Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI


PASIEN GANGGUAN HALUSINASI : MENGENAL HALUSINASI
DI RSJD. Dr AMONO GONDOHUTOMO PROVISI JAWA TENGAH

Di Susun Oleh :
1. Ali Mughni
2. Bahari Yan Syah
3. Indah Opitasari
4. Intan Pratiwi
5. Kristina

Pembimbing Akademik : Firman Hidayat, M.Kep., Ns, Sp. Kep.J

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

Jl. Cut Nyak Dhien No.16 Slawi-52416

Tahun 2019
PROPOSAL TAK PERAWATAN JIWA PADA
PASIEN HALUSINASI

A. Latar Belakang
Halusinasi adalah perubahan sensori dimana pasien merasakan sensasi yang
tidak ada berupa suara, penglihatan, pengecapan,dan perabaan (Damaiyanti,
2012). Menurut Valcarolis dalam Yosep Iyus (2009) mengatakan lebih dari
90% pasien dengan skizofrenia mengalami halusinasi, halusinasi yang sering
terjadi yaitu halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan, dan halusinasi
penciuman. Menurut Valcarolis dalam Yosep Iyus (2009) mengatakan lebih
dari 90% pasien dengan skizofrenia mengalami halusinasi, dan halusinasi
yang sering terjadi adalah halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan,
halusiansi penciuman dan halusinasi pengecapan.

Menurut Videbeck dalam Yosep Iyus (2009) tanda pasien mengalami


halusinasi pendengaran yaitu pasien tampak berbicara ataupun tertawa
sendiri, pasien marah-marah sendiri, menutup telinga karena pasien
menganggap ada yang berbicara dengannya. Halusinasi terjadi karena adanya
reaksi emosi berlebihan atau kurang, dan perilaku aneh Damaiyanti (2012).
Bahaya secara umum yang dapat terjadi pada pasien dengan halusinasi adalah
gangguan psikotik berat dimana pasien tidak sadar lagi akan dirinya, terjadi
disorientasi waktu, dan ruang ( Iyus Yosep, 2009).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 prevalensi


gangguan jiwa di jawa timur sebesar 3,1% dengan jumlah penduduk Jawa
Timur laki-laki 49,30% dan perempuan 50,66%. Berdasarkan prevalensi
pasien dengan halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur
ruang Flamboyan mulai dari 31 Desember 2015 sampai 6 juni 2016 sebanyak
89 orang.
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan
dengan gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek psikologis, fisik,
dan sosial tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi modalitas yang dapat
diterapkan salah satunya adalah terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi.Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapis.

Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut adalah terapi yang bertujuan


untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi
persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta
mengurangi perilaku maladaftif. Pengertian yang lain menurut Budi Anna
Keliat dan Akemat (2009)TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman
dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian
masalah.

B. Topik :
Halusinasi : Mengenal Halusinasi

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu memahami mengenal halusinasi.
b. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengenal halusinasi
2. Klien mampu mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mampu mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mampu mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
c. Landasan Teori
Halusinasi merupakan suatu kondisi individu menganggap jumlah
serta pola stimulasi yang datang (baik dari dalam maupun dari luar
tidak sesuai dengan kenyataan, disertai distorsi dan gangguan respons
terhadap stimulasi tersebut baik respons yang berlebihan maupun yang
kurang memadai (Townsed, 2010). Halusinasi adalah satu gejala
gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori
persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara merasakan stimulus
yang sebenarnya tidak ada (Keliat & Akemat, 2010)

D. Klien
a. Karakteristik Klien
1. Klien dengan gangguan jiwa terkhususnya halusinasi
2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami
perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak bekerjasama (cooperatif).

b. Jumlah klien
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok berjumlah 8 orang di
ruang Citro Anggodo, yang bernama Ulul, Nurkhoyati, Wainani, Indah,
Siti khodijah, Umi farohati, Umi jaidah, Sarijah.

c. Proses Seleksi
1. Mengumpulkan data klien
2. Menganalisis data klien
3. Obsevasi di ruangan klien
4. Menentukan klien
5. Data Klien

E. Pengorganisasian
a. Waktu Pelaksanaan
Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada:
1. Hari, tanggal : Rabu, 15 Mei 2019
2. Waktu : 010:00 - Selesai
3. Tempat : Ruangan 3 (Citro Anggodo)

b. Tim Terapi dan Tugasnya


1. Tim Terapi dan Tugasnya
a) Leader : Ali Mughni
1) Memimpin berlangsungnya TAK
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya
TAK
3) Menyampaikan materi sesuai TAK
4) Memimpin diskusi kelompok
b) Co. Leader : Intan Pratiwi
1) Mendampingi leader
2) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
3) Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
4) Menutup acara leader
c) Fasilitator :, Kristina, Indah Opitasari
1). Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2).Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota
kelompok untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK.
d) Observer : Bahari Yan Syah
1) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada
format yang tersedia).
2) Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan,
proses hingga penutupan.

F. Metode dan Media


a. Metode
1. Diskusi Tanya Jawab
2. Bermain Peran dan Simulasi
b. Media / Alat :
1. Buku catatan dan pulpen
2. Papan tulis / Buku tulis
3. Sound system
4. Jadwal kegiatan klien
5. Bola
G. Setting Tempat
H. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan
perubahan sensori persepsi : halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis.
b. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama).
c. Evaluasi/validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.
3. Kontrak :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar.
c. Menjelaskan aturan main terapis berikut.
d. Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan
kelompok harus meminta izin kepada terapis.
e. Lama kegiatan 45 menit.
f. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang
isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya dan perasaan klien
pada saat terjadi.
b. Terapis Meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan
terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi. Mulai dari klien yang sebelah kanan secara
berurutan sampai semua klien mendapatkan giliran. Hasilnya
tulis dilembar kertas.
c. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
member pandu positif.
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien
dari suara yang biasa denger.
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan
sehari-hari.
2) Meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaannya jika terjadi halusinasi.
6. Kontrak yang akan datang
c. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol
halusinasi.
d. Menyepakati waktu dan tempat.
I. Evaluasi Dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja yang menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 1,
dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,
mengenal halusinasi. melakukan halusinasi dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut :

Kemampuan Verbal

Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai

1. Menyebutkan Nama
Lengkap
2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

Kemampuan Nonverbal

Nama Klien
No: Aspek yang Dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal dan
akhir
Jumlah
Menyebutkan manfaat Menyebutkan akibat apabila
Menyebutkan cara
No Nama Klien pentingnya perawatan tidak melakukan perawatan
menjaga kebersihan diri
diri diri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama peserta Untuk
tiap Peserta, beri penilaian tentang kemampuan mengenal halusinasi, waktu
terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi dan mengenal perasaannya
pada saat terjadi halusinasi. beri tanda () jika klien mampu dan tanda (x)
jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien.
DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna Keliat, A. (2009). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok;


Jakarta:ECG
DepKes (2000). Standar Pedoman Keperawatan Jiwa. Jakarta: DepKes
Nurhasanah. J. dkk, (2006). Ilmu Komunikasi dalam Konteks Keperawatan.
Jakarta: TBK
Tarwoto & Wartonah (2000). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Keliat, Budi Anna. Dkk, (2007). Manajemen Kasus Gangguan Jiwa.
Jakarta: EGC
Keliat, Akemat, (2004). Keperawatan Jiwa Teori Aktivitas Kelompok.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai