Anda di halaman 1dari 2

PENENTUAN KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK PADA

PERUBAHAN POLA OPERASI PLTG

Bab 1.
1.1 Latar belakang
Energi listrik merupakan suatu faktor penunjang yang sangat penting bagi
perkembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Di Indonesia, dengan semakin
meningkatnya kegiatan industri dan jumlah penduduknya, maka kebutuhan energi
listrik juga mengalami peningkatan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
ketersediaan listrik di Indonesia, antara lain ketersediaan energi primer dan harga
bahan bakar. Telah diketahui bahwa biaya terbesar dari pembiayaan pembangkit
listrik adalah untuk bahan baku energi (sekitar 80 %), selain itu naik/turunnya biaya
pembangkitan selalu terkait dari penggunaan energi listrik oleh beban.
Seirama dengan perkembangan kebutuhan tenaga listrik oleh pelanggan, sistem
tenaga listrik di Indonesia berkembang pula mengikuti irama perkembangan
pemakaian tenaga listrik yang dilayaninya. Tenaga listrik dibangkitkan oleh pusat-
pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD, kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh
transformator penaik tegangan yang ada di pusat-pusat listrik.
Salah satu yang banyak digunakan di indonesianya adalah PLTG atau Pembangkit
Listrik Tenaga Gas. Banyaknya gas bumi yang terdapat di indonesia mendorong
indonesia untuk membangun PLTG dengan bahan bakar yang berasal dari gas bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) menggunakan gas alam untuk menggerakkan
turbin gas yang dikopel langsung dengan generator, sehingga generator tersebut dapat
menghasilkan energi listrik.
Salah satu variabel yang menjadi penentu efisiensi di PLTG adalah pola
pengoperasian. Dengan pengoptimalisasi pola operasi dapat mengetahui penggunaan
bahan bakar (SFC) masing-masing pembangkit untuk menentukan jumlah besaran
pembebanan agar memperoleh pola pengoperasian yang optimal. Pola pengoperasian
yang optimal diharapkan SFC dan Efisiensi pada unit pembangkit akan menjadi lebih
efisien. Pada PLTG, biaya bahan bakar gas yang dikeluarkan bergantung pada
seberapa besar pemakaian gas itu sendiri, namun dikarenakan PLTG mempunyai
efisiensi yang kecil pada beban rendah dan cara agar dapat menaikkan efisiensi PLTG
yaitu dengan mencari titik optimal pemakaian bahan bakar dan pembebanan yang
sesuai.
Perubahan beban yang terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dapat
mempengaruhi konsumsi bahan bakar gas dan perubahan ke beban rendah dapat
mempengaruhi efisiensi PLTG akibatnya bisa menimbulkan kerugian pada
pembangkit itu sendiri. Untuk melakukan efisiensi terhadap masing-masing unit
PLTG dibutuhkan pengendalian pola pengoperasian, dan pembebanan unit PLTG
yang optimal. Untuk itu diperlukan penelitian ini guna mengetahui pengaruh beban
dengan konsumsi bahan bakar serta dampak terhadap efisiensi pembangkit itu sendiri
sehingga menekan angka kerugian.
1.2 ..

Anda mungkin juga menyukai