Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN TEKNIS PROPELLER -ENGINE MATCHING PADA KAPAL IKAN

TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK HYBRID DARI SOLAR


CELL DAN GENSET SEBAGAI MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DI
KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR

Eko Sasmito Hadi*, Untung Budiarto*


* Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP
ABSTRAK
Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian menipis akan menjadi permasalahan besar bagi
kehidupan manusia, banyak pemikiran sudah dicurahkan oleh para ilmuan guna mengantisipasi
adanya kemungkinan krisis energi di masa yang akan datang. Selain dari permasalahan
keterbatasan energi yang ada juga timbul masalah baru dari penggunaan energi tak terbarukan
tersebut yaitu berupa polusi dan pencemaran lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim
di dunia. Para pemimpin dari berbagai negara menggelar konferensi tentang perubahan iklim di
Bali (UNFCCC), sebagai tindak lanjut dari Protokol Kyoto yang diselenggarakan di Jepang
sebelumnya, sehubungan dengan perubahan iklim dunia, beberapa negara sepakat untuk
mengurangi emisi gas buang pada mesin berbahan bakar mineral, yang dianggap sebagai
penyumbang polusi udara terbanyak, dengan membuat kebijakan yang diharapkan dapat
menjadi suatu solusi untuk mengurangi polusi udara, salah satu solusi yang dibahas penulis
adalah penggunaan motor listrik sebagai pengganti mesin berbahan bakar mineral, tujuan dari
penelitian ini adalah menghitung parameter pendukung propeller engine matching (putaran
mesin, BHP mesin, dan hambatan kapal ), pada kapal ikan tradisional KM Brandal, dan
penentuan ukuran propeller yang sesuai dengan kapal ikan KM Brandal dengan menggunakan
sistem hybrid.
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran dan perhitungan pada sistem penggerak
kapal baik di lapangan maupun simulasi hybrid, rangkaian hybrid ini terdiri dari beberapa
komponen antara lain 2 buah solar cell 100 WP, genset 800 VA, 2 buah baterai 70 Ah, dan
motor listrik 12 volt 80 ampere, sedangkan untuk mendapatkan tegangan listrik yang sama pada
rangkaian hybrid beberapa komponen seperti baterai, genset, dan solar cell disusun secara
paralel.
Penelitian tentang Propeller-Engine Matching pada rangkaian hybrid kapal ikan KM Brandal
menghasilkan beberapa parameter optimasi propeller antara lain hambatan kapal 1,04 kN, daya
efektif motor 0,69 HP, diameter propeller 0,32 m, konsumsi arus listrik 72,4 ampere pada
tegangan listrik 11,88 volt, dan kecepatan kapal 4,5 knot.

Kata Kunci : hybrid, propeller, engine- matching.


kemungkinan krisis energi di masa yang
akan datang. Selain dari permasalahan
Pendahuluan
keterbatasan energi yang ada juga timbul
Ketersediaan energi tak terbarukan yang masalah baru dari penggunaan energi tak
kian menipis akan menjadi permasalahan terbarukan tersebut yaitu berupa polusi dan
besar bagi kehidupan manusia. Banyak pencemaran lingkungan yang berdampak
pemikiran sudah dicurahkan oleh para pada perubahan iklim di dunia. Para
ilmuan guna mengantisipasi adanya pemimpin dari berbagai negara menggelar
KAPAL 24
konferensi tentang perubahan iklim di Bali PV- Genset, Hybrid PV- Mikrohydro, PV-
(UNFCCC), sebagai tindak lanjut dari Wind (Angin), dan bahkan Hybrid- Wind-
Protokol Kyoto yang diselenggarakan di Genset. Sistem hybrid adalah sistem
Jepang sebelumnya, sehubungan dengan centralized (pembangkit listrik dikumpulkan
perubahan iklim dunia, beberapa negara disuatu lokasi, dan listrik yang dihasilkan
sepakat untuk mengurangi emisi gas buang didistribusikan melalui suatu jaringan)
pada mesin berbahan bakar mineral, yang (http:/ Azet Surya Lestari)
dianggap sebagai penyumbang polusi udara
terbanyak, dengan membuat kebijakan yang Alasan teknis dimanfaatkannya sistem
diharapkan dapat menjadi suatu solusi hybrid adalah sebagai berikut:
untuk mengurangi polusi udara.  Saling melengkapi keunggulan dan
kelemahan masing-masing pembangkit
Sebagai langkah nyata untuk mengatasi (PV – Genset).
permasalahan pemanasan global, Balai  Mengoptimalkan kemampuan system
Besar Pengembangan Penangkapan Ikan pembangkit (PV-Genset).
(BBPPI) Semarang selaku Unit Pelaksana  Mengurangi ketergantungan suplai BBM
Teknis milik Direktorat Jenderal Perikanan pada genset.
Tangkap, sesuai dengan tugas dan fungsi  Meningkatkan reliability dan kualitas
akan melakukan kajian teknis tentang mesin suplai listrik. Grid connected dapat
penggerak kapal dengan sumber tenaga meningkatkan keandalan dan kualitas
listrik berasal dari hybrid antara solar cell suplai listrik karena listrik yang disuplai
dan genset serta pemasangan propeller yang lebih stabil dan dapat di-set agar
ada di Pasuruan Jawa Timur. memiliki fungsi back up.
Penelitian tentang “Kajian Teknis Propeller-
Engine Matching Pada Kapal Ikan Metodologi penelitian
Tradisional Dengan Menggunakan Motor Studi lapangan dilakukan secara langsung
Listrik Hybrid Antara Solar Cell Dan dan wawancara, diantaranya:
Genset Sebagai Mesin Penggerak Utama di 1. Mengukur ukuran utama kapal, (panjang
Kabupaten Pasuruan”, ini diharapkan dapat kapal (Lpp), lebar kapal, sarat kapal, dan
menjadi satu cara alternatif dalam menekan tinggi kapal) dan ukuran yang
pengunaan bahan bakar minyak dan diperlukan untuk membuat lines plan.
mengurangi tingginya polusi udara, serta 2. Mengetahui kecepatan kapal pada saat
biaya operasional pelayaran kapal perikanan sea trial.
tradisional, yaitu dengan meningkatkan 3. Mengumpulkan gambar-gambar teknik
efisiensi sistem propulsi kapal ,pada metode kapal yang ada untuk kelengkapan
hybrid khususnya pemilihan propeller yang gambar pada tugas akhir ini.
digunakan kapal tradisional tersebut.
Perhitungan dilakukan dalam rangka
pengolahan data-data yang didapat di
Tinjauan pustaka lapangan, diantaranya:
Sistem hybrid adalah sistem pembangkit 1. Memasukan data hasil pengukuran body
listrik yang terdiri dari dua atau lebih sistem plan dengan menggunakan perangkat
pembangkit listrik. Misalnya listrik tenaga lunak freeship, untuk mendapatkan hull
surya (Photovoltaic-PV) dipadu dengan form.
genset maka disebut Hybrid PV- Genset. Di
Indonesia sudah banyak diterapkan Hybrid
KAPAL 25
2. Mendapatkan nilai hambatan kapal, kebiasaan para pendahulunya. Sehingga
dengan bentuk badan kapal yang hasil rancangan yang didapatkan belum
langsing maka digunakan metode banyak mengalami perubahan ke arah
pendekatan hambatan kapal, yaitu : CFD perkembangan disain kapal yang sesuai
dengan open source software Michlet dengan aspek-aspek hidrodinamis.
3. Menentukan dan merekomendasikan
daya mesin/motor listrik sebagai Ukuran utama kapal didapat dengan
penggerak utama yang sesuai dengan melakukan pengukuran di lapangan,
hasil perhitungan BHP kapal yang sesuai pengukuran terdiri dari pengukuran panjang
dengan perhitungan. kapal keseluruhan (LOA), panjang garis air
4. Menentukan dan merekomendasikan (LWL), lebar maksimum kapal (Boa), tinggi
propeller yang sesuai berdasarkan kapal (Depth) dan sarat kapal. Panjang
perhitungan. kapal diukur dari ujung buritan kapal sampai
5. Matching Point, yaitu menyesuaikan dan ujung haluan kapal, lebar kapal diukur dari
mencocokan antara karakter propeller kulit lambung kapal terluar disamping kiri
dan mesin hasil rekomendasi (portside) sampai kulit lambung terluar
6. Menentukan berbagai nilai parameter disamping kanan (starboard), tinggi kapal
rangkaian hybrid pada sistem penggerak diukur dari baseline sampai garis geladak
propeller. yang terendah, sedangkan pengukuran sarat
kapal dilakukan ketika kapal dalam kondisi
Analisa output dari hasil perhitungan, antara muatan penuh ditengah kapal
lain hambatan kapal, penggunaan propeller (midship).Setelah melakukan pengukuran
yang sesuai dengan motor listrik, hubungan pada kapal, maka dibuatlah rencana garis.
kecepatan dengan arus listrik, dan berbagai Rencana garis (Lines Plan) adalah sebuah
parameter hasil rangkaian hybrid pada teknik penggambaran bentuk objek 3D,
sistem penggerak propeller. dengan menyajikan garis-garis hasil dari
potongan-potongan tiap-tiap penampang
Analisa data dan perhitungan kurva dengan tiga arah sumbu potongan.
Kapal motor Brandal adalah salah satu kapal Gambar ini biasa digunakan untuk
perikanan yang diproduksi oleh salah satu menggambarkan bentuk sebuah lambung
galangan kapal tradisional di kabupaten kapal, dimana tiap-tiap ordinat dari masing-
Pasuruan yang khusus membangun kapal- masing potongan lambung kapal dapat
kapal perikanan dengan bahan baku kayu. disajikan.
Kapal-kapal yang dibangun di galangan ini,
memiliki variasi ukuran yang beraneka Berdasarkan pengukuran dilapangan maka
ragam, mulai dari kapal dengan ukuran diperoleh data ukuran utama kapal yaitu:
lunas 9 meter, 10 meter, sampai ukuran (Huda, 2008)
lunas 15 meter.
Nama Kapal : KM.Brandal
Loa : 12 meter
Pembangunan kapal di Pasuruan dilakukan Lwl : 11,8 meter
secara tradisional, yaitu tidak adanya Breadth : 2,28 meter
perencanaan dan perhitungan awal sebelum Draft : 0,6 meter
kapal itu dibangun, melainkan para Vs : 7,7 knots
pengrajin kapal dalam profesinya sebagai Tinggi Lunas Kapal : 0,10 meter
perancang kapal dan pembuat kapal, pada Lebar Lunas Kapal : 0,12 meter
dasarnya hanya meneruskan ide dan
KAPAL 26
besar gaya dorong kapal kita harus
mengetahui fraksi deduksi gaya dorongnya
(Harvald, 1992).

Untuk kapal yang berbaling-baling tunggal


nilai deduksi gaya dorongnya adalah:(Huda,
2008)

t = 0,5 x (Cp - 0,12 )

= 0,5 x 0,618 - 0,12

Gambar 1 hasil rencana garis KM. Brandal = 0,249


dengan bantuan Delft Ship (Huda, 2008)
Perhitungan efisiensi hull
Efisiensi hull adalah rasio antara deduksi
Menentukan nilai ω (wake fraction) untuk gaya dorong dan wake fraction kapal.
kapal berbaling-baling tunggal Perhitungan efisiensi hull bisa menggunakan
rumus sebagai berkut : (Huda, 2008)
Arus ikut adalah perbedaan antara kecepatan (1  t )
kapal dengan kecepatan aliran air yang η hull =
(1  w)
menuju ke baling-baling ditentukan dengan
rumus
(1  0,249)
CvpC p B L 1 E D  =
  0.10  4.5
7  6Cvp 2.8  1.8C p   2  T  B  k ' K  (1  0,128)

ω = 0,128 = 0,86
Menentukan gaya dorong (Thrust) untuk
Simulasi Hybrid Pada Sistem Penggerak
kapal yang berbaling-baling tunggal
Propeller Kapal.
Gaya dorong (T) yang diperlukan untuk Sistem penggerak propeller pada kapal KM
mendorong sebuah kapal pada kecepatan Brandal menggunakan sistem hybrid yang
(V) tertentu akan lebih besar daripada artinya menggabungkan dua sumber energi
tahanan total (RT) yang dialami oleh kapal yang berbeda untuk mendapatkan energi lain
bila kapal tersebut ditarik dengan kecepatan yang kita inginkan. Sumber energi yang
yang sama (V), sehingga terjadi dipakai dilapangan adalah energi matahari
penambahan (augment) hambatan dari solar cell dan energi listik dari genset
tetapi dalam praktik penambahan hambatan yang digunakan untuk mensuplai listrik ke
juga dianggap terjadi pengurangan hambatan motor listrik sebagai mesin penggerak
atau deduksi dalam gaya dorong yang ada propeller.
pada baling-baling, yaitu menganggap Untuk perangkaian sistem penggerak,
bahwa gaya dorong total sebesar T terdapat penulis menggunakan bantuan software
hambatan sebesar RT yang harus diatasi. 20.sim versi 4.0.1.5,: (Huda, 2008)
Dengan demikian adanya pengurangan gaya
dorong akibat adanya hambatan yang
bekerja, oleh karena itu untuk mengetahui
KAPAL 27
Nilai konstanta motor akan digunakan untuk
menghitung torsi, jumlah arus konsumsi,
dan daya yang dihasilkan oleh motor listrik
(Suji Machine) pada putaran maksimum,
sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

QMesin =kxI
Keterangan :
k = 0,043 N.m / A
I = 72,4 ampere.

Q Mesin = 0,043 x 72,4


= 3,1 N m
Gambar 2 rangkaian sistem hybrid pada kapal = 0,0031 kN.m
KM Brandal.(Huda, 2008)
Dengan rasio gearbox 3:1 maka torsi
Perhitungan daya motor propeller adalah
Langkah selanjutnya adalah menghitung
besarnya nilai konstanta dari motor listrik Qprop = 3 x Qmesin
yang nantinya akan digunakan untuk = 3 x 0,0031
menghitung torsi, dan daya motor listrik. = 0,0093 kN.m
Perhitungan konstanta pada motor listrik.
V = k x rps Perhitungan BHP motor listrik adalah:
PB = V x I
rpm
rps = 2xπx PB = 12 x 72,4
60 = 0,868 kW
= 1,165 HP
2640
= 2 x 3,14 x Sehingga didapat EHP sebesar:
60
EHP
PB =
= 276,32 rps 0,6
EHP = 0,868 x 0,6
12 = 0,52 kW
k =
276.32 = 0,69 HP

k = 0.043 N.m / A Perhitungan hambatan kapal setelah


menggunakan sistem hybrid dengan
Keterangan mempertimbangkan daya motor, pada
V : voltase motor listrik kecepatan 4,5 knot: (Huda, 2008)
rps : radian per second
rpm : revolution per minutes
π : 3,14
k : motor konstan.

KAPAL 28
Tabel 1 perbandingan Vs, RT pada kecepatan
1-4,5 knot (Huda, 2008) (1  0,249)
________________________________ =
(1  0,125)
Kecepatan Fn Resistance
________________________________
knot m/s = 0,86
(kN)
1 0,511 0,047 0,0110 Perhitungan gaya dorong kapal :
2 1,028 0,095 0,0357
3 1,543 0,143 0,1072 Rt
TShip = Thull =
4
4,5
2,057
2,572
0,191
0,239
0,1761
0,2244
1  t 
________________________________ 0,2244
=
1  0,249
= 0,29 kN

R x Vs
T =
 Hull xVa

VA = Vs (1-ω)
= 2,572(1-0,128)
= 2,24 m/s

0,2244 x 2,572
T =
0,86 x 2,24
Gambar 3 grafik perbandingan Vs dan
Resistance pada kecepatan 1-4,5 knot (Huda, = 0,3 kN.
2008)
Tabel 3 tabel kinerja propeller rekomendasi
Tabel 2 perbandingan Vs, RT dan EHP pada pada sistem hybrid, terdiri dari 3 buah daun
kecepatan 1-4,5 knot (Huda, 2008) dengan diameter 0,32 m terhadap mesin
___________________________________ penggerak kapal pada tiap-tiap
Kecepatan Fn Resistance EHP kecepatan.(Huda, 2008)
knot m/s (kN) (HP) _________________________________
____________________________________ Putaran EHP 0
1 0,511 0,047 0,0110 0,007 ______________ ______ _______
2 1,028 0,095 0,0357 0,062 propeller mesin (HP)
3 1,543 0,143 0,1072 0,250 234 702 0,004 0,430
4 2,057 0,191 0,1761 0,480 298 894 0,080 0,486
4,5 2,572 0,238 0,2244 0,690 519 1557 0,240 0,506
____________________________________ 729 2187 0,460 0,499
880 2640 0,690 0,484
Perhitungan efisiensi bentuk lambung kapal ____________________________________
dapat diketahui dengan rumus

(1  t )
η hull =
(1  w)
KAPAL 29
Y Adel Mellit , Soteris A Kalogirou, 1997, An
2.5
ANFIS-based Modeling for a
2 Photovoltaic Power Supply (PVPS)
Karakteristik motor System, Nicosia Cyprus.
Adji, Suryo, 2005, “Engine Propeller
Daya (hp)

1.5
Matching”, Kumpulan Jurnal Ilmiah
1
FTK-ITS, Surabaya.
0.5 F.Ferrazza, S.p.A. Via A .D'Andrea, 2005,
Daya yang diserap propeller
Development of Photovoltaic
0 X Technology in Italy, Ministry of
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Industry, Nettuno Italy.
Putaran (rpm)
Gulbrandsen, 1982, “Reducing The Fuel
Cost of Small Fishing Boats”,
Gambar 4 grafik propeller engine matching International Journal, Bay of
untuk rangkaian hybrid pada sistem penggerak Bengal Programme Development
(Huda, 2008) of Small-Scale Fisheries,
Bangladesh.
Kesimpulan Harvald, 1978, Resistance and Propulsion of
Berdasarkan hasil penelitian propeller Ships, John Wiley and Sons, New
engine matching pada kapal ikan KM. York.
Brandal di Kabupaten Pasuruan, dapat Henshall, S.H, 1978, Medium and High
disimpulkan bahwa: Speed Diesel Engines For Marine
 Besarnya hambatan jika kapal melaju Use, The Institute of marine
dengan kecepatan 4,5 knots adalah 1,04 Engineers, London.
kN. Jarzyna, Henryk, 1996, Design of Marine
 Besarnya daya efektif motor listrik Propellers, Polska Akademia Nauk
adalah 0,690 HP,pada putaran 2640 rpm Instytut Maszyn Przeplywowych,
 Ukuran diameter propeller yang Poland.
direkomendasikan adalah 0,32 m. Lewis, Edward, 1988, Principles of Naval
Architecture Volume II: Resistance,
Propulsion, and Vibration, The
Untuk memaksimalkan performance kinerja Society of Naval Architects and
baik sestem hybrid pada penggerak propeller Marine Engineers, New Jersey.
ataupun propeller yang akan digunakan MachPherson, Donald, 1996,”The Ten
KM. Brandal, penulis merekomendasikan : Commandments of Reliable Speed
 Propeller yang di gunakan adalah hasil Prediction”, The Small Craft Marine
rekomendasi propeller pada sistem Engineering Resistance and
hybrid dengan putaran 880 rpm. Propulsion Symposium, University
 Kecepatan kapal yang ideal adalah 4,5 of Michigan
knot.
 Accu yang digunakan sebaiknya adalah Santoso, IGM, Sudjono, YJ, 1983, Teori
accu use marine. Bangunan Kapal, Bagian Proyek
Pengadaan Buku Kejuruan
Teknologi, Direktorat Pendidikan
Daftar pustaka
Menengah Kejuruan, Departemen

KAPAL 30
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Utara, PT. Indah Kalam Karya.
Syahasta D.G, 2006, Pengertian
Dasar Besaran-Besaran Kapal,
Departemen Kelautan dan Perikanan
direktorat Jendral Perikanan
Tangkap Balai Besar Pengembangan
Penangkapan Ikan, Semarang.
Van Lammeren, W.P.A, 1948, Resistance,
Propulsion, and Steering of Ships: A
Manual for Designing Hull Forms,
Propellers, and Rudders, The
Technical Publishing Company H.
Stam-Haarlem.
Huda N.S, 2008, “ Kajian Teknis Propeller
Engine-Matching Pada Kapal Ikan
Tradisional Dengan Menggunakan
Motor Listrik Hybrid Dari Solar Cell
Dan Genset Sebagai Penggerak
Utama Kapal Di Kabupaten
Pasuruan Jawa Timur “, Skripsi,
Program Studi S-1 Teknik
Perkapalan FT. UNDIP Semarang,
Indonesia.

Web Site
http://www.20 sim.com (tgl 14 Feb 2008;
14:51)
http://www.michlet.com (tgl 05 Okt 2008;
17:13)
http://www.cyberiad.net (tgl 19 Okt 2008;
17:05)
http://www.proquest.com/pqdweb (tgl 21
Okt 2008; 10:15)
http://www.boatdesign.net (tgl 14 Okt 2008;
10:15)
http://www.en.wikipedia.org (tgl 06 Okt
2008; 14:45)
http://www.anekasurya.com (tgl 06 Okt
2008; 14:45)
http://elektronikaelektronika.blogspot.com
(tgl 17 Maret 2008; 08:35)
http://jurnalnasional.com (tgl 19 Feb 2008;
17:15)
http://energisurya.wordpress.com (tgl 22
Feb 2008; 17:19)
KAPAL 31

Anda mungkin juga menyukai