Bab I PDF
Bab I PDF
Bab I PDF
PENDAHULUAN
pembangunan fasilitas umum. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam
merupakan sumber daya alam yang terbatas dan saat ini semakin terus
berkurang. Tanah sudah banyak yang menjadi hak milik seseorang (swasta)
dan tanah milik negara pun saat ini sudah sangat terbatas.
Indonesia hak atas tanah dan benda-benda yang ada diatasnya merupakan
adalah masalah yang menyangkut hak rakyat yang paling dasar. Tanah
1
2
disamping mempunyai nilai ekonomis juga berfungsi sosial, oleh karena itulah
Kegiatan ini dilakukan dengan pelepasan hak atas tanah dengan mendapat ganti
rugi yang tidak berupa uang semata akan tetapi juga berbentuk tanah atau
fasilitas lain.
tanah negara, dan sebagai jalan keluar yaitu dengan memperoleh tanah-tanah
peraturan yang telah memiliki dasar hukum yang jelas dan diarahkan untuk
pembangunan dapat dilakukan dengan baik dan lancar, dan karena bertujuan
oleh pemerintah ini tetap harus berorientasi pada hakikat ideal dari
infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah di atas tanah milik rakyat ini
harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas dan adanya
pemerintah saja.
dalamnya menyangkut hajat hidup orang banyak, apabila dilihat dari kebutuhan
bahwa tanah negara yang tersedia sangatlah terbatas. Cara yang dapat
masyarakat, baik yang telah di kuasai dengan hak berdasarkan Hukum Adat
membuat resah para pemilik lahan. Sebagai warga negara Indonesia yang baik
Bojanegara
Merak Demak
Jakarta Cikampek Palimanan
Pejagan Semarang
Tangerang Batang Ngawi Gresik
Kanci Tanjung Perak
Bawen Kertosono
Bogor Cianjur Pemalang
Mantingan
Juanda
Cileunyi Mojokerto
Sukabumi Solo
Padalarang Gempol
Pandaan Pasuruan
Jogjakarta
Malang Probolinggo
Merak
JAKARTA
Banyuwangi
Serang
Pandeglang
Tangerang
Bekasi Koridor Koridor
Cikampek Solo-Surabaya Surabaya-Banyuwangi
Labuhan Jatibarang
Purwakarta
Cirebon
Bogor Subang
Ciawi Padalarang Semarang Kudus
Pejagan Demak Tuban Pamekasan
Cianjur Pemalang Batang
Sumedang
Lamongan
Sukabumi Bandung Purwokerto Gresik Pamekasan
Kuningan Bangkalan Kalianget
Sampang
Garut Bawen Bojonegoro
Surabaya
Tasikmalaya Wonosobo
Sindangbarang Caruban
Ngawi Mojokerto
Cilacap
Solo Madiun Kertosono
Gempol Pasuruan
Panarukan
Probolinggo
Kebumen
Pandaan
atau tidak hak milik tanahnya, dan memberikan akses yang luas kepada
secara rinci dan detail. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia
harga pasar dan harga yang telah ditetapkan dalam nilai jual objek pajak
(NJOP). Dalam berbagai kasus, sering terjadi harga tanah merupakan hasil
musyawarah antara tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dan pemilik tanah yang
meminta harga lebih tinggi dari nilai jual objek pajak (NJOP). Padahal, Badan
sebagai temuan indikasi korupsi, jika harga tanah yang disepakati dalam
peran dan fungsi tanah dalam kehidupan manusia serta prinsip penghormatan
terhadap hak-hak yang sah atas tanah. Dengan demikian pengadaan tanah
ditempuh dengan jalan musyawarah langsung dengan para pemegang hak atas
tanah.
Dalam hal ini, salah satu contoh ialah kasus yang terjadi di Kota Salatiga
masih berupa lahan persawahan yang luas yang akan dibangun jalan tol, selain
B. Identifikasi Masalah
masalah, yakni :
melaksanakan pembangunan.
2. Besarnya ganti rugi dalam pengadaan tanah di sekitar Jalan Tol Kota
C. Pembatasan Masalah
Salatiga. Penelitian dilakukan di wilayah kota Salatiga pada bulan Januari 2014
– April 2014.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
bertujuan :
F. Manfaat Penelitian
umum ini diharapkan memberikan gambaran yang jelas dan bermanfaat bila
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Pemerintah
c. Bagi Masyarakat
9