PENDAHULUAN
Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup
tinggi. Kandungan lemak dan kalori yang tinggi pada biji kacang tanah banyak
lemak serta mengandung protein yang tinggi dan lebih tinggi dari daging, telur,
bahan industri, bahan baku pembuatan minyak, sabun, mentega dan lain-lain.
Kacang tanah sangat disukai masyarakat, karena rasanya enak dan gurih, selain
(540), air (5%), mineral-mineral seperti Ca, P, Fe, dan vitamin A dan B. Daun
kacang tanah juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau
(Suprapto, 2004).
panen sebesar 1,27% dengan hasil sebesar 1.043ton/ha. Hasil tersebut jauh lebih
rendah jika dibanding dengan hasil percobaan (demontrasi plot) yang dapat
Rendahnya hasil kacang tanah tersebut antara lain karena sebagian besar
ditanam pada lahan marginal yang didominasi oleh lahan kering yang jenuh unsur
1
hara, kandungan bahan organik rendah, curah hujan tidak menentu, erosi aliran
merupakan bahan yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan, seperti pupuk
kandang, kompos, pupuk hijau , jerami, dan bahan lain yang dapat berperan
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Salah satu bahan organik yang
dapat digunakan adalah bokashi jerami padi. Bahan organik tidak dapat
kandungan unsur hara dalam bahan organik relatif rendah, namun demikian bahan
(Sutanto, 2002).
tanaman yang berperan dalam transfer energi, sintesis protein, dan reaksi biokimia
karena sebagian P berubah menjadi bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman
(Poerwowidodo, 1992).
2
meningkatkan kesuburan fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga dapat
optimal. Rendahnya hasil kacang tanah tersebut disebabkan oleh sebagian besar di
tanam di lahan marginal yang didominasi oleh lahan kering yang kurang unsur
hara, bahan organik rendah, curah hujan tidak menentu, dan tingginya kandungan
menjadi bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman. Bahan organik berperan dalam
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Bahan organik menghasilkan
asam-asam organik yang dapat membantu penyerapan P. Salah satu bahan organik
bokashi jerami dan pupuk phospat. Pemberian bokashi jerami dan pupuk phospat
kimia, dan biologi tanah, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi kacang
tanah.
3
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini adalah
sebagai berikut.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut:
Genus : Arachis
Penyebaran kacang tanah di Indonesia mulai ditanam pada awal abad ke-
17, masuknya kacang tanah ke wilayah Nusantara dibawa oleh pedagang Cina dan
Portugis. Sentra produksi kacang tanah pada mulanya terpusat di Pulau Jawa,
(Adisarwanto, 2004).
Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah
Benua Amerika ditemukan, tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa,
5
Amerika Serikat, dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di dunia
(Rukmana, 1998).
Akar (radix)
tidak dapat menambat nitrogen bebas (N2) dari udara tanpa bakteri rhizobium.
tanaman kacang tanah. Pada bintil-bitil akar teradapat unsur nitrogen yang
(Rukmana, 1998).
Perakaran tanaman kacang tanah terdiri dari atas lembaga (radicula), akar
tunggang (radix primaria), dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar
menyebar kesemua arah sedalam lebih kurang 30cm dari permukaan tanah. Akar
berfungsi sebagai organ penghisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan
tanaman. Fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah beraerasi buruk, kadar airnya
kurang, kandungan senyawa AI dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (pH) tanah
Batang (Caulis)
tipe pertubuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal,
antara 30- 50cm atau lebih, tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan
6
kesuburan tanah. Ruas-ruas batang yang terletak didalam tanah merupakan tempat
melekat akar, bunga, dan buah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan
Daun (Folium)
dan bersirip genap. Tiap tangkai daun terdiri atas empat helai daun. Daun muda
berwarna hijau kekuning-kungan, setelah tua menjadi hijau tua. Daun-daun tua
akan menguning dan berguguran mulai dari bawah keatas bersamaan dengan
stadium polong tua. Helaian daun bersifat nititropic, yakni mampu menyerap
Bunga (Flos)
dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya
berlangsung setelah taman berumur 4-6 minggu. Bunga pada kacang tanah juga
menyerbuk sendiri (self pollination) pada malam hari. Dari semua bunga yang
tumbuh, hanya 70%-75% yang membentuk bakal polong (ginofora). Bunga mekar
selama seitar 24 jam, kemudian layu, dan gugur. Ujung tangkai bunga akan
7
Buah (Fructus)
Buah kacang tanah berbentuk polong dan dibentuk di dalam tanah. Polong
kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklatan-coklatan. Tiap polong
berisi satu sampai tiga biji atau lebih. Ukuran polong barvariasi, tergantung jenis
atau varietasnya dan tingkat kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya
Biji (semen)
Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit
biji tipis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri atas
lembaga (embrio), dan putih telur (albumen). Biji kacang tanah yang berkeping
dua bahan makanan. Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai
besar. Biji kecil beratnya antara 250g - 400g per 1.000 butir, sedangkan biji besar
Secara umum, kacang tanah mempunyai dua tipe yaitu tipe tegak (bunch type) dan
menjalar (runner type). Tipe tegak banyak disukai karena umur panennya lebih
pendek, 100-120 hari. Buahnya hanya pada ruas-ruas pada pangkal utama dan
cabangnya. Tiap polong berbiji antara 2-4 butir sehingga masaknya bisa
8
tetapi ujung-ujungnya mengarah ke atas. Panjang batang utamanya antara 33-
66cm dengan umur antara 150-200 hari. Tiap ruas yang berdekatan dengan tanah
Kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4-5 minggu. Bunga
keluar pada ketiak daun. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning. Bendera dari
satu hari, mekar di pagi hari dan layu disore hari. Bunga kacang tanah 99,5%
tanah yang terbentuk setelah terjadi pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, bakal
buah tumbuh memanjang, inilah yang disebut ginofor yang nantinya akan menjadi
tangkai polong. Polong kacang tanah berkulit keras dan berwarna kecoklat-
varietasnya dan juga tidak lepas dari kesuburan tanah dari tanaman tersebut
(Adisarwanto, 2004).
1,5cm. Tiap polong berisi satu sampai tiga biji yaitu kacang tanah tipe Virginia
yang biasa ditanam dan tumbuh didaerah subtropis, dan kacang tanah yang
memiliki 3-4 biji adalah tipe Valencia yang biasa tumbuh di daerah tropis. Biji
kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong dan terbungkus kulit biji yang
tipis berwarna putih, merah, atau ungu. Inti biji (nucleus seminis) terdiri dari
9
Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak
lurus. Akar cabang ini mempunyai bulu akar yang bersifat sementara dan
berfungsi sebagai alat penyerap hara. Akar samping atau akar serabut tanaman
kacang terdapat bintil-bintil atau nodul yang berisi bakteri yang disebut dengan
rhizobium sp. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen bebas dari udara. Pemberian
pupuk nitrogen, seperti urea pada tanaman kacang tanah dapat menyebabkan
bakteri malas mengikat nitrogen sehingga produksi polong tidak akan meningkat
(Marzuki, 2007).
pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Iklim yang dmaksud adalah suhu, cahaya,
a. Suhu
pertumbuhan awal tanaman. Pada suhu tanah kurang dari 180C, kecepatan
berkecambah akan lambat. Suhu tanah di atas 400C justru akan mematikan benih
yang baru ditanam. Suhu tanah maksimum untuk perkembangan ginofor adalah
30-340C. Suhu optimum untuk perkecambahan benih kacang tanah terletak antara
20-300C. Selain suhu tanah, suhu udara juga berpengaruh terutama pada periode
(Adisarwanto, 2004).
b. Cahaya
fotosintesis dan respirasi pada tanaman. Kacang tanah termasuk tanaman hari
10
pendek sedangkan pembungaan tidak tergantung pada fotoperiode. Terbukanya
bunga dan jumlah bunga yang terbentuk sangat tergantung pada cahaya. Intensitas
cahaya yang rendah pada saat pembentukan ginofor akan mengurangi jumlah
menurunkan jumlah dan berat polong serta akan menambah jumlah polong hampa
(Adisarwanto, 2004).
c. Curah Hujan
atau dapat menjadi kendala terhadap pertumbuhan dan pencapaian hasil kacang
tanah. Total curah hujan optimum adalah 300-350mm sampai panen. Curah hujan
sangat ideal bila terbagi merata selama pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang
cukup sangat dibutuhkan oleh tanaman agar tanaman dapat berkecambah dengan
Curah hujan yang terlalu banyak pada awal tumbuh akan menekan
pertumbuhan dan dapat menurunkan hasil. Curah hujan yang tinggi pada periode
pemasakan polong maka polong akan pecah dan biji akan berkecambah karena
penundaan saat panen. Kelembaban tanah yang cukup pada periode awal tumbuh,
saat berbunga, serta saat pembentukan dan pengisian polong sangat penting untuk
a. Tanah
Jenis tanah lempung berpasir, liat berpasir atau lempung liat berpasir
sangat cocok untuk tanaman kacang tanah. Kemasaman (pH) tanah yang cocok
11
untuk kacang tanah 6,5-7,0. PH tanah 7,5-8,0 daun akan menguning dan terjadi
bercak hitam pada polong. Kacang tanah masih cukup tumbuh dengan baik bila
tumbuh pada tanah masam (pH < 5,0) tetapi peka terhadap tanah basa. Tanah
yang basa hasil polong akan berkurang karena ukuran dan jumlah polong
b. Air
Air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah, fungsi air
antara lain membantu penyerapan unsur hara (makanan) dari tanah oleh akar
melancarkan aerase udara dan oksigen di dalam tanah. Air dalam tanah harus
bekas sawah. Hama utama pada kacang tanah antara lain sebagai berikut wereng
jengkal (Plusia Chalcites) dan ulat grayak (Prodenia litura), ulat penggulung
daun (Lamprosema indicata). Penyakit utama kacang tanah antara lain layu
12
2.2. Aspek Pasar
Payakumbuh. Harga produk kacang tanah yang ditawarkan sesuai dengan harga
2.2.2. Produk
Menurut Adisarwanto (2004), kacang tanah yang memiliki mutu yang baik harus
memiliki kriteria kacang tanah tidak hitam, tidak berbubuk (keriput), dan polong
kepada konsumen, sehingga kacang tanah yang di pasarkan mutunya kurang baik
Pedagang
Pengecer
Gambar 2. Jalur Pemasaran Kacang Tanah II
13
Produsen Konsumen
2.2.4. Promosi
pedagang pengecer dan pedagang pengumpul secara langsung dengan tatap muka.
Peningkatan Jumlah
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)
Penduduk (%)
2009 346.807 0
2010 350.699 1,12
2011 354.661 1,13
2012 358.170 0,99
2013 361.513 0,93
Jumlah 1.771.850 4,17
Rata-rata 354.370 0,81
14
Tabel di atas memperlihatkan bahwa adanya peningkatan jumlah
Limapuluh Kota dan dengan melihat jumlah konsumsi rata-rata kacang tanah
15
2.2.6. Penawaran Produk
produksi kacang tanah di suatu daerah yang dapat mengisi kebutuhan konsumen
Peningkatan
Tahun Jumlah Produksi (ton)
Jumlah Produksi (%)
2009 230 0
2010 341,26 48,37
2011 298,32 -12,58
2012 309 3,64
2013 301 -2,80
Jumlah 1.479 36,63
Rata-rata 295,86 7,33
Proyeksi Penawaran
Tahun
(ton/thn)
2014 322,54
2015 346,17
2016 371,53
2017 398,75
2018 427,96
kacang tanah adalah komoditi yang sangat potensial dan cocok untuk diusahakan.
16
2.2.7. Peluang Pasar
penawaran kacang tanah akan terus meningkat dari tahun 2014-2018, sehingga
membuat peluang untuk melakukan usaha budidaya kacang tanah semakin besar
kacang tanah.
pembentukan akar dan kemudian pada fase generatif. Pemberian fosfor yang
17
cukup pada fase vegetatif sangat penting untuk meletakkan primordia dari bagian-
unsur yang esensial di dalam tanaman, apabila tanaman kekurangan fosfor maka
akan diambil dari jaringan tua ke jaringan meristem yang sedang aktif (Suntoro,
2002).
yang sangat akut dapat menyebabkan kematian tanaman. Jika fosfor anorganik
ada dalam konsentrasi yang tinggi dalam sel, mekanisme umpan-balik dapat
terganggu. Gejala defisiensi tampak pada daun tua yang mula-mula berwarna
hijau tua karena banyak khlorofil menjadi kemerahan, tanaman kerdil, mudah
patah dan akhirnya mati. Kacang tanah yang ditanam pada tanah yang miskin
unsur hara fosfor memerlukan 50-72kg/ha P2O5. Hasil penelitian Anwar Ispandi et
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau
18
dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara
bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi
dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput,
tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk gergajian. Bahan yang
paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena
mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme (Marsono, 2004).
yang proses pembuatannya melalui fermentasi bahan organik dan EM. Bahan
dasar bokashi adalah dedak, ampas kelapa, tepung ikan, dll. Proses fermentasi
bokashi dengan rentang waktu 3-14 hari. Hasilnya dapat segera dimanfaatkan,
sudah dapat digunakan sebagai pupuk. Bokashi dimasukkan ke dalam tanah, maka
untuk hidup dan berkembang biak dalam tanah dan sekaligus sebagai tambahan
19
III. METODE PELAKSANAAN
Kota, Sumatera Barat. Proyek ini dimulai pada bulan September 2013 sampai
Januari 2014. Pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri ini luas areal yang digunakan
273m2.
Bahan yang digunakan pada kegiatan Proyek Usaha Mandiri ini yaitu
benih kacang tanah Varietas Gajah, pupuk kandang, dedak, arang sekam, EM-4,
pupuk Urea, pupuk KCL, pupuk SP-36, gula pasir, karung/goni, air, dan tali
raffia. Sedangkan alat-alat yang digunakan antara lain cangkul, koret, tugal,
dilakukan. Adapun tahapan proses produksinya lebih rinci dapat dilihat pada
20
Pembuatan Bokashi Jerami
Pengadaan Benih
Pengolahan lahan
Pemberian Pupuk P
Penanaman
Penyulaman &
Pembumbunan
Pemeliharaan
Pasca Panen
Pemasaran
Dedak sebanyak 8,25kg, sekam sebanyak 10kg, dan pupuk kandang 5kg
21
EM-4 sebanyak 68,5ml
Cangkul
Ember
Karung/goni
Timbangan
Cara pembuatan :
Pertama-tama dibuat larutan EM-4 50ml, gula 17g dan air 5 liter pada
ember.
Bahan jerami 45kg, sekam 10kg dan dedak 8,25kg dan pupuk kandang
maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan
30%).
Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50oC. Jika suhu
bahan melebihi 50o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan
22
Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi
cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih
dan berbau harum. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk,
b. Pengadaan Benih
Benih kacang tanah yang digunakan pada budidaya ini adalah benih
dengan Varietas Gajah. Jumlah benih yang dibutuhkan untuk budidaya kacang
tanah sebanyak 1,90kg untuk luas lahan 273m². Benih yang digunakan yaitu
benih yang bermutu tinggi. Benih bermutu tinggi ditandai dengan biji yang tidak
kisut dan daya kecambah yang tinggi. Sebelum dilakukan penanaman benih
direndam dengan air selama 4 jam dengan tujuan agar benih cepat berkecambah.
lebar masing-masing bedengan 1,5m, tinggi bedengan 30cm, dan draenase 30cm.
23
d. Penanaman dan Pemupukan
lalu membuat jarak tanam dengan ukuran 40cm x 20cm. Kemudian dilakukan
tanam lalu ditutup tipis dengan tanah. Pemupukan dilakukan secara larikan
dengan dosis pupuk yang digunakan untuk kontrol adalah Urea 50kg/ha, SP-36
100kg/ha dan KCL 100kg/ha dan dosis pupuk untuk perlakuan adalah Urea
e. Pemeliharaan
Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk
tujuh hari setelah tanam. Tujuan penyulaman ialah mengganti benih yang tidak
tumbuh agar populasi tanaman tidak berkurang dan mengganti tanaman yang
setelah tanam dengan menggunakan tangan. Penyiangan ke dua pada saat berumur
24
(empat minggu setelah tanam) juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah
Penyiraman
curah hujan, jika banyak bulan hujan maka penyiraman tidak dilakukan
Panen kacang tanah untuk Varietas Gajah dilakukan pada umur 104 hari
setelah tanam. Mengetahui kacang tanah sudah dapat dipanen maka dilihat dari
sudah berisi penuh dan keras, dan warna polong tampak coklat kehitaman. Panen
bekas tanah. lalu polong dipipil dan dilakukan sortasi. Kacang tanah yang kisut
selanjutnya dilakukan pengeringan dengan cara menjemur selama 2-3 hari untuk
menurunkan kadar air menjadi 11%. Polong kacang tanah yang sudah kering
g. Pemasaran
25
Penjualan kacang tanah dijual secara polong kering kepada pedagang
produk kacang tanah ini karena pedagang pengumpul yang langsung membeli
kacang tanah.
3.4. Perlakuan
yaitu menggunakan bokashi jerami dosis 5ton/ha dan pupuk phospat dosis
36kg/ha dan perlakuan kontrol. Pemberian bokashi jerami dosis 5ton/ha dilakukan
minggu setelah tanam. Pertumbuhan yang diamati untuk vegetatif adalah tinggi
polong/tanaman, jumlah biji/polong, berat 100 bji, dan produksi biji kering.
Metode pengolahan data pada Proyek Usaha Mandiri ini adalah menggunakan
uji t statistik.
26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
a. Biaya Bahan
Harga
Biaya
No Nama bahan Satuan Jumlah Satuan
(Rp)
(Rp)
1 Benih Kg 0,95 40.000 38.000
2 Urea Kg 0,68 3.000 2.040
3 KCL Kg 1,37 6.000 8.220
4 SP-36 Kg 1,37 3.000 4.110
5 Karung Buah 2 3.000 6.000
6 Tali raffia Gulung 1 2.000 2.000
Jumlah 60.370
pembanding. Seluruh kebutuhan biaya bahan untuk kontrol dengan luas lahan
27
Tabel 8. Rekapitulasi Kebutuhan Biaya Bahan untuk Budidaya Kacang Tanah
dengan Luas 136,5 m2 Menggunakan Teknologi Bokashi Jerami dan
Pupuk Phospat
Harga
Biaya
No Nama bahan Satuan Jumlah satuan
(Rp)
(Rp)
1 Benih kg 0,95 40.000 38.000
2 Pukan kg 5 350 1.750
3 Urea kg 0,68 3.000 2.040
4 KCL kg 1,37 6.000 8.220
5 SP-36 kg 0,49 3.000 1.470
6 Jerami kg 45 100 4.500
7 Dedak kg 8,25 2.700 22.275
8 EM-4 Liter 0,068 17.500 1.190
9 Gula Pasir kg 0,017 10.000 170
10 Karung Buah 2 3.000 6.000
11 Sekam kg 10 100 1.000
Jumlah 86.615
Untuk perlakuan dan kontrol jumlah biaya depresiasi dibagi dua dari total
biaya.
28
c. Biaya Tenaga Kerja
Tabel 10. Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja untuk Budidaya Kacang Tanah
136,5m2 Kontrol
Upah Biaya
No Jenis Kegiatan Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Pengolahan Tanah HKO 1,7 40.000 68.000
2 Pembuatan Bedengan HKO 0,57 40.000 22.800
3 Penanaman & Pemupukan HKO 0,85 40.000 34.000
4 Penyulaman HKO 0,29 40.000 11.600
6 Penyiangan I HKO 0,57 40.000 22.800
Perbaikan Draenase I &
7 Pembumbunan HKO 1 40.000 40.000
Perbaikan Draenase II &
8 Penyiangan II HKO 0,85 40.000 34.000
9 Penyiangan III HKO 0,57 40.000 22.800
10 Penyiangan IV HKO 0,14 40.000 5.600
11 Penyiraman HKO 0,14 40.000 5.600
12 Panen HKO 0,71 40.000 28.400
13 Pengeringan HKO 0,14 40.000 5.600
14 Pemimpilan HKO 0,42 40.000 16.800
15 Pemasaran HKO 0,03 40.000 1.200
Jumlah 261.600
budidaya kacang tanah kontrol dengan luas lahan 136,5m2 adalah Rp. 261.600.
Total biaya kontrol lebih kecil daripada perlakuan disebabkan tidak adanya biaya
29
Tabel 11. Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja untuk Budidaya Kacang Tanah
136,5m2 dengan Teknologi Bokashi Jerami dan Pupuk Phospat
Upah Biaya
No Jenis Kegiatan Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
Pembuatan Bokashi
1 HKO 0,57 40.000 22.800
Jerami
Pembalikan Bokashi HKO 0,14 40.000 5.600
2
Jerami HKW 0,10 35.000 3.500
3 Pengolahan Tanah HKO 1,7 40.000 68.000
4 Pembuatan Bedengan HKO 0,57 40.000 22.800
Pemberian Bokashi
6 HKO 0,24 40.000 9.600
Jerami
7 Penanaman & Pemupukan HKO 0,85 40.000 34.000
8 Penyulaman HKO 0,29 40.000 11.600
9 Penyiangan I HKO 0,57 40.000 22.800
Perbaikan Draenase I &
10 HKO 1 40.000 40.000
Pembumbunan
Perbaikan Draenase II &
11 HKO 0,85 40.000 34.000
Penyiangan II
12 Penyiangan III HKO 0,57 40.000 22.800
13 Penyiangan IV HKO 0,14 40.000 5.600
14 Penyiraman HKO 0,14 40.000 5.600
15 Panen HKO 0,71 40.000 28.400
16 Pengeringan HKO 0,14 40.000 5.600
17 Pemimpilan HKO 0,42 40.000 16.800
18 Pemasaran HKO 0,03 40.000 1.200
Jumlah 303.100
budidaya kacang tanah perlakuan bokashi jerami dan pupuk phospat dengan luas
lahan 136,5m2 adalah Rp. 303.100. Total biaya perlakuan lebih besar daripada
30
Tabel 12. Rekapitulasi Biaya Lain-Lain Untuk Budidaya Kacang Tanah dengan
Luas 136.5m2 Selama Satu Periode Tanam ( 4 Bulan )
Jumlah
No Kegiatan Perhitungan
(Rp)
Kebutuhan Untuk
Tanaman Kacang Tanah
Kontrol
136,5m2/10.0000m2 x 1.500.000 x
1 Sewa Tanah 6.825
4/12
15% x (B.Bahan + B.Alat + B.
2 Bunga Modal 16.869
Tenaga Kerja + Sewa Tanah) x 4/12
Jumlah 23.694
Kebutuhan Untuk
Tanaman Kacang Tanah
Perlakuan
136,5m2/10.0000m2 x 1.500.000 x
1 Sewa Tanah 6.825
4/12
15% x (B.Bahan + B.Alat + B.
2 Bunga Modal 20.441
Tenaga Kerja + Sewa Tanah) x 4/12
Jumlah 27.266
Berdasarkan rekapitulasi biaya bahan, biaya tenaga, biaya sewa tanah, dan
bunga modal, maka diperoleh biaya lain-lain dari budidaya kacang tanah kontrol
dan perlakuan. Total biaya lain-lain untuk budidaya kacang tanah perlakuan
bokashi jerami dan pupuk phospat dengan luas lahan 136,5m2 adalah Rp. 27.266.
Untuk total biaya lain-lain kontrol dengan luasan yang sama yaitu Rp. 23.694 atau
lebih kecil daripada total biaya lain-lain perlakuan. Perbedaan ini disebabkan pada
dan pemberian bokashi jerami, sehingga total biaya lain-lain untuk perlakuan
31
Tabel 13. Rekapitulasi Biaya yang Dibutuhkan dalam Budidaya Kacang Tanah
dengan Luas 136,5 m2 Kontrol
untuk budidaya kacang tanah kontrol dengan luas lahan 136,5m2 adalah
Rp. 351.081. Total biaya kontrol lebih kecil daripada perlakuan disebabkan
tingginya total biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya lain-lain pada
perlakuan.
Tabel 14. Rekapitulasi Biaya yang Dibutuhkan dalam Budidaya Kacang Tanah
pada Luas 136,5 m2 dengan Teknologi Bokashi Jerami dan Pupuk
Phospat
untuk budidaya kacang tanah perlakuan bokashi jerami dan pupuk phospat dengan
luas lahan 136,5m2 adalah Rp. 432.398. Total biaya ini lebih besar daripada
kontrol disebabkan tingginya total biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya lain-
32
4.1.1.2. Produksi dan Pendapatan
Tabel 15. Perbandingan Hasil Prroduksi dan Pendapatan Budidaya Kacang Tanah
dengan Perlakuan Bokashi Jerami dan Pupuk Phospat dengan Kontrol
pada Luas Lahan 136,5m2
Harga Jumlah
No Jenis Produk Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)
Kacang Tanah Polong
1 Kg 22,53 20.000 450.600
Kering Kontrol
Kacang Tanah Polong
2 Kg 27,15 20.000 543.000
Kering Perlakuan
Jumlah 993.600
untuk kontrol adalah 7,51kg pada luas lahan 45,5m2. Jika diproyeksikan untuk
luas lahan yang sama dengan luas lahan perlakuan 136,5m2 maka didapat hasil
kering kacang tanah perlakuan adalah 27,15kg dengan luas lahan 136,5m2.
Berdasarkan data ini, hasil produksi polong kering kacang tanah perlakuan
27,15kg lebih besar daripada produksi polong kering kontrol 22,53kg dengan luas
lahan 136,5m2.
Jumlah (Rp)
No Keterangan
Kontrol Perlakuan
1 Pendapatan 450.600 543.000
2 Biaya 351.081 432.398
Laba 99.520 110.602
33
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perbedaan laporan laba rugi antara
budidaya kacang tanah perlakuan dan kontrol. Rendahnya produksi kacang tanah
kontrol membuat total pendapatan dan laba yang diterima lebih kecil dari
perlakuan.
b. Analisis Finansial
R/C ratio
R/C ratio
Rp.1,26.
R/C ratio
R/C ratio
Rp.1,28
a. BEP Produksi
Artinya budidaya tanaman kacang tanah mencapai titik impas bila tingkat
34
b. BEP Harga
Artinya usaha budidaya tanaman kacang tanah mencapai titik impas bila
a. BEP Produksi
Artinya budidaya tanaman kacang tanah mencapai titik impas bila tingkat
b. BEP Harga
Artinya usaha budidaya tanaman kacang tanah mencapai titik impas bila
dan komponen hasil kacang tanah menggunakan bokashi jerami dan pupuk
35
Tabel 15. Rata-Rata Tinggi Tanaman (Cm), Jumlah Cabang Primer (Buah),
Jumlah Polong/Tanaman, Buah) dan Jumlah Biji/Polong (Buah) antara
Kontrol dengan Perlakuan pada Luasan 136,5m2 Selama Satu Periode
(4 Bulan)
Hasil pengamatan perlakuan, pertumbuhan dan komponen hasil lebih tinggi dari
kontrol dan nantinya hasil ini akan di uji statistik dengan uji t statistik.
Polong dikeringkan selama 3 hari sampai mencapai kadar air 11%. Bobot
100 biji kering kacang tanah untuk perlakuan seberat 39gr dan kontrol adalah
27gr.
polong kering perlakuan dengan luas lahan 136,5m2 adalah 27,15kg dan total
produksi polong kering kontrol dengan luas lahan 45,5m2 adalah 7,51kg.
22,53kg.
produksinya dan didapat hasil produksi kacang tanah dengan perlakuan sebesar
36
4.2. Pembahasan
A. Tinggi Tanaman.
bokashi jerami dan pupuk phospat pada tinggi tanaman kacang tanah.
hitung 13,12 (> T tabel 1,67). Sehingga tinggi tanaman pada perlakuan bokashi
jerami dan pupuk phospat berbeda nyata dengan kontrol. Metode ini memberikan
jerami dan pupuk phospat berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman, hal ini
karena bahan organik berperan terhadap pasokan hara. Proses mineralisasi bahan
37
organik akan melepas mineral hara N, P, K, Ca, Mg, dan S serta hara mikro.
Unsur hara P berperan dalam transfer energi yang merangsang tinggi tanaman
B. Cabang Primer
bokashi jerami dan pupuk phospat pada cabang primer tanaman kacang tanah.
Gambar VI. Grafik Peningkatan Jumlah Cabang Primer Tanaman Kacang Tanah
Mulai Dari Umur 2-10 Mst.
t hitung 13,21 (> T tabel 1,67). Sehingga jumlah cabang primer tanaman pada
perlakuan bokashi jerami dan pupuk phospat berbeda nyata dengan kontrol.
Metode ini memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter jumalah cabang
primer tanaman kacang tanah. Terdapat korelasi positif antara tinggi tanaman
dengan jumlah cabang primer karena pemberian bokashi jerami dan pupuk
38
phospat berperan dalam penyedian pasokan unsur hara yang merangsang tinggi
c. Jumlah Polong/Tanaman
bokashi jerami dan pupuk phospat pada komponen hasil jumlah polong/tanaman
kacang tanah. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen dan dapat dilihat pada
t hitung 8,60 (> T tabel 1,67). Sehingga jumlah polong/ tanaman pada perlakuan
bokashi jerami dan pupuk phospat berbeda nyata dengan kontrol. Metode ini
kacang tanah.
39
Pemberian bahan organik akan memperbaiki sifat fisik tanah, tanah
d. Jumlah Biji/Polong
bokashi jerami dan pupuk phospat pada komponen hasil jumlah biji/polong
kacang tanah. Pengamatan ini dilakukan pada saat panen dan dapat dilihat pada
t hitung 2,69 (> T tabel 1,67). Sehingga jumlah biji/polong pada perlakuan
bokashi jerami dan pupuk phospat berbeda nyata dengan kontrol. Metode ini
40
biji, hal ini karena dekomposisi bahan organik akan melepas hara P, K, Ca, Mg
dalam tanah. Hara tersebut penting dalam pembentukan dan pengisisan polong.
(Suntoro, 2002)
lapangan pada Proyek Usaha Mandiri ini adalah 90% (1.750 rumpun tanaman).
persentase tumbuh tanaman kacang tanah baik. Hal ini sesuai dari data
warintek.ristek (2013), bahwa daya tumbuh tanaman kacang tanah kriteria baik
disebabkan oleh 3 faktor, yaitu biji dimakan semut, penanaman terlalu dalam, dan
biji busuk.
peningkatan terus menerus mulai dari pengamatan pertama pada umur 2 minggu
setelah tanam sampai pada umur tanaman berumur 10 minggu setelah tanam
dengan interval pengamtan satu mihgu sekali. Laju pertumbuhan kacang tanah
41
a. Faktor Iklim
ditanam di dataran rendah dengan ketinggian <500 mdpl. Iklim yang dibutuhkan
kacang tanah adalah suhu 28-320C dengan curah hujan rata-rata 800-1.300
mm/tahun. Pada saat pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri ini, intensitas curah
hujan meningkat drastis di akhir bulan Oktober 2013 yang mengakibatkan lahan
terendam air. Hal ini mengakibatkan kacang tanah yang mulai berbunga pada
bunga pada kacang tanah. Tingginya intensitas curah hujan diakhir bulan Oktober
b. Faktor Pelaksanaan
dimana tenaga kerja yang terampil dalam bidangnya dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan mudah dan cepat, sehingga akan menghemat waktu dan biaya
lamanya waktu pekerjaan lebih panjang dari pada waktu dan jadwal yang
direncanakan. Hal ini terjadi karena kurangnya keterampilan dan keahlian tenaga
c. Faktor Lingkungan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu genetika tanaman dan lingkungan tumbuhnya.
42
Faktor lingkungan ini bisa berupa biotik dan abiotik. Pada pelaksanaan Proyek
Usaha Mandiri ini, tanaman kacang tanah terserang hama tikus dan ulat grayak.
kerugian bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Dari segi kondisi
abiotik, budidaya kacang tanah pada proyek ini berada dalam kondisi yang
optimum. Hal ini disebabkan syarat tumbuh pada budidaaya kacang tanah
d. Media Tanam
Berdasarkan data dari Balitkabi (2013), struktur tanah yang sesuai untuk
budidaya kacang tanah adalah tanah yang gembur, bertekstur ringan, dan subur.
Ph tanah yang diinginkan tanaman kacang tanah berkisar antara 6,0-6,5. Tanah
yang terlalu kering karena kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus,
yang baik bagi tanaman kacang tanah. Fosfor merupakan salah satu unsur hara
yaitu pada fase vegetatif pembentukan akar dan kemudian pada fase generatif
terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Selain itu bahan organik juga
43
Penambahan bahan organik juga akan meningkatkan kemampuan tanah
melalui aktifitas asam organik hasil dekomposisi bahan organik, sehingga akan
membantu pelepasan P yang terfiksasi oleh Al dan Fe yang tidak terlarut menjadi
beberapa hal perbedaan biaya antara perlakuan dengan tanpa perlakuan, yaitu
dalam penggunaan bahan dan tenaga kerja. Penyimpangan yang terjadi karena
perubahan kebutuhan bahan maupun tenaga kerja selama kegiatan Proyek Usaha
Mandiri ini dilaksanakan. Biaya yang dikeluarkan dalam budidaya kacang tanah
ini terdiri atas biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap terdiri atas biaya
depresiasi alat dan biaya lain-lain, sedangkan untuk biaya tidak tetap terdiri atas
dengan perlakuan adalah Rp. 110.602, dengan jumlah pendapatan Rp. 543.000,
total revenue/cost yang diperoleh dari Proyek Usaha Mandiri ini sebesar 1,26
44
Budidaya kacang tanah kontrol lebih sedikit keuntungan yang diperoleh
daripada dengan perlakuan yaitu sebesar Rp. 99.520, dengan jumlah pendapatan
yang relatif lebih kecil dari perlakuan yaitu sebesar Rp. 450.600. Hasil dari
revenue/cost yang diperoleh dari kontrol lebih besar dari perlakuan yaitu 1,28
yang berarti usaha ini layak untuk dijalankan. Rendahnya revenue/cost perlakuan
daripada kontrol disebabkan total biaya yang dibutuhkan untuk perlakuan lebih
didapatkan data berat 100 biji kering perlakuan bokashi jerami dan pupuk phospat
sebesar 39gr, sedangkan untuk berat 100 biji kontrol sebesar 27gr. Berat 100 biji
berat 100 biji kering kacang tanah pada budidaya ini berbeda jauh dengan data
deskripsi Varietas Gajah yang di peroleh dari Balitkabi pada tahun 2013 sebesar
hasil kacang tanah. Suhu, cahaya, dan curah hujam mempengaruhi laju
pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri ini curah hujan yang sangat tinggi di akhir
45
b. Produksi Polong Kering/Hektar
pupuk phospat sebesar 1,98ton/ha sedangkan hasil produksi polong kering dengan
kontrol sebesar 1,65ton/ha. Hasil ini sangat berbeda jauh dari penelitian Subur
2,7-4,1ton/ha. Hasil perlakuan lebih tinggi dari daya hasil Varietas Gajah sebesar
1,6-1,8ton/ha menurut data deskripsi Varietas Gajah dari Balitkabi tahun 2013.
Rendahnya produksi pada Proyek Usaha Mandiri ini disebabkan oleh faktor iklim
4.2.6. Kendala-kendala
a. Keterampilan Pelaksana
b. Kondisi lahan
Lahan Proyek Usaha Mandiri yang digunakan pada budidaya kacang tanah
ini tidak pernah digunakan untuk budidaya kacang tanah dalam sejarah lahannya.
lahan yang digunakan. Kondisi lahan yang dekat kandang ayam mengakibatkan
46
c. Serangan Hama
Proyek Usaha Mandiri ini terjadi serangan hama tikus yang menyerang tanaman
sebelum panen dilakukan. Hal ini mengakibatkan produksi kacang tanah kurang
optimal.
d. Iklim
Dalam budidaya kacang tanah diperlukan cuaca yang cerah, tidak terlalu
kering dan lembab. Rendahnya intensitas penyinaran pada saat pengisian polong
akan menurunkan jumlah dan berat polong serta akan menambah jumlah polong
Pada pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri ini iklim tidak menentu sehingga
laju fotosintesis dan respirasi pada tanaman kacang tanah terhambat dan juga
(Amaranthus spinosus) dan gulma dari jenis teki-tekian (Cyperus alphan) sulit
47
V. KESIMPULAN
ini dapat disimpulkan bahwa, Pemberian bokashi jerami padi dan pupuk phospat
pupuk phospat sebesar 1,98ton/ha sedangkan hasil produksi polong kering dengan
kontrol sebesar 1,65ton/ha. Hasil ini sangat berbeda jauh dari penelitian Subur
2,7-4,1ton/ha. Hasil perlakuan lebih tinggi dari daya hasil Varietas Gajah sebesar
keuntungan sebesar Rp. 110.602 dengan R/C Ratio 1,26 (>1 layak untuk
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Sutarto, Ig.V. 1988. Pengaruh Pengapuran Dan Pupuk Fosfat Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah. Balittan. Bogor. 8(1)
Syakur, A, et al. 2011. Analisis Iklim Mikro Didalam Rumah Tanaman Untuk
Memprediksi Waktu Pembungaan Dan Matang Fisiologis Tanaman Tomat
Dengan Menggunakan Metode Artificial Neutral Network. Jurnal
Agroscientiae, Yogyakarta
Wild, A and L.H.P. Jones. 1988. Mineral Nutrition of Crop Plant In Russell’s Soil
Condition and Plant Growth ( Eds Alan Wild). John Wiley and Sons. New
York.
50
Lampiran
51
2. Pengamatan Tinggi Tanaman
52
3. Pengamatan Jumlah Biji/Polong
Jumlah Biji/Polong
Nomor Sampel Nilai X-rerata x Y-rerata y x² y²
P-1 P-0
1 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
2 3 3 0.57 1.13 0.32 1.28
3 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
4 2 3 -0.43 1.13 0.19 1.28
5 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
6 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
7 3 1 0.57 -0.87 0.32 0.75
8 3 1 0.57 -0.87 0.32 0.75
9 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
10 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
11 3 1 0.57 -0.87 0.32 0.75
12 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
13 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
14 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
15 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
16 2 3 -0.43 1.13 0.19 1.28
17 1 2 -1.43 0.13 2.05 0.02
18 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
19 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
20 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
21 1 1 -1.43 -0.87 2.05 0.75
22 3 1 0.57 -0.87 0.32 0.75
23 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
24 2 2 -0.43 0.13 0.19 0.02
25 3 1 0.57 -0.87 0.32 0.75
26 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
27 3 3 0.57 1.13 0.32 1.28
28 2 1 -0.43 -0.87 0.19 0.75
29 3 2 0.57 0.13 0.32 0.02
30 1 1 -1.43 -0.87 2.05 0.75
Ʃ 0.00 0.00 13.37 11.47
Rerata 2.43 1.87
53
4. Pengamatan Jumlah Polong/Tanaman
Jumlah Polong/Tanaman
Nomor X-rerata Y-rerata
Nilai x² y²
Sampel x y
P-1 P-0
1 32 14 9.67 -1.90 93.44 3.61
2 20 14 -2.33 -1.90 5.44 3.61
3 15 12 -7.33 -3.90 53.78 15.21
4 30 26 7.67 10.10 58.78 102.01
5 22 6 -0.33 -9.90 0.11 98.01
6 19 25 -3.33 9.10 11.11 82.81
7 30 20 7.67 4.10 58.78 16.81
8 22 6 -0.33 -9.90 0.11 98.01
9 24 15 1.67 -0.90 2.78 0.81
10 20 15 -2.33 -0.90 5.44 0.81
11 30 10 7.67 -5.90 58.78 34.81
12 27 9 4.67 -6.90 21.78 47.61
13 6 12 -16.33 -3.90 266.78 15.21
14 12 9 -10.33 -6.90 106.78 47.61
15 22 17 -0.33 1.10 0.11 1.21
16 7 21 -15.33 5.10 235.11 26.01
17 5 21 -17.33 5.10 300.44 26.01
18 26 26 3.67 10.10 13.44 102.01
19 18 21 -4.33 5.10 18.78 26.01
20 26 27 3.67 11.10 13.44 123.21
21 8 10 -14.33 -5.90 205.44 34.81
22 37 16 14.67 0.10 215.11 0.01
23 38 14 15.67 -1.90 245.44 3.61
24 24 29 1.67 13.10 2.78 171.61
25 30 18 7.67 2.10 58.78 4.41
26 23 12 0.67 -3.90 0.44 15.21
27 32 12 9.67 -3.90 93.44 15.21
28 21 25 -1.33 9.10 1.78 82.81
29 39 8 16.67 -7.90 277.78 62.41
30 5 7 -17.33 -8.90 300.44 79.21
Ʃ 0.00 0.00 2,726.67 1,340.70
Rerata 22.33 15.90
54
5. Deskripsi Tanaman Kacang Tanah Varietas Gajah
1. No. Silsilah : 61
2. Asal : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21
Spanish 18-38
3. Batang : Berdiri tegak, berwarna hijau muda, berbulu
4. Daun : Hijau
5. Bunga : Kuning
6. Gynofor : Ungu
7. Polong : Sedikit berlekuk, berurat tegak, kasar dan
pelatuknya kurang nyata
8. Biji : Merah jambu (rose)
9. Ketahanan : Tahan penyakit layu bakteri
10. Umur berbunga : 30 hari
11. Umur panen : 100-110 hari
12. Bobot 100 biji : 53 g
13. Daya hasil : 1,6-1,8 ton/ha
14. Persentase biji/polong : 60-70%
kering
15. Kadar lemak : 48%
16. Kadar protein : 29%
55
6. Lay Out Proyek
Lay out Proyek Usaha Mandiri pada tanaman kacang tanah untuk luasan
273m2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
1,5 m
26 m
Keterangan gambar :
Tinggi bedengan : 30 cm
Jarak tanam : 40 cm x 20 cm
56
7. Dokumentasi Proyek Usaha mandiri
57
Melakukan Panen kacang tanah pada umur 104 hari setelah tanam
58
8. Distribusi Jadwal Kegiatan Proyek Usaha Mandiri 2013/2014
Bulan/Minggu
Kegiatan September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan Bokashi
Jerami
Pembalikan bokashi
Jerami
Pengolahan tanah
Pembuatan Bedengan
Pemberian Bokashi
Jerami
Penanaman &
Pemupukan
Penyulaman
Penyiangan 1
Perbaikan Draenase I
& Pembumbunan
Perbaikan Draenase II
& Penyiangan II
Penyiangan III
Penyiangan IV
Penyiraman
Panen
Pengeringan
Pemimpilan
Pemasaran
Pengamatan
59
60