Anda di halaman 1dari 12

II.

ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1 DS : Ketidakefektif Kurang
 NY. R mengatakan mempunyai an manajemen pengetahuan
penyakit glaukoma 1 bulan yang kesehatan dan dukungan
lalu. (00078)
 NY.R mengatakan jika dirinya
sakit mata hingga membuatnya
stress.
 Tn S dan Ny Y nemandang
sakitnya karena pola hidup yang
kurang baik, kurang tidur, serta
makanan yang kurang sehat.
 Ny R mengatakan bahwa
penglihatan kabur dan sakit ketika
melihat cahaya.
 Keluarga Tn S mengatakan jika Ny.
R terbatas aktivitasnya karena jika
terkena sinar lampu dan matahari
merasa sakit
 Terkadang Tn S sulit atau tidak
mau mengantar Ny R berobat.
 Anak Tn S dan Ny R tidak ada
yang peduli dengan penyakit Ny R
DO :
 Pemeriksaan fisik pada mata :
Konjungtiva anemis, sklera
anikterik, tidak menggunakan alat
bantu penglihat-an, penglihatan
kabur.
2 DS: Disfungsi Ketidakadekua
 NY.R mengatakan jika ada masalah proses tan
dan bercerita pada TN.S tidak keluarga ketrampilan
menemukan solusi. (00063) koping.
 NY.R mengatakan pengambil
keputusan dalam keluarga.
 TN.S dan NY.R cemas dengan
anaknya yang beranjak SMA dan
terkadang suka berbohong.
 TN.S hanya marah dan
menyebabkan pertengkaran jika
diajak berdiskusi.
 NY.R mengatakan, anak keduanya
jika berkomunikasi dengan orang
tuanya atau kakanya kurang sopan
dan terkadang berbicara kasar.
 Tn.S mengatakan rekreasi keluarga
dilakukan dengan menonton
televisi dan jarang berekreasi ke
tempat wisata.
 Tahap perkembangan keluarga
yang belum dipenuhi adalah
mempertahankan kesehatan.
 Tn.S tidak dominan menjadi saran
bagi anak-anaknya, yang lebih
dominan adalah Ny.R
 Ny.S sering merasa cemburu jika
Tn. S sering mengajak ngobrol
wanita lain. Dan akan berakibat
sedikit pertengkaran.
DO :
 Komunikasi anak kedua dengan
orang tuanya tampak kurang sopan.

III. SKORING ASUHAN KEPERAWATAN

1. KETIDAKEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN

NO KRITERIA BOBOT NILAI SKOR PEMBENARAN


1 Sifat masalah 1 3 3/3 x 1 = 1 Ancaman kesehatan
 Actual :3 yang memerlukan
 Resio : 2 tindakan yang cepat
 Potensial: 1 dan tepat untuk
menghindari bahaya
lebih lanjut.
2 Kemungkinan 2 1 1/2X2=1 Informasi tentang
masalah dapat masalah yang sedang
diubah diderita keluarga
 Tinggi : 2 TN.S dapat diubah.
 Sedang :1
 Rendah :0
3 Potensi untuk 1 2 2/3X1=2/3 Keluarga TN.S
dicegah melihat bahwa
 Mudah :3 permasalahan yang
 Cukup:2 ada tidak menggangu
 Tidak dapat : kesehatan.
1
4 Menonjolnya 1 1 2/2X1=1 Keluarga TN.S
masalah melihat bahwa
 Masalah permasalahan yang
perlu segera ada tidak menggangu
ditangani :2 kesehatan.
 Masalah
dirasakan : 1
 Masalah
tidak
dirasakan :0
JUMLAH 3 2/3

2. DISFUNGSI PROSES KELUARGA

NO KRITERIA BOBOT NILAI SCORE PEMBENARAN


1 Sifat masalah 1 1 1/2x1= Masalah adalah resiko
 Actual :3 1/2 karena TN.S kurang
 Resio : 2 mengenal masalah.
 Potensial: 1
2 Kemungkinan 2 1 1/2X2=1 Informasi tentang
masalah dapat masalah yang sedang
diubah diderita keluarga TN.S
 Tinggi :2 dapat diubah.
 Sedang :1
 Rendah:0
3 Potensi untuk 1 2 2/3X1= Masalah yang di alami
dicegah 2/3 oleh keluarga TN.S
 Mudah:3 dapat ditangani
 Cukup:2 dengan memberikan
 Tidak penjelasan.
dapat:1
4 Menonjolnya 1 1 1/2X1= Keluarga TN.S
masalah 1/2 melihat bahwa
 Masalah permasalahan yang
perlu segera ada tidak menggangu
ditangani :2 kesehatan.
 Masalah
dirasakan :
1
 Masalah
tidak
dirasakan :0
JUMLAH 2 2/3

IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurang


pengetahuan dan dukungan.
2. Disfungsi proses keluarga berhubungan dengan ketidakadekuatan
keterampilan koping.

V. INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


HASIL
1 Ketidakefek- Setelah dilakukan tindakan TUK 1 :
tifan selama 3x24 jam diharapkan 1. Kaji tingkat
manajemen keluarga mampu : pengetahuan keluarga
kesehatan TUJUAN UMUM mengenai penyakit
 Masalah manajemen glaukoma.
kesehatan keluarga dapat 2. Kenali pengetahuan
efektif pasien mengenai
TUJUAN KHUSUS kondisinya.
 Keluarga mampu mengenal/ 3. Berikan informasi
memahami tentang kepada keluarga
perawatan yang tepat bagi mengenai kondisi
keluarga anggota keluarga yang
 Keluarga mampu menderita glaukoma.
mengambil keputusan yang 4. Diskusikan perubahan
tepat gaya hidup yang
 Keluarga mampu untuk mungkin diperlukan
melakukan perawatan untuk mencegah
kesehatan dengan tepat komplikasi di masa
yang akan dating.
5. Beri edukasi keluarga
mengenai tindakan
untuk mencegah atau
meminimalkan gejala.
6. Eksplorasi sumber-
sumber kekuatan
keluarga yang dapat
mendukung pengobatan
glaukoma.

TUK 2 :
1. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi
masalah dalam
keluarga.
2. Identifikasi apa yang
pasien bisa atau tidak
bisa untuk melakukan
perawatan glaukoma.
3. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi
kekuatan keluarga.
4. Dukung penggantian
kebiasaan yang tidak
diinginkan oleh
keluarga.
5. Tidak memaksakan
keluarga untuk
mengambil keputusaan
saat sedang stres.

TUK 3:

1. Dorong anggota
keluarga dan pasien
untuk membantu dalam
mengembangkan
rencana perawatan,
terasuk hal yang
diharapkan dan
pelaksanaan rencana
perawatan.
2. Monitor struktur dan
peran keluarga.
3. Monitor keterlibatan
anggota keluarga dalam
perawatan pasien.
4. Identifikasi persepsi
anggota keluarga
mengenai situasi,
peristiwa yang tidak
diinginka, perasaan dan
perilaku pasien.
5. Identifikasi stressor
situsional lainnya untuk
anggota keluarga.
6. Dorong anggota
keluarga untuk
menjaga atau
mempertahankan
hubungan keluarga.

3 Disfungsi Setelah dilakukan tindakan TUK 1:


proses selama 2x24 jam diharapkan 1. Bina hubungan saling
keluarga keluarga mampu : percaya dengan anggota
TUJUAN UMUM keluarga
 Mampu melakukan 2. Jadilah pendengar (yang
perannya dalam keluarga baik) bagi anggota
dengan baik keluarga
TUJUAN KHUSUS 3. Fasilitasi suasana
 Keluarga mampu kebersamaan diantara
berkomunikasi secara anggota keluarga
terbuka dan jujur 4. Fasilitasi komunikasi
 Melibatkan anggota dalam yang terbuka antar
pemecahan masalah anggota keluarga.

TUK 2:
1. Pertimbangkan
pemahaman keluarga
terhadap kondisi yang
ada
2. Monitor hubungan
keluarga saat ini
3. Dukung keluarga untuk
meningkatkan hubungan
yang positif
4. Identifikasi prioritas
konflik yang ada
diantara anggota
keluarga
5. Bantu keluarga dalam
mengatasi konflik
6. Kolaborasi dengan
keluarga dalam
pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Tgl/waktu Implementasi Evaluasi


2 Disfungsi proses Pertemuan 1. Membina
keluarga ke-3 hubungan saling
percaya dengan
anggota keluarga.
2. Menjadi pendengar
(yang baik) bagi
anggota keluarga
3. Memberikan
suasana
kebersamaan
diantara anggota
keluarga
4. Menganjurkan
untuk
berkomunikasi
secara terbuka antar
anggota keluarga.

1. Ketidakefektifan Pertemuan 1. Mengkaji tingkat


manajemen ke-4 pengetahuan
kesehatan keluarga mengenai
penyakit glaukoma.
2. Memberikan
informasi kepada
keluarga mengenai
kondisi anggota
keluarga yang
menderita
glaukoma.
3. Menjelaskan
tentang penyakit
glaukoma dan cara
pengobatannya.
4. Mengidentifikasi
bagaimana cara
keluarga mengobati
glaukoma.

2. Disfungsi proses Pertemuan 1. Monitor hubungan


keluarga ke-5 keluarga saat ini
2. Dukung keluarga
untuk
meningkatkan
hubungan yang
positif
3. Identifikasi
prioritas konflik
yang ada diantara
anggota keluarga
4. Bantu keluarga
dalam mengatasi
konflik
5. Kolaborasi dengan
keluarga dalam
pemecahan
masalah dan
pengambilan
keputusan
1. Ketidakefektifan Pertemuan 1. Membantu
manajemen ke-5 keluarga untuk
kesehatan mengidentifikasi
masalah dalam
keluarga.
2. Mengidentifikasi
hambatan dalam
melakukan
perawatan
glaukoma.
3. Mendukung
anggota keluarga
untuk merubah
gaya hidup atau
kebiasaan yang
tidak sehat atau
memperparah
kesehatan.
4. Tidak
memaksakan
keluarga untuk
mengambil
keputusaan saat
sedang stres.

1. Ketidakefektifan Pertemuan 1. Memonitor


manajemen ke-6 keterlibatan
keluarga anggota keluarga
dalam perawatan
pasien.
2. Mendorong
anggota keluarga
untuk menjaga atau
mempertahankan
hubungan keluarga.
3. Mendorong
anggota keluarga
untuk membantu
dan mendukung
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai