa bersemangat, antusias dan aktif, mereka lebih mungkin untuk
memberi energi pada bawahan-bawahan mereka, dan bawahan mereka.dan
menyampaikan rasa efektiivitas.kompentensi, optimesme, dan kegembiraan.