Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR MODUL 5

STRATEGI PEMBELAJARAN

Nama : Zulfikar
Nopes : 19060118010214

Setelah Saudara mendalami materi mata kegiatan: model-model pembelajaran, media


pembelajaran, pengembangan bahan ajar, dan terakhir perencanaan pembelajaran, kemampuan
memahami kompetensi pedagogik hampir purna. Untuk mengukur tingkat kepurnaan tersebut,
kerjakan tugas berikut:

1. Susun perangkat pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu untuk satu kompetensi
dasar. Adapun perangkat pembelajaran yang dimaksud terdiri dari:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik
b. Mendesain atau membuat media pembelajaran yang relevan (minimal media presentasi
dengan powerpoint)

2. Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran berbasis SCL yang juga relevan
dengan pendekatan saintifik. Silakan Anda memilih satu model (misalnya model kooperatif Jigsaw)
dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian, bukalah YouTube dan
temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw. Amati dengan cermat
bagaimana sintak model kooperatif Jigsaw tersebut dilaksanakan, Kemudian jelaskan apakah sintak
model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai dengan catatan sintak model pembelajaran
kooperatif Jigsaw Anda?

PPG Daljab Zulfikar SMAN 1 Pulo Aceh


Jawaban :

1. a. RPP (terlampir)
b. Powerpoint (terlampir)

2. a. Model yang saya pilih yaitu : model kooperatif STAD


Implementasi berbagai model yang mengacu pada pendekatan saintifik sangat
berguna dalam upaya meningkatkan kinerja pembelajaran. Terdapat lebih dari seratus model
pembelajaran yang dapat digunakan dalam implementasi pendekatan sainfitik, dan salah
satunya adalah cooperative learning (Budiyanto, dkk, 2016 : 48).

Suatu pembelajaran dikatakan merupakan pembelajaran kooperatif jika


pembelajaran tersebut mencerminkan karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa-siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai enam anggota
dengan level dan latar belakang yang bervariasi,
b. Siswa-siswa melakukan interaksi sosial satu sama lain dalam bentuk diskusi, curah
pendapat,dan sejenisnya,
c. Tiap-tiap individu memiliki tanggungjawab dan sumbangannya bagi pencapaian tujuan
belajar baik tujuan individu maupun kelompok,
d. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan coacher dalam proses pembelajaran.

Secara umum Tim PKP Dikti (2007) menyebutkan ada empat tahap pembelajaran
kooperatif yaitu:

Langkah Orientasi, guru menyampaikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah serta


hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh siswa, serta sistem penilaiannya. Pada langkah ini
siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa saja, termasuk cara
kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem penilaiannya. Negosiasi dapat terjadi
antara guru dan siswa, hingga terjadi kesepakatan bersama di akhir orientasi.

Langkah Kerja Kelompok, nerupakan tahap inti kegiatan pembelajaran. Kerja


kelompok dapat berbentuk kegiatan memecahkan masalah, atau memahami dan menerapkan
suatu konsep yang dipelajari dengan berbagai cara seperti berdiskusi, eksplorasi, observasi,
percobaan, hingga browsing melalui internet, dan sebagainya. Guru perlu membuat panduan
untuk mengarahkan kegiatan kelompok. Panduan memuat tujuan, materi, waktu, cara
kerja kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok, serta hasil akhir
yang diharapkan dapat dicapai.

Langkah Tes/Kuis, yaitu langkah di mana semua siswa diharapkan telah mampu
memahami konsep/topik/masalah yang sudah dikaji bersama dan mampu menjawab tes atau

PPG Daljab Zulfikar SMAN 1 Pulo Aceh


kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap konsep/topik/ masalah yang dikaji.
Penilaian individu ini mencakup penguasaan ranah kognitif, afektif dan
ketrampilan sosial.

Langkah Penghargaan Kelompok, yaitu langkah untuk memberikan


penghargaan kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu.
Kenaikan skor dihitung dari selisih antara skor dasar dengan skor tes individual. Menghitung
skor yang didapat kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang didapa siswa di
dalam kelompok tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Selanjutnya berdasarkan
skor rata-rata tersebut ditentukan penghargaan masing-masing kelompok.

Langkah atau sintak inti pembelajaran pada kooperatif tipe STAD berdasarkan
pendapat penemunya, yaitu Slavin (1995), adalah :

1. Presentasi materi (oleh guru),


2. Siswa belajar dalam kelompok,
3. Siswa mengerjakan kuis individual,
4. Pemberian skor peningkatan individual,
5. Penghargaan kelompok.

Atau Sintak secara lengkap, jika kita ingin menerapkan pembelajaran pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah :
1. Orientasi (apersepsi, penyampaian tujuan, dan memotivasi),
2. Guru mempresentasikan materi,
3. Siswa belajar atau berdiskusi dalam kelompok,
4. Siswa mengerjakan kuis individual,
5. Pemberian skor peningkatan individual,
6. Penghargaan kelompok, dan
7. Penutup (penyampaian review dan tindak lanju

PPG Daljab Zulfikar SMAN 1 Pulo Aceh


2. b. Video Youtube.
Sebagai pembanding dari sintak (langkah2) Kooperatif Learning tipe STAD yang
saya paparkan di atas, maka saya ambil sebuat youtube yang pembelajaran tipe STAD
dengan alamat link/ webnya : https://youtu.be/ZMRxpXVg9BM dan berjudul Model
Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division, yang berdurasi 23 menit
58 detik.
Berpedoman pada tahapan pembelajaran dengan pendekakatan Saintifik yaitu
mengamati, bertanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Walaupun tidak harus terurut, namun bias disesuaikan dengan kondisi pembelajaran. Akan
tetapi, dalam video tersebut ada bagian2 yang hilang antara lain yaitu “Mengamati dan
Menanya”. Powerpoint yang ditampilkan tidak memuntut siswa (mahasiswa
Mikroteaching), utk mengamati apa yang harus diamati dalam tampilan powerpoint
sehingga siswa tidak memuntut bertanya, baik kepada guru maupun kepada sesame siswa.
Kekurangan-kekurangan lain yang hilang antara lain, guru tidak mengecek kehadiran
dengan absensi, tidak memotifasikan siswa di awal pembelajaran atau mengaitkan materi
yang diajarkan dengan hal-hal lain yang dapat membantu siswa memotivasikannya. Terlalu
terpaku ke materi dan kurang mengajak siswa berkomunikasi dalammateri sebelum
pembagian kelompok belajar.
Dalam penarapan model pembelajaran STAD, sudah bagus, namun ada beberapa hal
yang perlu dilengkapi karena dalam video tersebut seharusnya dalam
mengkomunikasikannya, peserta yang tampil tidak satu orang. Melainkan beberapa atau
semua anggota kelompok diskusi. Kelompok yang mempresentasikannya tidak duduk di
depan dan tampil secara bergiliran. Kemudia kelompok yang lain yang mengamati tidak
diminta tanggapan, saran atau pertanyaan. Dan yang lebih penting lagi, kelompok yang
tampil tidak memaparkannya hasil diskusi kelompok ke depan kelas dalam bentuk kertas
karton atau lainnya yang relevan. Kemudian tidak ada juga apresiasi atau penghargaan
kelompok yang tampil atau paling bagus dan menarik. Jadi itulah beberapa hal yang
membedakan dan kekurangan2 yang harus diperhatikan bersama.

PPG Daljab Zulfikar SMAN 1 Pulo Aceh

Anda mungkin juga menyukai