Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Operasional Kontraktor

Pengeboran Nikel Laterit


Sumber: https://www.geologinesia.com/2017/12/sop-kontraktor-pengeboran-nikel-laterit.html

Tujuan dari pembuatan standar operasional prosedur ini adalah untuk


memandu proses operasional kegiatan pengeboran eksplorasi nikel laterit.

Ruang Lingkup
Standar ini berlaku untuk semua operasi perusahaan pengeboran nikel laterit.
Ruang lingkup kontraktor pengeboran meliputi persiapan peralatan,
pembuatan akses jalan rig, pembuatan drill pad, instralasi suplai air,
pengeboran, moving rig, pembuatan patok hole, pengiriman sampel ke sampel
house dan laporan.

Definisi
Pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata
bor untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non
logam yang masih pejal atau material yang sudah berlubang. Kontraktor
pengeboran adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengeboran.
Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan
pengeboran ke dalam bawah tanah untuk memperoleh deposit mineral, air,
minyak, atau gas bumi.

Peringatan
Peringatan Umum

1. Kelalaian dan ketidaktelitian dapat menyebabkan cedera ringan hingga cedera


fatal.
2. Operator harus memiliki surat izin mengoperasikan mesin bor
3. Gunakan kaca mata, kaos tangan dan helmet saat berada disekitar rig saat rig
sedang operasi.
4. Kelalaian dan ketidaktelitian akan menyebabkan data tidak benar / invalid
5. Sebelum men-servis, membersihkan, mengisi oli/bahan bakar, memperbaiki
atau menyetel setiap mesin/peralatan, mesin / peralatan tersebut harus
dihentikan/dimatikan.
6. Sebelum menghidupkan mesin/alat, netralkan semua handle hidraulik kontrol
panel dan pastikan tidak ada orang/crew menyentuh, memegang mesin atau
benda berputar atau benda bergerak dan pastikan bahwa anda tahu
bagaimana menghentikannya dalam keadaan darurat. Matikan mesin jika
terdapat kelainan dan/atau jika akan melakukan perbaikan, pastikan kunci
kontak terlepas.
7. Melakukan kontak mata dan komunikasi (koordinasi) jika pekerjaan
dilakukan 2 orang atau lebih.
8. Desain tempat kerja harus kering
9. Jauhkan anggota badan dari semua benda/peralatan yang bergerak/berputar.
10.Apabila ada hal yang meragukan segera hubungi pengawas lapangan
11.Hal yang bersifat umum dan tidak terdapat dalam SOP ini maka referensi
diambil pada aturan umum yang berlaku di lingkungan perusahaan.

Peringatan “Peralatan Berputar dan Benda Bergerak”

1. Peralatan berputar seperti drill rod, Winch Roller, van belt, roda gila, motor
hydrilik adalah bagian peralatan yang sangat berbahaya, sehingga harus
diberi guard/pelindung agar orang tidak menyentuhnya (KEPMEN 555; 163).
2. Peralatan drill jika dioperasikan banyak menghasilkan getaran-getaran
sehingga baut-baut menjadi kendur untuk itu harus dilakukan pengecekan
secara teliti di awal shift.
3. Apabila jarak antara mesin penggerak tempat mengendalikan mesin
penggerak tersebut cukup jauh, maka alat yang efektif (emergency stop)
harus dipasang agar setiap orang dengan segera dapat menghentikan mesin
atau motor apabila sewaktu-waktu diperlukan (KEPMEN 555; 165 )
4. Bagian yang bergerak dari semua permesinan harus dilengkapi dengan pagar
pelindung yang cukup kuat. (KEPMEN 555; 209).
5. Roda gila, gigi transmisi, ban penggerak, rantai transmisi, poros, dan poros
transmisi serta bagian yang berputar lainnya yang dapat rnenimbulkan
bahaya, harus ditutup dengan kerangkeng atau pagar pengaman.
6. Bagian yang berputar dengan kecepatan tinggi yang dapat pecah dan
terlempar harus ditutup atau dipagar secara aman.
7. Apabila suatu mesin dalam percobaan jalan tanpa pagar pengaman atau alat
pelindung keselamatan, maka tanda bahaya harus dipasang dan tata cara
kerja yang aman dilaksanakan.
8. Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisor apabila belum paham

Peringatan “Penggunaan dan kekuatan Sling / Rantai”

1. Sling hanya digunakan untuk mengangkau atau menarik beban, sling tidak
dugunakan untuk mengikat.
2. Sling yang cacat, berserabut, ukurannya sudah berubah dan kropos tidak
boleh dugunakan lagi karena bisa membahayakan pemakai atau orang yang
ada disekitarnya.
3. Dilarang mengangkat beban melebihi kemampuan sling, kekuatan sling
terdapat pada lampiran 1.
4. Prosedur kerja proses pengeboran wajib diketahui oleh driller.
5. Tabel Kekuatan sling diwajibkan ada pada setiap rig.
6. Tanyakan dan konsultasikan kepada supervisor apabila belum paham
Alat Pelindung Diri
Standar PPE (Personal Protective Equipment) yang disesuaikan dengan
perkerjaan di lapangan yaitu diantaranya :
1. Helmet
2. Bee-Net
3. Kaca mata
4. Sarung tangan
5. Sepatu Safety

Peralatan
Perlengkapan atau peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya
kegiatan kontraktor pengeboran yaitu diantaranya :
1. Mesin bor (RIG) dan asesorisnya
2. Mesin pompa air
3. Polypipe
4. Kendaraan support (Dozer, L/V)
5. Core box
6. Radio komunikasi
7. Drum
8. Parang
9. Cangkul dan peralatan pendukung lainnya
Urutan Kerja
Persiapan Umum
Tahap ini yaitu mempersiapkan segala perlengkapan dan peralatan yang akan
digunakan dalam kegiatan pemboran sekaligus mendiskusikan plan
pemboran dengan supervise drilling (Customer).

Pembuatan akses jalan rig


Dalam pembuatan akses jalan, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :

 Pemilihan lokasi areal clearing yang didasarkan pada penilaian resiko bagi
semua aktivitas pembersihan lahan.
 Aktivitas clearing pada lokasi yang telah ditentukan
 Penilaian/pengecekan kembali pada jalur/lokasi pad yang telah di clearing
untuk memastikan lokasi kerja aman dari bahaya
 Menentukan model desain jalan eksplorasi

Pembuatan drill pad


Drill pad dibuat harus datar dan rata dengan luasan / dimensi yang
memudahkan mesin bor beroperasi dan kegiatan pemboran berjalan lancar
dan aman.

Instalasi Suplai Air


Perencanaan instalasi suplai air harus dibuat seefisien mungkin sehingga
tidak terjadi hambatan dalam kegiatan pemboran. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan instalasi suplai air, adalah sebagai berikut :

 Jarak sumber air,


 Jalur polypipe dan kondisi polypipe
 Lokasi untuk pembuatan bak penampungan, jika diperlukan dan usahakan di
daerah ketinggian dan ditengah lokasi pemboran
 Apabila sering terjadi polypipe pecah karena tekanan yang terlalu besar,
diusahakan pada polypipe tersebut dibuatkan chamber dari pipa. Sehingga
tekanan tersebut terakumulasi dalam chamber tersebut.

Moving Rig
Moving rig dilakukan apabila pengeboran pada satu titik bor telah selesai.
Moving rig dapat menggunakan dozer maupun moving manual menggunakan
sling atau tenaga manusia.

Pengeboran
Dalam hal ini seorang driller harus betul-betul memperhatikan hasil dari
pemborannya karena menyangkut dengan pembayaran. Dimana standar core
recovery minimal 90%. Serta seorang driller atau asisten driller harus paham
betul mengenai pengisian form drill recovery. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kegiatan pemboran sebagai berikut :

 Setting Rig yaitu rig levelkan sampai rata.


 Persiapan pemboran yaitu penempatan kuda-kuda, pipa rod, core box, drum
suplai air dan pemasangan tenda
 Penataan drainage sehingga air tidak tergenang di areal pemboran
 Proses pemboran dilakukan dengan teknik-teknik pemboran yang maksimal
untuk mendapatkan recovery yang baik diatas 90%. Running pemboran
maksimal 1 meter dan disesuaikan dengan kondisi formasi batuan.
 Penanganan sample harus ekstra hati-hati jangan sampai terjadi kekeliruan
dalam penempatan top dan bottom core serta kontaminasi dengan material
cutting.
 Teknik mengangkat dan memasukkan inner tube ke dalam core barrel.
 Teknik penanganan bila terjadi stag pipa.
 Finishing hole ditentukan oleh supervisi drilling (Customer).

Pembuatan Patok Hole


Selaku kontraktor pengeboran wajib menyediakan patok titik bor. Dimana
dalam hal penulisan patok dilakukan oleh supervise drilling (customer).

Pengiriman Sampel ke Sample House


Yang perlu diperhatikan pada saat pengiriman sampel ke sample house adalah
jangan sampai terjadi core box yang tertukar maupun terbalik (SOP-EXP-
2012-18-Mengantar sampel ke Sample House).

Laporan
Laporan yang dibuat sebagai kontraktor pengeboran adalah pembuatan berita
acara pengeboran yang memuat nama hole ID yang dibor, tanggal start dan
finishing pemboran, kedalaman yang sekaligus memuat total hole dan total
kedalaman. Laporan ini dibuat setiap minggu.

Acuan

 ISO 9001:2008
 OHSAS 18001:2007
 Kepmen No. 555.K/26/M.PE/1995, Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Pertambangan Umum.

Dokumen Pendukung

 SOP Core Drilling


 SOP Drill Pad
 SOP Mengantar sampel ke Sample House
 Petunjuk pengisian form drill recovery
 Petunjuk pengisian form aktivitas harian pengeboran (Daily Rig Activity)
 Petunjuk pengisian form Recovery Pengeboran (Dril Recovery)

Anda mungkin juga menyukai