Anda di halaman 1dari 24

PSAK 48

PENURUNAN NILAI
(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pemeriksaan Akuntansi Lanjutan)
Dosen: Prof. Dr. Etty Muwarningsari., Ak., MM

Disusun oleh:
Pordinan Sihotang (123011701077) Paragraf 80-140

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRISAKTI
TAHUN 2017
80. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis sejak
tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak pengakuisisi, atau kelompok
unit penghasil kas yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut,
terlepas apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditempatkan dalam unit atau
kelompok unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill:
(a) merepresentasikan level terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk lujuan
manajemen internal; dan
(b) tidak lebih besar dari segmen operasi yang didefinisikan dalam PSAK 5: Segmen Operasi
paragraf 05 sebelum penggabungan.

81. Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis merupakan aset yang merepresentasikan
manfaat ekonomik masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
yang tidak teridentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah Goodwill tidak
menghasilkan arus kas secara independen dari aset atau kelompok aset lain dan seringkali
berkontribusi kepada arus kas dari beragam unit penghasil kas. Goodwill kadang tidak dapat
dialokasikan dengan suatu dasar yang nonarbitrer pada unit penghasil kas individual, tetapi hanya
pada sekolompok unit penghasil kas. Akibatnya, level terendah dalam entitas yang sejumlah unit
penghasil kas dengan goodwill terkait, tetapi goodwill tidak dapat dialokasikan padanya. Referensi
di paragraf 83-99 dan Lampiran C mengenai unit penghasil kas yang mendapatkan alokasi
goodwill dimaksudkan juga sebagai rujukan mengenai sekelompok unit penghasil kas yang
memperoleh alokasi goodwill.
82. Penerapan persyaratan di paragraf 80 menghasilkan goodwill diuji pernurunan nilainya pada
level yang mencerminkan bagaimana entitas mengelola operasinya dan bagaimana goodwill
diasosiasikan secara alami. Oleh karena itu, pengermbangan sisterm pelaporan tambahan secara
khusus tidak diperlukan.
83. Unit penghasil kas yang mana goodwill dialokasikan untuk tujuan pengujian penurunan nilai
mungkin tidak serupa dengan level ketika goodwill dialokasikan dalam hubungannya dengan
PSAK10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing untuk tujuan pengukuran keuntungan atau
kerugian valuta asing. Sebagai contoh, jika PSAK 10 mensyaratkan entitas mengalokasikan
goodwill pada level relatif rendah untuk tujuan pengukuran keuntungan dan kerugian valuta asing,
maka entitas tidak disyaratkan untuk menguji penurunan nilai goodwill pada level yang sama
kecuali entitas juga memantau goodwill pada level tersebut untuk tujuan manajemen internal.

84. Jika alokasi awal goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan
sebelum berakhirnya periode tahunan ketika kombinasi bisnis berdampak, maka alokasi awal
tersebut diselesaikan sebelum akhir periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi.
85. Sesuai dengan PSAK 22: Kombinasi Bisnis, jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis hanya
dapat ditentukan sementara pada akhir periode terjadinya kombinasi bisnis, maka pihak
pengakuisisi
(a) mencatat kombinasi bisnis menggunakan nilai sementara; dan
(b) mengakui setiap penyesuaian atas nilai sementara tersebut sebagai hasil penyelesaian
akuntansi awal selama periode pengukuran, yang tidak melebihi dua belas bulan sejak tanggal
akuisisi.
Dalam keadaan tersebut, mungkin saja al okasi awal goodwill yang diakui dalam kombinasi
bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum akhir dari periode tahunan ketika kombinasi bisnis
berdampak. Ketika hal ini terjadi, entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh
paragraf 133.
86. Jika goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas melepaskan suatu operasi
tertentu atas unit tersebut, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepaskan:
(a) termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau
(b) diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang
ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih baik dalam
mencerminkan goodwill terkait dengan operasi yang dilepaskan.
87. Jika entitas mereorganisasi struktur pelaporannya dengan cara mengubah komposisi dari satu
atau lebih unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill, maka goodwill tersebut
direalokasikan pada unit-unit yang terpengaruh. Realokasi ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan nilai relatif yang serupa dengan yang digunakan ketika entitas menghentikan suatu
operasi dalam unit penghasil kas, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain
lebih baik dalam mencerminkan goodwill yang diasosiasikan dengan unit-unit yang direorganisasi.

Pengujian Unit Penghasil Kas dengan Goodwill untuk Penurunan Nilai


88. Seperti dijelaskan di paragraf 81, jika goodwill yang terkait dengan unit penghasil kas tetapi
belum dialokasikan ke unit tersebut, maka unit tersebut diuji penurunan nilai ketika terdapat
indikasi bahwa unit tersebut mungkin mengalami penurunan niial. Pengujian penurunan nilai
tersebut dilakukan dengan membandingkan jumlah tercatat unit tersebut (tidak termasuk goodwill)
dengan jumlah terpulihkannya. Setiap rugi penurunan nilai diakui sesuai dengan paragraf 104.
89. Jika suatu unit penghasil kas yang dijelaskan di paragraf 88 mencakup (dalam jumlah
tercatatnya) aset takberwujud yang memiliki umur manfaat yang takterbatas atau yang belum dapat
digunakan dan aset tersebut dapat diuji untuk penurunan nilai hanya sebagai bagian dari unit
penghasil kas, maka paragraf 10 mensyaratkan unit tersebut juga diuji penurunan nilai secara
tahunan.
90. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilai secara
tahunan, dan kapanpun terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai, dengan
membandingkan jumlah tercatat unit tersebut (termasuk goodwill) dengan jumlah terpulihkannya.
Jika jumlah terpulihkan melebihi jumlah tercatatnya, maka unit dan goodwill yang dialokasikan
pada unit tersebut dianggap tidak mengalami penurunan nilai. Jika jumlah tercatat unit melebihi
jumlah terpulihkan, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai sesuai dengan paragraf 104.
91-95. Dikosongkan.
Waktu Pengujian Penurunan Nilai
96. Pengujian penurunan nilai tahunan atas unit penghasil kas yang telah menerima alokasi
goodwill dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian
dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun. Unit penghasil kas yang berbeda dapat diuji untuk
pemurunan nilai pada saat yang berbeda. Akan tetapi, jika beberapa atau seluruh goodwill (yang
dialokasikan pada unit penghasil kas) diperoleh dalam kombinasi bisnis selama periode tahunan
berjalan, maka unit tersebut diuji penurunan nilai sebelum berakhirnya periode tahunan berjalan.

97. Jika aset yang membentuk unit penghasil kas telah memperoleh alokasi goodwill diuji
penurunan nilai pada saat yang sama dengan unit yang mengandung goodwill, maka aset tersebut
diuji penurunan nilainya sebelum unit yang mengandung goodwill. Serupa dengan hal tersebut,
jika unit penghasil kas merupakan sekelompok unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi
goodwill diuji penurunan nilai pada saat yang sama dengan kelompok unit yang mengandung
goodwill, maka unit individual diuji untuk penurunan nilai sebelum kelompok unit yang
mengandung goodwill.
98. Pada saat pengujian penurunan nilai unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi
goodwill, mungkin saja terdapat indikasi penurunan nilai suatu aset di unit tersebut. Dalam
keadaan demikian, entitas menguji aset untuk penurunan nilai terlebih dahulu, dan mengakui setiap
rugi penurunan nilai atas aset tersebut sebelum pengujian penurunan nilai unit penghasil kas yang
mengandung goodwill. Serupa dengan hal tersebut, mungkin terdapat indikasi penurunan nilai unit
penghasil kas dalam sekelompok unit yang mengandung goodwill. Dalam keadaan tersebut entitas
menguji penurunan nilai atas unit penghasil kas tersebut terlebih dahulu, dan mengakui setiap rugi
penurunan nilai atas unit tersebut, sebelum menguji penurunan nilai kelompok dari unit yang
diperoleh alokasi goodwill
99. Penghitungan rinci terkini yang dibuat dalam periode terdekat sebelumnya dari jumlah
terpulihkan unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill dapat digunakan dalam
pengujian penurunan nilai unit tersebut dalam periode berjalan jika seluruh kriteria berikut
dipenuhi:
(a) aset dan liabilitas yang membentuk unit tersebut tidak berubah secara signifikan sejak
penghitungan terkini jumlah terpulihkan;
(b) penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang melebihi jumlah
tercatat unit dengan suatu margin yang substansial, dan
(c) berdasarkan analisis dari kejadian yang telah terjadi dan keadaan yang telah berubah sejak
penghitungan terkini jumlah terpulihkan, kecil kemungkinan bahwa jumlah terpulihkan
saat ini akan lebih kecil daripada jumlah tercatat saat ini dari unit tersebut.
Aset Korporat
100. Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi seperti bangunan kantor pusat atau divisi
entitas, peralatan Electronic Data Processing (EDP) atau pusat penelitian. Struktur entitas
menentukan apakah aset memenuhi definisi Pernyataan ini mengenai aset korporat untuk unit
penghasil kas tertentu. Karakteristik khusus aset korporat adalah aset korporat tidak menghasilkan
arus kas masuk secara independen dari aset atau kelompok aset lain dan jumlah tercatatnya tidak
dapat sepenuhnya diatribusikan pada unit penghasil kas yang sedang ditelaah.

101. Disebabkan aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk terpisah, jumlah terpulihkan
aset korporat individual tidak dapat ditentukan kecuali manajemen telah memutuskan untuk
melepas aset tersebut. Sebagai konsekuensinya, jika terdapat indikasi bahwa aset korporat
mungkin mengalami penurunan nilai, maka jumlah terpulihkan ditentukan atas unit penghasil kas
atau kelompok unit penghasil kas yang memiliki aset korporat tersebut, dan dibandingkan dengan
jumlah tercatat unit penghasil kas ini atan kelompok dari unit penghasil kas dimaksud. Setiap rugi
penurunan nilai diakui sesuai dengan paragraf 104.

102. Dalam menguji penurunan nilai unit penghasil kas, entitas mengidentifikasi seluruh aset
korporat yang terkait dengan unit penghasil kas yang sedang ditelaah. Jika sebagian dari jumlah
tercatat aset korporat:
(a) dapat dialokasikan dengan dasar yang rasional dan konsisten pada unit tersebut, maka
entitas membandingkan jumlah tercatat dari unit tersebut (termasuk porsi dari jumlah
tercatat aset korporat yang dialokasikan pada unit tersebut) dengan jumlah terpulihkannya.
Setiap rugi penurunan nilai diakui sesuai dengan paragraf 104.
(b) tidak dapat dialokasikan dengan dasar yang rasional dan konsisten pada unit itu, maka
entitas:
i. membandingkan jumlah tercatat unit, di luar aset korporat, dengan jumlah
terpulihkannya dan mengakui setiap rugi penurunan nilai sesuai dengan paragraf 104;
ii. mengidentifikasi kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang mencakup unit
penghasil kas yang ditelaah dan yang sebagian dari jumlah tercatat aset korporat dapat
dialokasikan atas dasar rasional dan konsisten; dan
iii. membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas tersebut (termasuk
bagian dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan pada kelompok unit
tersebut) dengan jumlah terpulihkannya. Setiap rugi penurunan nilai diakui sesuai
dengan paragraf 104.
103. Contoh Ilustratif 8 mengilustrasikan penerapan persyaratan di atas untuk aset korporat.
Rugi Penurunan Nilai Unit Penghasil Kas
104. Rugi penurunan nilai diakui unit penghasil kas (kelompok terkecil dari unit penghasil kas
yang telah memperoleh alokasi goodwill atau aset korporat) jika, dan hanya jika, jumlah
terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya. Rugi
penurunan nilai dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat aset dari unit tersebut (kelompok
dari unit) dengan urutan sebagai berikut:
(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada
unit penghasil kas (kelompok unit); dan
(b) selanjutnya, ke aset lainnya dari unit tersebut (kelompok unit) dibagi prorata atas dasar
jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut (kelompok unit).
Pengurangan dalam jumlah tercatat diperlakukan sebagai rugi penurunan nilai atas aset individual
dan diakui sesuai dengan paragraf 60.
105. Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai sesuai dengan paragraf 104, entitas tidak
mengurangi jumlah tercatat aset dengan jumlah yang tertinggi dari:
(a) nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan (jika dapat diukur);
(b) nilai pakainya (jika dapat ditentukan); dan
(c) nol.
Jumlah rugi penurunan nilai yang seharusnya dialokasikan pada aset tersebut menjadi dialokasikan
prorata pada aset lain dari unit (kelompok unit).
106. Jika tidak praktis untuk mengestimasi jumlah terpulihkan dari setiap aset individual suatu unit
penghasi kas, maka Pernyataan ini mensyaratkan suatu alokasi arbitrer dari rugi penurunan nilai
aset dari unit tersebut, selain goodwill, karena seluruh aset dari unit penghasil kas bekerja bersama-
sama.

107. Jika jumlah terpulihkan aset individual tidak dapat ditentukan (lihat paragraf 67), maka:
(a) rugi penurunan nilai diakui atas aset tersebut jika jumlah tercatatnya lebih besar daripada
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan dan hasil dari
prosedur alokasi yang dijelaskan di paragraf 104 dan 105;
(b) tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui untuk aset tersebut jika unit penghasil kas yang
terkait tidak mengalami penurunan nilai. Hal ini berlaku meskipun jika nilai wajar aset
tersebut dikurangi biaya pelepasan lebih kecil daripada jumlah tercatatnya.
108. Setelah persyaratan di paragraf 104 dan 105 telah diterapkan, liabilitas diakui untuk setiap
jumlah sisa dari rugi penurunan nilai atas setiap unit penghasil kas jika, dan hanya jika, hal tersebut
disyaratkan oleh PSAK lain.
PEMBALIKAN RUGI PENURUNAN NILAI
109. Paragraf 110-116 menjelaskan persyaratan untuk membalik rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset atau unit penghasil kas pada periode sebelumnya. Persyaratan ini menggunakan
istilah "aset" tetapi diterapkan sama terhadap aset individual atau unit penghasil kas. Tambahan
persyaratan untuk aset individual dijelaskan di paragraf 117-121, untuk unit penghasil kas di
paragraf 122 dan 123, dan untuk goodwill di paragraf 124 dan 125.
110. Entitas menilai pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui atas aset (selain goodwill) pada periode sebelumnya mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
111. Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui atas
aset (selain goodwill) pada periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun, entitas mempertimbangkan minimal indikasi berikut ini:
Informasi dari sumber eksternai
(a) terdapat indikasi yang dapat diobservasi bahwa nilai aset telah meningkat secara signifikan
selama periode.
(b) perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan bagi entitas telah terjadi selama
periode, atau akan terjadi dalam waktu dekat, dalam hal teknologi, pasar, kondisi ekonomik
maupun hukum tempat entitas beroperasi atau pasar tempat aset itu digunakan.
(c) Suku bunga pasar atau tingkat imbal hasil pasar lain atas investasi telah menurun selama
periode tersebut, dan penurunan tersebut akan mempengaruhi tingkat diskonto yang
digunakan dalam menghitung nilal pakai aset sehingga meningkatkan jumlah terpulihkan
secara material
Informasi dari sumber internal
(d) perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan bagi entitas telah terjadi selama
periode, atau diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat, terkait bagaimana atau cara aset
tersebut digunakan atau diperkirakan untuk digunakan. Perubahan ini termasuk biaya yang
timbul selama periode untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja aset atau
merestrukturisasi operasi di tempat aset tersebut tercakup.
(e) bukti tersedia dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomik aset
lebih baik atau akan lebih baik daripada yang diperkirakan
112. Indikasi penuranan potensial dari rugi penurunan nilai di paragraf 111 sebagian besar
kebalikan dari indikasi rugi penurunan nilai potensial di paragraf 12.
113. Jika terdapat indikasi bahwa rugi penurunanı nilai yang diakui untuk aset (selain goodwill)
tidak ada lagi, atau mungkin telah menurun, maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa sisa umur
manfaat, metode penyusutan (amortisasi) atau nilai sisa perlu ditelaah dan disesuaikan dengan
PSAK yang diterapkan atas aset tersebut, meskipun jika tidak ada rugi penurunan nilai yang dibalik
untuk aset tersebut.
114. Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah
tercatat aset, kecuali yang digambarkan di paragraf 117, dinaikkan ke jumlah terpulihkannya,
Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

115. Pembalikan rugi penurunan nilai mencerminkan peningkatan estimasi jasa potensial aset, baik
dari penggunaan atau dari penjualan, sejak tanggal ketika entitas terakhir kali mengakui rugi
penurunan nilai untuk aset tersebut. Paragraf 130 mensyaratkan entitas untuk mengidentifikasikan
perubahan dalam estimasi yang menyebabkan peningkatan estimasi jasa potensial. Contoh
perubahan dalam estimasi termasuk:
(a) perubahan dasar untuk menentukan jumlah terpulihkan (yaitu apakah jumlah terpulihkan
didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan atau nilai pakai);
(b) jika jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai pakai, maka terjadi perubahan dalam jumlah
atau waktıu dari estimasi arus kas masa depan atau tingkat diskonto; atau
(c) jika jumlah terpulihkan didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, maka
terjadi perubahan dalam estimasi komponen nilai wajar dikurangi biaya pelepasan.
116. Nilai pakai aset bisa menjadi lebih besar dari jumlah tercatatnya karena nilai kini dari arus
kas masuk masa depan meningkat seiring dengan semakin pendeknya periode tersebut. Akan
tetapi, jasa potensial aset tidak meningkat. Sehingga, rugi penurunan nilai tidak dibalik hanya
karena berjalannya waktu (kadang disebut "unwinding" diskonto), bahkan jika jumlah
terpulihkan aset menjadi lebih tinggi daripada jumlah tercatatnya.

Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Aset Individual


117. Jumlah tercatat aset yang meningkat selain goodwill yang dapat diatribusikan ke
pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi
atau penyusutan) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada tahun-tahun
sebelumnya.
118. Setiap peningkatan jumlah tercatat aset sełain goodwill di atas jumlah tercatat (neto
setelah penyusutan atau amortisasi) seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada
tahun-tahun sebelumnya merupakan suatu revaluasi. Dalam penghitungan untuk revaluasi
tersebut, entitas menerapkan PSAK yang dapat diterapkan untuk aset.
119. Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset selain goodwill diakui segera dalam laba rugi,
kecuali aset disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain (sebagai contoh,
model revaluasian di PSAK 16: Aset Tetap). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai aset
revaluasian diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi sesuai dengan PSAK terkait.
120. Pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan meningkatkan surplus revaluasi untuk aset tersebut. Akan tetapi, jika
rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang sama sebelumnya diakui dalam laba rugi,
pembalikan rugi penurunan nilai itu juga diakui dalam laba rugi.

121. Setelah pembalikan rugi penurunan nilai diakui, penyusutan (amortisasi) yang dibebankan
atas aset tersebut disesuaikan pada periode masa depan untuk mengalokasikan jumlah tercatat
aset yang direvisi, dikurangi nilai residunya jika ada), dengan dasar sistematik selama sisa
umur manfaatnya.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Unit Penghasil Kas
122. Pembalikan rugi penurunan nilai unit penghasil kas dialokasikan pada aset dari unit
tersebut (kecuali untuk goodwill) secara prorata dengan jumlah tercatat aset tersebut.
Peningkatan dalam jumlah tercatat ini diperlakukan sebagai pembalikan rugi penurunan nilai
untuk aset individual dan diakui sesuai dengan paragraf 119.
123. Dalam mengalokasikan pembalikan rugi penurunan nilai unit penghasil kas sesuai dengan
paragraf 122, jumlah tercatat aset tidak boleh dinaikkan di atas nilai yang terendah dari:
(a) jumlah terpulihkan (jika dapat ditentukan), dan
(b) jumlah tercatat yang telah ditentukan (amortisasi atau penyusutan neto) seandainya tidak
ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya.
Jumlah pemulihan rugi penurunan nilai selain yang telak dialokasikan pada aset tersebut
dialokasikan secara prorata pada aset lain dari unit tersebut, kecuali untuk goodwill.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Goodwill
124. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode
selanjutnya.
125. PSAK 19: Aset Takberwujud melarang pengakuan goodwill yang dihasilkan secara
internal. Setiap kenaikan jumlah terpulihkan dari goodwill pada periode setelah terjadinya
pengakuan rugi penurunan nilai goodwill kemungkinan merupakan kenaikan goodwill yang
dihasilkan secara internal, bukan merupakan pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui atas
goodwill yang diperoleh.
PENGUNGKAPAN
126. Untuk setiap kelas aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:
(a) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan pos laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang di dalamnya tercakup rugi penurunan
nilai.
(b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan
pos laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang di dalamnya tercakup rugi
penurunan nilai yang dibalik.
(c) jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain selama periode.
(d) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain selama periode.

127. Kelas aset adalah pengelompokan kumpulan aset yang mempunyai sifat dan penggunaan
yang serupa dalam operasi entitas.
128. Informasi yang disyaratkan di paragraf 126 dapat disajikan dengan informasi lain yang
diungkapkan untuk kelas aset tersebut. Sebagai contoh, informasi tersebut tercakup dalam
rekonsiliasi jumlah tercatat aset tetap pada awal dan akhir periode, seperti disyaratkan oleh
PSAK 16: Aset Tetap.
129. Entitas yang melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi
mengungkapkan hal-hal berikut ini untuk setiap segmen dilaporkan:
(a) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain selama periode.
(b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain selama periode.
130. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap aset individual (termasuk goodwill)
atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama
periode:
(a) peristiwa dan keadaan yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan rugi penurunan
nilai
(b) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.
(c) untuk aset individual:
i. Sifat aset; dan
ii. jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi,
segmen dilaporkan yang mencakup aset tersebut.
(d) untuk unit penghasil kas;
i. deskripsi unit penghasil kas (seperti apakah unit penghasil kas merupakan suatu lini
produksi, pabrik, operasi bisnis, wilayah geografis, atau segmen dilaporkan seperti
dijelaskan dalam PSAK 5);
ii. jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelas aset dan, sifat aset; dan
jika entitas melaporkan informasi sesuai segmen sesuai dengan PSAK 5, disajikan
berdasarkan segmen dilaporkan; dan
iii. jika penggabungan aset untuk mengindentifikasi unit penghasil kas telah berubah sejak
estimasi sebelumnya atas jumlah terpulihkan unit penghasil kas (jika ada), deskripsi
cara penggabungan aset saat ini dan sebelumnya serta alasan perubahan cara
pengidentifikasian unit penghasil kas.
(e) jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) dan apakah jumlah terpulihkan aset (unit
penghasil kas) adalah nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan atau nilai pakainya.
(f) jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangl biaya pelepasan, maka entitas
mengungkapkan informasi berikut:
i. level hirarki nilai wajar (lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar) yang digunakan
dalam pengukuran nilal wajar aset (unit penghasil kas) secara keseluruhan (tanpa
melihat apakah "biaya pelepasan" dapat diobservasi);
ii. untuk pengukuran nilai wajar pada kategori level 2 dan level 3 dari hirarki nilai wajar,
deskripsi teknik penilaian digunakan untuk mengukur nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan. Jika terdapat perubahan teknik penilaian, maka entitas mengungkapkan
perubahan tersebut dan alasannya; dan
iii. untuk pengukuran nilai wajar kategori level 2 dan level 3 dari hirarki nilai wajar, setiap
asumsi utama yang mendasari penentuan manjemen atas nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan. Asumsi utama yang paling sensitif adalah jumlah terpulihkan aset (unit
penghasil kas). Entitas juga mengungkapkan tingkat diskonto yang digunakan dalam
pengukuran saat ini dan pengukuran sebelumnya jika nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan diukur dengan teknik nilai kini.
(g) jika jumlah terpulihkan merupakan nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan dalam
estimasi saat ini dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.
131. Entitas mengungkapkan informasi berikut untuk rugi penurunan nilai gabungan dan
pembalikan rugi penurunan nilai gabungan yang diakui selama periode dalam hal tidak
terdapat informasi yang diungkapkan sesuai dengan paragraf 130:
a) kelas utama aset yang mengalami rugi penurunan nilai dan kelas utama aset yang
mengalami pemulihan rugi penurunan nilai.
b) peristiwa dan keadaan utama yang menyebabkan pengakuan rugi penurunan nilai dan
pembalikan rugi penurunan nilat.
132. Entitas dianjurkan untuk mengungkapkan asumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) selama periode. Akan tetapi paragraf 134
mensyaratkan entitas mengungkapkan informasi tentang estimasi yang digunakan untuk
mengukur jumlah terpulihkan unit penghasil kas ketika goodwill atau aset takberwujud dengan
umur manfaat takterbatas tercakup dalam jumlah tercatat unit tersebut.
133. Sesuai dengan paragraf 84, jika setiap bagian dari goodwill yang diperoleh dalam
kombinasi bisnis selama periode tidak dialokasikan pada unit penghasil kas (kelompok dari
unit) pada akhir periode pelaporan, maka jumlah dari goodwill yang tidak dialokasikan
diungkapkan bersamaan dengan alasan mengapa jumlah tersebut tetap tidak dialokasikan.
Estimasi yang Digunakan untuk Mengukur Jumlah Terpulihkan Unit Penghasil Kas yang
Mengandung Goodwill atau Aset Takberwujud dengan Umur Manfaat Takterbatas.
134. Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh (a)-(f) untuk setiap unit
penghasil kas (kelompok unit) yang jumlah tercatat dari goodwill atau aset takberwujud
dengan umur manfaat takterbatas dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut adalah
signifkan dibandingkan dengan total jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan
umur manfaat takterbatas:
a. jumlah tercatat goodwill yang dialokasikan pada unit (kelompok unit).
b. jumlah tercatat aset takberwajud dengan umur manfaat takterbatas yang dialokasikan pada
unit (kelompok unit).
c. dasar penentuan jumlah terpulihkan unit (kelompok unit), yaitu nilai pakai atau nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan.
d. jika jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan atas nilai pakai:
i. setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar aleh manajemen dalam
melakukan proyeksi arus kas untuk periode yang dicakup oleh anggaran/ prakiraan
terkini. Asumsi utama adalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap jumlah
terpulthkan unit (kelompok unit) tersebut.
ii. deskripsi pendekatan manajemen dalam menentukan nilai yang ditetapkan untuk
setiap asumsi utama, apakah nilai tersebut mencerminkan pengalaman masa lalu
atau (jika sesuai) konsisten dengan informasi dari sumber eksternal serta Gika
tidak) bagaimana dan mengapa hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau
informast dari sumber eksternal.
iii. periode yang manajemen telah memproyeksikan arus kas yang didasarkan pada
anggaran/prakiraan keuangan yang disetujui manajemen dan, ketika periode lebih
dari lima tahun digunakan untuk suatu unit penghasil kas (kelompok dari unit),
penjelasan mengenai mengapa periode yang lebih iama dijustifikasi
iv. tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolastkan proyeksi arus kas
di luar periode yang dicakup oleh anggaran/prakiraan terkint, dan suattu justifikasi
untuk menggunakan tingkat pertumbuhan yang melebihi tingkat pertumbuhan rata-
rata jangka panjang produk, industri, atau negara di tempat entitas beroperasi, atau
untuk pasar dimana unit (kelompok unit) tersebut digunakan
v. tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas.
e. jika jumiah terpulihkan unit (kelompok unit) didasarkan pada nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan, maka diungkapkan teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan tersebut. Entitas tidak disyaratkan untuk memberikan
pengungkapan yang disyaratkan oleh PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. Jika nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan tidak diukur dengan menggunakan harga kuotasian untuk unit
identik (kelompok unit), maka entitas mengungkapkan informasi berikut:
i. setiap asumsi utama yang digunakan sebagai dasar manajemen dalam menentukan
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan. Asumsi utama adalah hal- hal yang sangat
berpengaruh terhadap jumiah terpulihkan unit (kelompok unit).
ii. penjelasan pendekatan manajemen dalam menetapkan nilal yang dipakal untuk
setiap asumsi utama, apakah nilai tersebut mencerminkan pengalaman masa lalu
atau (jika sesuai) konsisten dengan informasi dari sumber eksternal dan Gjika tidak)
bagaimana dan mengapa hal itu berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi
dari sumber eksternal.
iii. level hirarki nilai wajar lihat PSAK 68) dimana pengukuran nilai wajar
dikategorikan seluruhnya (tanpa memperhatikan biaya pelepasan yang diobservasi)
iii. B: jika telah terjadi perubahan dalam teknik penilaian, perubahan dan alasan
perubahan tersebut
Jika nilai wajar dikurangi biaya pelepasan diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas
terdiskonto, maka entitas mengungkapkan informasi berikut:
i. periode arus kas yang diproyeksikan manajemen.
ii. tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk mengekstrapolasikan proyeksi arus
kas.
iii. tingkat diskonto yang diterapkan untuk proyeksi arus kas.
f. jika kemungkinan perubahan yang rasional dalam asumsi utama yang digunakan sebagai
dasar manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) akan
menyebabkan jumlah tercatat unit (kelompok unit) melebihi jumlah terpulihkan:
i. jumlah yang mana jumlah terpulihkan unit (kelompok unit) melebihi jumlah
tercatatnya.
ii. nilai yang digunakan dalam asunisi utana.
iii. jumlah nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama yang harus berubah, setelah
memperhitnngkan setiap konsekuenst yang diakibatkan oleh perubahan tersebut
terhadap variabel lain yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan, supaya
jumlah terpulikkan dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan jumlah
tercatatnya.
135. Jika beberapa atau seluruh jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan umur
manfaat takterbatas dialokasikan pada beragam unit penghasil kas (kelompok unit), dan jumlah
yang dialokasikan setiap unit (kelompok unit) tidak signifikan dibandingkan dengan total jumlah
tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat takterbatas, maka fakta tersebut
diungkapkan, bersama dengan gabungan jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan
umur manfaat takterbatas yang dialokasíkan pada unit (kelompok unit) tersebut. Sebagai
tambahan, jika jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) tersebut didasarkan pada asumsi
utama yang sama dan gabungan jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan unur
manfaat takterbatas yang dialokasikan pada unit tersebut signifikan dibandingkan dengan total
jumlah tercatat goodwill atau aset takberwujud dengan umur manfaat takterbatas dari entitas, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut bersama dengan:
a. gabungan jumlah tercatat goodwill yang dialokasikan pada unit (kełompok unit)
b. gabungan jumlah tercatat aset takberwujud dengan umur manfaat takterbatas yang tersebut.
dialokasikan pada unit (kelompok unit) tersebut.
c. deskripsi asumsi utama.
d. deskripsi pendekatan manajemen dalam menetapkan nilai yang ditentukan dengan asumsi
utama, apakalı nilai tersebut mencerminkan pengalantan masa lalu atau Gjika tepat)
konsisten dengan informasi dari sumber eksternal, dan jika tidak) bagaimana dan mengapa
hal tersebut berbeda dari pengalaman masa lalu atau informasi dari sumber eksternal.
e. jika kemungkinan perubahan yang rasional dalam asumsi utama dapat menyebabkan
jumlah tercatat gabungan unit (kelompok unit) melebihi penggabungan jumlah
terpulihkannya:
i. jumlah dimana gabungan junlah terpulihkan unit (kelompok unit) melebihi gabungan
jumiah tercatatnya.
ii. nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama
iii. jumlah nilai yang ditetapkan dengan asumsi utama yang harus berubah, setelalh
memasukkan setlap konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap
variabel lain yang digunakan untuk mengukur jumlah terpulihkan, supaya gabungan
jumlah terpulihkan dari unit (kelompok unit) menjadi sama dengan gabungan jumlah
tercatatnya

136. Penghitungan rinci terkini yang dibuat pada periode terdekat sebelumnya atas jumlah
terpulihkan suatu unit penghasil kas (kelompok unit) dapat, sesuai dengan paragraf 24 atau 99,
diteruskan dan digunakan dalam pengujian penurunan nilai untuk unit (kelompok unit) tersebut
pada periode berjalan sepanjang kriteria tertentu dipenuhi. Ketika hal tersebut terjadi, informasi
untuk unit (kelompok unit) tersebut termasuk dalam pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf
134 dan 135 terkait dengan penghitungan jumlah terpulihkan yang diteruskan pada periode
berikutnya.
137. Contoh llustratif 9 mengilustrasikan pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 134 dan
135.
PENURUNAN NILAI ASET PSAK 48 KETENTUAN TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF
138. Dikosongkan.
139. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif termasuk untuk
goodwill dan aset takberwujud yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal efektif
Pernyataan ini dan untuk aset lain yang diperoleh sebelum tanggal efektif Pernyataan ini.
140-140J. Dikosongkan.

Anda mungkin juga menyukai