Makalah Elmes Fix
Makalah Elmes Fix
ELEMEN MESIN
( PERANCANGAN POROS )
DISUSUN OLEH :
NAMA : Reko Windarto
NRP : 0121703007
PRODI : Teknik Mesin Otomotif
DOSEN PEMBIMBING : MATSUANI S.Pd, M.Pd
i
REKO WINDARTO 0121703011
PERENCANAAN POROS
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik, adapun makalah ini merupakan tugas mata kuliah Elemen Mesin
dengan Judul Perencanaan Poros.
Penulis menyadari bahwa mungkin ada banyak kekurangan dari makalah
ini, dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik sangat di
harapkan guna untuk membangun dan tidak lain sebagai penyempurnaan makalah
ini. Saya berharap makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi saya pribadi.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Reko Windarto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
1.3 Metode Penulisan ............................................................................. 1
1.4 Batasan Masalah .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1 Definisi Poros ................................................................................... 3
2.2 Fungsing Poros ................................................................................. 4
2.3 Macam –Macam Poros .................................................................... 4
2.4 Perancangan Poros ........................................................................... 9
BAB III PERHITUNGAN ........................................................................ 18
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 19
4.1 kesimpulan ...................................................................................... 19
4.2 Saran .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memenuhi Tugas yang diberikan oleh Bapak Matsuani S.Pd,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Elemen Mesin.
1.2.2 Tujuan khusus
Untuk mengetahui dan mampu melakukan suatu perencanaan poros
pada suatu konstruksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley,
flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima
beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja
sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui
putaranmesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk
mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang
berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros
dukung yang berputar. Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros
roda kereta api, As gardan, dan lain-lain.
Baik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai macam
tegangan pada kontruksi tersebut.
2.2 Fungsi Poros
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-
sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakaran tali,
puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi.
Dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada
poros dukung yang berputar.Contohnya sebuah poros dukung yang berputar,
yaitu poros roda keran dan gerobak.
2. Poros Spindle
Poros Spindle adalah poros tranmisi yang relative pendek, seperti
poros utama mesin perkakas, dimana beban utama berupa puntiran, disebut
spindle.Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya yang
harus kecil, dan bentuk serta ukuran haruslah teliti.
1
4. Poros engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk
merubah gerakan naik turun dari torak menjadi gerakan berputar. Poros
engkol yang kecil sampai yang sedang biasanya dibuat dari satu bahan yang
ditempa kemudian dibubut, sedangkan yang besar-besar dibuat dari
beberapa bagian yang disambung-sambung dengan cara pengingsutan.
Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu :
5. Poros Engkol Tunggal
Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah pen engkol.
Kedua-duanya diikat menjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya
menggunakan cara pengingsutan. Pipi engkol biasanya dibuat daripada baja
tuang, sedangkan pen engkolnya dari baja St 50 atau St 60.Jarak antara
sumbu pen enkol dengan sumbu poros engkol adalah setengah langkah
torak.
10. Korosi
Bahan-bahan tahan korosi ( termasuk plastik ) harus di pilih untuk poros
propeller dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang
korosif.Demikian
Pula untuk poros-poros yang terancam kavitasi ,dan poros-poros mesin
yang sering berhenti lama .Sampai batas-batas tertentu dapat pula dilakukan
perlindungan terhadap korosi .
11. Bahan poros
Poros untuk mesin umum biasannya di buat dari baja batang yang dirarik
diingin dan difinis,baja karbon kontruksi mesin ( disebut bahan S-C ) yang
dihasilkan dari ingot yang di-“kill”( baja yang di deoksidasikan dengan
ferosilikon dan dicor ;kadar karbon terjamin .Meskipun demikian bahan ini
kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengalami deformasi karena
tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak, karena ada
tegangan sisa di dalam terasnya. Tetapi penarikan dingin membuat
permukaan poros menjadi keras dan kekuatannya bertambah besar. Harga-
harga yang terdapat di dalam table diperoleh dari batang percobaan dengan
diameter 25 mm; dalam hal ini harus diingat bahwa untuk poros yang
diameternya jauh lebih besar dari 25 mm, harga-harga tersebut akan lebih
rendah dari pada yang ada di dalam table karena adanya pengaruh masa.
Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat
umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat
tahan terhadap keausan. Beberapa di antaranya adalah baja khrom nikel,
baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden, dll.
Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan
jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan beban berat. Dalam hal
demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi
perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan.
Pada umumnya baja diklasifikasikan atas baja lunak, baja liat, baja agak
keras, dan baja keras. Di antaranya, baja liat dan baja agak keras banyak
dipilih untuk poros. Baja lunak yang terdapat di pasaran umumnya agak
kurang homogeny di tengah, sehingga tidak dapat dianjurkan untuk
dipergunakan sebagai poros penting. Baja agak keras pada umumnya berupa
baja yang dikil seperti telah disebutkan di atas. Baja macam ini jika diberi
perlakuan panas secara tepat dapat menjadi bahan poros yang sangat baik.
Meskipun demikian, untuk perencanaan yang baik, tidak dapat dianjurkan
untuk memilih baja atas dasar klasifikasi yang terlalu umum seperti di atas.
Sebaiknya pemilihan atas dasar standar-standar yang ada.
terdiri atas momen puntir saja, perlu ditinjau pula apakah ada kemungkinan
pemakaian dengan beban lentur. Dimana untuk perkiraan sementara ditetapkan
bahwa beban hanya terjadi karena momen puntir saja dengan harga diantara 1,2-
2,3 (jika diperkirakan tidak akan terjadi pembebanan lentur maka Cb diambil
1,0), dalam perencanaan diambil faktor koreksinya sebesar 1,2. Maka rumus
untuk merencanakan diameter poros ds diproleh:
Untuk menghitung diameter poros yang hanya terdapat momen puntir saja
(twisting momentonly) dapat diperoleh dari persamaan berikut :
Dimana : T = Momen puntir pada poros
Untuk poros yang berbentuk bulat padat besarnya momen Inersia dirumuskan :
Gambar 2.5.3. Beban puntir dan lentur saat arbor melakukan pemakanan
e. Maximum shear stress theory atau Guest’s theory
Teori ini digunakan untuk material yang dapat diregangkan (ductile),
misalnya baja lunak (mildsteel).
f. Maximum normal stress theory atau Rankine’s theory
Teori ini digunakan untuk material yang keras dan getas (brittle), misalnya
besi cor (cast iron).Pada pembahasan selanjutnya, cakupan pembahasan akan lebih
terfokus pada pembahasanbaja lunak (mild steel) karena menggunakan material
S45C sebagai material poros. Terkaitdengan Maximum shear stress theory atau
Guest’s theory bahwa besarnya maximum shearstress pada poros dirumuskan :
Tegangan geser yang diizinkan untuk pemakaian umum pada poros dapat
diperoleh dariberbagai cara, salah satu cara diantaranya dengan menggunakan
perhitungan berdasarkan kelelahan puntir yang besarnya diambil 40% dari batas
kelelahan tarik yang besarnya kira-kira 45% dari kekuatan tarik. Jadi batas
kelelahan puntir adalah 18% dari kekuatan tarik, sesuai dengan standar ASME.
Untuk harga 18% ini faktor keamanan diambil sebesar . Harga 5,6 ini diambil untuk
bahan SF dengan kekuatan yang dijamin dan 6,0 untuk bahan S-C dengan pengaruh
masa dan baja paduan. Faktor ini dinyatakan dengan . Selanjutnya perlu ditinjau
apakah poros tersebut akan diberi alur pasak atau dibuat bertangga karena pengaruh
konsentrasi tegangan cukup besar. Pengaruh kekasaran permukaan juga harus
diperhatikan. Untuk memasukan pengaruh ini kedalam perhitungan perlu diambil
faktor yang dinyatakan dalam yang besarnya 1,3 sampai 3,0
g. Pembebanan Berubah-ubah (fluctuating loads)
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai pembebanan tetap
(constant loads)yang terjadi pada poros. Dan pada kenyataannya bahwa poros justru
akan mengalami pembebanan puntir dan pembebanan lentur yang berubah-ubah.
Dengan mempertimbangkan jenis beban, sifat beban, dll. yang terjadi pada poros
maka ASME (American Society of Mechanical Engineers) menganjurkan dalam
perhitungan untuk menentukan diameter poros yang dapat diterima (aman) perlu
memperhitungkan pengaruh kelelahan karena beban berulang.
Jenis Pembebanan Km Kt
Poros tetap
3. Daya Poros
Di stasiun Kernel pada Pabrik Kelapa Sawit, poros Depericarper Fan
akan mendapatkan daya dari boiler. Daya tersebut akan ditransmisikan dari
turbin ke poros melalui V-Belt. Daya merupakan daya nominal output dari motor
penggerak dalam hal ini turbin uap. Daya yang besar mungkin diperlukan pada
saat mulai (start), atau mungkin beban yang besar terus bekerja setelah start.
Dengan demikian sering diperlukan koreksi pada daya rata-rata yang diperlukan
dengan menggunakan faktor koreksi pada perencanaan.
Ada beberapa jenis faktor koreksi sesuai dengan daya yang akan ditransmisikan
sesuai dengan tabel 2.1.
Tabel 2.1 Jenis-jenis faktor koreksi berdasarkan daya yang ditransmisikan
Dalam perhitungan poros ini diambil daya rata-rata sebagai daya rencana
dengan faktor koreksi sebesar fc = 2,0. Harga ini diambil dengan pertimbangan
bahwa daya yang direncanakan akan lebih besar dari daya maksimum sehingga
poros yang akan direncanakan semakin aman terhadap kegagalan akibat momen
puntir yang terlalu besar. Sehingga besar daya rencana Pd yaitu :
Dimana : Pd = daya rencana (kW)
fc = faktor koreksi
n = putaran (rpm)
Bahan poros yang direncanakan adalah baja cor yaitu jenis baja karbon
tinggi dengan kadar C > 0,5 %. Baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-
C) dihasilkan dari ingot yang dikil (baja yang dioksidasikan dengan ferrosilikon
dan dicor), kadar karbon terjamin. Jenis-jenis baja S-C beserta dengan kekuatan
tariknya dapat dilihat dari tabel 2.2.Dalam perencanaan poros ini dipilih bahan
jenis S30C yang dalam perencanaannya diambil kekuatan tarik sebesar . Maka
tegangan puntir izin dari bahan dapat diperoleh dari rumus :
Dimana :
τa = tegangan geser izin (kg/mm2)
σb = kekuatan tarik bahan (kg/mm2)
dimana:
τp = tegangan geser akibat momen puntir ( kg/mm2 )
T = momen puntir yang terjadi (direncanakan) ( kg.mm )
ds = diameter poros ( mm )
BAB III
PERHITUNGAN
12. n : 1
4. Momen pada tumpuan roda karena gaya
vertikal tambahan M2 (kg.mm)
END
( Contoh 1.3 Dikutip dari buku “ Dasar perancangan dan pemilihan elemen mesin”
hal. 16-17 ) Gandar dari sebuah kendaraan rel seperti di perlihatkan dalam gambar
1.5 ,mendapatkan beban statis sebesar 12000 ( kg ) .Tentukan diameter gandar pada
dudukan roda.Kecepatan maksimum dianggap sebesar 100 ( km/h ),dan bahan
gandar diambil dari JIS E4502 Kelas 3 .
Pr + Qo ( a + l ) - Ro ( a + l ) – ( J-g ) h
7) M3 = 3600 x 430 + 1809 ( 345 + 120 ) – 4500 ( 345 +128 ) – ( 1930 -1120
) / 2 = 2,097.657 ( kg.mm )
8) wb = 11 ( kg/mm2 )
m=1
10,2 x 1 ( 2,43+0,972+2,097 ) 𝑥 10
9) ds = ( ) 1/3
11
10,2 𝑥 ( 𝑚+𝑚2+𝑚3
ds = ( ) 1/3
σwb
= 172,11 175 ( mm )
10,2 x 1 x ( 2,43+0,972+2,097 ) 𝑥 10
10) b =
( 175 )3
= 10,46 ( kg / mm2 )
11) n = 11 / 10,46 =1,05 baik
12) Ditentukan ds = 165 ( mm ) , kelas 3
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear).Poros bisa
menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang
bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.Berfungsi untuk
meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran.
4.2 saran
Sebagai mahasiswa teknik mesin otomotif, sudah tidakk asing dengan
perencanaan elemen mesin, salah satu bidang keilmuan teknik mesin yang
penting untuk di pelajari dan di pahami. seperti perencaan poros, masuk dalam
perencanaan elemen mesin. Buku dan berbagai sumber informasi tentang
perencanaan elemen mesin sangat di butuhkan dan tentunya akan sangat
bermanfaat untuk kita semua , terlebih jika sudah terjun di dunia kerja secara
langsung. Untuk itu semoga semakin banyak informasi ilmu bidang teknik
mesin otomotif, kita dapat lebih memanfaatkan waktu yang ada untuk belajar
dengan sebaik-baiknya.
Daftar Pustaka
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd
=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj45c_ezNrJAhUPCo4KHdKXD5YQj
hwIBQ&url=http%3A%2F%2Fmateripakiman.blogspot.com%2F2014%2
F05%2Fmateri-kelas-
xitkr.html&bvm=bv.109910813,d.c2E&psig=AFQjCNGYWAQK_0BRB
7kQYlswt2Yll98JfA&ust=1450156636703817
http://www.wordpress.com
http://PENGERTIAN.PERANCANGAN
http://Makalah.Poros_Elemen-MesinI_Kuliah