Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA “A”

DI PAPANDAGAN DESA KELURAHAN PETUDAE


TANGGAL 24 APRIL 2015

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Biodata

Nama KK : Tn ’’A’’

Umur : 28 tahun

Nikah : 1kali

Lamanya : ± 13 tahun

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wirasuasta

Alamat : Papandangan
B. Nama anggota Keluarga

No Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama Ket.

1. Ny “H” 36 thn P Kawin SMA IRT Islam Ibu

2. An “H” 12 thn P – SD IRT Islam Anak

3 An”I” 7 thn P – SD – Islam Anak

4 An”N” 2 thn P – – – Islam Anak

C. Genogram
Keterangan :

= Perempuan

= Laki-laki

= Garis Keluarga

= Tinggal Serumah

D. Kegiatan sehari – hari

a. Kebiasaan makan / minum

1) Pola makan : Nasi, sayur, lauk pauk, dan kadang

buah.

2) Frekuensi makan : 3 x sehari

3) Nafsu makan : Baik

4) Jenis makanan : nasi, lauk pauk dan kadang buah

5) Frekuensi minum : 6 – 8 gelas sehari ( air putih )

Keluarga jarang minum susu, minuman tambahan Kopi.

6) Gangguan makan/minum : tidak ada

b. Kebiasaan tidur

Kebiasaan tidur baik dan teratur :

Malam jam : 22.00 wita – 05.00 wita

Siang jam : 13.00 wita – 14.00 wita

c. Pola Eliminasi

BAB : ± 1 kali / hari

BAK : ± 4 - 6 kali / hari.


d. Kebersihan diri / personal Hygiene anggota keluarga baik

1) Mandi : 2 kali sehari pakai sabun

2) Keramas : 3 kali seminggu pakai shampo

3) Sikat gigi : 2 kali sehari pakai pasta gigi

e. Pola Kebiasaan Kesehatan

- Kepala keluarga yaitu Tn. “A” tidak merokok.

- Tidak ada waktu khusus untuk berolahraga.

f. Penggunaan Waktu Senggang

Tn.”S” bekerja dari pukul 07.00 wita sampai petang sekitar pukul

17.00 wita, sedangkan Ny. “H” dan An “H” sibuk dengan urusan

rumah tangga. Sehingga penggunaan waktu senggang bersama

pukul 19.00 – 20.00 wita dipakai untuk makan malam bersama

dan menonton TV.

E. Faktor sosial, Ekonomi, Budaya, dan Spiritual

1. Penghasilan KK

Penghasilan Tn “A” ± Rp 1.000.000 / bln jumlah tersebut

digunkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.

2. Suku Agama

Seluruh anggota keluarga beragama islam dan taat beribadah

serta bersuku Makassar.

3. Peran anggota keluarga


Tn “A“ sebagai kepala keluarga dan Ny “H“ berperan sebagai

ibu rumah tangga.

F. Faktor Lingkungan

1. Denah rumah

R. Tidur R. Tidur Dapur

R. Keluarga

Rumah berada didusun Bajiminasa, dengan luas tanah

50 m2 dan luas rumah 48 m2 (9 m x 7 m) yang terdiri dari 1

ruang Keluarga, 2 kamar tidur, dan 1 dapur.

Jenis Rumah : Batu

Lantai Rumah : Tehel

Atap Rumah : Seng

Ventilasi : Lebih dari 10% dari luas rumah. 3 Jendela

dan 1 pintu dibuka pada siang hari.

Kebersihan : Kurang

Pembuangan Sampah : Terbuka dibelakang rumah, dibakar jika

sampah mulai menumpuk.


2. Sumber Air

Sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah

mata air.

1) Penggunaan air minum dimasak

2) Tempat penyimpanan air tertutup

3) Kualitas air tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.

3. Tempat pembuangan air limbah

1) Jarak sumber pembuangan limbah kurang dari 11 m dari

mata air.

2) Keadaan tidak terpelihara

3) Jamban disembarang tempat dan tidak terpelihara

4) Kandang ternak ada dibawah kolong rumah

5) Pemanfaatan pekarangan untuk menjemur pakaian

4. Fasilitas hiburan

Ibu dan keluarga meluangkan waktu senggangnya menonton

TV bersama.

5. Fasilitas Sosial

Bila ada anggota keluarga yang sakit diperiksakan

kepuskesmas.
G. Riwayat Kesehatan yang lalu

1. Kesehatan Keluarga

a. Riwayat Perkawinan Tn “A” dan Ny “H” menikah selama ±

13 tahun dan merupakan pernikahan pertama bagi Tn “A”

begitu pula dengan Ny “H”.

b. Riwayat persalinan, kehamilan, dan nifas yang lalu

Ny “H” mengatakan anak pertama lahir ditolong oleh dukun

dengan usia kehamilan cukup bulan (9 bulan).

c. Riwayat kesehatan reproduksi

1) Ibu mengalami menstruasi panjang selama ± 8 bulan.

2) Ibu merasa cemas dengan keadaannya.

H. Pem eriksaan Fisik

1. Tn “A”

a. Kepala : Tidak berketombe dan tidak ada

benjolan.

b. Wajah : Oval

c. Mata : Konjungtiva merah muda dan Sclera

tidak ikterus

d. Hidung : Tidak terdapat polip

e. Telinga : Bersih

f. Mulut dan Gigi : Mulut bersih terdapat 2 gigi caries


g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

Thyroid

h. Dada : Simetris

i. Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba

j. Punggung : Kifosis

k. Genetalia : Tidak diperiksa

l. Ekstremitas : Tidak Oedema

m. Postur Tubuh : Tinggi

n. Tanda-tanda Vital :

TD : 130/80 mmHg P : 20 x/i

N : 80 x/I S : 36,2

2. Ny “H”

a. Kepala : Tidak berketombe dan tidak ada

benjolan.

b. Wajah : Oval

c. Mata : Konjungtiva merah muda dan Sclera

tidak ikterus

d. Hidung : Tidak terdapat polip

e. Telinga : Bersih

f. Mulut dan Gigi : Mulut bersih terdapat 1 gigi tanggal

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

Thyroid
h. Dada : Simetris

i. Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba

j. Punggung : Kifosis

k. Genetalia : Tidak diperiksa

l. Ekstremitas : Tidak Oedema

m. Postur Tubuh : Tinggi

n. Tanda-tanda Vital :

TD : 120/70 mmHg P : 22 x/i

N : 82 x/i S : 36,8

3. An “H”

a. Kepala : Tidak berketombe dan tidak ada

benjolan.

b. Wajah : Oval

c. Mata : Konjungtiva merah muda dan Sclera

tidak ikterus

d. Hidung : Tidak terdapat polip

e. Telinga : Bersih

f. Mulut dan Gigi : Mulut bersih terdapat 3 gigi tanggal

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

Thyroid

h. Dada : Simetris

i. Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba


j. Punggung : Kifosis

k. Genetalia : Tidak diperiksa

l. Ekstremitas : Tidak Oedema

m. Postur Tubuh : Tinggi

n. Tanda-tanda Vital :

TD : 100/60 mmHg P : 22 x/i

N : 80 x/i S : 36,5

4. An “I”

a. Kepala : Tidak berketombe dan tidak ada

benjolan.

b. Wajah : Oval

c. Mata : Konjungtiva merah muda dan Sclera

tidak ikterus

d. Hidung : Tidak terdapat polip

e. Telinga : Bersih

f. Mulut dan Gigi : Mulut bersih terdapat 3 gigi tanggal

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

Thyroid

h. Dada : Simetris

I Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba

j. Punggung : Kifosis

k. Genetalia : Tidak diperiksa


l. Ekstremitas : Tidak Oedema

m. Postur Tubuh : Tinggi

n. Tanda-tanda Vital :

P : 20 x/i

N : 80 x/i

S : 36,5 ℃.

5. An “N”

a. Kepala : Tidak berketombe dan tidak ada

benjolan.

b. Wajah : Oval

c. Mata : Konjungtiva merah muda dan Sclera

tidak ikterus

d. Hidung : Tidak terdapat polip

e. Telinga : Bersih

f. Mulut dan Gigi : Mulut bersih dan tidak ada tanggal

g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar

Thyroid

h. Dada : Simetris

i. Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba

j. Punggung : Kifosis

k. Genetalia : Tidak diperiksa

l. Ekstremitas : Tidak Oedema

m.Postur Tubuh : Pendek


n. Tanda-tanda Vital :

P : 20 x/i

N : 80 x/i

S : 36,5 ℃

I. Pengkajian Psikososial

1. Hubungan antar keluarga cukup harmonis

2. Tidak terdapat konflik yang cukup serius

3. Tidak ada anggota keluarga yang mengikuti kegiatan dalam

masyarakat.

J. Harapan keluarga dan harapan bidan

1. Harapan Keluarga

Masalah kesehatan Ny “H” dapat teratasi sehingga tidak merasa

cemas dengan keadaannya.

2. Harapan Bidan

Masalah kesehatan Ny “H” dapat teratasi dan rumah Tn “A”

dapat menjadi rumah yang sehat.

II. ANALI SIS DATA

Masalah kesehatan yang ada dikeluarga Tn “A” disebabkan karena

keterbatasan pengetahuan dari seluruh anggoota keluarga serta

keterbatasan kemampuan secara ekonomi untuk mengatasi


permasalahan yang muncul masalah-masalah yang ditemukan dalam

keluarga Tn ”A” antara lain. Kurangnya pengetahuan keluarga

khususnya Ny ”H” tentang masalah kesehatan reproduksi (haid ± 8

bulan /menorhagia).Dari segi lingkungan dapat simpulkan kurangnya

pengetahuan dan perhatian keluarga tentang kriteria rumah sehat.

Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga Tn “A”, tenaga

kesehatan umumnya dan bidan khususnya harus bekerjasama dengan

keluarga untuk membahas masalah yang timbul dan memikirkan

alternative pemecahan masalahnya. Dalam hal ini intervensi yang

dapat di berikan bidan sebagai langkah awal adalah pemberian

pendidikan kesehatan sehingga di harapkan keluarga dapat

menyelesaikan masalah yang timbul secara tepat dan mandiri.

III. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa permasalahan yang muncul sebagian besar

dimuncul sebagian besar disebabkan karena kurangnya pengetahuan

dan keterbatasan sarana terutama dana.

Adapun permasalahan yang ada pada keluarga Tn “A” adalah :

1. Kurang nya pengetahuan keluarga khususnya Ny “H” tentang

kesehatan reproduksi (haid ± 8 bulan/ Menorhagia).


2. Kesehatan Lingkungan.

a. SPAL terbuka

b. Jarak pembuangan limbah dengan sumber air kurang dari 11 m

c. Sampah yang dibuang dibelakang rumah.

d. Penggunaan kolong rumah digunakan untuk kandang ternak.

e. Jamban disembarang tempat dan tidak terpelihara.

IV. PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah masalah

ditemukan keluarga bersama dengan tenaga kesehatan yaitu bidan.

Prioritas disusun karena tidak memungkinnya menyelesaikan masalah

yang ada dalam keluarga Tn “A” secara bersama-sama.

Oleh karena itu prioritas disusun untuk menentukan tingkatan

permasalahan agar penyelesaian lebih berfokus dan sesuai sasaran

serta harapan.
Prioritas masalah dalam keluarga Tn “A” adalah sebagai berikut :

1. Kurang nya pengetahuan Tn “A” tentang kesehatan Reproduksi

KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

Sifat Masalah Ancaman terhadap kegagalan

2/3 X 1 2/3 penerimaan keadaan yang

berhubungan dengan kesehatan

reproduksi.8

Kemungkinan Masalah sebenarnya dapat

masalah dirubah tapi secara bertahap

dirubah ½X2 1 (sebagian) sesuai dengan

pemahaman keluarga dan

sumber dana yang ada.

Potensi dicegah Masalah dapat dicegah dengan

2/3 X 1 2/3 pendidikan kesehatan.

Penonjolan Masalah harus segera ditangani

masalahN 1X1 1 agar ibu dapat merasa tenang/

tidak cemas.

Jumlah 3
2. Kesehatan Lingkungan

SKO
KRITERIA PERHITUNGAN PEMBENARAN
R

Sifat Masalah Lingkungan yang tidak sehat

2/3 X 1 2/3 merupakan ancama kesehatan

keluarga

Kemungkinan Masalah sebenarnya dapat

masalah dirubah tapi secara bertahap

dirubah ½X2 1 (sebagian) sesuai dengan

pemahaman keluarga dan

sumber dana yang ada.

Potensi Masalah dapat dicegah dengan

dicegah 2/3 X 1 2/3 pendidikan kesehatan.

Penonjolan Keluarga sebenarnya tidak terlalu

masalah 0/2 X 1 0 memikirkan masalah tersebut.

Jumlah 2 1/3

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan, masalah

kesehatan pada keluarga Tn “A” adalah sebagai berikut :

Prioritas I : Kurangnya pengetahuan Ny “H” tentang kesehatan

reproduksi.

Prioritas II : Kesehatan Lingkungan


V. ASUHAN KEBIDANAN

1. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

a. Data

Ny ”H” mengalami menstruasi panjang/ lama ± 8 bulan.

b. Masalah Kesehatan

Kurangnya pengetahuan tentang Kesehatan reproduksi.

c. Tujuan

Setelah diberikan penyuluhan Ny ”H” dan Tn”A” mengetahui

tentang pentingnya kesehatan reproduksi (kelainan-kelainan

haid)

d. Rencana Tindakan

Beri penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi

(kelainan-kelainan haid).

e. Evaluasi

Ibu dapat mengerti tentang kesehatan reproduksi

2. Kesehatan Lingkungan

a. Data

1) SPAL terbuka

2) Jarak pembuangan limbah dengan sumber air kurang dari 11

m.

3) Sampah yang dibuang di belakang rumah.

4) Penggunaan kolong rumah digunakan untuk kandang ternak.

5) Jamban disembarang tempat dan tidak terpelihara.


b. Masalah Kesehatan

Rumah dan pola hidup tidak memenuhi kriteria sehat

c. Tujuan

1) Keluarga mengerti syarat SPAL yang memenuhi kriteria

kesehatan

2) Keluarga mengerti syarat jamban yang memenuhi kriteria

kesehatan.

3) Keluarga mengerti syarat tempat pembuangan sampah yang

baik.

4) Keluarga termotivasi untuk menciptakan rumah dan

lingkungan yang sehat.

d. Rencana Tindakan

Beri penyuluhan kesehatan mengenai :

1) SPAL, jamban yang sehat, pembuangan tempat sampah,

serta penggunaan air minum yang baik dan sehat.

2) Bahaya yang mungkin timbul akibat lingkungan yang tidak

sehat

3) Upaya untuk menciptakan rumah dan lingkungan yang sehat

e. Tindakan

Beri penyuluhan kesehatan mengenai :

1) SPAL, jamban yang sehat, pembuangan tempat sampah,

serta penggunaan air minum yang baik dan sehat.


2) Bahaya yang mungkin timbul akibat lingkungan yang tidak

sehat.

3) Upaya untuk menciptakan rumah dan lingkungan yang sehat

f. Evaluasi

1) Keluarga mengerti tantang SPAL, jamban yang sehat,

pembuangan tempat sampah, serta penggunaan air minum

yang baik dan sehat.

2) Keluarga dapat menyebutkan bahaya yang mungkin timbul

akibat lingkungan yang tidak sehat.

3) Keluarga termotivasi untuk menciptakan rumah dan

lingkungan yang sehat.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok bahasan : Gangguan-gangguan Haid

Sasaran : Keluarga Binaan

Waktu : 24 Juni 2015

Tempat : Kediaman Tn.”A”

Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah penyuluhan, keluarga diharapkanmampu memahami

tentang pentingnya kesehatan reproduksi.

Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah penyuluhan, anggota keluarga diharapkan mampu :

1. Menyebutkan pengertian dari gangguan menstruasi.

2. Ibu mengerti dan dapat segera memeriksakan diri kebidan jika

mengalami gangguan-gangguan tersebut

Materi

Pengertian dari gangguan-gangguan menstruasi.

Metode

Ceramah
Media

Lisan

Referensi

Winkjosastro, 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta. Bima Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

MATERI PENYULUHAN

A. Klasifikasi gangguan-gangguan haid dan siklusnya.

1. Kelainan dalam banyaknya dan lamanya perdarahan pada haid :

a. Hipermenorhea atau Menorhagia

b. Hipomenorhea

2. Kelainan Siklus

a. Polimenorhea

b. Oligomenorhea

c. Amenorrhea
B. Pengertian

1. Kelainan dalam banyaknya dan lamanya perdarahan pada haid :

a. Hipermenorhea atau Monorhea

Ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih

lama dari normal (>8 hari) ini bias disebabkan karena terdapat

tumor diorgan reproduksi.

b. Hipomenorhea

Perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari

biasanya. Sebabnya bias dikarenakan pernah mengalami

operasi bagian organ reproduksi sebelumnya.

2. Kelainan Siklus

a. Polimenorhea

Ialah siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari) hal

ini dapat disebabkan oleh gangguan hormonal ibu.

b. Oligomenorhea

Ialah siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.

c. Amenorrhea

Ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan

berturut-turut.
C. Pencegahan

1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi.

2. Istirahat yang cukup

3. Hindari stress

4. Menjaga kesehatan reproduksi.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP)

Pokok bahasan : Kesehatan lingkungan

Sasaran : Keluarga Binaan

Waktu : 24 April 2015

Tempat : Kediaman Tn.”A”

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah penyuluhan keluarga diharapkan mampu memahami tentang

pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang memenuhi syarat

kesehatan.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah penyuluhan, anggota keluarga diharapkan mampu :

a. Menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan.

b. Menyebutkan dan menjelaskan ruang lingkup kesehatan lingkungan.

c. Menyebutkan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap

kesehatan.

d. Menciptakan lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.


Materi

a. Pengertian kesehatan lingkungan.

b. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat.

c. Pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap kesehatan .

d. Ruang lingkup kesehatan lingkungan.

Metode

Ceramah

Media

Lisan

Evaluasi

Setelah mendengarkan penyuluhan, Ibu mampu:

a. Dapat menyebutkan pengertian kesehatan lingkungan.

b. Dapat menyebutkan dan menjelaskan ruang lingkup kesehatan

lingkungan.

c. Dapat menyebutkan pengaruh kesehatan lingkungan rumah terhadap

kesehatan.

d. Dapat menciptakan lingkungan rumah yang memenuhi syarat

kesehatan.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan yang harus ada

antara manusia dengan lingkungannya agar dapat menjamin sehat dari

manusia.

B. Syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat

1. Harus mempunyai pekarangan / halaman yang cukup.

2. Harus mempunyai ventilasi yang cukup sehingga memungkinkan

sirkulasi udara menjadi lancar.

3. Harus cukup mendapat penerangan baik siang maupun malam hari.

4. Mempunyai WC dalam kamar mandi.

5. Adanya sumber air yang sehat.

6. Harus ada tempat pembuangan kotoran sampai saluran air limbah

yang baik.

7. Harus dapat mencegah perkembangan vektor penyakit, misalnya

nyamuk, tikus, kecoak, dll.

C. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga.

Keluarga yang sehat berasal dari lingkungan rumah yang terjamin,

maka diharapkan kesehatan keluarga dapat memiliki rumah yang cukup

bersih, dapat memberikan kenyamanan penghuninya, yang ventilasinya


cukup udara keluar masuk, dapat menghindarkan dari resiko terjadinya

penyakit gangguan saluran nafas.

D. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

1. Penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran air bersih dan

pengolahan air limbah.

2. Pengolahan sampah dan pemberantasan vektor.

3. Sanitasi makanan dan pengendalian pencemaran udara.

4. Pengendalian kebisingan perumahan dan pemukiman.

5. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk perlindungan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai