PENDAHULUAN
sangat kecil. Sebagai contoh fosil mikro adalah fosil-fosil organisme golongan
melimpah sebagai fosil, setidaknya dalam kurun waktu 540 juta tahun. Cangkang
foraminifera tersusun dari bahan organik, butiran pasir atau partikel-partikel lain
yang terekat menyatu oleh semen, atau kristal CaCO3 (kalsit atau aragonit)
berupa tabung yang terbuka atau berbentuk bola dengan satu lubang.
1
sedimen laut. Data penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak
jaman Kambrium, lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Foraminifera
karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan pengumpulan atau cara
Oleh karena itu perlu dipelajari fosil-fosil berukuran mikro guna tercapainya
maksud dan tujuan. Karena keterdapatan mikrofosil relatif banyak maka pada
makalah ini lebih di fokuskan pada mikro fosil, antara lain foraminifera.
1.3 Metode
1.3.1Observasi
yang berupa residu ataupun berbentuk sayatan pada gelas objek diamati di
preparasi dan analisis yang dilakukan. Secara umum terdapat tiga jenis
1.3.2Determinasi
2
genus dan spesies mikrofosil yang diamati, dengan mengobservasi semua
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mikropaleontologi
mempelajari sisa – sisa organisme yang telah terawetkan di alam berupa fosil
lebih kecil dari 5 mm, namun ada diantaranya yang berukuran sampai 19 mm
Sejarah Mikropaleontologi
HERODOTUS dan STRABO pada abad ke lima dan ke tujuh sebelum masehi
benda-benda tersebut adalah sisa-sisa makanan para pekerja yang telah menjadi
4
– BECCARIUS (tahun 1739) pertama kali menulis tentang foraminifera
Mikropaleontologi.
Fosil Mikro
Definisi Mikro fosil menurut Jones, 1936:Mikro fosil adalah setiap fosil
yang biasanya kecil dan untuk mempelajarinya digunakan alat bantu Mikroskop.
Fosil mikro dalam batuan tersebut terdapat bersama dengan bahan lain telah
Foraminifera Besar
5
Selain itu Foraminifera besar pengenalan kamar - kamarnya menjadi penentu
dalam penamaan
2.2 Foraminifera
Foraminifera merupakan binatang yang terdiri dari satu sel yang sangat
sederhana, sel tersebut terdiri dari protoplasma dan inti (bias lebih dari satu). Ciri
khas foraminifera adalah adanya pseudopodia (kaki semu) yang berfungsi sebagai
zat organic ataupun anorganik dan memiliki pori-pori dengan satu atau lebih
berair ataupun tidak, tawar maupun asin, dan perkembangbiakannya dengan cara
yang berbeda, dimana satu individu dapat menghasilkan dua cangkang yang
6
Pada batuan sedimen, golongan ini lebih banyak dijumpai sehingga lebih
berharga dari ordo-ordo lain pada kelas Sarcodina. Golongan ini telah muncul
sejak zaman Pra-Kambrium (+ 550 tahun yang lalu) sampai sekarang dengan
jumlah spesies + 40.000 jenis spesies. Selain dari itu, Foraminifera dapat juga
tersebut.
berkembang.
7
Kepunahan masal dari sebagian besar foraminifera termasuk foram
foram benthonik.
dalam).
Kepunahan foram yang berukuran lebih kecil sangat banyak dan spesies
l. Today
Lebih dari 10.000 spesies foram yang hidup. Sebagian besar merupakan
8
Ekologi Foraminifera
hidupnya, yaitu foram planktonik dan foram benthonik. Foram plankton hidup di
sekitar permukaan air laut dan mengambang, sedangkan foram benthonik hidup di
lingkungan air laut dingin, hidupnya agak kebawah permukaan laut, sedangkan
bersel tunggal yang hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut), mempunyai
satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang
Planktonik pada umumnya hidup mengambang dan bergerak tergantung oleh arus
berikut.
9
2. Susunan kamar umumnya Trochospiral.
bervariasi.
Susunan Kamar
Hastigerina.
Aperture
Aperture adalah lubang utama dari test foraminifera yang terletak pada
yang terletak pada dasar (tepi) kamar akhir (septal face) dan melekuk ke dalam,
10
terlihat pada bagian ventral (perut). Foraminifera planktonik ini juga banyak
ditemui serta tersebar diseluruh benua atau laut dengan kedalaman tertentu
Contoh : Globigerina.
Merupakan lubang lain dari aperture utama dan lebih kecil atau lubang
– Accessory Aperture
11
Hasan atau ornament dapat juga dipakai sebagai penciri khas untuk genus
a) Umbilicus
b) Suture
c) Peri-peri
d) Aperture
e) Permukaan test
- Punctuate: berbintik-bintik
- Smooth: mulus/licin
12
- Pustulose: tonjolan-tonjolan bulat
cara menambatkan diri dengan menggunakan vegile atau sesile serta hidup didasar
bersel tunggal yang hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut), mempunyai
satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang
adalah :
Kedalaman laut
Suhu/temperature
adalah tipe yang hidup pada daerah lagoon dan daerah dekat pantai. Lagoon
mempunyai salinitas yang sedang karena merupakan percampuran antara air laut
13
dengan air sungai. Foraminafera benthos yang dapat digunakan sebagai indikator
dari pasiran.
1) Monothalamus
yang hanya terdiri dari satu kamar. macam - macam dari bentuk
monothalamus test:
14
c) Bentuk tabung (tabular) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.1.3.
Hyperammina.
Contoh : Lagena
2) Polythalamus
yang terdiri dari lebih satu kamar, misalnya uniserial saja ata biserial saja.
a) Rectilinier (linier punya leber), test uniserial terdiri atas kamarkamar bulat
Siphonogerina, Nodogerina.
b) Linier tanpa leber, kamar tidak bulat dan antara kamar yang satu dengan
Contoh : Glandurina.
15
d) Curvilinierl uniserial arcuate, test uniserial tapi sedikit melengkung dan
garis batas kamar satu dengan yang lainnya atau sututre membentuk sudut
dan masuk.
2) Supplementary Aperture,yaitu :
16
a) Infralaminal accessory aperture – dendritik
sepanjang suture.
akhir.
5) Terminal
and peripheral.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang
sesil, merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan,
patahan karang atau karang yang sudah mati. Substrat perairan dan kedalaman
17
mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta tingkah laku
hewan bentik.
Istilah foram besar diberikan untuk golongan foram bentos yang memiliki
ukuran relatif besar, jumlah kamar relatif banyak, dan struktur dalam kompleks.
terdiri hanya dari satu ruang (unilocular) atau banyak ruang (multilocular) yang
saling berhubunan melalui suatu lubang bukaan (disebut foramen bila bukaan ini
hanya terdiri dari satu lubang dan foramina apabila lebih dari satu lubang).
Pada umumnya ada klasifikasi tidak resmi foraminifera yang didasarkan pada sifat
bentonik hidup di dasar laut dan memiliki lingkungan hidup pada kedalaman laut
arus laut, hal ini memungkinkan jenis foraminifera ini tersebar luas ke seluruh
lautan.
18
Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang
Fosil indeks
beberapa alasan bahwa fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga
demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur) yang berbeda-
terakhir,karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan pengumpulan atau cara
mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam. Fosil
indeks yaitu fosil yang dipergunakan sebagai penunjuk umur relatif. Umumnya
fosil ini mempuyai penyebaran vertikal pendek dan penyebaran lateral luas, serta
mudahdikenal.
19
foraminifera untuk menentukan lingkungan masa lampau tempat foraminifera
daerah tropik di masa lampau, menentukan letak garis pantai masa lampau, dan
yang masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-
semuanya atau sebagian besar sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang
adalah keragaman spesies, jumlah relatif dari spesies plangtonik dan bentonik
dan bentonik), rasio dari tipe-tipe cangkang (rasio Rotaliidae, Miliolidae, dan
contoh,perban-dingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air
bersuhulebih tinggi cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih
dan bentonik yang berasal dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia
telah dimanfaatkan untuk meme-takan permukaan dan suhu dasar perairan masa
lampau. Data tersebut sebagai dasar pemahaman bagaimana iklim dan arus laut
20
telah berubah di masa lampau dan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di
karbonat.
Indonesia, 1996).
Satuan dasar biostratigrafi adalah zona. Zona adalah suatu lapisan atau
tubuh lapisan batuan yang dicirikan oleh suatu takson atau lebih. Kegunaan dari
tubuh lapisan batuan. Urutan tingkatan satuan biostratigrafi resmi dari besar
21
Terdapat empat zona satuan biostratigrafi yang telah ditentukan dalam
(horizon biostratigrafi yaitu awal atau akhir peMunculan takson – takson penciri).
Kegunaan secara umum untuk korelasi tubuh – tubuh lapisan batuan. Batas atas
dan bawah suatu zona selang ditentukan oleh horizon pemunculan awal atau akhir
maksimum adalah junlah maksimum populasi atau takson dan bukan seluruh
lingkungan pengendapan. Batas vertikal dan horizontal zona ini bersifat subjektif.
kumpulan alamiah fosil yang khas atau kumpulan suatu jenis fosil. Kegunaan
zona ini adalah sebagai penunjuk lingkungan pengendapan purba. Batas dan
stratigrafi unsur terpilih dari kumpulan seluruh fosil yang ada (zona kisaran dapat
22
berupa kisaran umur suatu takson, kumpulan takson, takson-takson yang
Kegunaan zona kisaran terutama untuk korelasi tubuh batuan dan sebagai dasar
penempatan batuan-batuan dalam skala waktu geologi. Batas dan kelanjutan zona
mencirikannya.
23
BAB III
PEMBAHASAN
1) Kamar
Jumlah kamar dari foramiifera besar banyak dan terputar, serta tumbuh
ekuatarial dan lateral. Pengenalan yang baiuk terhadap jenis kamar sangat
24
a) Kamar Embrional
Gambar 3.1.1
kamar nepionik
b) Kamar Ekuatorial
Kamar ini terdapat pada bidang Ekuatorial. Jumlah kamar ekuatorial snagat
genus.
25
c) Kamar Lateral
identifikasi pada kamar ini ada pada tebal tipisnya dinding kamar (seota
filament), selain iyu pada beberapa genus sering di jumpaiadanya stolon yang
2) Bentuk Test
Bentuk test adalah identifikasi awal yang dapat dikenali. Bentuk dasar test
bikonvek.
b) Bentuk fusiform (cerutu) memiliki sumbu putaran yang lebih pnajang dari
sumbu ekuatorial.
tidak teratur. Sangat sedikit genus yang mempunyai bnetuk test seperti
ini,contohnya Asterocyclina.
26
d) Bentuk trigonal dicirikan dengan pertumbuhan kamar annular membentuk
Miogypsina.
3.1.1 Taksonomi
o Kingdom : Protista
o Phylum : Protozoa
o Superkelas : Rhizopoda
o Klas : Foraminifera
o Ordo : Allogromiida
Textulariida
Fusulinida
Rotaliida
Miliolida
27
3.1.2 Siklus Perkembang Biakan
Foraminifera dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu seksual dan aseksual
serta terjadi saling bergantian. Hasil dari dua cara perkembang biakan tersebut
berukuran kecil, sedang kan Mikrofeer dibentuk dari hasil perkembang biakan
yang seksual dicirikan dengan bentuk proloculum yang kecil serta bentuk
Cangkang
Dinding
Dinding Chitin/tektin
Dinding Aglutin
Dinding silikaan
Dinding gampingan
28
Morfologi Kamar
proloculum.
Aperture
Bentuk Aperture
29
Bergerigi berbentuk lobang melengkung
30
3.2 Foraminifera Plangtonik
bersel tunggal yang hidupnya secara akuatik (terutama hidup di laut), mempunyai
satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang
Planktonik pada umumnya hidup mengambang dan bergerak tergantung oleh arus
juga yang tidak tahan terhadap perubahan suhu (temperatur) yang relatif besar.
menyesuaikan diri terhadap temperatur, sehingga pada wakt siang hari hidupnya
hamper di dasar laut, sedangkan pada malam hari hidup di permukaan air laut.
31
3.2.1 Famili Globigerinidae
test tersusun zat gampingan, permukaan test kasar berstruktur cancellate, sebagian
Candorbulina.
Resen
kuat, memiliki ornamen duri yang kasar dan pipih serta memusat pada
32
Genus: Orbulina d’Orbigny, 1839
Test pada awalnya menyerupai Globigerina, dengan dinding cancellate serta spine
halus, involute, aperture lonjong – busur pada dasar kamar.Muncul: Tersier Akhir
– Resen
spine halus. Dua atau Tiga kamar terakhir terpisahkan dengan jelas.Muncul:
Miosen – Resen
33
FAMILI GLOBOROTALIIDAE
umbilikal (dari umbilikal sampai peri-peri), berbentuk busur. Test tersusun zat
Globotruncana
34
1&2Globorotaliaplesiotumid
FAMILI HANTKENINIDAE
Test pada awalnya trochoid atau planispiral, pada tahapan akhir planispiral
kasar.Aperture pada bagian bawah kamar terakhir berbentuk busur. Hiasan berupa
danCribrohantkenina
35
3.2.4 Lampiran
36
3.3 Foraminifera Benthonik
Golongan ini sangat peka terhadap perubahan lingkungan, sehingga bagus untuk
Susunan Kamar
A. Monothalamus
37
• Bulat: contoh Saccamina
• Botol: Lagena
• Tabung: Bathysiphon
Saccamina,
cangkang
agglutinatedBathysiphon flavidus,
38
Ammovertella inversaRectocornuspira
B. Polythalamus
Cangkang foraminifera disusun oleh lebih dari satu kamar. Terdapat 3 jenis
C. Uniserial
Nodogenerina.
39
2. Equitant uniserial, kamar-
Nodosaria.
Anomalina
40
Keseragaman Susunan Kamar
1. Uniformed test: jika disusun oleh satu jenis susunan kamar, misal
2. Biformed test: jika disusun oleh dua macam susunan kamar yang berbeda,
Heterostomella
Triformed test: terdiri dari tiga susunan kamar yang berbeda. Contoh:
Valvulina.
41
3.2.1 Genus Dentalina
- Cangkang uniserial tidak terputar, curvilinier, garis sutura tidak tegak lurus
- Usia: Permian-Resen
- Apertur kecil
- Usia: Eosen-Resen
42
3.2.5 Genus Nodogerina
uniserial lurus, kompisi test gampingan berpori halus, aperture terletak di puncak
3.2.6 Lampiran
43
3.3 Foraminifera Besar
Pembentuk batugamping.
batuan.
tonggak.
permukaan test papilate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat, kadang seperti
3.4.4 Lampiran
44
BAB IV
Penutup
4.1 Kritik
Saran
Suatu saran ini harap di baca dan di terabkan agar asisten dosen lebih mudah
dalam meberikan arahan terhadap praktikan dan dapat berguna untk perktikan.
Peraturan yang telah di tetapkan agar dapat di jalankan oleh asisten sendiri, dan
terakhir saya sangat mohon dengan asisten dosen agar dapat membagikan hasil
laporan akhir ini apabila sdah dilakasankan nya penilaian. Karna bagi kami
mahasiswa & mahasiswi laporan ini sangat berguna bagi kami, salah satunya kami
mengetahui letak kesalahan dalam penyusunan maupun isi nya, dan terimakasih
karna telah mendidik kami sesungguhnya ilmu merupakan amalan yang selalu
4.2 1Kesimpulan
Mikropaleontologi merupakan cabang dari ilmu paleontologi yang
mempelajari sisa – sisa organisme yang telah terawetkan di alam berupa fosil
45
Tahapan Penelitian Mikrofosil meliputi Sampling, Kualitas Sampel,
Foraminifera merupakan binatang yang terdiri dari satu sel yang sangat
sederhana, sel tersebut terdiri dari protoplasma dan inti (bias lebih dari satu). Ciri
khas foraminifera adalah adanya pseudopodia (kaki semu) yang berfungsi sebagai
berair ataupun tidak, tawar maupun asin, dan perkembangbiakannya dengan cara
hidupnya, yaitu foram planktonik dan foram benthonik. Foram plankton hidup di
sekitar permukaan air laut dan mengambang, sedangkan foram benthonik hidup di
dasar laut
46
LAMPIRAN
47