PENDAHULUAN
1
menarik tulang rawan ke arah luar saat lengan dirapatkan. Lantasimus
dorsi dan otot-otot dinding abdomen anterior membantu menekan toraks
selama ekspirasi kuat. Sehingga pada saat bernafas didalam air semua alat
yang berhubungan dengan pernapasan ikut melakukan kerjanya. Kesalahan
dalam penyelaman maka, akan mempengaruhi kerja alat-alat finansial
tersebut dan akan menyebabkan kerusakan organ yang kita miliki.
1.4 Manfaat
2
1.5 Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan Makalah Fisika dan Penyelaman ini
terdiri dari 3 bab, yang mana dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab yang memberikan gambaran awal dari Fisika dan
Penyelaman berisikan : Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Penulisan, Manfaat, Sistematika Penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN
Bab yang berisi tentang isi dari makalah yang terdiri dari :
Pengertian fisika penyelaman, Tekanan, Hukum-hukum gas,
Daya apung, Suhu, Penglihatan dan cahaya, suara dan efisiensi
gerak.
1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada
akhir pembicaraan. Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil
dari suatu pembicaraan.
2. Saran
Pendapat, usul, Anjuran yang dikemukakan untuk
dipertimbangkan. Saran dikemukakan agar terjadi perbaikan
atau peningkatan dari keadaan semula.
3
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tekanan
Tekanan udara pada permukaan laut pada suhu 0o C, pada dasarnya
adalah tekanan yang disebabkan oleh berat asmofir diatasnya. Tekanan ini
konstan yaitu sekitar 760 mmHg (14,7 psi) dan dijadikan dasar hukum
atmosfir (1 ATA).
1 Atmosfir : 10,07 (10) meter air laut
: 33,05 (33) feet air laut
: 33,93 (34) feet air tawar
: 14,696 (14,&) Lbs/ins (psi)
: 760 mmHg (milimeter air raksa)
: 760 Torr
: 1,033 kg/cm2
: 1,013 bars
: 101 kilo pascals
Berdasarkan hukum Pascal yang menyatakan bahwa tekanan yang
terdapat pada permukaan cairan akan menyebar ke seluruh arah secara
merata dan tidak berkurang. Pada setiap tempat di bawah permukaan air
tekanan akan meningkat sebesar 760 mmHg (1 Atmosfir) untuk setiap
kedalaman 10 meter. Dengan demikian penambahan tekanan air
4
permukaan dengan tekanan kedalaman air disebut tekanan Atmosfir
Absolut (ATA).
C. Hukum-Hukum Gas
Udara yang dihirup manusia adalah udara biasa yang terdiri dari
komponen-komponen sebagai berikut:
78 % Nitrogen (N2)
21 % Oksigen (O2)
0,93 % Argon (Ar)
0,04 % Karbondioksida (CO2)
Sisanya gas-gas mulia (He, Ne,dll)
5
Dalam penyelaman maka hukum-hukum gas berlaku karena tekanan
dan volume gas yang keluar masuk tubuh manusia berubah sesuai
keadaan. Ada beberapa hukum gas yang harus dipahami antara lain:
1. Hukum Boyle
Hukum yang menegaskan hubungan antara tekanan dan volume.
Volume dan suatu kumpulan gas akan berbanding terbalik dengan
absolut.
V = k/P
P.V= k atau P1.V1=P2.V2
6
Aplikasi
P1.V1 = P2.V2
P1 = 2 ATA
P2 = 1 ATA
V1 = 6 LITER
V2 =…….?
V2 = P1.V1
V2
7
V2 = 6 x 2
V2 = 12 Liter
Contoh :
Satu liter gas dipermukaan akan menyusut sampai ½ liter pada kedalaman
10 meter (dari 1 ATA ke 2 ATA),sedangkan perubahan volume antara 30
meter sampai 40 meter (dari 4 ATA ke 5 ATA) hanya berubah sebesar
20% yaitu dari ¼ liter 1/5. Ini menerangkan kenapa tidak mungkin
menghindari resiko-resiko pada penyelaman dangkal.
8
2. HUKUM DALTON
Menurut hukum ini, Tekanan Total suatu gas campuran adalah
jumlah dari tekanan parsial gas-gas di dalam campuran tsb.
Di permukaan laut maka tekanan masing-masing gas penyusun
atmosfer yaitu:
Total 1 Atm
Total 5 Atm
Oksigen 1 Atm
Aplikasi
9
Banyaknya nitrogen yang dihirup akan menurunkan kerja sistem
saraf pusat, sehingga kewaspadaan penyelam menurun.
Permukaan = (1 ATA)
10 meter = (2 ATA)
20 meter = (3 ATA)
10
40 meter = (5 ATA)
3. HUKUM HENRY
Larutan Gas dan Cairan: Ini berhubungan dengan penyerapan
gas didalam cairan. Dinyatakan bahwa pada suhu tertentu jumlah gas
yang terlarut di dalam suatu cairan berbanding lurus dengan tekanan
partial dari gas tersebut diatas cairan. Bila seorang penyelam turun
sampai kedalaman 10 meter (2 ATA), tekanan partial dari Nitrogen
yang dihirup menjadi 2 kali lipat dibandingkan dengan dipermukaan
dan akhirnya Nitrogen yang terlarut dalam jaringan juga akan dua kali
lipat.
Waktu terjadinya keseimbangan tergantung pada daya larut gas
di dalam jaringan dan kecepatan suplai gas ke jaringan oleh darah.
Pengaruh fisiologi dari hukum ini terhadap seorang penyelam berlaku
untuk penyakit dekompresi, keracunan gas dan pembiusan gas
lembam (inert gas narcocis).
Bilamana tekanan yang terdapat dalam larutan terlalu cepat
berkurang, gas keluar dari larutan dalam bentuk gelembung-
gelembung gas. Pada penyelam, pelepasan gelembung-gelembung ini
dapat menyumbat pembuluh darah atau merusak jaringan tubuh dan
11
menyebabkan berbagai pengaruh dari penyakit dekompresi atau
bends. Penyelam dapat melihat pengaruh yang sama pada CO2 di
dalam larutan. Bila ia membuka botol bir dengan tiba-tiba, maka akan
terlihat gelembung-gelembung gas yang naik ke permukaan botol.
4. HUKUM CHARLES
Hukum ini menyangkut hubungan antara suhu, volume, dan
tekanan. Dinyatakan bahwa bila tekanan tetap konstan, volume dari
sejumlah gas tertentu adalah berbanding lurus dengan suhu absolut.
Hukum ini sangat erat hubungannya dengan sifat kompresi dan
dekompresi dari gas-gas yang juga berkaitan dengan gas-gas dalam
aliran darah berwujud cair di tubuh manusia yang dapat menjadi lewat
jenuh saat menyelam dengan udara tekan (tabung).
5. HUKUM ARCHIMEDES
12
Tingkat daya apung seorang penyelam dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain :
Beratnya alat-alat yang dipakai oleh seorang penyelam dapat
mengakibatkan ia tenggelam. Tabung yang berisi udara tekan akan
lebih terapung bila dipindahkan, hingga menjadikannya lebih ringan.
Pakaian selam (wet suit) yang berisikan sel-sel karet busa berisikan
udara.Bila kedalaman bertambah, maka volume udara dalam sel-sel
tersebut akan berkurang, dengan demikian akan mengurangi daya
apungnya.
Rompi-rompi yang dapat mengambang (buoyancy compensator)dapat
diisi udara untuk menembah daya apung positif. Bila sipenyelam
menghirup nafas, volume diudara akan meningkat yang cenderung
membuatnya mangapung. Jika ia menghembuskan nafas ia akan
cenderung tenggelam, penyelam-penyelam sering menghembuskan
nafasnya selagi mereka meninggalkan permukaan untuk
memanfaatkan pengaruh tersebut dan membantunya untuk turun.
D. Daya Apung
Hukum Archimedes berbunyi bahwa jika suatu benda masuk ke
dalam suatu cairan maka benda tersebut mendapat daya apung yang
sebanding dengan jumlah cairan yang dipindahkan.
Untuk mengetahui apakah suatu benda terapung atau tidak maka kita
harus mengetahui berat jenis (berat/volume) benda tersebut. Jika berat
jenis benda lebih kecil daripada air maka benda tersebut akan mengapung,
begitu pula sebaliknya.
Semakin padat suatu cairan maka semakin besar daya apungnya
karena memiliki berat jenis yang besar. Hal ini berhubungan dengan air
tawar dan air laut, dimana mempunyai kepadatan yang berbeda. Air laut
lebih padat daripada air tawar, sehingga penyelam-penyelam dan kapal-
kapal mengapung lebih tinggi dari air laut daripada air tawar.
13
Daya apung (bouyancy) ada 3 macam yaitu:
Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung.
Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.
E. Suhu
Suhu air yang berada di sekeliling penyelam menentukan
kenyamanan dan lamanya penyelaman secara maksimal. Hampir semua
perairan lebih dingin dibandingkan suhu tubuh manusia yang normal,
14
karena itu seorang penyelam akan kehilangan panas tubuh terhadap air.
Pada penyelaman saturasi, pemeliharaan suhu tubuh penyelam menjadi
suatu kebutuhan utama, suhu air akan makin turun secara nyata bersamaan
dengan bertambahnya kedalaman.
Perubahan suhu terbesar terjadi pada 10 meter pertama, dikarenakan
hilangnya sebagian besar panas matahari pada kedalaman yang lebih
dalam. Air yang dingin dapat menyebabkan gangguan fisiologi seperti
vertigo dan sakit kepala. Untuk itu dibituhkan pakaian selam sesuai
kebutuhan.
Panas badan dapat hilang bila berada di dalam air melalui beberapa
cara :
Konduksi adalah transfer panas langsung dari molekul ke molekul.
Air mempunyai kapasitas konduksi 25 kali dari pada udara. Jadi
kecepatan hilangnya panas di air 25 x lebih cepat dari pada di
udara.
Konveksi adalah transfer panas dengan adanya pergerakan arus air.
Radiasi adalah transfer panas dengan cara pancaran tanpa adanya
zat perantara.
Evaporasi keringat dari kulit dan keluarnya uap air dari paru
menyebabkan hilangnya panas dari badan secara signifikan.
Bila seoseorang menyelam sangat dalam dengan menggunakan
Helium-Oxygen (Heliox), hilangnya panas badan dapat menimbulkan
hypothermia klinis yang serius. Pada penyelaman sangat dalam dengan gas
campuran heliox, gas pernafasan ini dipanaskan untuk menghindari
hypothermia.
15
langsung mempengaruhi kemampuan melihat seorang penyelam dan
menginterpretasikan apa yang dilihatnya.
Faktor-faktor utama tsb adalah :
Kekeruhan air.
Diffusi : pemancaran sinar oleh molekul-molekul air dan partikel.
Absorpsi : kemampuan untuk merubah warna dan intensitas
cahaya.
Refraksi : pembelokan sinar yang masuk dari satu media ke media
yang lain.
Refleksi : kembalinya sinar matahari ke atmosfer yang mengenai
permukaan air; akan direfleksikan (dipantulkan) tergantung pada
sudutnya pada saat mengenai air.
Penglihatan dibawah air sangat buruk diakibatkan oleh perbedaan-
perbedaan dalam pembiasan sinar di bawah air. Masalah ini sebagian dapat
diatasi dengan pemakaian masker, dimana terdapat suatu lapisan udara
antara mata dan air, meskipun memperbaiki penglihatan di bawah air
tetapi dapat mengakibatkan kesan palsu akan jarak dan menjadikan benda-
benda yang terlihat jauh akan terlihat dekat (¡¾ 3/4nya) dan yang kecil
akan terlihat lebih besar (¡¾ 1,5 kalinya). Udara mempunyai indeks bias 1,
kaca masker berindeks bias 1,5-1,8, sedangkan air berindeks bias 1,33.
16
Lensa yang dapat memperbaiki penglihatan (corrective lens) dapat
dipasang pada mask untuk mereka yang memakai kacamata. Pemakaian
lensa kontak (contact lens) di bawah air telah berhasil baik untuk
digunakan pada face mask maupun pemakaian langsung.
Ketajaman penglihatan di bawah air rendah disebabkan penyebaran
cahaya yang membentuk bayang-bayang dari benda halus yang
mengambang di dalam air. Di bawah air juga berpengaruh terhadap warna
dimana tidak tampak sama dengan permukaan. Hal ini disebabkan adanya
penyerapan (absorpsi) terhadap panjang gelombang warna yang tidak sama
besar.
Sinar matahari tidak dapat menembus lebih dari 1650 ft, meskipun di
air yang sangat jernih. Di udara, kecepatan sinar adalah 186.000 mil/detik,
di dalam air kecepatan berkurang menjadi 135 mil/detik. Pada kedalaman,
sinar matahari merupakan kombinasi warna-warna merah, orange, kuning,
hijau, biru, dan ungu akan terlihat sebagai warna biru tua. Karena
penyerapan tersebut dapat berpengaruh terhadap warna benda di dalam air.
17
Penyerapan air terhadap sinar matahari adalah sebagai berikut:
G. Suara
Suara dibawah air sangat dipengaruhi oleh penghantarannya oleh
media cairan. Kecepatan suara di bawah air lebih cepat 4 kali daripada
udara, tapi akan lebih cepat kehilangan energinya bila dipancarkan ke
dalam air. Suara di udara akan cepat kehilangan energinya bila
dipancarkan ke dalam air, dengan demikian di dalam air akan sukar
mendengarkan suara yang dibuat di udara dekat permukaan air.
Telinga manusia diciptakan untuk melokalisir arah suara diudara.
Pendengaran penyelam di bawah air akan berkurang akibat pengaruh air
terhadap gendang telinga, sehingga sulit bagi penyelam untuk melokalisir
arah suara di dalam air. Di bawah air suara akan dihantarkan ke organ
pendengaran lebih baik melalui tulang kepala daripada gendang telinga.
Memakai penutup kepala akan lebih mengurangi ambang
pendengaran, akanlah sukar bagi penyelam melokalisir arah suara di dalam
air.
Kecepatan suara di udara adalah 1100 ft/detik sedangkan di dalam
air rata-rata 4900 ft/detik. Suara yang dihasilkan oleh pemukulan tabung
baja scuba dengan benda logam (misalnya dengan pisau selam) dapat
didengar pada jarak yang cukup jauh oleh penyelam lain.
18
H. Efisiensi Gerak
Karena kerapatan air lebih besar dari pada udara, makatahanan yang
dialami oleh tubuh pada saat bergerak akan menjadi lebih besar pula.
Maka gerakan kita di air menjadi lebih lamban. Pergerakan yang tidak
teratur hanya akan menghabiskan energi saja. Saat bergerak di dalam air
sebaiknya bergerak secara perlahan dan stabil. Bergerak secara horisontal
akan mengurangi tahanan & kita akan dapat bergerak lebih cepat.
19