Anda di halaman 1dari 3

IT Doesn’t Matter

Review dan Analisis Mengenai Artikel

R Dhika Ahmad Aulia


1006686181
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
Depok, Jawa Barat
dhika.ahmad.aulia@gmail.com

Abstrak—IT sempat menjadi sebuah sumber daya yang Sebuah contoh sumber daya yang memiliki nilai strategis
memiliki nilai strategis tinggi dan membuat perusahaan yang yang tinggi adalah paten. Paten hanya dapat dimiliki oleh satu
menggunakannya lebih kompetitif. Namun, saat ini IT sudah perusahaan dan hal ini menjadi pembeda antara perusahaan
sangat bebas dan mudah didapatkan. Hal ini mengakibatkan yang memiliki paten tertentu dan yang tidak memiliki paten
menurunnya nilai IT dari komponen utama kesuksesan menjadi
tersebut. Perusahaan yang memiliki paten dapat dengan bebas
sebuah komponen komoditas yang dapat dimiliki semua pihak.
IT menjadi tidak terlalu penting lagi. memproduksi barang yang dipatenkannya tersebut, namun
perusahaan lain harus membayar jika ingin memproduksi
Kata Kunci—IT, nilai strategis, perusahaan, teknologi barang yang dipatenkan tersebut. IT sempat menjadi sebuah
sumber daya yang dapat memberikan nilai strategis terhadap
I. RINGKASAN perusahaan dikarenakan jarangnya perusahaan yang
Pada tahun 1968, seorang ilmuwan dari Intel menemukan memanfaatkan IT pada saat ini. Contohnya seperti yang
sebuah cara agar komponen yang dibutuhkan untuk suatu dilakukan American Hospital Supply (AHS) pada tahun 1976.
proses komputasi muat dalam sebuah tempat kecil terbuat dari Saat itu, AHS memperkenalkan sebuah sistem dimana rumah
silikon. Penemuan microprocessor ini memancing sejumlah sakit dapat melakukan pemesanan secara elektronik. Teknologi
terobosan lainnya di dunia IT. Dengan meningkatnya ini memberikan nilai strategis yang tinggi karena dapat
popularitas dan manfaat IT yang sangat pesat, perusahaan mematikan kompetitor lainnya. AHS mendapatkan keuntungan
mulai melihat IT sebagai salah satu kunci kesuksesan. Hal ini tertingginya dari tahun 1978 hingga 1983. Namun, nilai
dapat dilihat dari pola pengeluaran perusahaan-perusahaan strategis tersebut hilang ketika munculnya personal computer
tersebut yang menunjukkan peningkatan signifikan sejak dan sejak itu AHS mulai mengalami penurunan keuntungan
komputer personal diperkenalkan pada sekitar tahun 1980. dikarenakan teknologi yang digunakan AHS sudah mulai
Meningkatnya jumlah belanja IT ini juga mengubah ketinggalan zaman.
pandangan top management. Dahulu, banyak kalangan IT saat ini sudah menjadi sebuah barang komoditas. Mudah
eksekutif yang merendahkan komputer, hanya pekerja rendah didapatkan dan sangat rentan diduplikasi. Tidak hanya itu,
seperti sekertaris, analis, teknisi, atau juru ketik saja yang banyak model bisnis yang sangat tergantung pada IT, hal ini
menggunakannya. Jarang para eksekutif mau menyentuh papan menyebabkan model bisnis tersebut juga mudah diduplikasi.
keyboard. Saat ini, hal tersebut berubah drastis, para eksekutif Tidak banyak perusahaan yang membuat programnya sendiri
lebih sering membicarakan nilai strategis dari IT dan untuk model bisnisnya, umumnya perusahaan-perusahaan
bagaimana untuk memanfaatkan IT untuk meningkatkan atau tersebut membeli sebuah software yang generic sehingga
mengubah model bisnis mereka. Banyak perusahaan mulai perusahaan-perusahaan yang menggunakan software tersebut
merekrut konsultan IT untuk memberikan saran bagi investasi memiliki model bisnis yang serupa.
IT mereka. IT sekarang sangat dibutuhkan untuk dapat berkompetisi
Namun, dengan meningkatnya nilai startegis dari IT malah dengan perusahaan lain, namun tidak terlalu berpengaruh
membuat IT kehilangan nilai strategisnya. Yang membuat terhadap strategi perusahaan dikarenakan berkurangnya nilai
sebuah sumber daya memberikan nilai strategis bagi sebuah strategis dari IT seperti yang dijelaskan sebelumnya. Untuk
perusahaan dikarenakan sumber daya tersebut tidak dimiliki menangani fenomena ini, perusahaan sebaiknya lebih fokus
oleh perusahaan lain sehingga perusahaan yang memiliki terhadap resiko yang ditimbulkan oleh IT dibanding
sumber daya tersebut memiliki competitive advantage lebih manfaatnya. Misalnya saja jika kita memiliki sebuah
dibanding yang lain. Saat ini, fungsi utama dari IT seperti data perusahaan IT dan banyak dari kompetitor menggunakan
storage, data processing, dan data transport sudah tersedia teknologi cloud, kita jangan terlalu fokus untuk meningkatkan
secara bebas dan dapat dimiliki oleh siapapun. Hal ini manfaat dari cloud ini namun harus lebih fokus terhadap
mengubah IT dari sebuah sumber daya yang memiliki nilai resikonya seperti kehilangan data jika server tiba-tiba rusak dan
strategis tinggi menjadi barang komoditas. down untuk beberapa jam. Pada saat itu, para kompetitor tidak
akan bisa menjalankan model bisnisnya, namun karena kita Penulis juga mengemukakan gagasan komidifikasi IT
sudah fokus terhadap resiko dari cloud dan sudah dimana IT sudah menjadi seperti barang komoditas yang
mempersiapkan rencana cadangan, maka perusahaan kita akan mudah didapatkan dan mudah direplikasi. Banyak perusahaan
menjadi satu-satunya perusahaan yang tetap bisa menjalankan yang sudah menerapkan IT dan membutuhkan software
kegiatannya sementara kompetitor lain tidak. Dengan begitu, tertentu untuk mendukung model bisnisnya. Namun, untuk
IT akan tetap memiliki nilai strategisnya dibanding dengan memangkas pengeluaran, kebanyakan perusahaan memutuskan
perusahaan lain. untuk membeli software yang sesuai dengan model bisnisnya.
Banyak perusahaan yang tidak teliti dan terburu-buru dalam Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan yang memiliki
menginvestasikan keuntungannya untuk IT dengan alasan tidak model bisnis serupa menggunakan software yang sama yang
ingin ketinggalan zaman. Sayangnya, investasi di IT ini berarti perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan model
terkadang tidak membuahkan hasil yang diinginkan, malah bisnisnya dengan cara dan metode yang sama. Dengan begitu,
dalam beberapa kasus merugikan perusahaan. Perusahaan perusahaan-perusahaan tersebut tidak saling memiliki
sering berinvestasi untuk IT padahal tidak tahu bagaimana competitive advantage terhadap kompetitornya.
untuk dapat memaksimalkan potensi dari IT itu sendiri. Saya setuju dengan gagasan ini, namun hal tersebut tidak
Manajemen IT seharusnya tidak hanya untuk memaksimalkan berarti perusahaan-perusahaan yang menggunakan software
IT di perusahaannya dengan mengorbankan uang dan waktu serupa tersebut tidak memiliki competitive advantage sama
untuk penelitian. Manajemen IT juga seharusnya berfokus sekali. Banyak digital agency yang memanfaatkan content
untuk mengelola waktu dan uang sehingga dapat management system sebagai sarana pendukung model
memanfaatkan IT secukupnya dan tidak berinvestasi terlalu bisnisnya. Walaupun produk yang dihasilkan sama, namun
banyak pada IT. perusahaan-perusahaan tersebut tetap memiliki competitive
advantage karena cara pemanfaatan teknologi yang berbeda-
II. ANALISIS beda. Dengan memfokuskan produknya di segi desain,
Dalam artikel “IT Doesn’t Matter” ini penulis algoritma, ataupun konten yang menarik , perusahaan masih
mengutarakan opini dan berbagai fakta yang mengatakan dapat membedakan dirinya dengan yang lain.
bahwa IT tidak lagi penting pada saat ini. Penulis Disini penulis menganalogikan IT dengan infrastruktur
mengemukakan gagasan “vanishing advantage” dimana nilai lainnya seperti rel kereta dan listrik. Pada bagian ini, penulis
strategis dari IT perlahan mulai menurun seiring perkembangan hanya melihat IT sebatas infrastruktur yang mendukung
zaman. Penurunan nilai ini disebabkan berpindahnya IT dari jalannya sebuah perusahaan, seperti halnya rel kereta sebagai
proprietary technology menjadi infrastructural technology. infrastruktur yang mendukung perusahaan yang
proprietary technology adalah dimana teknologi yang dapat menggunakannya untuk mengantarkan barang jadi maupun
membedakan perusahaan yang menggunakan teknologi mentah. Pemahaman penulis terhadap IT masih terlalu lemah
tersebut dan dengan yang tidak. Perbedaan ini membuat untuk menganalogikan IT dengan rel kereta karena IT tidak
perusahaan memiliki competitive advantage dibanding hanya sebatas itu saja. IT dapat berupa infrastruktur namun IT
perusahaan lainnya. Pada zaman dahulu ketika IT hanya juga dapat menjadi core business pada sebuah perusahaan. IT
digunakan oleh perusahaan skala besar saja, IT menjadi sebuah dapat diterapkan pada bidang apapun sehingga membuka
proprietary technology dimana perusahaan yang menerapkan banyak peluang ide yang mungkin dapat dilakukan oleh IT. IT
IT dapat memimpin dan mengalahkan kompetitornya. Namun, masih berkembang dan memunculkan banyak cabang, tidak
pada saat ini ketika IT mudah didapatkan oleh siapa saja, dan seperti kereta api yang hanya dapat mengantarkan barang dari
hampir semua perusahaan menggunakan IT untuk mendukung satu titik ke titik lainnya, atau seperti listrik yang hanya sebatas
model bisnisnya, IT berubah menjadi infrastructural menghidupkan barang elektronik.
technology dan tidak lagi memberikan perbedaan antara Di akhir artikel, penulis memberi saran bagi perusahaan
perusahaan yang menggunakan IT dengan yang tidak. untuk tidak berinvestasi terlalu banyak untuk IT karena
Gagasan ini tidak sepenuhnya benar namun juga tidak terkadang IT tidak selalu memberikan manfaat yang banyak
sepenuhnya salah. Memang benar sekarang IT sudah karena perusahaan membayar lebih untuk IT. Saya setuju
diterapkan oleh hampir setiap perusahaan, bahkan yang kecil namun hal tersebut tidak selalu benar. Hal ini terjadi jika
sekalipun. Namun, hal tersebut hanya berlaku pada fungsi perusahaan tidak teliti dan terburu-buru dalam berinvestasi
utama IT saja seperti data storage, data processing, dan data untuk IT. Banyak perusahaan yang membayar lebih untuk
transport. IT tidak akan memberikan sebuah nilai strategis jika sesuatu yang sebenarnya tidak dipelukan atau kualitas yang
perusahaan hanya menerapkan IT sebatas itu saja. Jika tidak mencukupi. Investasi IT ini tergantung kepada keseriusan
perusahaan mau berinvestasi lebih, IT masih dapat menjadi perusahaan untuk menerapkan IT. Jika perusahaan serius dan
proprietary technology untuk perusahaan. Contohnya, ketika teliti, hal-hal seperti kualistas IT yang buruk atau membayar
Twitter merilis layanan microblogging. Twitter pastinya lebih untuk hal yang tidak dibutuhkan tidak akan terjadi.
menerapkan fungsi dasar IT seperti yang sudah disebutkan Selain itu, penulis juga menyarankan untuk lebih fokus
sebelumnya, namun yang membedakan Twitter dengan terhadap resiko dibanding manfaat dari IT. Saran ini akan
kompetitor lainnya adalah ide yang original pada saat itu dan sangat berguna bagi perusahaan yang menggunakan IT hanya
dengan penerapan IT yang baik, Twitter berhasil menjadi salah sebatas layanannya saja. Hampir semua perusahaan
satu yang terdepan pada bidang microblogging ini. menggunakan layanan IT sehinga tidak memberikan suatu
competitive advantage. Namun, jika perusahaan tersebut nyatanya IT sangat fleksibel dan dapat dimodifikasi
memperhitungkan resiko yang ditimbulkan dari layanan IT menyesuaikan dengan tujuan perusahaan. Layanan IT dapat
tersebut dan memilik rencana cadangan untuk menangani disesuaikan dan hal ini berarti layanan IT pada setiap
resiko tersebut, perusahaan akan memiliki competitive perusahaan tidak selalu sama.
advantage dimana jika resiko tersebut terjadi, perusahaan Manfaat IT dapat dimaksimalkan dengan melakukan
sudah memiliki langkah penanganan yang sudah direncanakan manajemen IT dengan baik dan mengawasi setiap investasi
sebelumnya sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh resiko yang dikeluarkan untuk IT. Hal ini menuntut keseriusan dari
tersebut. perusahaan untuk menerapkan IT, jika perusahaan menerapkan
Bagi perusahaan yang memanfaatkan IT sebagai core IT hanya sebagai keharusan agar tidak ketinggalan zaman,
business-nya, apa salahnya berinvestasi untuk memaksimalkan maka hal-hal yang disebutkan penulis akan benar-benar terjadi
manfaat IT? Dengan manajemen IT yang baik, rasanya hal-hal dan sayangnya banyak perusahaan yang melakukan hal
seperti yang disebutkan sebelumnya tidak akan terjadi. tersebut dan nilai strategis dari IT menjadi minimal. Dengan
Walaupun begitu, resiko dari IT tidak boleh dihindari karena begitu, “IT Does Matter” bagi perusahaan yang serius untuk
resiko selalu ada dan suatu saat pasti akan terjadi. menggunakan IT namun tidak bagi perusahaan yang hanya
ikut-ikutan.
III. KESIMPULAN
Artikel ini memberikan opini yang tidak salah dan dengan REFERENSI
menyertakan fakta-fakta yang benar. Namun, pernyataan dan
gagasan yang diungkapkan oleh penulis masih terlalu dangkal
dan hanya memandang IT hanya sebatas infrastruktur saja. [1] N. G. Carr, “IT Doesn't Matter,” HRB At Large, 2003.
Banyak yang dapat dilakukan dengan IT dan faktanya banyak
perusahaan yang memiliki IT sebagai core business. Penulis
juga memandang layanan IT semua sama, namun pada

Anda mungkin juga menyukai