Anda di halaman 1dari 2

Promosi Kesehatan Pada Anak BalitaS

Anak dibawah usia lima tahun ( balita) merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum
anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun atau usia 24-60 tahun bulan.
Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah. Usia anak adalah periode yang sangat menentukan
perkembangan pada usia dewasa nantinya.

Upaya promosi kesehatan pada anak balita yang diberikan bidan meliputi promosi mengenai ASI, gizi
atau nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan, interaksi, imunisasi, sosialisasi, dan keamanan. Anak
balita adalah salah satu sasaran promosi kesehatan dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
bidan. Sebelum memberikan promosi kesehatan, seorang bidan perlu memiliki data tentang anak balita
diwilayah kerjanya yang dapat diperoleh di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), puskesmas
pembantu, dan pondok bersalin desa (polindes). Data tersebut diperlukan dalam pelaksanaan
pembinaan kesehatan anak balita.

Melalui promosi kesehatan pada balita, bidan diharapkan mampu memberikan penyuluhan dan
mengikutsertakan orang tua, anggota keluarga, serta pengasuh anak, dalam kegiatan pembinaan
kesehatan menyangkut perbaikan gizi, perbaikan kesehatan lingkungan, maupun kesehatan tumbuh
kembang anak. Semua kegiatan dicatat dan dilaporkan ke puskesmas. Kegiatan pelayanan dan
pembinaan kesehatan anak balita akan berhasil dengan baik jika didukung oleh pemerintah desa,
pemimpin, dan tokoh masyarakat, termasuk dukun didesa. Para ibu juga perlu dimotivasi untuk
memeriksakan kesehatan anaknya.

Promosi Kesehatan Pada Remaja

Remaja didefiniskan sebagai masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Batasan usia
remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun. Namun, jika seseorang sudah menikah pada usia remaja,
maka ia tergolong dewasa atau bukan remaja lagi. Sebaliknya, jika seseorang masih bergantung pada
orang tua (belum mandiri) diusia yang sudah bukan remaja lagi, maka ia dimasukkan kedalam kelompok
remaja. Upaya promosi kesehatan pada remaja meliputi gizi atau nutrisi, sosialisasi, Pendidikan
kesehatan, pergaulan, seksualitas dan kemandirian. Remaja tumbuh berkembang secara psikologis dan
sosial juga perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja.

Remaja memiliki sifat menantang sesuatu yang dianggap kaku dan kolot. Mereka menginginkan
kebebasan, sehingga sering menimbulkan konflik didalam diri mereka. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan dalam memahami alam dan pikiran remaja. Penyampaian pesan kesehatan dan bimbingan
remaja mencakup perkawinan yang sehat, keluarga yang sehat, system reproduksi dan masalahnya,
sikap dan perilaku remaja yang positif, dan sebagainya. Pesan harus disampaikan sesuai bahasa remaja.

Promosi Kesehatan Pada Ibu Bersalin

Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapan persalinan, menyangkut kebutuhan
nutrisi dan cairan elektrolit, kesehatan janin, serta pemberian dukungan suami, keluarga, dan bidan agar
dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan.

Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya depresi saat atau setelah
melahirkan. Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologis dan merupakan peristiwa sosial yang
ibu dan keluarga nantikan selama Sembilan bulan. Ketika persalinan dimulai peranan ibu adalah
melahirkan bayinya. Cemas menghadapi persalinan adalah hal yang wajar. Namun, seorang bidan harus
membantu ibu mengatasi hal tersebut. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan promosi kesehatan
ibu bersalin. Pemberian promosi kesehatan dapat mengatasi rasa cemas, khawatir, panik, dan depresi
ibu bersalin. Promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelum bersalin, misalnya saat hamil trimester
III.33

Anda mungkin juga menyukai