Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKHIR MODUL 2

NUR AFIFAH

PERMASALAHAN PROFESIONALISME GURU DI INDONESIA


Permasalahan profesionalisme guru diindonesia diantaranya:
1. Masalah Kualitas Guru
Kualitas guru Indonesia, saat ini disinyalir sangat memprihatinkan. Realitas semacam
ini, pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas anak didik yang dihasilkan. Belum lagi
masalah, dimana seorang guru (khususnya SD), sering mengajar lebih dari satu mata
pelajaran (guru kelas) yang tidak jarang, bukan merupakan inti dari pengetahuan yang
dimilikinya, hal seperti ini tentu saja dapat mengakibatkan proses belajar mengajar
menjadi tidak maksimal. Diantara permasalahan profesionalisme guru di indonesia
adalah :
2. Jumlah Guru Yang Masih Kurang
Jumlah guru di Indonesia saat ini masih dirasakan kurang, apabila dikaitkan dengan
jumlah anak didik yang ada. Oleh sebab itu, jumlah murid per kelas dengan jumlah
guru yag tersedia saat ini, dirasakan masih kurang proporsional, sehingga tidak jarang
satu raung kelas sering di isi lebih dari 30 anak didik. Sebuah angka yang jauh dari
ideal untuk sebuah proses belajar dan mengajar yang di anggap efektif. Idealnya, setiap
kelas diisi tidak lebih dari 15-20 anak didik untuk menjamin kualitas proses belajar
mengajar yang maksimal.
3. Masalah Distribusi Guru
Masalah distribusi guru yang kurang merata, merupakan masalah tersendiri dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Di daerah-daerah terpencil, masing sering kita dengar
adanya kekurangan guru dalam suatu wilayah, baik karena alasan keamanan maupun
faktor-faktor lain, seperti masalah fasilitas dan kesejahteraan guru yang dianggap masih
jauh yang diharapkan.
4. Masalah Kesejahteraan Guru
Masalah kesejahteraan guru Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa tingkat
kesejahteraan guru-guru kita sangat memprihatinkan. Penghasilan para guru, dipandang
masih jauh dari mencukupi, apalagi bagi mereka yang masih berstatus sebagai guru
bantu atau guru honorer. Kondisi seperti ini, telah merangsang sebagian para guru
untuk mencari penghasilan tambahan, diluar dari tugas pokok mereka sebagai pengajar,
termasuk berbisnis di lingkungan sekolah dimana mereka mengajar. Peningkatan
kesejahteaan guru yang wajar, dapat meningkatkan profesinalisme guru, termasuk dapat
mencegah para guru melakukan praktek bisnis di sekolah.

B. SOLUSI DARI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN PROFESIONALISME GURU


DI INDONESIA
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat
diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan
dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan
sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan
dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara
lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk
pendanaan pendidikan. Maka, solusi untuk masalah-masalah yang ada, khususnya yang
menyangkut perihal pembiayaan –seperti rendahnya jumlah kurangnya guru, distribusi guru
dan kesejahteraan guru – berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan
sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem
ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti
dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang akan
menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung
dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru. Maka,
solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk
meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping
diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan
untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan
sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

BUKTI PERMASALAHAN
Link:
https://news.detik.com/kolom/d-3741162/mengkritisi-kompetensi-guru

Anda mungkin juga menyukai