Anda di halaman 1dari 6

LEGAL OPINION

A. Fakta Hukum

1. Telah dilaksanakan perjanjian secara tertulis dibawah tangan antara seorang mahasiswa
yang bernama Tuan Jhocky Bocah Mbelinx (JBM) dengan pemuda pengangguran
bernama Tuan Radedid Kapoor (RK) dengan detempeli 3 (tiga) buah materai serta
dihadiri 2 (dua) orang saksi yang bernama Tuan Bonca (BA) dan Tuan Banci (BI).
2. Bahwa isi perjanjian tersebut adalah Tuan RK diharuskan untuk melakukan terror
berupa menakut-nakuti seorang gadis bernama Nona Rindu Malam (RM) selama 2
(dua) pekan sejak diberikannya uang muka oleh JBM.
3. Tuan RK akan diberikan uang oleh Tuan JBM sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta)
sebagai uang muka dan akan ditambah dengan “Sukses Fii” sebesar Rp 30.000.000,-
(tiga puluh juta) apabila sukses dalam melakukan pekerjaan itu.
4. Dalam pelaksanaannya, setelah mendapat uang muka sebesar Rp 30.000.000,- Tuan
RK hanya melakukan pekerjaannya yaitu menakut-nakuti Nona RM sekali saja.
5. Bahwa yang menjadi obyek dari perjanjian ini adalah melakukan perbuatan berupa
menakut-nakuti seorang gadis bernama Nona RM.
6. Dalam perjanjian antara Tuan JBM dan Tuan RK disebutkan bahwa separuh dari hasil
pekerjaan tersebut akan diberikan kepada seorang janda pemulung yang memiliki 12
(dua belas) anak.
7. Tuan RK menjelaskan kepada Tuan JBM bahwa yang melatar belakangi dirinya
bersedia menerima pekerjaan tersebut adalah dikarenakan ingin membantu janda
pemulung tersebut.
8. Sebelum menerima pekerjaan dari Tuan JBM, Tuan RK pernah menawarkan kepada
seorang pengusaha kaya raya untuk membeli anak-anak dari janda pemulung dengan
imbalan sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar).

1
B. Aturan Hukum

Berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, maka dasar hukum untuk melakukan gugatan ke
pengadilan adalah :
1. Definisi Perjanjian : Pasal 1313 KUHPerdata Perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Dari peristiwa ini,
timbullah suatu hubungan hukum antara dua orang atau lebih yang disebut Perikatan
yang di dalamya terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak.
2. Syarat sahnya Perjanjian :
a. Sepakat (Pasal 1321-1328 KUHPer) Supaya perjanjian menjadi sah maka para
pihak harus sepakat terhadap segala hal yang terdapat di dalam perjanjian dan
memberikan persetujuannya atau kesepakatannya jika ia memang menghendaki apa
yang disepakati.

Suatu perjanjian dianggap cacat atau dianggap tidak ada apabila :

 mengandung paksaan (dwang), termasuk tindakan atau ancaman atau


intimidasi mental.
 mengandung penipuan (bedrog), adalah tindakan jahat yang dilakukan
salah satu pihak, misal tidak menginformasikan adanya cacat tersembunyi.
 mengandung kekhilafan/kesesatan/kekeliruan(dwaling), bahwa salah
satu pihak memiliki persepsi yang salah terhadap subyek dan obyek
perjanjian. Terhadap subyek disebut error in persona atau kekeliruan pada
orang.

b. Cakap (Pasal 1329-1331 KUHPer) bahwa setiap orang adalah cakap untuk
membuat perjanjian, kecuali apabila menurut undang-undang dinyatakan tidak
cakap. Kemudian Pasal 1330 menyatakan bahwa ada beberapa orang yang tidak
cakap untuk membuat perjanjian, yakni :
 Orang yang belum dewasa (dibawah 21 tahun, kecuali yang ditentukan lain)

2
 Mereka yang ditaruh di bawah pengampuan (curatele or conservatorship);
dan
 Perempuan yang sudah menikah

c. Hal tertentu (Pasal 1332-1334 KUHPer) bahwa suatu perjanjian harus


mempunyai pokok suatu benda (zaak)yang paling sedikit dapat ditentukan jenisnya.
Suatu perjanjian harus memiliki objek tertentu dan suatu perjanjian haruslah
mengenai suatu hal tertentu (certainty of terms), berarti bahwa apa yang
diperjanjikan, yakni hak dan kewajiban kedua belah pihak. Barang yang
dimaksudkan dalam perjanjian paling sedikit dapat ditentukan jenisnya
(determinable).
d. Sebab yang halal (Pasal 1335-1337 KUHPer) Syarat sahnya perjanjian yang
keempat adalah adanya kausa hukum yang halal. Jika objek dalam perjanjian itu
illegal, atau bertentangan dengan kesusilaan atau ketertiban umum, maka perjanjian
tersebut menjadi batal.
3. Perdagangan Manusia (Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 Pasal 2) “ setiap
orang yang melakukan perekrutan, pengangkutan, pengiriman , pemindahan, atau
penerimaan, seseorang dengan ancaman kekerasan, penculikan, penyekapan,
pemalsuan, penggunaan kekuasaan, penjeratan uang atau memberi bayaran atau
manfaat sehingga memperoleh persetujuan orang yang memegang kendali atas orang
lain tersebut di wilayah NKRI, di pidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun
dan paling lama 15 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 120.000.000 dan paling
banyak Rp. 600.000.000,-”
C. Isu Hukum

Setelah melihat fakta-fakta hukum dan aturan hukum di atas, isu hukum yang dapat diambil
adalah :
1. Bahwa perjanjian antara Tuan JBM dan Tuan RK adalah BATAL DEMI HUKUM. Ini
dikarenakan yang menjadi obyek dari perjanjian tersebut adalah melakukan perbuatan
berupa menakut-nakuti atau dapat dikatakan mengancam seorang gadis bernama Nona
RM.

3
2. Sebelum melakukan perjanjian dengan Tuan JBM, Tuan RK telah mencoba melakukan
perbuatan melawan hukum berupa perdagangan manusia. Hal ini disampaikan Tuan
RK kepada Tuan JBM dikarenakan Tuan RK ingin membantu seorang janda pemulung
dengan cara menjual anak-anaknya kepada seorang pengusaha kaya raya dengan
imbalan senilai Rp 1.000.000.000,- (satu milyar).

D. Analisis Hukum

Berdasarkan fakta-fakta serta isu hukum yang terjadi, perjanjian antara Tuan JBM
dan Tuan RK yang dibuat secara tertulis dibawah tangan disertai dengan materai sebesar
Rp 6.000,- (enam ribu) sebanyak 3 (tiga) buah dan dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi
bernama Tuan Bonca dan Tuan Banci menjadi tidak sah atau dapat dikatakan batal demi
hukum.
Bahwa menurut syarat sahnya perjanjian, Tuan JBM dan Tuan RM dapat dikatakan
CAKAP melakukan sebuah perjanjian. Namun dikarenakan yang menjadi obyek dari
perjanjian adalah berupa melakukan tindakan yang mengancam jiwa seseorang. Pasal
1324 KUHPer menjelaskan “Paksaan telah terjadi, apabila perbuatan itu sedemikian rupa
hingga dapat menakutkan seorang yang berpikiran sehat, dan apabila perbuatan itu dapat
menimbulkan ketakutan pada orang tersebut bahwa dirinya tau kekayaannya terancam
dengan suatu kerugian yang terang dan nyata”.
Dari penjelasan pasal 1324 tersebut dapat dipastikan bahwa isi perjanjian antara
Tuan JBM dan Tuan RK mengandung unsur perbuatan melawan hukum yakni mengancam
jiwa seseorang bernama Nona RM dan menyebabkan Nona RM mengalami stress berupa
trauma, kehilangan gairah hidup, ketakutan terhadap laki-laki yang yang mendekatinya dan
Nona RM harus dirawat di Rumah Sakit dengan biaya pengobatan sebesar Rp 10.000.000,-
(sepuluh juta). Pasal 1365 KUHPer menjelaskan “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang
membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Dari penjelasan pasal 1365 maka
Tuan JBM dan Tuan RK diharuskan untuk membayar kerugian yang diderita oleh Nona
RM .

4
Selain itu, Tuan RK juga telah melanggar Pasal 2 Undang-undang Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia (Human Trafficking) yakni berupa
perdagangan manusia, dimana Tuan RK telah menawari anak-anak dari janda pemulung
kepada pengusaha kaya raya dengan imbalan uang sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu
milyar).

E. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah :


1. Perjanjian antara Tuan JBM dan Tuan RK BATAL DEMI HUKUM dikarenakan
objek dari perjanjian tersebut menimbulkan kerugian bagi Nona RM.
2. Objek dari perjanjian tersebut menimbulkan kerugian bagi Nona RM berupa kerugian
materiil dan immateriil.
3. Tuan JBM dan Tuan RK bertanggung jawab atas segala kerugian yang diderita oleh
Nona RM.
4. Tuan RK juga melakukan perbuatan melawan hukum yaitu melakukan perdagangan
manusia dengan menawarkan anak-anak dari janda pemulung kepada Pengusaha kaya
dengan imbalan uang sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar).

F. Rekomendasi

1. Dari permasalahan yang terjadi, Nona RM sebagai pihak yang dirugikan atas adanya
perjanjian antara Tuan JBM dan Tuan RK berhak untuk menuntut secara hukum kepada
Tuan JBM dan Tuan RK dikarenakan Nona RM mengalami kerugian materiil dan
immateriil berdasarkan Pasal 1365 KUHPer.
2. Tuan RK dapat dipidana dikarenakan melakukan Perdagangan Manusia (Human
Trafficking) berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007
tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia.

5
G. Daftar Pustaka

 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Perdagangan
Manusia
 Dasar-dasar Hukum Perjanjian ( Prof.subekti -scribd )pdf

Anda mungkin juga menyukai